webnovel

Pengantin Sang Jenderal

Apa kau percaya dunia paralel? Aku percaya, karena aku berasal dari dunia yang berbeda. Sena adalah seorang penyihir yang berasal dari dunia Ereneiss, sebuah dunia yang di huni oleh 4 ras. Manusia, Vampir, Elf dan ras terkuat yaitu penyihir. Sena bukanlah penyihir biasa, tapi dia adalah jenderal yang tak terkalahkan. Hanya karena pengkhianatan yang dilakukan oleh sahabatnya dari ras manusialah yang membuat tubuh Sena di Ereneiss mati dan jiwanya berpindah. Dan kini tiba-tiba dua orang pria muncul di depannya, Chriss sang idol dan manajernya. Mereka berdua ternyata adalah utusan yang dikirim untuk mencari jiwa Sena.

Riricha10 · Fantasy
Not enough ratings
7 Chs

Tawanan

Menara suci kerajaan manusia..

Seorang pria terlihat berjongkok di depan seorang wanita yang kaki dan tangannya terpasung. Rambut merahnya tergerai hingga ke lantai, terlihat sangat berantakan, seakan sudah bertahun-tahun tidak di sisir. Mata wanita itu bahkan terlihat sayu, atau lebih tepatnya terlihat lelah.

"Yang mulia putra mahkota, saya rasa sudah saatnya anda kembali."

Seorang pria berambut cokelat terang yang sedari tadi berdiri menatap pria yang dia panggil dengan sebutan putra makhota. Matanya jelas sekali menunjukkan sinar tak nyaman, atau lebih tepatnya takut.

Dominick, pria yang dipanggil dengan sebutan putra mahkota hanya menatap Zendrick, sahabatnya sedari kecil dengan tatapan malas. Bahkan Dominick merasa heran, bagaimana mungkin orang sepenakut Zendrick bisa lolos menjadi wakil jendral di usia yang sangat muda seperti ini.

Kalau saja Dominick tak mencoba langsung kekuatan Zendrick, sudah pasti Dominick akan curiga bahwa Zendrick terpilih sebagai wakil jenderal hanya karena ayahnya adalah jenderal besar kerajaan manusia, Muscho de Alfratez.

"Sebentar, aku harus memberikan dia makan."

Ucap Dominick, mengerlingkan matanya sejenak sebelum kembali menatap wanita yang masih terpasung di depannya.

"Ayo, Tere, kau harus makan. Kau tau kan, manamu hampir mendekati nol sekarang."

Dominick mendekatkan sesuap Arthyrist ke mulut wanita yang dia panggil dengan nama Tere.

Tapi wanita itu sama sekali tak bergeming, tetap menutup mulutnya rapat-rapat, membuat Dominick menghela nafas berat.

"Ayolah Tere, kau tahu betapa sulitnya aku mendapatkan tanaman ini. Aku bahkan harus menyusup ke pasar gelap hanya demi mendapatkan sebungkus kecil tanaman ini."

Gerutu Dominick.

Dia kembali mencoba menyuapkan Arthyrist ke dalam mulut wanita itu. Tapi wanita itu masih menutup mulut rapat-rapat.

Dominick menghela nafas berat lagi. Dia lalu meletakkan piring yang berisi Arthyrist dan duduk bersila sambil melipat tangan di depan dada.

"Baiklah Tere, aku akan menunggu di sini sampai kau merasa ingin makan."

Ucapnya, menatap wajah cantik wanita yang masih menatap lantai dengan tatapan kosong.

Terena Tropika, nama yang ketika didengar saja bakalan membuat semua orang bergetar ketakutan. Tak terkecuali Muscho, ayah Zendrick yang kehebatannya sudah terkenal seantero kerajaan.

Jendral Muscho bahkan dijuluki sebagai 'Kesatria Suci' karena keberhasilannya menaklukkan Tropika bersaudara, ratu dan jenderal ras penyihir.

Ya, wanita yang kini terkulai lemah dan tak berdaya adalah ratu ras penyihir. Dominick memang tak menyaksikannya secara langsung karena belum lahir, tapi dia pernah mendengar tentang kehebatan Tropika bersaudara dari tuan Illoid, guru sejarahnya yang nyentrik.

Kenapa menurut Dominick tuan Illoid nyentrik?, alasannya adalah, tuan Illoid sering menceritakan sesuatu yang tabu untuk diceritakan.

Sejarah yang sangat berbeda dengan sejarah yang dipelajari di akademi kerajaan ataupun terpampang rapi di perpustakaan kota.

Jika menurut buku dan guru yang berada di akademi kerajaan, Tropika bersaudara adalah pemimpin ras penyihir kejam yang sering menggunakan cara licik untuk mengalahkan musuh mereka. Seperti menawan orang tersayang musuh mereka atau menjebak dengan trik murahan.

Mereka juga digambarkan sebagai monster jahat yang tak segan-segan memakan manusia. Membinasakan tanpa pandang bulu, bahkan anak bayi sekalipun.

Kelicikan dan kejahatan mereka akhirnya tunduk di bawah kaki jenderal Muscho yang suci dan diberkati oleh tuhan. Jenderal Muscho bahkan bersedia mengampuni Terena yang mengemis untuk tak dibunuh, dan sebagai gantinya, Terena memilih untuk berlutut di atas menara suci, sebagai bentuk penyesalannya karena sudah banyak membunuh umat manusia.

Dominick bahkan percaya cerita yang dia dengar di akademi kerajaan, hingga sebuah kejadian mengubah pandangannya.

