1 Cinta pertama

Pasir bentang, sore hari disebuah gubug saung perkebunan jeruk

Neng eulis memandang sayu laki laki pujaan hatinya, cep Angga..

Entah kenapa perasaan nya akhir-akhir ini begitu kalut dan gelisah, ada rasa kehilangan yang sebentar lagi menyergap hari-harinya, berita tentang perjodohan nya dengan seorang lelaki kaya raya dikampung ini, lelaki yang punya segalanya.. Perjodohan dengan Ua umar lelaki yang punya banyak toko dipasar dan juga ladang- ladang garapan telah diketahui banyak orang termasuk juga cep Angga kekasih hatinya saat ini..

Didalam pelukan kekasih nya Neng eulis merapatkan tubuh nya dengan perlahan mencari kehangatan dari tubuh seorang laki-laki, mencari kedamaian untuk rasa gelisah nya.. Dipandang nya mata lelaki itu lalu sebuah kata meluncur tanpa bisa dibendung.

"Aa sayang teu sih ka neng..?" Neng eulis merajuk menatap mata sang kekasih

"Aa sayang ka neng melebihi semua orang yang sayang sama neng.." dipeluk nya erat tubuh langsing tapi berisi, tubuh kekasih nya yang selama ini begitu dia cintai.. Neng eulis

"Aa jangan pergi atuh.. Jangan tinggalin Eulis.." didalam pelukan wanita itu menangis samar samar..

"Aa gak sanggup kalau harus menyaksikan neng nikah sama Ua umar nanti, dia itu dunungan nya Aa, kalau aa gak datang ka nikahan na sama neng, Aa nanti dipandang orang sebagai manusia yg tidak tau diri.. Tapi kalau Aa datang.. Aa gak bakalan sanggup liat neng dipelaminan sama ua umar.. " setengah beban nya tercurah saat itu saat Angga mengungkapkan kegelisahan hati nya..

Keduanya diam.. Hanya pelukan yang menentramkan suasana di gubug saung itu, sore hari yang ada hanya damai menuju senja sebentar lagi, gubug yg luas didalam nya ada dipan kayu tempat orang tiduran, atau bangku dari bambu yang cukup besar sehingga orang bisa nyaman didalam nya..

Angga sengaja menaruh bantal untuk kursi dan dipan kayu nya, jangan sangka bantal itu kotor atau jorok, sebaliknya kain sarung bantal itu dia cuci tiap hari lalu diganti dengan yang baru..

Ada juga meja tempat menyimpan teko air dan gelas, juga piring-piring bersih yang siap digunakan kapan saja, dipojok gubug dia taruh vas bunga dari tanah liat tempat dimana anggrek putih tumbuh dengan sangat indah, atap pohon kelapa yang dianyam sangat rapih, lalu dinding yang dibuat dari batang pohon kelapa yang di potong-potong dengan sangat sempurna membentuk lembaran lembaran kayu..

Meskipun lantai gubug itu masih tanah tapi tak membuat kenyamanan didalam nya hilang karena kekumuhan, sebaliknya lantai tanah itu membawa kelembaban tanah yg harum

Ada dapur kecil dibelakang gubug yg terpisah dari bangunan utama. Sehingga jika mereka sedang masak, maka asap tidak akan masuk ke dalam, juga ada sumur kecil dan tempat mandi yang meskipun kecil tapi cukup bersih dan sangat tertutup sehingga privasi dapat terjaga dengan baik.. Sekeliling tempat mandi dan sumur itu ditutupi daun-daun rumbia yang dianyam khusus dan sangat detail dalam kerapatan nya.

Neng eulis duduk dipangkuan kekasih nya dengan nyaman, kursi bambu yang luas membuat keduanya leluasa untuk sekedar berpelukan, Angga duduk dengan santai punggung nya bersender ke belakang, mencari nyaman ketika dia harus merapatkan pelukan kekasih nya.

Paha Neng eulis yang membuka dan langsung bersentuhan dengan kain celana boxer Angga membuat suasana intim terasa untuk kedua nya, hari ini acep Angga baru pulang main bola voley dikampung sebelah, mereka janjian untuk bertemu di warung mang Ahmad, lalu dari warung itu mereka menuju ke gubug saung perkebunan jeruk garut yang cep Angga jaga..

