webnovel

Turun gunung

Dari arah kejauhan debu debu mengepul yang tertiup angin kencang di tambah sengatan matahari siang, memasuki perbatasan kota praja debu debu yang mengepul ini makin terlihat dengan munculnya dua pemuda di atas kuda tunggangannya .

"Tan Mayan kita sudah dekat ke pantai timur,apa ,kita istirahat sejenak ?"pemuda yang berada di depan ini mengajaknya istirahat "Aku menurutmu saja ,kalau kau ingin istirahat aku mengikuti kau ingin terus aku istirahat he he.

Pemuda ini, menjawab terakhir tertawa tawa sepertinya dia berhasil menggoda saudaranya itu ,tak lama kedua orang ini menghentikan langkah kaki kudanya .

"Tan Mayan ,itu di sana saja kita istirahat !itu pohon itu Tan Mayan maksudku "pemuda yang disebelahnya menunjuk batang pohon besar.

Melihat batang pohon yang ditunjukkan oleh saudaranya ini ,pemuda ini menatap batang pohon yang terlihat sangat rindang.

"Di sana saja Tan Suding, di pohon rindang itu ,kita istirahat ,kuda kuda kita juga butuh minum aliran air itu bersih sepertinya" ucapnya lagi ke saudaranya.

Pemuda yang di panggil namanya Tan Suding menatap ke arah pohon Rindang didepan mereka ,ia memandang pohon yang di tunjuk saudaranya .tak lama .

"Matamu seperti serigala ,awas sekali aku Sampai tak melihatnya,kau tahu saja Mayan"ujarnya tersenyum tertawa kecil .

"Nah kau baru tahu kan ,..hehe " ucap pemuda ini tertawa terkekeh ,melihat saudaranya ini tampak setuju dengan tempat yang ditunjuk olehnya..

"Baikah Tan Mayan kita kesana " aoyo ,hiak

keduanya turun dari atas kuda beriringan berjalan seraya memegang tali pelana kuda .

"kita biarkan saja kuda kuda kita itu ,biarkan saja , sudah jinak kuda itu tak akan lari Tan Suding"Tan Berucap ,dia rebahkan bokongnya

di akar batang pohon .

"Baiklah ,aku menurutmu Tan Mayan, awas ya kalau kuda ini ?.."Tan Suding tak melanjutkan lagi kata katanya ,nadanya agak menekan .

"Ya ,aku yakin ,kau percayalah kau padaku Tan Suding? .

Kedua saudara seperguruan ini, tampak saling mencari posisi istirahat, Tan Mayan dibawah pohon Besar ,kepalanya bersandar akar besar sebagai alas ,sedangkan Tan Suding dahan kayu besar untuk sanggahan lehernya .

Dua orang ini seperti istirahat atau tertidur ?

Entahlah,kuda kuda mereka terlihat makan rumput yang tumbuh dipinggiran parit kecil

air parit itu sangat jernih, sesekali kuda kuda mereka minum air itu .

"Hiak hiak hiak Berkelebat orang orang berlari didepan mereka seperti ada yang di panggul di punggungnya ,seperti sebuah karung besar

Tapi bergerak gerak karung hitam yang ada di punggung orang orang ini .hek hekk hek

Kedua pemuda ini daun kering yang jatuh setelah mereka pulang dari Gunung kerinci dapat mereka dengar apalagi Berkelebatan orang dari arah samping mereka , pasti telinga keduanya mengetahui , Bangun dari Sandaran akar yang menyanggah leher Tan Mayan matanya seperti menatap ada yang aneh dari orang orang ini

" Hep Hep hak ", Tiba tiba Tan Mayan sudah berada didepan sekelompok orang orang ini

"kisanak aku ingin tahu apa yang ada di dalam karung yang kau bawa itu ,?

"Kau jangan mengganggu kami ! kalau tidak !!"

"Kalau apa ,,"tangan Tan Mayan menempel di telinganya ,"aku ingin dengar lagi kisanak!"

Orang orang ini saling menatap sepertinya pemuda ini orang tak waras ,tapi pakaiannya bagus dan bersih dalam hati mereka .

" Serang pemuda gila ini !" hiaak hiak

Seketika enam orang ini menyerang pemuda yang didepannya bet bet bes bes melihat serangan serempak dari orang orang ini mengarahnya tak tinggal diam pemuda ini menggunakan ilmu meringankan tubuh ia ringan sekali melompat kebelakang tapi belum sempat ia siap datang lagi serangan berikutnya .Sabetan dari samping mengarah pinggang dari kanan mengarah lehernya tak ayal pemuda ini miringkan tubuh ke kanan leher menekuk sedikit kebelakang .

