1 Prolog

Senyum culas terukir diwajahnya yang cantik dengan sempurna. seraya menarik nafas panjang yang terdengar kasar gadis cantik itupun mengepalkan tangannya kuat-kuat sehingga bukuh2 tangannya pun terlihat memutih.

Sepersekian detik berikutnya ia kembali menangis. "kenapa harus aku" batinnya bergumam lirih.

Tanpa menunggu waktu lama lagi, gadis itupun beranjak dari tempat duduknya. Kemudian mengambil ponsel didalam tasnya. Sedikit terdiam, namun, ia kembali memantapkan hatinya.

Batinnya bergemuruh. Ia menatap layar ponselnya nanar. Sebuah aplikasi tersentuh.

Satu.

Dua.

Tiga.

Satu foto terabadikan.

avataravatar
Next chapter