webnovel

Prolog

Putih.

Itulah yang aku lihat saat aku membuka mataku, aku mencoba melihat sekitar dan yang aku lihat membuatku terkejut.

Putih tidak terbatas.

Aku seperti berada di dunia yang hanya memiliki warna putih sama sekali tidak bisa melihat ujungnya.

Aku dimana?

Aku mencoba mengingat apa yang terjadi pada diriku sebelum muncuk di sini.

Sebuah ingatan muncul di dalam kepalaku.

"Aku meninggal... Iya, aku tertabrak oleh truck karena aku sama sekali tidak melihat lampu lalu lintas dan membuatku terus saja berjalan lurus "

Aku merasa tertekan, tertekan kenapa aku bisa seteledor itu. Aku terlalu fokus bermain Handphone sehingga aku tidak melihat sekitarku dan hanya terus berjalan, jika saja aku tidak terlalu asik dengan handphone aku tidak akan menjadi seperti ini.

Ingatan tentang keluargaku muncul di dalam kepalaku, aku menjadi sangat sedih karena tidak bisa melihat mereka lagi.

'Ayah! Ibu! Maafkan anakmu ini karena tidak berguna' aku harap adikku akan bisa menggantikan posisiku dan menjadi sukses agar kedua orang tuaku bisa hidup bahagia.

Aku larut ke dalam kesedihan, aku tidak tahu berapa lama aku larut ke dalam kesedihan tetapi aku sedikit lebih baik saat dalam kesendirian tersebut.

"Apakah ini akhirat? Tapi dimana yang lain? Tidak mungkin hanya aku saja yang meninggal dari bumi saat ini"

Aku sama sekali tidak menemukan orang lain selain diriku sendiri disini. Sejauh mata memandang aku hanya bisa melihat warna putih bahkan tidak ada makhluk hidup.

Aku berdiri dan melihat sekitar.

"Jika Akhirat seperti ini maka aku akan menjadi gila karena kesendirian -..."

"Hallo jiwa yang baru saja datang "

Aku berbalik dan melihat seorang wanita cantik yang dibalut oleh sinar terang, dia memiliki tampilan seorang malaikat dengan mahkota di kepalanya sambil memegang sebuah tongkat yang sangat mewah.

Wanita itu tidak terjun kebawah melainkan melayang turun kebawah dan beberaa saat dia sampai di atas tanah dengan lembut.

Wajah cantik, tubuh seksi, ukuran dada yang luat biasa ditambah warna mata merahnya yang menarik diriku dengan rambut putihnya, Dia sangatlah cantik.

Aku sama sekali tidak pernah melihat secantik ini bahkan artis di dunia tidak bisa menandingi kecantikan wanita di depanku.

"Tidak baik terus memandangi seorang wanita, kamu tahu"Tegur wanita itu.

Aku tersadar kembali dan menggaruk bagian belakang kepalaku merasa malu, namun aku tidak salah sepenuhnya. Wanita sangatlah cantik membuatku lupa diri.

"Aku minta maaf nona "Kataku meminta maaf sambil memberinya senyum canggung.

'Jika aku ditemani oleh kecantikan ini maka aku tidak akan pernah merasa bosan, Ayah! Ibu! Jangan bersedih atas diriku'

Wajah wanita itu menjadi sedikit gelap namu. hanya sesaat dan dia memberikan senyum yang sangat indah.

Ahhh... Sangat Cantik!!!! kecantikannya semakin bertambah saat dia tersenyum. Aku rela tinggal disini selama aku bersamanya.

Tapi aku rasa aku merasa bahwa dia tidak menyukainya apakah dia membaca pikiranku? Mungkin hanya perasaanku saja.

"Aku adalah Dewi tertinggi di dunia Sylter. Selamat datang di duniaku Manusia"

Aku tertegun" dunia Sylter? Bukan bumi ?"

Wanita yang menyebut dirinya sebagai dewi tertinggi menganggukkan kepalanya.

