1 Pembantaian Dan Perpisahan

Awan gelap ditengah malam serta hujan

mengguyur daratan sekitarnya. Perang tak

berkesudahan telah terjadi dimana-mana.

Sekelompok orang meninggalkan desa

itu dan menghilang seiring berjalannya

waktu.

***

Disebuah Desa kecil, wilayah bagian utara

yang letaknya jauh dan terpencil dari

Kekaisaran Dinasty Ming.

Sekelompok pendekar berjubah hitam

melakukan pembantaian diwilayah

itu. Mereka semua membunuh semua

penduduk desa dan menjarah harta benda

yang mereka miliki.

Desa kecil itu adalah Desa Penyu karena

letaknya berada didaerah pesisir pantai.

Sebagian orang didesa itu adalah nelayan

dan sebagian lagi sebagai pedagang dan

bertani.

***

Beberapa saat kemudian, hujanpun turun

dan seorang pemuda membuka mulutnya

dan mereguk titik-titik air itu Sepertinya

dia dalam keada'an sekarat tapi masih bisa

bergerak dan kepalanya terasa sakit dan

pikirannya seperti bayang-bayang samar

yang melintas.

Zhang Xian En yang terbaring lemah

akhirnya membuka matanya dan melihat

disebelahnya dan sekitarnya begitu

banyak mayat-mayat yang terbaring

dalam kondisi mengenaskan.

Zhang Xian En akhirnya sadar dan

perlahan duduk memandangi sekitarnya.

"Apakah aku belum mati? Apakah ini

hanya mimpi?"

Setelah melihat sekelilingnya, dia

akhirnya tersadar bahwa dia masih hidup

walaupun sekarat dan badannya penuh

luka. Dia mengingat sesuatu kejadian

sebelumnya, dan dia ingat beberapa

kejadian dan Desanya telah diserang oleh

sekelompok orang yang tak dikenal serta

semua keluarganya sudah habis terbunuh

dalam kejadian tersebut dan dia masih

belum tau apakah masih ada penduduk

desa yg selamat atau tidak atas kejadian tersebut.

Dia masih memikirkan ayah, ibu, kakak

serta penduduk desanya terbayang

dikepalanya. Tiba-tiba, seseorang

memanggilnya.

"Zhang Xian En!" Akhirnya dia terkejut

dan memandangi sekelilingnya dan

mencari asal suara tersebut.

"Zhang xian En! ini aku. lihat kesini"

Zhang Xian En pun menoleh kesana

kemari dan akhirnya dia mendapati

seseorang yang sudah tergelatak tak jauh

dari dia terduduk.

"Yan Xun? kaukah itu?" seru Zhang Xian

En terbata-bata.

"Iya, ini aku. kita masih hidup walau

sekarat" jawab yang yun memaksakan

suranya agar terdengar jelas.

"Sungguh, aku tak percaya kita masih

hidup. apakah hanya kita berdua yang

masih hidup?" zhang Xian En

"Sepertinya begitu, tapi masih belum

tau apakah ada yang lainnya yg masih

hidup atau tidak, setidaknya kita harus

menyembuhkan luka-luka kita dulu"

jawab Yan yun.

avataravatar