webnovel

Keadaan Berbahaya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Keesokan harinya. Perkemahan sekali lagi tampak hidup. Banyak anak laki-laki dan perempuan saling mengelilingi, menceritakan hasil yang mereka dapatkan kemarin. Suara tawa dari anak perempuan terdengar menggema di kemah. Suasana ini dipenuhi dengan semangat anak muda.

Orang-orang dari Wilayah Liu, dipimpin oleh Liu Ming, telah pergi untuk sementara waktu pada pagi-pagi sekali. Mereka mungkin ingin mencari jejak Xue Tu. Tanpa adanya orang-orang ini, suasana kemah tampak lebih rileks. Bagaimanapun, anak laki-laki dan perempuan ini menunjukkan sedikit sikap perlawanan pada orang-orang yang tampak jahat ini.

Guru Mo dan Guru Xi tidak menghentikan latihan karena Xue Tu. Tetapi, mereka memperingatkan murid-murid untuk tidak masuk lebih dalam, dan tidak berpisah dari kelompoknya masing-masing.

"Ayo, kita juga sebaiknya pergi."

Mu Chen memberi isyarat pada Tang Qian'Er, lalu ia berlari mendekat. Lekuk tubuhnya yang ramping dan mungil, menarik perhatian banyak tatapan anak laki-laki. Mereka menatap cemburu pada Mu Chen. Anak ini sungguh beruntung karena ia bisa menjadi rekan satu tim Tang Qian'Er.

"Saudara Mu, apa kamu mau keluar untuk berlatih lagi? Haha, jangan kalah dari kami." Jiang Li dan Teng Yong menyapa Mu Chen ketika mereka melihatnya.

"Kalian ingin mengalahkan kita? Teruslah bermimpi." Tang Qian'Er menjawab dengan suara manis.

"Haha, kalau sesuatu terjadi, panggil saja kami, Saudara Mu. Kalau ada yang mengganggu mu, kita tidak takut pada mereka." Jiang Li dan Teng Yong tertawa saat berbicara. Di sebelah mereka, murid East Branch yang kemarin menemani Mu Chen saat menjalankan misi dengan cepat ikut mengangguk.

Mu Chen melambaikan tangan pada mereka dengan senyuman. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia membawa Tang Qian'Er pergi dari perkemahan, lalu menuju Northern Spiritual Field.

Dalam perkemahan, Liu Mubai menatap pada sosok yang menghilang itu. Sedikit tatapan dingin yang sulit untuk dilihat tampak di kedua matanya.

Boom!

Di dalam hutan, tangan Mu Chen melepaskan Dark Black Spiritual Energy yang mengalir dari telapak tangannya. Ia meluncur melewati Low Rank Spiritual Beast, yang kekuatannya berada pada Spiritual Movement Stage - Middle Phase, lalu memukulnya hingga melayang puluhan meter. Spiritual Beast ini hanya bisa melengking ketika tubuhnya mendarat di tanah.

Di belakangnya, Tang Qian'Er melihat pemandangan ini dan terkejut. Meskipun Mu Chen dapat membunuh Low Rank Spiritual Beast dengan kekuatan seperti ini kemarin, tetapi ia tidak bisa membunuh dengan cara sebrutal hari ini.

"Kekuatanmu?" Tang Qiang'Er tidak bisa menahan rasa untuk bertanya.

"Berkat Jaded Essence Fruit, aku berhasil meningkat ke Spiritual Movement Stage - Late Phase kemarin malam." Mu Chen menunduk untuk mengambil Soul Essence dari Spiritual Beast ini saat ia menjelaskan.

"Gila."

Ketika Tang Qian'Er mendengar ini, ia tiba-tiba bergumam seperti itu. Tetapi ia segera mengangkat wajahnya, lalu dengan bangga berkata: " Aku juga akan mencapai Spiritual Movement Stage - Late Phase dalam waktu lima hari!"

"Hebat."

Mu Chen tersenyum lalu mengangkat jempolnya. Lalu, ia melanjutkan perjalanan menuju hutan yang lebih dalam: "Ayo, berikutnya giliran mu. Kamu tidak boleh malas, kalau tidak, hal itu tidak akan bermanfaat untuk latihan mu."

"Aku tahu!"

Tang Qian'Er dengan cepat menjawab, saat itu ia mengikutinya dengan cepat sambil tersenyum.

Di sisi barat dari Northern Spiritual Field, puluhan bayangan sedang mencari-cari dengan waspada. Liu Mubai termasuk dalam orang-orang ini. Dengan posisi dan kekuatannya, tampak ia jelas bisa memimpin sebuah kelompok seorang diri.