Di lain tempat Tan Suding yang sedari tadi mendapati serangan duluan dari orang orang yang di cegat Tan Mayan ini,matanya terus mengawasi orang yang berdiri menatap ke arah kawan kawannya tanpa menurunkan barang bawaan karung itu tetap di punggung .

Seperti nya dugaan Tan Mayan benar,ada yang aneh karung itu seperti bergerak gerak .

Setelah beberapa lama pemuda ini mulai kesal dengan orang orang ini ,dalam hatinya

tak bisa ia di ajak main main orang orang ini

hiaak hiak Berkelebat kebelakang dua kali

ketika kaki nya menjejak tanah

" Tita Geni hiaak "! kedua tangan pemuda ini membuka ke atas dan menyilang dari arah bawah Hiaak Crekk Crekk air dari aliran air dari pinggiran terangkat ke atas membentuk bola lingkaran Gemericik suara air itu dan

Hep hiaaak luapan air muntah mengarah tubuh beberapa orang ini aaaaagh brug brug

Suara tubuh melayang bak daun kering jatuh bergedebukan terembab bergelimpangan

Jurus dari kitab pemanggil arwah ia keluarkan

Roh penguasa air ,jurus Tita Geni tingkat satu dengan nama menyibak lembut bagi kapas

Tertegun Tan Mayan melihat musuh musuh nya ini bergelimpangan ia tak menyangka Jurus Tirta Geni Dari Roh Penguasa air

jurus tingkat satu sedemikian dahsyat .

" aaaaagh suara jeritan dari musuh musuh Tak Suding .sepertinya mereka juga mengalami hal yang sama Tan Suding mengeluarkan jurus Roh penguasa burung dari Arwah panglima Burung jurus mustika elang menyibak awan .Ketika Tan Suding tergores tangan kanannya ia mulai mencoba ilmu kitab pemanggil arwah yang ia pelajari dari gunung kerinci bersama Tan Mayan melalui semedi

Tan Suding berhasil memanggil Roh panglima Burung dan mendapat mustika Sebuah kuku burung Raksasa berbentuk seruling dari kuku

" Jia hiak secepat kilat gerakannya tahu tahu ia sudah berada didepan tug tug Urat nadi orang yang memanggul karung yang bergerak itu terdiam kaku Bret bet Hep cepat tangan Tan Suding menyambar barang yang ada di punggung orang ini

" ha kenapa harum ,apa isinya ? Tan Suding meletakan karung besar ini ,terkejut ketika ia buka menyembul wajah seorang gadis dengan aroma wangi berbaju merah rambut ikal dan cantik jelita ,

" heii nisanak !" tanya Tan Suding ,Diam gadis ini rupanya urat nadi gadis ini tertotok hingga ia tak bisa bicara dan tug tug dua kali totokan

dilehernya ia terbebas ," Ayah ,Ayah gadis ini menangis memanggil nama ayahnya

Diam Tan suding melihatnya sesengukan ia seperti bingung ingin membantu tapi ,,lalu Mendiamkan saja ,setelah tangisnya mereda

" Hei i sayang ..Hups tangannya cepat menutup mulutnya tak melanjutkan lagi kata katanya ,lidahnya terpelintir ia ingat akan adiknya di rumah yang masih kecil jika ia menangis Ia berkata seperti tadi .

" sudah dik ,,,apa yang terjadi denganmu " ucapnya .Gadis ini masih diam hanya sesekali sengukannya terdengar .

"Tan Mayan ,, kesini " tangannya melambai ke arah saudara seperguruannya ,melihat Tan Suding memanggilnya

" Ada apa Suding ?" ini kau lihat ,tunjuk tangannya kepada gadis yang sesengukan ini

" ssssst "tunjuk Tan Mayan menutup bibirnya

Bingung Tan Suding dengan maksud Tan Mayan " kita Diam kan saja dulu Tan Suding

Nanti setelah ia " menggelengkan kepala Tan Mayan tak melanjutkan kata katanya lagi ia memberi isyarat agar menggeleng tanda diam

Lama keduanya menunggu gadis ini berhenti dari rasa sedihnya ,tak lama kedua pemuda ini ngeloyor pergi ,"kak ...jangan tinggalkan aku sendiri !" suara memanggil keduanya .

berhenti keduanya saling tatap mata dan ..

" Ya adik ..kami tidak meninggalkan mu "Serempak kedua pemuda ini berkata he he ,

" kakak tolong Ayahku ",he'ek he 'k ia Berucap

Kepada ke dua pemuda ini seraya tangannya

mengusap air matanya ,gadis diam membisu

"Adik Ayahmu dimana ? "ucap Tan Mayan

"Kami akan membantu mu ,tapi kami tidak tahu bagaimana kami menemukan ayahmu ,

Coba ceritakan kepada kami .