Dengan menaiki motor Honda GL pro thn 97 yang telah di modifikasi sehingga perjalanan ke kebun terasa jadi mudah ditengah licin nya jalan sehabis hujan kemarin, mereka tiba jam 5 sore.

Angga yg telah selesai mandi langsung menarik kekasih nya untuk duduk dipangkuan nya, Eulis awalnya menolak halus karena ia mau nya duduk lalu tiduran di dipan kayu, tapi Angga merayu nya pelan-pelan.

"Disini aja yu neng... Duduk dulu.." sambil tersenyum Angga mendudukan kekasih nya untuk duduk dipangkuan nya, Neng Eulis terduduk dengan tubuh membelakangi Angga, dan Angga tidak tinggal diam setelah nya dipeluknya perut sang kekasih dari belakang, ditarik perlahan agar mendekat mundur ke badan nya Angga..

Dalam hening tangan Angga masuk kedalam kebalik baju kemeja nya Neng eulis.. Yang hanya memakai kemeja dan bra saja.. Diremas nya pelan payudara nya Neng eulis, remasan yang pelan dari tangan kekar seorang pemain voley lambat laun menaikkan hasrat birahi nya Neng eulis.

Tanpa harus di bimbing Neng eulis membalikkan badan dengan tidak turun dari tubuh kekasih nya..

Ketika keduanya berhadapan sebuah ciuman mendarat dibibir nya Angga.

Ciuman yang hangat pelan dan menggairahkan disertai erangan pelan dari seorang wanita pujaan hatinya, mata yang terpejam, hanya bibir dan lidah yang bergerak teratur kadang bibir itu menggigit dan lidah itu melumat..

Angga tanpa harus disuruh pun tau bagaimana caranya membalas, dengan tetap meremas payudara Neng eulis dibalik bra nya, angga membalas ciuman nya Neng eulis, gigitan dibalas gigitan, lumatan dibalas lumatan hisapan pelan dia balas dengan hisapan pula..

Ciuman yang lama yang seakan gak pernah mau untuk berhenti, dinaikkan tangan nya neng Eulis ke pundak Angga.. Neng eulis melepas ciuman nya lalu bibirnya menciumi pipi, juga daun telinga nya Angga, digigit pelan dan Angga membalas dengan melepaskan kait bra yang dipakai neng Eulis agar terlepas sehingga kedua tangan nya bisa masuk langsung meremas daging payudara nya neng Eulis.

Mencari puting yang berwarna merah delima, dinaikkan nya baju kemeja neng Eulis lalu dihisap pelan puting itu bergantian kiri lalu kanan, disertai remasan tangan kekar Angga.

Sensasi yang sama antara perih namun enak, antara sakit tapi tidak mau udahan, neng eulis hanya mampu meremas kepala cep Angga.. setengah menjambak pelan menikmati sensasi yg dirasakan nya..

"Aa..... shhhh.... terusin sayang..."

hanya permainan hisapan di payudara telah membuat neng Eulis gelagapan menikmati sensasi yang membuat nafsu birahi nya melayang tinggi.. lalu sejenak terlintas dibenak nya untuk merasakan sesuatu yang belum pernah dicoba nya..

Neng Eulis mencoba menenangkan hasrat nya, perlahan dia turun lalu dibukalah semua kancing baju kemejanya, lalu tak lupa pula bra nya.. sehingga kini terpampang lah dadanya yg mulus, beserta payudaranya yg ranum..

cep Angga terkaget untuk sejenak, karena biasanya neng eulis tak pernah sejauh ini ..dan bukan hanya berhenti sampai disana, diliatnya senyum manis sang kekasih menatap penuh manja, setengah menggoda jari telunjuk neng eulis menunjuk ke arah selangkangan nya..

"Aa mau...?? "

Neng eulis menunjuk an sesuatu sambil mencoba membuka resleting celana jeans nya..

terpampang lah celana dalam berenda tipis warna hitam yang kontras dengan kulit paha nya yang putih mulus..

avataravatar
Next chapter