Semua itu berawal saat Dominick iseng bermain bersama Zendrick, menaiki menara suci yang harusnya terlarang untuk siapapun.

Disitulah kali pertama Dominick melihat secara dekat Terena, yang dipasung di atas menara. Biasanya Dominick hanya melihat Terena dari bawah, dari lapangan menara suci.

Terena yang digambarkan sangat mengerikan, justru terlihat sangat menyedihkan. Sosoknya yang digambarkan memiliki menyeramkan, justru sangat cantik saat dilihat dari dekat.

Dan dari mulut wanita itu, terdengar ucapan dengan suara yang sangat lemah,

"Cleana-ku, Cleana-ku sayang."

Air mata bahkan menetes dari bola mata merah mudanya yang sangat indah.

Dominick kecil akhirnya menemui tuan Illoid, memintanya menceritakan tentang Tropika bersaudara yang sebenarnya. Dari tuan Illoid, Dominick tahu bahwa Tropika bersaudara berbanding terbalik, 360 derajat berbeda dari apa yang selama ini diceritakan.

Terena Tropika, ratu kerajaan sihir yang kemampuannya memerintah kerajaan sudah tak perlu diragukan lagi. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan sihir mampu menaklukkan 3 kerajaan lain dan memaksa mereka menandatangani perjanjian damai.

Setelah semuanya damai, Terena lalu menarik diri, dan membentengi kerajaan penyihir dengan membuat batas jelas antara kerajaan penyihir dan 3 kerajaan lain.

Keberhasilan Terena menaklukkan 3 kerajaan lain tak terlepas dari peran satu orang yang hanya dengan mengerlingkan matanya saja, sukses membuat prajurit manusia merinding ketakutan.

Orang itu adalah Cleana Tropika, adik kesayangan sekaligus jenderal kerajaan penyihir yang kekuatannya bahkan lebih dari kekuatan Muscho.

Tuan Illoid bilang, dia belum pernah bertemu secara langsung dengan Cleana. Tapi, menurut orang-orang yang sudah bertemu dengannya, Cleana adalah wujud nyata dari seorang iblis berwujud dewi.

Illoid bahkan menceritakan sebuah rahasia yang tak pernah diketahui. Alasan kekalahan Tropika bersaudara bukan karena kekuatan Ksatria suci, melainkan karena mereka dijebak. Dan sedihnya, dijebak oleh manusia.

Sejak hari itu, Dominick selalu mengendap-endap bersama dengan Zendrick untuk mengunjungi Terena. Ah, tak terasa, sudah 10 tahun berlalu sejak pertemuan pertamanya dengan Terena.

"Kau tahu, Nick, kalau ayahku tahu apa yang kita lakukan selama ini, sudah pasti aku bakalan di bunuh di tempat."

Ucap Zendrick, akhirnya memilih pasrah dan ikut duduk di sebelah Dominick.

Sekeras apapun Zendrick mengajak Dominick untuk segera pergi dari sini, putra mahkota itu tak akan mendengarkan. Kalau dia sudah beresolusi, maka tak ada satupun yang bisa mematahkan resolusi Dominick.

"Apa ada yang mengganggumu, Tere?. Biasanya kau tak mau makan begini kalau ada yang mengganggumu."

Tanya Zendrick, menatap wajah Terena yang masih tak berekspresi.

Berapa kalipun Zendrick melihat Terena, Zendrick tak pernah sekalipun merasa bosan, selalu terkagum-kagum dengan kecantikan Terena. Bahkan dalam kondisi acak-acakan begini, Terena masih sangat cantik.

Biasanya, Terena akan tetap memakan Arthyrist walaupun dengan wajah penuh kebencian. Tapi hari ini, Terena bahkan tak membuka mulutnya sedikitpun.

"Apa menurutmu dia diganggu?."

Tanya Dominick kepada Zendrick.

Zendrick hanya mengangkat bahunya. Beberapa hari ini dia mengikuti ekspedisi menyusuri hutan timur untuk mengecek apakah ada pemberontak atau penyusup yang muncul, jadi dia tak bisa mengunjungi Terena seperti biasa.

"Kau tak tahu?, bukankah kau tak pernah keluar dari istana?."

"Eerrgh, kata-katamu membuatku terkesan seperti putra mahkota pengangguran yang tak ada kerjaan."

"Tapi kenyataannya memang seperti itu."

"Kau minta dipukul ya?."

Zendrick tertawa kecil saat mendengar ancaman Dominick,

"Tentu saja, silahkan putra mahkota yang sangat kuat."

Dominick langsung menerjang Zendrick, memukul Zendrick tanpa ampun. Tapi tentu saja, Zendrick hanya tertawa, mengingat dia dan Dominick memang sering bercanda seperti ini.

"Kembali.."

Zendrick yang kini berbalik memukul kepala Dominick menghentikan gerakan tangannya saat suara lemah seorang perempuan terdengar. Dia dan Dominick sontak melihat ke arah sumber suara. Tentu saja ke arah Terena, karena hanya mereka bertiga yang ada di sini.

"Zen, kau dengar kan?."

Zendrick menganggukkan kepalanya. Mata mereka kini terpaku ke arah Terena yang perlahan mulai mengangkat kepalanya.

"Kembali.."

"Cleanaku kembali.."

Bisiknya lirih, mendongak menatap langit.

Dominick dan Zendrick sontak ikut mendongakkan kepala. Mata mereka seketika membelalak lebar, saat melihat bulan berwarna merah, menyembul dari awan hitam..