Satu selesai

"Kalau memang kamu yakin, aku ngikut aja," ucap Lea.

"Tapi, aku punya beberapa permintaan untuk kamu," ucap Julian sambil menggenggam tangan Lea.

"Apa?" tanya Lea.

"Soal kita sering ngelakuin itu, jangan dikasih tau. Kita bilang aja, kalau kita cuma pernah ngelakuin itu sekali dan itu pun enggak sengaja. Paham ya?" Julian menatap mata Lea dengan pandangan teduh.

"Iya paham," kata Lea seraya mengangguk, "aku juga pasti bakalan kena marah karena sudah ngelakuin itu berkali-kali."

"Lalu," lanjut Julian yang ingin menjelaskan permintaannya yang lain. Genggaman tangannya makin menguat. "Kalau sampai papi kamu misahkan kita berdua, kita harus sama-sama janji bakalan saling berjuang biar bisa sama-sama lagi."

Lea mengangguk. Tentu saja dia akan melakukan itu. Mana mungkin dia mau dipisahkan oleh Julian dengan adanya calon anak cowok itu di dalam perutnya.