Dari Liu Ming, ia paham seberapa penting barang yang telah diambil oleh Xue Tu dari Wilayah Liu. Wilayah Liu telah membayar harga luar biasa untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, mereka harus bisa menangkap Xue Tu, dan mengambil kembali barang itu tak peduli bagaimanapun caranya.

"Little Master, barusan kami menemukan jejak Xue Tu. Tetapi orang itu sangat lincah, ia berhasil kabur dari tim kami." Seorang ahli dari Wilayah Liu melapor pada Liu Mubai.

"Teruslah mencari."

Liu Mubai mengangguk saat ia mengatakan perintah itu.

"Siap!" Tim itu menjawab, lalu membawa orang-orangnya untuk memperluas radius pencarian.

Pencarian ini berlangsung selama setengah jam. Tepat ketika Liu Mubai mengernyitkan dahi, terdengar suara berdengung. Itu adalah sinyal dan diberikan oleh orang-orang dari Wilayah Liu.

"Mereka menemukannya, Ayo!"

Mata Liu Mubai menyala. Ia memberi tanda dengan tangannya, lalu tubuhnya berlari dengan kencang. Ketika tubuhnya melewati sebuah hutan, seseorang dengan tubuh dipenuhi darah datang mendekatinya dengan langkah gontai. Dari penampilannya, ia tampaknya adalah orang dari Wilayah Liu.

"Dimana Xue Tu?" Liu Mubai dengan segera bertanya, matanya menatap orang itu.

"Little Master, Xue Tu kabur ke arah utara. Haruskah kita memperingatkan Third Master?" Ahli dari Wilayah Liu menjawab.

"Utara?"

Mata Liu Mubai berkedip saat ia mendengar ini. Ia melambaikan tangannya, lalu berkata: "Tunggulah sebentar."

"Kakak? Kenapa kita harus menunggu?" Tanya Liu Yang kebingungan. Jika mereka menunggu, apa yang harus mereka lakukan kalau Xue Tu berhasil lolos?

"Ia tidak bisa lolos. Kita telah memaksa Xue Tu masuk ke jalan buntu." Liu Mubai sedikit tersenyum, lalu berkata: "Sekarang, ia hanyalah binatang buas yang dikurung. Ia pasti akan mati. Tetapi, kita harus membiarkannya melampiaskan rasa kesalnya pada beberapa orang yang kurang beruntung, sebelum kita membunuhnya."

"Kakak, maksud mu?" Liu Yang tampak bingung.

"Mu Chen ada di arah sana." Liu Mubai tertawa perlahan.

"Oh?" Ketika Liu Yang mendengarkan ini, tampak sedikit kesenangan muncul di matanya. Tetapi ia kembali mengernyitkan dahi, lalu berkata: "Kita tidak bisa menjamin bahwa Xue Tu akan menyerang Mu Chen."

"Xue Tu sangat suka gadis. Karena seseorang yang cantik seperti Tang Qian'Er berada disebelah Mu Chen, Ia pasti tidak dapat menahannya. Dengan sifat Mu Chen, ia tidak akan membiarkan Tang Qian'Er dan kabur sendiri, jadi..." Liu Mubai tersenyum, tetapi senyuman ini dipenuhi dengan hawa dingin.

"Haha, Kakak benar-benar pintar. Kalau Mu Chen mati di tangan Xue Tu, yang lain tidak akan mempedulikan-nya, dan hanya menganggap hal itu sebagai kesialan semata!" Kata Liu Yang semangat. Ia tahu seberapa kejam Xue Tu itu. Jika Mu Chen sampai berhadapan dengannya, ia pasti akan mati.

Liu Mubai hanya tersenyum, dan bergumam saat ia melihat utara: "Aku sebenarnya berencana menghadapinya sendiri, tetapi tampaknya ia cukup beruntung."

"Oi, Mu Chen. Cepat bantu aku, ia memiliki kekuatan Spiritual Movement Stage - Late Phase, aku tidak bisa menang!"

Di dalam hutan, Tang Qian'Er dengan cepat menghindari Spiritual Beast buas, yang tengah menyerangnya. Rambut kuncir kudanya menari-nari saat ia berteriak dari waktu ke waktu.

Duduk di sebuah batang, Mu Chen menatap sosok di bawahnya yang tengah menghindari Spiritual Beast berkekuatan Spiritual Movement Stage - Late Phase. Ia tidak dapat menahan senyumnya ketika ia menukik kencang seperti angsa liar. Tangan kanannya mengepal saat cahaya hitam yang gelap menggumpal pada permukaan telapak tangannya, menciptakan sebuah segel cahaya.

