webnovel

bab 21

     

Mereka makan dengan lahap karena yang dipesan masakan kesukaan mereka.

"Ayo siapa yang mau nambah aku pesankan lagi." ucap Kurana.

"Nana sebenarnya aku ingin nambah masakan ini tapi perutku sudah kenyang banget." kata Bella.

"Kalau dibawa ke kamar dimakan disana mau enggak?" tanya Zahir.

"Enggak ah enggak kalau tidak hangat tidak enak." ucap Bella.

"Ya sudah kalau begitu tidak jadi dibungkus untuk dimakan di kamar hotel." kata Kurana.

Mereka selesai makan terus berjalan lagi melihat di sekitar cagar alam itu setelah puas melihat pemandangan yang elok mereka terus akan balik karena sudah lama dan merasa capek.

"Aduh Nana kaki aku capek." ucap Bella dengan Kurana.

"Jangan khawatir Kurana siap membantu masalah anda nanti malam Kurana siap menjadi tukang urut anda pasti anda puas." ucap Kurana tertawa.

Zahir dan Sherly tertawa terpingkal-pingkal mendengar reaksi Kurana dengan Bella.

Bella yang digoda Kurana malah teriak tidak mau diberi solusi.

"Enggak mau tukang urut cabul aku ngeri iiihhh!!!…" jawab Bella tertawa.

"Terserah tidak mau tidak apa-apa yang merasakan sakit bukan aku." kata Kurana menjawab santai.

"Tidak apa-apa Bella, Kurana kalau mengurut enak kok nanti bakalan cepat sembuh capeknya." kata Sherly.

"Aku sudah pernah tapi sakit banget aku sampai menahan nafas." kata Bella.

"Kalau enggak sakit mana bisa sembuh sayang." ucap Kurana.

Selesai melihat semua yang ada di bukit kelam mereka terus menuju ke mobil yang disewa tadi mereka langsung masuk ke mobil itu, lalu sopirnya mengikuti masuk ke mobil setelah semua sudah siap sopirnya langsung menjalankan mobilnya.

"Maaf pak ini akan ke mana lagi?" tanya sopirnya.

"Kembali ke hotel saja pak kelihatannya semua sudah merasa capek." kata Kurana.

Kemudian sopirnya menjalankan mobilnya dengan kencang sebab dilihat para penumpang kelihatan sudah capek biar cepat sampai hotel maksud sopirnya begitu.

Dengan waktu yang tak begitu lama mereka sudah sampai di hotel yang mereka menginap, lalu sopirnya memasukkan mobilnya ke halaman hotel dan berhenti disitu kemudian mereka berempat turun dari mobil dan berjalan menuju kamar mereka.

Sampai di kamarnya Kurana langsung merebahkan badannya dia atas kasur.

"Bella sayang enak banget tidur di atas kasur ini." ucap Kurana.

"Tentu enak dong di kasur empuk pasti nanti kamu tidur dengan lelap." kata Bella.

"Sayang sini katanya kakinya capek aku urut sebentar mau enggak." kata Kurana.

"He….he….he….mau asal jangan sampai sakit ya." ucap Bella.

Kemudian Bella mendekati Kurana dan dia meluruskan kakinya, lalu Kurana siap memijit kaki Bella.

"Enak enggak?" tanya Kurana.

"He…em tapi sakit pelan dong." kata Bella manja dengan Kurana.

"Apa ini kurang pelan?" tanya Kurana.

***

Bella merasakan kakinya agak ringan pegelnya setelah diurut Kurana memang kurana bisa mengurut dengan benar.

"Sudah Nana sudah ringan sakitnya sudah enakan." ucap Bella.

"Sekarang gantian aku dong." kata Kurana.

"Nana mana aku bisa aku enggak bisa tahu." kata Bella.

Bella terus duduk di sofa dan dia ditelpon mamanya langsung dibuka Bella.

"Mama ada apa?" tanya Bella.

"Kapan kamu pulang lama banget liburannya mama kangen Bella kamu dijahili Kurana apa tidak?" tanya mamanya Bella.

"Biasa ma memang dia tukang jahil kalau tidak tangannya gatal." ucap Bella.

"Sekarang Nana mana mama ingin ngomong." ucap mamanya Bella.

Kemudian Bella memberikan telponnya kepada Kurana, lalu Kurana bicara.

"Halo mama ada apa." kata Kurana.