Tan Mayan memberitahunya ,gadis ini diam ia tak tahu dimana Ayahnya ini berada yang ia tahu sebelum orang itu menculik nya ia berada di jalan Persimpangan menuju kota raja

"Kakak ! aku dan ayahku berada disimpang jalan itu ,lalu datang orang menyerang kami aku di tangkap orang itu " Ayahku ,he'k he'k

Gadis ini menunjuk arah dia di tangkap .

" Baiklah Adik ,kau tak usah sedih lagi ya ,

kami akan membantu mencari ayahmu ! Tan Suding berjanji akan membantu gadis ini

mendengar perkataan pemuda ini ,ia lalu berdiri ,diam ia sejenak .

" Baiklah Adik kita segera pergi dari sini ,Tan Mayan kita ke arah mereka ,kita Tanyakan dimana Ayah gadis ini .

" Baik lah Tan Suding ,!"

Orang orang ini melihat dua pemuda yang membuat mereka ambruk mendekati mereka

" heei !kalian kami tidak Segan membunuh !!"

Ayah gadis ini di mana !"

membentak Tan Mayan kepada mereka ,Mata Tan Mayan melotot ,Tan Mayan hanya ingin membuat mereka takut saja ,agar mereka ini memberi keterangan dimana Ayah gadis ini ?

" Anak muda ampuni kami ,ayah gadis ini kami tinggalkan di ujung simpang jalan !"

Salah satu dari orang ini memberi keterangan

" apa benar !, kalau kalian bohong ,kau akan !"

Tan Mayan menunjukkan tangan terkepal ia memberi isyarat kepada semua orang ini

" Tidak anak muda kami tidak berbohong !"

Seperti ketakutan orang ini menjawab .

"Baik kalau kalian berbohong ?!"Pemuda ini sekali lagi nada tekanan suaranya seakan akan ia akan memberi hajaran buat mereka

" Sekarang pergi kalian dari sini ,tapii awass

jika kalian berbuat seperti ini !" Tan Mayan mengancam dengan tangan terkepal .

" Hayo Tan Suding kita pergi dari sini ,adik kau iku aku atau ikut saudaraku ?"Tan Mayan ia memberi pilihan ." Aku ikut kau saja ," gadis ini agak tersipu malu mengucap

" Baiklah hayo kita segera berangkat !!"

Ketiganya tak lama sudah di atas punggung

kuda tak lama kuda tunggangan dua pemuda ini meninggalkan tempat mereka istirahat tadi

" hiaak hiaak " suara teriakan dari seseorang di atas kuda tunggangan yang berlari kencang

Kecepatan kuda kuda ini membuat debu debu di sepanjang jalan itu tampak mengepul .

Kuda didepan ditunggangi satu orang dan kuda yang dibelakang ada dua penunggang

" Adik apa benar ini tempatnya ? Tanya pemuda yang didepan ,"Benar ini tempatnya "

Mata gadis ini memandang ke sekelilingnya

tak terlihat sesuatu yang di cari .

" Ayah ,he'k he'k,Ayah di mana ? " isak tangis gadis ini tak tertahan melihat sekeliling tak ada Ayahnya .melihat gadis ini terisak Isak

Kedua.pemuda ini hanya mendiamkan saja .

" Adik ,sudahlah kami berjanji akan membantu

Menemukan ayahmu ,tapi Adik bersabar"

Ya adik kau harus semangat !! Tan Suding menimpali perkataan menghibur Tan Mayan,

" Ya kak,terima kasih "ucapnya

Gadis ini isakan tangisnya mereda .

" hayo adik kita segera a" ajak Tan Mayan ketiga anak muda ini pergi hiiak haaak hiiik hik

Derap langkah kaki kuda ketiganya berarak .

Pagi itu di pesisir pantai timur semenanjung malaka angin yang berhembus sepoi sepoi,

Seseorang yang keluar dari pintu sebuah rumah besar yang berhalaman luas ,Ia duduk di bale bale bambu yang berada pendopo depan rumah besarnya .

" Ah sudah hampir lima purnama berlalu "

Mendesah ia dalam hati ,seperti ada sesuatu yang ia lamunkan,.Orang tua ini lalu berdiri tangannya memegang pagar bambu pembatas pendopo rumah panggung ini. Tatapan matanya lurus menatap kedepan entah apa yang menggelayuti pikirannya .

