1 PENYESALAN

🎵Selepas kau pergi

Tinggalah disini ku sendiri

Kumerasakan sesuatu

Yang tlah hilang didalam hidupku

Dalam lubuk hatimu

Kuyakin kau pun sebenarnya tak

Inginkan lepas dariku

Tau kah kau kini kuterluka🎶🎵

Laluna - SELEPAS KAU PERGI

Sayup-sayup lagu itu menyeruak dalam telingaku. Aku masih duduk terdiam, sembari memandang remang lilin yang ada di hadapanku. Tatapanku kosong, merasa sepi, sendiri. Di dalam Coffee Bar yang terlihat ramai di penglihatan orang lain, tetap terasa sepi bagiku. Lagu yang di nyanyikan band acoustic di coffee Bar ini semakin membuat hatiku sakit. Mengingatkanku bahwa aku telah sendiri. Berbeda dengan bulan-bulan lalu yang teramat bahagia, atau bahkan justru emosi dan ego kami yang lebih dominan?. Sesekali aku menghela nafas panjang. Mengingat kembali pertengkaran kita malam itu. Sampai aku... memutuskan bercerai dengan laki-laki yg sudah 2 tahun bersamaku.

Aku masih ingat benar kapan kita bertemu, berkenalan, sampai aku jatuh cinta dan kami memutuskan untuk menikah. Kugenggam cangkir berisi coklat panas d hadapku. Sesekali kuhirup dan ku teguk pelan-pelan coklat panas kesukaanku itu... Bahkan kesukaannya. . .(dan aku kembali mengingatmu Bram!!!)

Bram Anggoro dia seseorang lelaki yang hebat buatku. Dia pekerja keras dan sangat mendedikasikan hidup pada pilihan profesi mulia yang dia tekuni. Dia sangat tampan, hidung mancung, meskipun kulitnya berwarna sawo matang khas orang Indonesia, dengan tinggi 178 cm. Usianya sudah 34 tahun sedangkan aku sudah 32 tahun saat ini. Wajahnya oval dengan rambut yang agak bergelombang. Bahkan alis dan jambangnya lebat layaknya orang timur tengah. Ya... dia seorang Dokter dirumah sakit jiwa. Karena kesibukannya dan kesibukanku membuat kita seperti orang asing. Bahkan pembicaraan apapun pada akhirnya akan membuat kami terjebak dalam keributan.

Namaku Raya Adiwijaya, Aku wanita yang terlahir dengan idealisme yang tinggi. Aku gila kerja. Bahkan aku terkesan menjadi wanita egois karena ambisiku sendiri. Ayahku seorang Pengacara, dan karena nama besar Ayahku, tidak sulit bagiku mendapatkan klien. Didukung dengan tinggi badan 168 cm dengan berat 50 kilogram. Membuat postur tubuhku sangat ideal dimiliki seorang wanita. Bahkan setiap berhadapan dengan banyak klien tak jarang mereka menggodaku. Menginginkanku untuk menikah dengannya.

Ketika aku asik melamun Ponselku berdering dan seketika membuyarkan lamunanku

"Hallo Raya" Ucap suara wanita di seberang sana

"Iya Nel ada apa?" jawabku dengan nada malas.

"Kamu dimana?seharian ini kamu menghilang, Bahkan aku tidak melihatmu sidang hari ini" tanya Nella Khawatir. Ya... itu karena Nella adalah partner terbaikku. Partner kerja sekaligus tempat curhatku bahkan apapun itu.😣

" Em.. hari ini aku nggak ada sidang Nel." Aku lagi di Max Coffee Bar." Sahutku

"Ke tempat kenanganmu Ray?Kamu merindukan Bram?aku segera kesana!" Ucap Nella sembari menutup telfonnya.

Aku kembali melanjutkan lamunanku. "Apa benar aku merindukan Bram?" Gumamku seraya menutup wajahku yang hampir saja memerah karna menahan tangis.

avataravatar
Next chapter