"Nana kamu jangan jahil sama Bella lho harus kamu jaga putriku awas kalau ada apa-apa dengan Bella." nasehat mamanya Bella.

"Bella saya jaga kok ma beres." ucap Kurana percaya diri.

"Kalau kamu jaga terima kasih putriku berarti aman." ucap mamanya Bella sambil menutup telponnya.

Selesai telpon dengan mamanya Bella Kurana terus mendekati Bella yang duduk di sofa.

"Bella sayang mama kamu sangat khawatir dengan kamu memangnya kamu tadi ngomong apa sih?" tanya Kurana.

"Tidak ngomong apa-apa." jawab Bella.

"Tadi mama bilang aku tak boleh jahil sama kamu berarti kamu tadi bilang kalau aku suka jahil dengan kamu ya Bella." kata Kurana.

"Betul aku ngomong begitu karena kamu memang jahil." ucap Bella.

"Kalau begitu kamu sekarang aku jahilin beneran." ucap Kurana dengan memeluk erat Bella sambil dicium tiada hentinya oleh Kurana.

"Nana kamu memang jahiiiilll!!…" kata Bella dengan memukul badan kurana dengan tangannya sekuat tenaga agar cepat lepas pelukan Kurana.

Kurana yang dipukul dengan tangan Bella malah tertawa puas karena Bella bisa ditaklukkan.

"Nana kamu jahat tangan aku sakit gara-gara untuk memukul kamu." ucap Bella.

"Mana sayang yang sakit aku obati dengan cintaku." ucap Kurana dengan mengelus tangan Bella.

"Nana besok kita pulang kan?" tanya Bella dengan mesra.

"Enggak tahu semua tergantung bang Zahir akan pulang atau akan mengunjungi tempat wisata yang lain aku tidak tahu." kata Kurana.

"Aku ditanya mama juga bilang enggak tahu." ucap Bella.

***

Dirumah keluarganya Zahir maminya sedang mendapat telpon dari temannya yang anaknya sudah di jodohkan dengan Zahir rencananya seminggu lagi mereka akan berkunjung di Indonesia untuk merencanakan acara pernikahan anak mereka.

Yang sudah dijodohkan dengan Zahir itu namanya Helena dia gadis India yang cantik jelita waktu kecil memang keluarga Helena pernah tinggal di Indonesia tetapi kemudian papa Helena dipindahkan ke negaranya lagi.

Jadi Helena dan Zahir juga sudah kenal waktu kecil dulu tetapi Helena dan Zahir tidak tahu kalau mereka sudah dijodohkan.

Padahal Helena sendiri juga sudah mempunyai kekasih pilihannya tetapi mamanya Helena juga tidak merestui hubungan mereka persisi seperti maminya Zahir.

Lantas Helena dan Zahir belum mengetahui hal ini apa mereka saling setuju apa tidak maminya Zahir was-was kalau Helena sudah mempunyai kekasih sedang Zahir sendiri juga sudah mempunyai Sherly jangan-jangan perjodohan ini gagal menurut kata hati maminya Zahir, jangan sampai perjodohan ini gagal.

Selesai maminya Zahir menerima telpon dari temannya itu maminya Zahir langsung telpon Zahir setelah diterima Zahir maminya langsung bicara.

"Zahir kamu wisata kapan pulangnya lama banget?" tanya maminya Zahir.

"Mami inginnya Zahir akan menginap disini sehari lagi." ucap Zahir.

"Ngapain menginap lagi sebaiknya besok segera pulang saja jangan menginap lagi akan ada tamu di rumah kita." kata maminya Zahir.

"Tamunya siapa mami sepertinya penting banget?" tanya Zahir penasaran.

"Besok kamu juga tahu pokoknya besok harus pulang." kata maminya Zahir.

Setelah telpon ditutup Zahir menghela nafas panjang ada tamu siapa sampai mami menyuruh aku cepat-cepat pulang padahal kalau ada tamu biasanya mami santai saja tidak heboh seperti ini siapa tamu itu ini menjadi tanda tanya bagi Zahir.

"Ada bang sepertinya memikirkan sesuatu yang berat?" tanya Sherly.

"Mami menyuruh pulang besok katanya di rumah akan ada tamu." jawab Zahir.

"Tamunya siapa bang mami sampai menyuruh segera pulang?" tanya Sherly.

"Aku juga tidak tahu mami tidak bilang siapa tamunya." ucap Zahir sambil menebak siapa tamunya.

Bersambung...