Tiba tiba sorot mata orang tua ini seperti melihat sesuatu di kejauhan ,tapi belum jelas

Tangan kanan ia taruh di atas pelipis,seperti ingin memastikan pandanga matanya ,

Sontak orang tua ini turun dari atas pendopo

ia lalu berjalan ke arah depan halamannya

Di kejauhan makin mendekat terlihat dua orang di atas punggung kuda yang berlari kencang seperti ingin sampai ke tujuan

" Adik hayo ,,siapa dulu Sampai hadiahnya di Gendong !" ucap pemuda yang agak dewasa

"Baik ,kak Bayau Siapa takut !" jawabnya ucapan tantangan dari pemuda yang ia panggil kak Bayau .

" Adik kita berhenti disini " Baik kak !

Keduanya berhenti di tanah berpasir posisi kedua pemuda ini sejajar tangan keduanya bersiap di tali pelana kuda tunggangan

" Adik hayo !!" jiaa hiaak

Suara teriakan menghentak kedua tangan menggebah tali pelana ,dua pemuda ini seperti berlomba siapa yang paling cepat sampai ke tujuan ,Rumah pendopo didepan

"Rap Rap rap Rap rap Rap rap Rap rap Rap"

suara derap langkah kaki kuda berderap derap

" hiaak hiaak Kuda putih bertotol Hitam seperti kuda zebra tertinggal dari kuda coklat bertotol Hitam ditengah di antara dua alis mata ,kuda coklat ini begitu kencang derap langkah kaki kakinya hhiaa hhiaa hhiaa haa

Teriakan dari penunggangnya membuat kuda ini seperti angin berlari sangat kencang sekali

" hayo coklat ,hayo coklat kalahkkan di totol"

Suara teriakan dari tuannya ini terus memberi semangat .Di belakang kuda putih bertotol Hitam juga berusaha mengejarnya Hiak haaak

Teriakan dari tuannya dari atas punggung dengan menghentak Tali yang mengikat nya

Seakan mengerti kuda putih bertotol totol Hitam ini ia menambah kecepatan larinya

Sejajar posisi kedua kuda ini . hiaaak hiaaak

Debu mengepul ngepul dari derap langkah kaki kaki kuda ini Hiaak haiaak hiiik Hiiik

kuda putih bertotol Hitam seperti zebra lima langkah berada didepan kuda coklat bertotol Hitam ,tampak terengah engah keduanya

" Adik si putih menang ,hayo janji kita ," iya kak

Hep Hep ha Kedua pemuda ini melompat dari atas punggung kuda terlihat gagah keduanya

" Hayo kak ucap nya " Hep ! cepat dik itu guru melihat kita di pendopo ,terlihat orang tua ini

tersenyum melihat siapa orang yang datang

" Dasar ,, kelakuan masih saja "ucapnya

Orang tua ini sudah biasa melihat kelakuan murid muridnya yang sering berlomba ,siapa. yang kalah diantara nya akan membopong .

" Guru kami datang !""

seraya menyalami dua pemuda ini sumringah senyum tersungging seperti sudah sangat rindu sekali dengan gurunya ini .

" Guru bagaimana dengan adik adik?apa adik Nilam belum datang ?" Tan Bayou bertanya

" Baru kalian yang kembali ,Tan Bayau ,Tan Pati ,adik adikmu yang lain belum, guru setiap pagi menunggu didepan " berucap gurunya ini

" murid ku Tan Bayou ,Tan Pati masuklah nak, kalian istirahat ,guru ambilkan air buat kalian melepas dahaga " Baik guru murid mendengar

kedua muridnya ini mengikuti langkahnya masuk kedalam ,tak lama orang tua ini membawa kendi air "Tan Bayau ,Tan Pati !'

Gurunya Datuk Bayung Lincir tangannya mempersilahkan kedua muridnya untuk minum , keduanya pun minum bergantian menuangkan air dari kendi yang terasa segar buat melepas dahaga tenggorokan mereka .

Setelah lepas dahaga tenggorokan mereka reda , keduanya berbincang bincang dengan gurunya di ruangan tengah ,telinga ketiga nya

Seperti mendengar sesuatu ,derap langkah kaki kaki kuda ,cepat mereka ke depan dan ..

" Ayah ,kakak !" Nilam

Gadis ini berlari ke arah Ayahnya ,lalu ia memeluk orang tua ini ,tak lama ia melepas pelukannya matanya menatap dua pemuda ini

"kak Bayau ,kak Pati ,aku kira kalian belum datang ? ucap gadis ini kepada kakaknya

" ya ,adik Nilam kami pun baru saja melepas dahaga dan baru berbincang bincang dengan guru ,tak lama guru mendengar suara derap langkah kaki kuda mu adik .!"

" hayo masuk dulu Naak !,,kamu masih lelah minum lah ajak kakak kakakmu lagi .!"

