webnovel

Giliranku untuk Menyerang

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Mata-mata orang banyak menatap pada panggung pertarungan berjaring laba-laba dengan sejumlah jurang itu. Retakan-retakan yang sangat besar itu berbentuk mulut-mulut seram yang menyebar di area panggung.

Dampak dari retakan itu bahkan hampir saja menghancurkan panggung.

Banyak sekali orang yang berteriak takjub, setelah mereka kembali menatap panggung. Setelah asap dan debu menghilang, yang tertinggal hanyalah tanah yang rata. Saat ini, ada sebuah pagoda bercahaya hitam yang tingginya sekitar belasan kaki.

Pagoda bercahaya hitam itu berdiri dengan tenang, bagaikan sosok yang sangat tinggi, di atas panggung pertarungan. Tapi, siluet Mu Chen tidak terlihat.

Setelah melihat pagoda ini, semua orang bertanya-tanya. Di mana Mu Chen?

Ohmm Ohmmmmm.

Sementara mereka dalam keadaan bingung, pagoda bercahaya hitam itu berkelap-kelip dengan cahaya yang gelap. Lalu, pagoda itu seketika menyusut dan sekilas, muncullah sosok orang bertubuh ramping.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com