"Iya manusia, saat ini kamu tidak lagi di bumi melainkan di duniaku. Setelah kamu meninggal aku dapat memanggil banyak jiwa dan kamu terpanggil kesini bersama beberapa ratus jiwa lainnya"

Beberapa ratus? Jadi seharusnya ada yang lain disini, tetapi aku sama sekali tidak melihatnya.

Melihat lagi ke arah wanita cantik itu, aku merasa punggungku menjadi dingin dan merasa bahwa dibawah senyum indahnya terdapat rasa dingin.

'Dia bisa membaca pikiranku '

Aku menjadi sedikit panik saat memikirkan itu. Apa yang akan dia lakukan kepadaku, dia tidak akan menyiksaku, kan? Benarkan?.

Aku menelan ludah dan bertanya "D-Dewi tertinggi-... "

"Kamu bisa memanggilku dewi Alice "Dia masih memiliki senyum diwajahnya namun aku tidak berani santai.

Kehidupanku tergantung dengan ini jadi aku tdiak bisa berkata sembarang di depan wanita di depanku.

Menyinggung dewi sangat tidak baik untuk kesejahteraan diriku. Aku tidak ingin disiksa.

"Permisi dewi A-Alice, apakah yang ingin kamu lakukan untuk memanggilku dan lainnya kemari? "

Senyum dewi tetap terjaga sama sekali tidak menurun tetapi aku tidak bisa merasa tenanh, aku menelan ludah karena gugup.

"Tenang saja, jangan begitu gugup. Aku tidak akan menyiksamu walaupun pikiranmu itu sedikit kotor "Kata dewi itu terkekeh.

'Dia tahu!!! dia bisa membaca pikiran'keringat dingin semakin deras keluar.

"Maafkan saya Dewi "

Aku langsung meminta maaf kepada dewi tersebut.

"Aku memaafkanmu "

Aku menghela nafas lega, dia adalag dewi yang baik.

"Alasan aku mengambil jiwa kalian adalah untuk ikut ke dalam permainan yang dibuat oleh para dewa dari berbagai alam semesta dan sekarang adalah giliranku untuk memanggil player, Dunia Sylter adalah panggungnya. Yahh.. Kalain masuk ke dalam permainan ini untuk menjadi pemenang dan sebagau hadiahnya adalah bahwa kalian bisa menjadi dewa dengan jenis yang kalian bisa tentukan dan kalian tidak bisa menolaknya.."

Wajahku langsung menjadi hitam legam. Aku memang tidak ingin terus berada di tempat ini selamanya tetapu aku juga tidak ingin menjadi badut untuk orang lain nikmati.

"Apakah aku bisa menolak? " Aku berharap bahwa aku bisa tidak mengikuti permainan ini.

Dewi Alice mengangguk membuat mataku bersinar terang.

"Kamu tentu saja bisa menolak, namun kamu akan disiksa terlebih dahulu di neraka selama 7 Milyar tahun"

Harapanku langsung hancur berkeping-keping. Wilayah putih itu langsung luntur dan digantikan oleh tempat yang diselimuti api yang sangat panas, aku tahu itu karena aku melihat sesuatu yang membuatku menjadi merinding.

Di sampingku terdapat beberapa puluh wanita dan pria yang terbakar di api namun bukan hanya itu mereka juga disiksa bukannya hanya dipukul, dicambuk melainkan dipotong di kebiri dan kulit mereka akan terus kembali normal.

Proses itu terus-menerus.

Membayangkan bahwa diriku selama 7milyar tahun menjalani siksaan itu membuat kakiku menjadi lembut dan aku terjatuh ke tanah.

"Baik dewi, aku akan ikut ke dalam permainanmu " Aku sama sekali tidak memiliki semangat dalam suaraku.

"Jangan begitu keras, aku akan memberikanmu sebuah kesempatan untuk menentukan kekuatan awalmu sebelum aku memindahkanmu ke dunia Sylter"