Datuk Bayung Lincir menegur anaknya Nilam yang baru datang agar masuk dan istirahat

Wajah Datuk sangat sumringah hari ini ia tak menyangka anak gadisnya hari ini pulang dengan selamat padahal di malam malam setiap akan tidur pikiran orang tua ini selalu terbayang pikiran yang membuat hatinya risau

Di ruangan tengah tampak Datuk dan dua orang murid juga anak gadisnya juga murid

Padepokannya ,Hari ini mereka tertawa tawa

Seperti ada yang membuat lucu atau yang lainnya ,mungkin mereka menceritakan perjalanan pulang atau mungkin yang lainnya

" oh iya hampir aku lupa ,ucap Nilam dalam hati ia ingat akan pertemuan dengan Bhiksu

" Ayah mau dengar tidak ,Pasti ayah akan terkejut !" Apa itu Naak ,coba cerita ke ayah.

Berucap ayahnya.Cerita apa yang membuat dirinya terkejut . Seperti kata anak gadisnya

" Ayah kan pendekar Tapak Dewa ,"ya jawab ayahnya " Ayah kan pemegang lencana pendekar Timur ,benar kan Ayah ",ucapnya

" Tak salah itu Naak ,lalu apa yang membuat ayah jadi terkejut itu Naak ?" tanya ayahnya

"Lencana ayah !" ada apa dengan lencana ayah ,Naak ! makin bingung dan penasaran ia di buat anak gadisnya yang membuatnya penasaran .Tan Bayau dan Tan Pati hanya tersenyum melihat kelakuan adiknya ini yang membuat gurunya Datuk Bayung Lincir ini kebingungan ,melihat Ayahnya mengharap Ia memberikan jawaban dari teka teki itu .

"Lencana Ayah di berikan oleh Bhiksu I'tsing

kan Ayah !" Ucap anaknya ini .

Terkejut Datuk ini mendengar jawaban dari anaknya ," lalu apa hubungannya Bhiksu I'tsing Naak ,kalian kan sudah Ayah ceritakan Lencana itu Bhiksu itu yang memberikannya

" ya ayah kami tahu ,tapi ada yang ingin ayah tahu ,Aku bertemu dengannya dan membantu Bhiksu itu dan empat murid muridnya Ayah "

Ha apa !, Ah benarkah itu anakku Nilam .

" ya benar ayah, aku juga menceritakan ke padanya siapa aku ,juga ia bertanya ayah ."

oh beruntung sekali kau anakku bisa bertemu dengannya .Bhiksu I'tsing itu orang baik dia tak segan membantu siapa saja yang butuh pertolongannya .

"Ayah Bhiksu I'tsing juga membicarakan pertemuan para pendekar di puncak Merbabu yang setelah pertemuan dua puluh lima tahun yang lalu ." anak gadis nya ini lancar sekali ia menerangkan pertemuan puncak Merbabu .

" Baiklah anak ku dan juga kalian Tan Pati ,Tan Bayau sekarang kalian istirahatlah ,kalian dari perjalanan yang sangat menguras pikiran dan tenaga ,untuk itu guru izinkan istirahat dan kau Tan Pati .mungkin kau rindu keluarga mu "

" Baik guru kami mendengarkan "

serempak keduanya ini menjawab gurunya.

Tak lama dua pemuda ini pun pergi ,ketika Tan Bayau kaki nya melangkah meninggalkan pintu rumah panggung gurunya .

" Anakku Tan Bayau kau kemarilah ,biarkan Tan Pati pulang dulu ,kau Istirahat disini saja "

Berucap Datuk kepada anak angkatnya Tan Bayau yang juga muridnya .

" Baik guru !" ucapnya kepada Datuk .

Tan Bayau anak angkat Datuk Bayung Lincir

Pemuda ini tak jauh ia tinggal ,Gurunya ini Memberikan tempat untuk ia tinggali sebuah gubuk yang dulu bersama istrinya tinggal

Sekarang menjadi tempat tinggalnya.

Kali ini gurunya ingin ia istirahat di rumahnya

mungkin ada sesuatu yang teramat penting

" hei,kak Bayau !, kenapa kakak termenung ,"

ucapan adiknya Nilam Suri membuatnya gagap ,sontak ia seperti orang bingung sendiri

" Ah .ah adik Nilam ! kau buat kakak ,kaget "

"habisnya kak Bayau ,apa ..kali yang kakak lamunkan "Nilam Suri adiknya ngedumel .

