6 BAB 6. BERALIH PROFESI

( PERAWAN CINTA)

Keesokkan harinya. Setelah membantu masak dan merapikan warung di bibi Imah. Aku pun berangkat ke rumahnya mas Value untuk menggantikan posisi bibi Imah jadi kuli cuci baju dan setrika baju. Sesampainya di rumah mas Valir. Aku menekan bel rumahnya. Dan terdengar dari dalam suara membuka pintu.

" Silahkan masuk mbak!! Ya beginilah rumah saya yang sederhana. " ujar mas Valir mempersilahkan aku masuk.

" Kamar mandi dan cucian kotor nya dimana ya,mas?! tanya ku tersenyum.

" Oh,ada di belakang. Mari saya antarkan. Ini mesin cucinya,ini deterjen nya. Bisa kan mengoperasikan mesin cuci?! " tanya mas Valir ramah.

" Oh tentu bisa mas. Terus kalo jemur bajunya dimana?! tanyaku penasaran.

" Kalo jemurin bajunya di halaman belakang. Nanti lewat pintu disini ya" ucap mas Valir menjelaskan.

" Oke siap. makasih mas" ujarku sambil mengangguk kepala.

" Kalo ada yang kurang paham atau deterjen nya abis bisa ngomong ke saya ya. Nanti saya siap bantu. Dan saya tinggal dulu ya mbak mau ngurusin tugas kantor" ujar mas Valir sambil ke kamarnya.

Dan aku langsung bergegas mencuci baju mas Valir dan keluarganya. Selama hampir dua jam lebih mencuci baju karena cucian baju yang menumpuk bagaikan pegunungan Himalaya. Kemudian aku menjemur baju di halaman belakang rumahnya. Setelah selesai aku mengetuk pintu kamar mas Valir.

" Permisi,mas. Saya mau setrika baju Dimana ya?! Saya sudah selesai nyuci baju dan jemur baju. Sekarang mau lanjut setrika baju. " tanyaku.

" Owh, sebentar ya mba. Saya keluarkan dahulu baju yang belum di gosok di ruang tamu. Biar mbak nya bisa leluasa saat setrika baju" ujar mas Valir sambil memindahkan baju yang belum di gosok ke ruang tamu.

Setelah selesai memindahkan semua pakaian dalam lemari bajunya ke ruang tamu. Aku pun bersiap setrika bajunya. Dan mas Valir melanjutkan tugas kantor nya dengan laptop nya di kamar tidurnya. Saat hampir kelar aku setrika baju. Tiba-tiba dari luar ada yang mengetuk pintu. Seorang wanita cantik yang sedang hamil muda sambil menggandeng anak berusia 2 tahun lebih masuk ke rumahnya mas Valir.

" Assalamualaikum ayah" ucap Wanita cantik itu memasuki ruang tamu.

" Waalaikum salam" jawabku yang telah selesai setrika bajunya.

" Mbak siapa?! Kok masuk rumah saya?! Ayah,kamu udah pulang" tanya cewek bumil.

Tak lama kemudian mas Valir keluar dari kamarnya. Dan memeluk anaknya dan istrinya.

" Eh bunda udah pulang ya!! Bareng Alice. Udah pada makan?! tanya mas Valir sambil menggendong anaknya.

" Alhamdulillah aku sama Alice sudah makan,mas. Itu cewek siapa?! Kok aku belum pernah liat ya di daerah sini?! tanya istri mas Valir curiga.

" Oh ya perkenalkan ini istri saya namanya Miya. Dan anak saya namanya Alice. Ini dia anaknya bibi Imah temen dekat orangtua aku. Yang punya usaha masakan matang itu di gang Anggrek" ucap mas Valir memperkenalkan keluarga nya.

" Oh bibi Imah yang pernah tinggal di Jakarta 25 tahun. Terus baru balik kesini jualan masakan matang ya,mas?! ucap mba miya sambil duduk di sofa.

" Iya mba. Saya anaknya bibi Imah. Nama saya Lolita. Saya tinggal di malang sekarang nemenin ibu saya. Salam kenal ya mba" ujarku sopan.