"Berhentilah bersikap buas, dasar binatang!"

Mu Chen bergerak cepat sambil menunjukkan senyum. Segel cahaya hitamnya menunjukkan sebuah aliran dengan cepat menyerang ke Spiritual Beast itu.

Boom!

Spiritual Beast itu berteriak mengaum marah saat cakarnya sendiri dipenuhi oleh Spiritual Energy. Dengan ganas ia menamparkan cakarnya ke arah kepalan tangan Mu Chen.

Dampak dari Spiritual Energy itu meledak, membuat dedaunan di sekitarnya beterbangan. Lolongan rendah keluar dari Spiritual Beast saat ia terpukul mundur oleh Mu Chen.

Shuaaa!

Saat Spiritual Beast ini masih tidak stabil, tubuh Mu Chen bergerak lalu ia meluncur ke arah Spiritual Beast itu lagi. Tangannya bergerak cepat, lalu tampak sebuah pisau muncul di sana. Spiritual Energy menyelimuti pisaunya, membawa sebuah cahaya yang sangat tajam saat pisau itu menusuk keras ke tenggorokan Spiritual Beast.

Dong!

Darah panas menyemprot dari Spiritual Beast. Bahkan bumi seakan berguncang sedikit ketika Spiritual Beast ini jatuh ke tanah.

Mu Chen tersenyum saat ia mengelap darah dari pisaunya. Tubuh tinggi anak itu cukup menarik, saat bermandikan cahaya matahari hangat, yang menembus hutan itu.

"Anak itu sangat menyebalkan. Ia tidak tahu bagaimana memperlakukan wanita dengan baik, dan membiarkan ku dikejar untuk waktu yang sangat lama." Kata Tang Qian'Er masam, sebelum ia berjalan mendekati Spiritual Beast. Ia mengeluarkan pedang pendeknya, lalu menusuk kepala hewan itu. Ketika ia mencoba mengambil Soul Essence dari Spiritual Beast itu, ia masih mengomel tentang kejahatan Mu Chen.

Mu Chen menatapnya, ia tidak dapat menahan senyumnya. Tetapi ketika ia hendak mengatakan sesuatu, wajahnya berubah, ia meluncur ke depan. Ia membelitkan tangannya di sekitar pinggul Tang Qian'Er ketika gadis itu sedang mengambil Soul Essence Spiritual Beast. Keduanya berguling menjauh.

Dan ketika Mu Chen memeluk Tang Qian'Er pergi, tampak bayangan penuh darah menyerang dari dalam hutan. Tangan yang semula berusaha meraih Tang Qian'Er meleset, lalu mengeluarkan suara terkejut.

Mu Chen tetap berpegangan pada Tang Qian'Er saat mereka berguling di tanah. Kemudian, dengan sigap ia berdiri, lalu menatap waspada pada sosok yang muncul. Matanya sedikit menyipit.

Melihat mayat Spiritual Beast di area terbuka, sosok itu berdiri. Ia mengenakan jubah berwarna merah darah, wajahnya tampak sangat jahat. Kelicikan tampak pada mata nya yang sipit.

"Hehe, anak itu rupanya punya sedikit kemampuan."

Sosok bayangan berdarah itu menatap Mu Chen, lalu tertawa aneh. Matanya menatap pada gadis yang berada di belakang Mu Chen. Gadis itu memiliki tubuh ramping dan halus. Dadanya tampak melimpah, dan pinggulnya dapat di peluk hanya dengan satu tangan. Aura-nya yang terasa muda dan energik membuat ia menjilati mulutnya.

"Aku tidak pernah mengira akan menemukan benda semenarik itu di sini."

Sosok bayangan berdarah itu lalu tersenyum. Matanya menatap Tang Qian'Er, membuatnya seolah ingin melahap gadis itu ke perutnya. Ini membuat gadis itu bergetar, lalu ia menyembunyikan tubuhnya di belakang Mu Chen.

"Nak, serahkan dia pada ku, dan aku akan membiarkanmu pergi. Kalau tidak, kau akan merasakan beberapa jurus ku." Bayangan darah itu tersenyum, saat menatap Mu Chen seperti ular.

Mu Chen terus mengawasi sosok bayangan berdarah di depannya. Keringat dingin muncul di telapak tangannya yang menggenggam tangan Tang Qian'Er. Jika ia tebak, orang di depannya adalah Captain dari Grup Blood Slaughter, Xue Tu, yang tengah dikejar oleh Liu Ming dan yang lainnya.

Ia tidak mengira akan bertemu dengan pembunuh di sini. Kali ini, ia benar-benar dalam masalah.