"oh ya ,kak Nilam ingin istirahat dulu pegal pegal tubuh ini seharian naik kuda "ucap nya

Tan Bayau pemuda ini memandangi adik angkatnya Nilam Suri masuk kedalam kamar

Tak lama ia pun keluar dari pintu rumah berjalan ke arah pendopo ,bale bale ia tuju

Pemuda ini tak lama tubuhnya bersandar di bale bale terlihat mungkin letih ia pun tidur .

suasana malam di hamparan pinggir jalan Api unggun yang menyala Nyala asap yang hitam mengepul tatkala tertiup angin kencang .

Ia tambahkan lagi kayu yang agak besar pemuda ini lalu duduk sendiri di depan api unggun seperti ia termenung .

" hee i apa yang kamu lamunkan " seseorang menepuk bahunya, Terkejut ada tepakan yang di bahunya pemuda ini seketika menoleh !

" oh kakak Chun Chie !" ucap pemuda ini

" Ada apa adik seperti melamun ,apa ,,kira kira perjalanan ini mengganggu waktu adik ?" .

Diam pemuda ini tidak menjawabnya ,berkerut dahinya seperti ingin mengatakan sesuatu ,

" ya kak chun chie ,aku tidak keberatan kak tapi aku sudah harus di tunggu guru dan saudara kami Dua purnama lagi ?" ucapnya kepada Chun Chie

" maafkan kami adik. aah kami merepotkan kalian jadinya !" ucap Chun Chie .

Keduanya terdiam seperti berpikir dalam benak masing masing ,Chun Chie mengerti kedua pemuda ini ada tugas yang diperintah guru mereka , tapi musibah yang mereka ini

Sepertinya yang membuat mereka berharap akan pertolongan dua pemuda ini .

Di lain tempat di sebuah gerobak dua gadis tampak memandangi paman dan pemuda ini

" adik kita turun aku ingin mengatakan sesuatu ,kau lihat apa yang aku bawa ini !"

Jia Li terlihat tangan nya ada sesuatu yang ia bawa ,adiknya mei Lin bingung ada rahasia apa Cie cie nya ingin ia turun ,ia ikuti apa mau cie cie nya ini .

" ini lihatlah ,adik !" ha itu kan baju Ayah cie kau ! " adiknya ini tak meneruskan kata katanya .dua kakak adik ini saling pandang.

" ssssst tenang saja adik ini kan baju Ayah yang lama ,dan juga ayah jarang memakainya

aku buat hiasan di baju ini nama pemuda itu satu nama pemuda idaman mu dan satunya

hi hi hi ,Kau mengerti mei Lin ?" cekikikan Ia

" Adik hayo kita kesana kita temui mereka "

Jia Li mengajak adiknya mei Lin keduanya ini

beriringan berjalan seraya tertawa tersenyum.

Di ujung di depan api unggun Tan Dempo duduk sendiri tak lama Tan Luki mendekatnya

"Dempo ,apa yang kau lamunkan, kita sudah dekat pelabuhan Sinapelan "Tan Luki mengatakan kepada Tan Dempo.

" aku kangen sekali ,dengan guru Luki "

"ya aku juga " jawab Tan Luki

" kakak boleh kami mendekat ,,"

kedua pemuda ini menoleh kebelakang .

Keduanya menatap dua gadis yang berdiri ini

Jia Li dan adik nya mei Lin agak malu malu .

" oh adik Li ,adik Lin tak apa ,ada apa dik ?"

ucap Tan Luki .Tan Dempo ia memberikan

tempat duduknya Sebatang kayu besar .

kedua gadis ini mendekat Jia Li lalu duduk di kayu besar tempat Dempo duduk tadi .

" kak Tan Luki kak Tan Dempo ,beberapa hari kedepan kita akan sampai ,sebelumnya adik ingin mengucapkan terima kasih ..dan

Adik Jia Li ingin memberi sesuatu .boleh kan ? ucapnya .

Gadis ini diam sejenak tak melanjutkan lagi kata kata nya .mei Lin wajahnya menunduk

ke empat anak muda ini terdiam hening .

" Kak ,ini ambil ,tapi nanti kakak pakai kalau nanti kami sudah naik ke atas kapal ya.."

ucap Jia Li ,seraya memberikan buntalan kain

ada perasaan sedih yang menggelayutinya

Entah apa ," Ah kenapa aku jadi seperti ini .?

kenapa aku seperti bersedih ucap gadis ini dalam hati,

" Baik adik Li ,Kakak terima ya .terima kasih sebelumnya adik Li juga mei Lin", Tan Luki mengucapkan terima kasih .Tan Dempo ia hanya berdiri mei Lin seperti Tan Dempo

kedua nya mendengarkan saja tanpa suara

" kak Dempo ,,,boleh adik Jia bicara berdua .."

