webnovel

pendirian yang hilang cintapun melayang

seorang lelaki yang takut mencoba dan tak punya pendirian sehingga cinta pun tak lagi prioritas utama

Wawan_Iswara · Realistic
Not enough ratings
5 Chs

Senyum yang tak terlihat (5)

waktu yang cepat berlalu seakan-akan hidup ini harus meninggalkan kenangan setiap waktunya, hanya ada harapan agar kenangan itu dikenang, melakukan yang terbaik dan menjadi yang terbaik bagi orang lain agar kenangan itu menjadi impian hidup bersama,didunia maupun di alam lain.

Ferdi pun menunggu Tisya di taman dan Ferdi pun terkejut saat Tisya datang bersama Andri, "Andri, kamu tunggu disini dulu nya aku mau nemuin Ferdi, kamu gak apa-apa kan aku tinggalin disini?!"kata Tisya kepada Andri

"iya Tisya gak apa-apa kok tapi jangan lama-lama nya soalnya hari udah malam"kata Andri

"iya,aku gak bakalan lama kok"jawab Tisya

dan pergi menemui Ferdi

"Tisya, akhirnya kamu datang juga tapi kenapa kamu bawa Andri?!'kata Ferdi

"aku gak suka basa basi lagi langsung aja apa yang mau kamu omongin"jawab Tisya

"kamu duduk dulu,aku akan bicara"kata Ferdi

Tisya pun langsung duduk ditempat yang sudah disiapkan oleh Ferdi

"Tisya,aku sadar aku salah tapi kali ini aku ingin minta maaf dengan tulus padamu dan aku ingin kita bersama lagi seperti dulu,aku rela dan siap dikeluarkan dari tempat kerjaku asal kamu mau Nerima aku lagi aku mohon Tisya kita bisa perbaiki ini semua"kata Ferdi

Tisya menatap Ferdi dan menghela nafas panjang "Ferdi, seharusnya kamu sebagai lelaki yang membuatku nyaman dan bahagia bersama,tapi dengan sikapmu yang tak punya pendirian tentang janji setia mu hanya palsu membuat ku jijik dengan kata-kata kamu lagi"jawab Tisya sambil menangis tak kuasa mengingat sikap Ferdi waktu itu dan sangat sulit melupakannya

"Tisya,harus bagaimana aku menyakinkan kamu lagi agar kamu percaya aku sangat menyesal atas perlakuan ku waktu itu"kata Ferdi yang bingung harus bicara apa

"cukup Ferdi ,jalani hidup kita masing-masing aku tak ingin lagi melihat mu,aku sudah mendayung disaat aku berada ditengah lautan dengan sampan kecil,, aku tak tau arah mana tujuanku tapi aku berusaha agar aku bisa selamat dari tenggelam dalamnya perasaan"jawab Tisya dengan tegar nya agar hatinya tak luluh lagi oleh Ferdi

"sebegitu benci kah dirimu padaku Tisya padahal aku sudah memohon belas kasihan agar menerima ku kembali.. baiklah jika ini sudah takdir kita aku akan pergi darimu dan aku janji tak akan pernah mengganggu mu lagi,dan aku berharap kamu bisa dapatkan yang lebih baik dari aku!"kata Ferdi dengan hati yang sedih

"iya Ferdi,semoga kamu juga bisa menemukan yang lebih baik dari aku"jawab Tisya dengan hati yang sedih karena hatinya sangat sulit menerima orang yang tidak punya sikap atas cintanya,dan begitu kuatnya pendirian seorang perempuan yang disakiti dan tak ingin kembali

"selamat tinggal, Tisya"kata Ferdi dan langsung berlalu pergi

"selamat tinggal, Ferdi"jawab Tisya dengan mengusap air mata nya sendiri

Batu yang keras masih bisa pecah dan berlubang jika sering terkena air hujan,tapi mengapa hati seorang wanita yang sudah tersakiti sangat sulit untuk luluh kembali? memang perasaan wanita sangat sulit dipahami dan dimengerti, dengan hati merana dan sedih seorang lelaki yang masih berharap cinta nya kembali namun harus kandas akibat ulah nya sendiri,nasi sudah menjadi bubur yang terjadi harus jadi pelajaran.

Dimalam yang panjang hati seorang lelaki bernama Ferdi pun hancur karena selama ini Ferdi berfikir kekuatan cintanya mampu meluluhkan hati Tisya, ternyata ucapannya yang dulu menyakitkan hati Tisya lebih hebat daripada kekuatan penyesalan Ferdi bahkan kata-kata Tisya membuat Ferdi malu terhadap dirinya yang tidak punya pendirian sikap terhadap cintanya,namun semua pasti ada hikmah nya dengan belajar dari kesalahannya Ferdi pun mendapat kekuatan untuk hidup dalam pendirian bahwa semua akan terbentang jalan andai nya kita setia.

Satu bulan kemudian setelah berlalu nya kejadian yang menguras air mata,kini Ferdi menjalani hari-hari dengan biasanya tak ada yang beda bahkan Ferdi tidak ingin membuka hatinya untuk yang lain,tapi berbeda dengan Tisya yang hari-hari nya selalu ceria karena selalu ditemani oleh Andri,pernah sekali Tisya dan Andri datang ke toko bosnya berdua dan saat itu Ferdi melihat mereka berdua ceria sekali tapi Ferdi tidak peduli dengan mereka karena semua sudah menjadi biasa dan hanya perlu menatap masa depan dan tak kembali mengingat masa lalu lagi,tapi terkadang Ferdi masih curiga dengan bosnya mengapa Tisya harus bertahan ditempat kerja Andri padahal toko Andri kecil dan sudah ada anak buahnya!?