webnovel

Perfect D'angelo Bride

Warning cerita 21 + harap bijak dalam membaca "Aku menikahi mu bukan hanya untuk melepaskan keluarga ku dari kutukan tapi aku menikahi mu karna aku mencintai mu, bagi ku hanya kamu istri ku  dan ibu dari anak-anak ku karna bagi ku tidak ada satupun wanita di dunia ini yang pantas menggantikan posisi mu," "Belum cukup kah, aku menunjukkan cinta ku melalui tindakan ku, aku bukan pria yang suka mengumbar kata-kata cinta tanpa bukti nyata" Sean D'angelo (25 tahun) seorang pengusaha sukses yang memiliki sifat dingin, licik, dan kejam. Hanya saja tak ada satu orang pun tau kalau Sean menderita sebuah kutukan yang terus menerus membuatnya menderita. Agustaf D'Lucifer (26 tahun) seorang pengusaha sukses yang menjadi rival Sean D'angelo dalam merebut cinta sang gadis takdir Sarah Frederica (21 tahun) adalah seorang gadis  takdir yang di beri anugrah untuk mematahkan kutukan yang menimpa salah satu dari 2 keluarga terpandang, hanya 1 keluarga yang mampu menaklukan hati sang gadis takdir. Bagaimana kisah  perebutan cinta sang gadis takdir, akankah  Sean dan agustaf mampu membuat sarah jatuh cinta pada mereka ataukah pada akhirnya mereka gagal menaklukkan hati gadis takdir, Bagaimana perjuangan Sean dan agustaf dalam merebut cinta sang gadis takdir ?  Penasaran kisah selanjutnya! Yuk, simak kisah cinta perfect D'Angelo Bride disini!

Vvy_Ccya31 · Realistic
Not enough ratings
316 Chs

Sarah melamar kerja

Sarah berjalan memasuki ruang wawancara dengan perasaan gugup, apalagi yang mewawancarai pemilik toko ini langsung bukan bagian HRD, pihak perusahaan sudah mengatakan  pada Sarah untuk wawancara bagian asisten desainer yang menangani nya adalah desainer langsung toko ini karena pihak HRD hanya bertugas untuk mewawancarai pelamar di bagian lain.

Sarah diam-diam melirik kesekeliling ruangan.

'Perabotan di sini semua bagus dan tampak berkelas,' gumam Sarah dalam hati

"Sarah Frederica," ucap seorang desainer pria di depannya yang tengah duduk di kursi kebesarannya.

"Silahkan duduk," Ucapnya lagi tanpa melihat ke arah Sarah, pria itu tampak fokus melihat map di depannya.

"Baik pak, terimakasih" Jawab Sarah gugup.

Setelah sarah duduk baru lah pria itu mengalihkan pandanganya dari map di tangannya ke wajah Sarah.

'Gadis ini sangat cantik, kecantikan alami yang sudah lama tidak ku lihat' gumam pria itu dalam hati seketika terpana melihat wajah Sarah.

"Kamu, tau siapa aku,?" Tanya pria blasteran indoinggris itu sesaat setelah sadar dari perilakunya yang tidak profesional, bagaimana bisa ia terdistraksi dengan kecantikan wanita di hadapannya.

"Anda adalah pemilik toko ini sekaligus sebagai seorang desainer," ucap Sarah dengan mantap, sebelum di interview Sarah sudah belajar apa saja kemungkinan pertanyaan yang akan di tanyakan oleh pihak HRD.

"Hmmm... Kamu tau nama ku ? " tanya pria itu lagi

"Tuan Ivander Wijaya," Jawab Sarah berusaha tetap tenang padahal jantungnya tidak pernah berhenti berontak ingin keluar dari tempatnya.

"Ceritakan  seperti apa dirimu secara singkat," ucap Ivan  dengan tatapan datar

'Uhhh,, tatapannya tajam  dan mengintimidasi,' batin Sarah sembari meremas jarinya untuk menetralisir rasa gugup yang ia rasakan.

"Aku Sarah Frederica, berusia 21 tahun alumni SMK Bunga Negeri, saya sangat menyukai desainer pakaian, saya sering mengupgrade diri saya untuk mendesain beberapa gaun mengikuti perkembangan trend terbaru beberapa tahun belakangan ini, saya begitu menikmati saat mendesain baju, gaun dan perhiasan yang berkaitan, bagi saya menjadi seorang desainer adalah mimpi terbesar ku,"

"Kamu punya pengalaman kerja sebelumnya ?" tanya Ivan

"Saya belum memiliki pengalaman bekerja, pak," Jawab Sarah jujur

"Hmmm... Apa kelebihan mu ?" Tanya Ivan

"Mendesain adalah kemampuan terbaik yang ku miliki, saya yakin saya dapat meningkatkan lagi kemampuan saya," ucap Sarah yakin

"Apa motivasi mu melamar pekerjaan disini Sarah ?" tanya Ivan sembari menatap lekat mata Sarah.