"Ya 'adik Jia ".Pemuda ini agak ia gugup

" hayo kak kita ke arah depan sana ,adik Jia ingin malam ini sebelum adik pergi pulang

ke Tiongkok , perasaan adik agak lega " Jia Li kali ini kata kata nya tidak gugup lagi .

" Baiklah adik Jia Li ,kakak menurut mu saja "

Keduanya lalu berjalan beriringan kira kira

sepuluh Depa dari api unggun ,Tak Luki dan mei Lin di tinggal berdua.

Sebatang kayu besar duduk Jia Li Tan Dempo tampak ia di sebelahnya .Keduanya ini seperti bingung ingin berkata apa terlebih Tan Dempo

Jia Li jari jemarinya yang ia remas untuk menghilangkan rasa gugupnya.

",Ah kenapa aku jadi gugup begini ? kenapa ,,hati ku jadi tak menentu ,,aku akan!"

Dalam hati gadis ia seperti bingung ingin berkata apa !

"Adik tadi adik mengajak Kakak kesini..Adik ingin mengatakan apaa" agak gugup Dempo

" ini Kak Dempo ..." saking gugupnya Jia Li tak sengaja memegang tangan Tan Dempo.

" Ini kak Dempo Jia Li kan akan pulang ,kak Jia Li boleh tanya ya kak ," ya boleh ucap Tan Dempo

" kak ,apa ..a kakak ada teman dekat seorang gadis ?, degh Dempo terdiam hatinya berdebar ingin menjawab .

" Kakak ,tak ada Jia Li ?" kalau adik seperguruan ada. .dekat sekali dengan kakak

Tan Dempo mengatakan ini kepada Jia Li

mendengar Tan Dempo mengatakan ia tak punya teman dekat seorang gadis Jia Li

mendengar ini Jia Li hatinya berdegub ia

ingin terus menanyakan ini adiknya itu .

" kak ' adik seperguruan kakak itu apa dia cantik ,apa ia suka sama kakak?"Jia Li menanyakan terus seolah ia ingin tahu tentang adik seperguruan pemuda yang duduk dekatnya .

" Cantik sekali adikku itu Adik Li .ia gadis periang ..kami sangat sayang padanya Adik ..Jia Li ." tertegun Jia Li mendengar ucapan pemuda ini .dalam hati gadis ini ,

apa antara pemuda ini tak ada perasaan selain kakak dan adik seperguruan

"iiiih apa ini Kak binatang apa ini kak iihnh " gadis ini ada sesuatu yang berusaha ia buang dari celana suteranya ia menggebah.gebah.

melihat Jia Li yang berjinggkrak tak karuan

" ada apa Jia Li kenapa ,apa yang ada di celana adik ." pemuda ini terkejut ,dan bertanya

" itu kak Dempo "tunjuknya ke binatang kecil yang merayap rayap di celana panjangnya

seperti hewan kluwing yang banyak di temui di batang batang kayu busuk dan kering

" oh itu ," cepat tangan Tan Dempo menepis hewan ini pun mental dari celana Jia Li

lalu keduanya kembali duduk kali ini Jia Li perasaan nya tenang pemuda ini baru saja membuat hatinya senang .Ketika dia tadi menyibak bajunya Tan Dempo sempat ia memegang tangan nya ada perasaan yang berbeda ,selain orang tuanya belum ada laki laki yang menyentuh tangan putihnya .

"Di lain tempat didepan api unggun mei Lin masih diam tak berbicara Tan Luki bingung ingin mengatakan apa dan menanyakan apa ?

"Adik Lin adik kenapa Diam saja" ucap pemuda ini ,gadis didepannya hanya duduk dan diam.

pada dasarnya mei Lin ini gadis yang pemalu ia jarang bicara kalau tak penting sekali .

Dan lagi ia masih gugup tak biasa Kakaknya Jia Li pergi berdua dengan pemuda yang bernama Tan Dempo kawan pemuda yang berada di sampingnya.ini

"Bagaimana cara aku untuk ia bicara ,aku bertanya dia tak menjawab " Tan Luki berkata dalam hatinya.ia seperti bingung memulai arah pembicaraan dengan gadis ini

" Adik boleh ya kakak bertanya ",kali ini nada bicara Tan Luki sedikit agak perlahan lahan

Apa mungkin gadis ini perasaannya terlalu halus berkata dalam hati pemuda ini .

" Adik Lin...apa adik punya teman dekat maksud kakak seorang pemuda ? jangan marah ya adik Lin kakak hanya bertanya .