" Makasih ya mba udah bantuin tugas saya. Saya masih kerepotan ngurusin anak soalnya saya sedang hamil anak kedua" ucap mba miya tersenyum.

" Wah selamat ya mba atas kehamilannya. Semoga sehat terus dan persalinan nya lancar nanti. Aamiin.." ucapku memberi selamat.

" Aaamiin makasih doanya" ucap mba miya sambil maen dengan anaknya.

" Saya masukan baju yang sudah di gosok ke lemari ya bu" ujarku.

" Owh gak usah. Biar nanti saya aja yang masukin bajunya ke dalam lemari" ujar mas Valir.

" Owh ya udah saya pamit pulang ya mba dan mas. Nanti dua hari lagi saya kesini lagi" ujarku berpamitan.

" Iya hati-hati di jalan ya mba" ucap mba Miya.

Kemudian aku bergegas pulang ke rumah bibi Imah dengan berjalan kaki. Karena jarak rumah mas Valir dengan rumah bibi Imah tak terlalu jauh hanya 15 menit. Jadi masih bisa di jangkau dengan berjalan kaki untukku. Sesampainya di rumah bibi Imah. Dia sedang asyik menonton TV.

"Assalamualaikum, aku pulang!! ujarku memberikan salam.

" Waalaikum salam. Alhamdulillah udah sampai Non Lolita. Gimana kerja hari ini?! tanya bibi Imah sambil menyuruhku duduk dekat nya.

" Alhamdulillah capek. Tapi karena happy gak di rasa lelah" ujar ku sambil menemani bibi Imah menonton tv.

" Maaf ya jadi ngerepotin non Lolita buat kerja jadi kuli nyuci baju dan sterika baju. Kalo tuan dan nyonya tau bibi bisa di omelin nih" ujar bibi Imah memelas.

" Enggak apa-apa, bibi. Jadi buat pengalaman aku. Aku kan udah biasa kerja di toko. Sekarang ngerasain kerjaan yang dulu bibi pernah lakuin di rumah aku. Jadi sekarang aku beralih posisi hidup sederhana kaya bibi. Aku senang ngelakuin nya selama Deket Ama bibi " ujarku manja ke bibi Imah.

" Udah makan belum non?! Biar nanti saya ambilkan?! tanya bibi Imah.

" Belum. Enggak usah, bibi Imah. Nanti saya ambil sendiri. Saya belum terlalu lapar " ujarku.

Obrolan kami pun berlanjut hingga larut malam. Bibi Imah pergi ke kamar tidur nya untuk beristirahat. Sedangkan aku makan malam sendirian sambil nonton TV. Lalu kemudian setelah kenyang berlanjut pergi ke kamarku untuk beristirahat. Aku pun kini terbiasa bangun pagi. Membantu bibi Imah memasak dan juga merapikan warung makanan nya.

" Non tolong beres-beres warung dulu ya. Kita bagi tugas. Jadi pas makanan semua udah matang, warung jualan juga udah rapi dan bersih." ucap bibi Imah minta tolong.

" Oh,ya siap bibi. Aku langsung otw warung juga ya".ujarku langsung bergegas ke warung untuk beberes dan merapikan warung.

Sesampainya di warung. Aku langsung menyapu,mengepel serta mengelap kaca etalase,mengelap meja dan kursi untuk pembeli yang akan makan di tempat. Setelah semua beres rapi dan rapih. Bibi Imah datang dengan membawa masakan matang. Kemudian aku pun juga bolak balik ke warung sambil membawa masakan matang. Baru warung buka. Mas Valir datang untuk sarapan pagi.

" Selamat pagi,bibi Imah!! Selamat pagi Lolita?! sapa mas Valir.

" Selamat pagi juga mas Valir. Mau sarapan apa ?! "tanya bibi Imah tersenyum.

" Aku pengen makan urap, Ayam rica-rica sama tumis kacang panjang nya. Terus minumannya teh manis hangat gula satu sendok" ucap mas Valir sambil duduk.

Lalu bibi Imah menyajikan sepiring makanan pesanan mas Valir dan aku membuatkan minuman teh manis hangat.

avataravatar
Next chapter