mencoba hal baru

"Sebelum ke rumah Kak Cecil, gue ketemu dulu sama Deri. Gue sempat ngobrol sedikit sama dia."

Wajah Aron seketika berubah menjadi tegang. Cowok itu menegakkan punggungnya sambil terus menatap Daya. "Kamu sama dia ngomong apa?"

"Dia pinjam uang sama gue, katanya uang itu buat beli kado untuk nembak cewek."

"Lo pinjamkan uang ke dia?"

Daya mengangguk. Dia menyendokkan lagi es krim ke mulutnya. Hal ini dia lakukan agar dapat mengulur waktu supaya dia bisa berpikir sebelum lanjut berbicara lagi.

"Perasaan kamu gimana tau dia suka sama cowok lain?" tanya Aron lagi.

Sambil tersenyum kecut Daya menggeleng. "Gue enggak tau harus ngerasain apa. Rasanya kayak udah capek sakit hati karena tau dia lebih pilih orang lain dari pada aku."

"Kalo gitu...." Tangan Aron bergerak dan menggenggam tangan Daya di atas meja. "Aku punya banyak kesempatan kan?"