1 Pergi ke kota

Tepat naikan kelas, liburan pun tiba. Aku diajak oleh ayah pergi ke kota untuk berlibur. Sebagai anak gadis kecil yang diajak liburan pasti senang bukan main. Dia menyiapkan pakaian dan memasukkan pakaiannya ke dalam tas, dibantu ibunya dalam kamar. Dan ibunya berkata; Jangan nakal ya selama kamu tinggal disana ya nak, ucap ibu ketika menyiapkan pakaiannya. Baik bu, jawabnya dengan wajah bahagia.

Setelah itu, anak gadis itu berberes pakaian. ia pergi bermain bersama temannya. Dan berencana pamit liburan ke kota kepada teman-temannya. Sedangkan ibu dan ayah berunding dan berbicara berdua di dalam rumah. Bagaimana anak gadis kecil ini akan hidup di kota sedangkan dia masih membutuhkan orangtua untuk membimbing dan mengajarinya. Sedangkan anak gadis itu tidak tau bahwa dia akan tinggal selamanya di kota. Ayah dan ibu terus berdebat. ibu memikirkan bagaimana anak ku akan bertumbuh tanpa kami ada di sampingnya. sedangkan ayah berpikir sekolah di kampung tidak baik dalam perkembangan pertumbuhan anaknya hingga dewasa kelak. Mereka terus berdebat hingga bertengkar hebat.

Pada sore hari, anak gadis pulang dari bermain. Ia mandi dan berpakaian dengan amat senang. Ia akan senang bertemu dengan bibik dan para sepupunya. Setelah makan malam usai. ibu bertanya kepada ayah. Kenapa aku kurang yakin anak kita ini, kita titipkan bersama bibiknya. Ayah menjawab; Apakah dirimu meragukan kakakku, Dia pasti bisa mengajarinya dengan sangat baik. Lagian bibiknya sudah memiliki anak tiga dan mereka juga sudah besar-besar semua, pasti bisa menjaga anak kita. ibu hanya terdiam dan perasaannya tidak tenang menunggu hari esok.

Keesokan harinya, anak gadis kecil itu dibangunkan oleh ibunya dan menyuruhnya mandi serta sarapan. Setelah sarapan dan sudah selesai berpakaian rapi. Ia pun pergi ke warung kopi memanggil ayahnya untuk mengantarkannya ke kota. Ia pun pergi bersama ayahnya. ia melambaikan tangannya kepada ibu, adik dan temannya hingga ia tidak melihat jejak mereka lagi. Dan ibu pun menanggis meratapi kepergian anak gadisnya dari kampung ke kota. Ibu tak kuasa menahan air matanya dirumah. Ia harus merelakan kepergian anak gadis kecilnya untuk menempuh pendidikan di kota bersama bibiknya.

avataravatar