"Saya ingin menyalurkan bakat mendesain saya, mencari pengalaman dan juga untuk membiayai hidup ku dan nenek ku serta untuk biaya pengobatan nenek saya" Ucap Sarah sedikit sedih ketika mengingat nenek nya yang selama bertahun-tahun membanting tulang untuk membiayai  sekolah dan hidup mereka berdua, walaupun Sarah sudah belerja part time tapi itu tidak mampu menutupi biaya sehari-hari yang mereka keluarkan karena itu nenek Sarah yang sudah renta dan sakit-sakitan tetap bekerja membuka toko kue kecil di samping rumah sewa/apartement mereka.

Ivan menyenderkan tubuhnya di kursi sembari bersedekap tangan menatap Sarah penuh arti.

"Kenapa kamu memilih melamar disini bukan di tempat lain ?" Tanya Ivan Lagi.

"Karena Dream House merupakan Boutique yang terkenal dengan karyanya yang bagus dan manajemen di Dream House pun sangat baik, jika saya dapat bekerja disini selain mendapatkan insentif saya juga akan mendapatkan pengalaman yang begitu berharga," ucap Sarah

"Seberapa kamu yakin dengan kemampuan mu, beri nilai dari 0-10," ucap Ivan

"Saya yakin nilai kemampuan saya, di nilai 8 ," Ucap Sarah dengan percaya diri

"Kalau begitu silahkan kamu desain sebuah gaun untuk pesta outdor dengan tema musim dingin," ucap Ivan sembari menyodorkan sebuah kertas dan beberapa alat gambar

Sejenak Sarah terpaku melihat alat- alat gambar yang di berikan Ivan, semuanya tampak mewah, Sarah merasa sedikit ragu apakah dia bisa membuat gaun dengan tema musim dingin, membuat gaun yang cantik, elegan, dengan gaya mewah namun tetap hangat jika di kenakan.

Setelah mengumpulkan keberaniannya dan memikirkan sejenak ide gaun apa yang digunakannya tema gaun outdoor untuk musim dingin merupakan salah satu tema yang sulit karena gaunnya harus bagus dan mampu memberikan kehangatan untuk pemakainya setelah beberapa saat terdiam Sarah dengan perlahan menggoreskan tinta demi tinta diatas kertas putih.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Sarah untuk menyelesaikan desain sebuah gaun dan menyerahkannya kepada Ivan

"Ini pak, gaun yang saya desain dengan tema outdoor musim dingin," ucap Sarah penuh harap semoga tuan di depannya menyukainya.

"Hmmm...," Guman Ivan saat melihat gaun rancangan Sarah,

"Desain gaunnya lumayan bagus namun terdapat beberapa kekurangan di sana sini,  gaun ini sedikit sesuai untuk tema musim dingin namun tidak terkesan hangat ketika di kenakan, kalau seseorang mengenakan gaun ini di pesta outdor dia pasti akan menderita dengan cuaca dingin yang menyerangnya, di bagian sini harusnya kamu tambahkan sebuah syal dengan bahan bulu yang hangat, gaunnya juga kurang panjang tidak menutupi kaki pemakainya, jika memang ukurannya seperti ini harusnya kamu menambahkan kaos kaki dan ini bagian kain yang kamu gunakan disini terlihat tipis dan transparan harusnya kalau kamu menginginkan gaun dengan luar transparan seperti ini bagian dalam nya harus di lapisi dengan bahan yang hangat sehingga tidak akan menimbulkan cedera pada penggunanya dan kamu harusnya menambah beberapa motif untuk gaun bagian dalam jadi gaun ini akan memiliki desain tersendiri serta kalau di lihat secara keseluruhan gaunnya akan memiliki motif bagian luar dan dalam yang berbeda namun bisa menyatu dengan baik ,"  ucap Ivan, dalam sekali lihat dia dapat melihat kekurangan yang terdapat dalam desain gaun yang di buat Sarah

"Untuk seorang lulusan SMA yang hanya mengandalkan bakat, gaun mu ku beri nilai 4 dari 10," ucap Ivan

"Terimakasih pak," ucap Sarah merasa malu atas penilaian dirinya sebelumnya

"Jangan merasa kecil hati, kamu masih bisa berkembang, otodidak memang tidak semudah yang di bayangkan berbeda dengan seseorang yang sudah memiliki bakat dan ditambah mendapatkan pelajaran langsung di akademi tapi dengan bakat mu ini jika kamu terus menerus di asah aku yakin kamu kelak bisa menjadi seorang desainer terkenal" ucap Ivan tersenyum memandang ke arah Sarah yang kini menundukkan kepalanya,

'Mungkin dia kecewa dengan hasil karya nya yang tidak sesuai ekspektasinya, tapi ini lah hidup kenyataan memang sering kali menampar mu untuk bangun dari khayalan tentang perjalanan hidup yang tak selamanya mulus' batin Ivan menatap Sarah dengan wajah iba

"Terima kasih, pak," jawab Sarah sembari tersenyum

"Kamu bisa bahasa Inggris dan China aktif" tanya Ivan lagi.

"Saya tidak bisa pak," Ucap Sarah

"Hmm... Sayang sekali, pelanggan di Boutique ini rata-rata dari orang luar negeri terutama pelanggan tetap boutique ini kebanyakan dari China," Ucap Ivan sedikit menggantung kan ucapannya.