"kalau kakak suka kepada adik Lin ,apakah adik Lin tidak marah.he he "

Tertawa sendiri pemuda ini ia tanpa Tedeng Aling Aling mengatakan ia menyukai gadis ini

"Jia Li ,mei Lin .sudah malam nak ,kalian cepat lah istirahat " teriakan ibunya ini membuyarkan perasaanya lalu ia berucap

" kak Tan Luki ,apa kakak benar dengan omongan tadi ?" gadis ini menanyakan Takut ucapan Tan Luki hanya bercanda" tadi"

"",Adik Lin Sejak awal kita bertemu kakak ingin rmengatakan ini ,tapi kakak tak yakin ,apa adik Lin menyukai kakak dan lagi apa ayah dan ibu adik menyetujui .hubungan kita ?"

" kakak kalau itu benar ucapan kakak ,yakin Lin akan menunggu ,jika kita berjodoh kita akan di pertemukan kembali kak .."

seperti gadis dewasa kali ini mei Lin berucap

seperti tak terlihat ia gadis yang pemalu Tan Luki hampir tak percaya dengan ucapan gadis yang mulai menempati relung hatinya

" Lin ibu tadi memanggil kita ,hayo kita cepat nanti ibu akan marah,adik kan tahu sipat ibu seperti apa kalau ia marah " ya kak mei Lin mengiyakan ajakan kakak nya ini .

yang tiba tiba datang bersama Tan Dempo .

"kak Dempo kak Luki kami pamit ,ibu sudah memanggil ,lain kali kita sambung lagi "

", ya adik kakak mengerti ,tak apa kalian pergilah ke gerobak ,ibumu menunggu kalian kakak takut adik nanti ada apa apa dengan ibu mu ." Berkata Tan Luki .

" Baik kak Tan Dempo ,Jia Li pergi "ucapnya lagi ke Tan Dempo .

" kak Tan Luki, kak Tan Dempo Lin juga , ucapnya.

" ya adik Jia Li ,pergilah "Tan Dempo menjawab ,Tan Luki juga mengiyakan mei Lin

kedua gadis ini pun pergi meninggalkan keduanya, tatapan mata dua pemuda ini berhenti ketika Mai Lin Dan Jia Li masuk kedalam gerobak di mana Ibunya menunggu

" Siang itu terlihat asap yang mengepul di tengah lautan membucah tertiup angin kencang ,api terlihat seperti membakar layar kapal yang mengembang ,Tiang kapal mulai

tersulut api perlahan merayapi kayu keras sebagai penopang layar kapal .

" hei kalian ! sudah kami inggatkan tapi kalian tetap saja melaju ,rasakan kapal kalian ini !"

" Ta'fu jangan ladeni mereka ,hayo kita lawan perompak ini !"salah satu anak buah kapal layar ini berkata kepada seseorang yang tampaknya pemimpin kapal layar ini .

" Benar,mereka ini perompak tak perlu kita ladeni mereka ,hayo kita serang mereka "

orang yang di panggil Ta'fu ini dengan Pedang terhunus melesat mengarah musuhnya .

" hiaak ,' Trang Trang bet bet ,gerakan ringan dari orang ini begitu cepat aaggh aagh agh

Dua orang musuh terkena sabetan pedangnya

Orang ini rupanya ini ilmu silatnya tidak bisa di anggap remeh dengan gerakan gerakannya

menandakan selain ia pemimpin dari kepala kelasi kapal layar ,juga seperti seorang ahli ilmu silat "kau rasakan itu perompak !

" hiaat Hiaak " suara teriakan dari anak buah pemimpin kapal yang mengingatkan Ta'fu

melesat Hep Hep ,bet bet Trang tang tang

Suara beradu pedang Xhu Chou namanya

Anak buah orang yang ia panggil Ta'fu tadi

Tang tang Trang tangkisan Xhu Chou ,golok yang mengarah atas kepala ia hindari ,juga sabetan yang mengarah dada ia tangkis

" hiaak Padang Xhu Chou dengan gerakan jurus pedangnya mengarah perut lawan !

Ahg .bet bet agh tiga orang terhuyung darah bercerceran di geladak kapal layar ini

Tiga lawannya tampak memegangi perutnya

" mampus kau perompak "

Xhu Chou ia menyumpah musuhnya ini,

Kembali Xhu Chou ia melesat menyerang gerakannya seakan ingin menghabisi lawan yang terhuyung huyung itu saat pedangnya

Beberapa jengkal ,Trang Trang dugh Des ,

"Aaagh "Xhu Chou menjerit ia terpental .

Tangkisan menepis seseorang yang tiba tiba datang mengahalau serangannya

pukulan tiba tiba orang ini membuatnya terpental beberapa langkah .

"Agh dadaku sakit ,pukulan orang ini kuat sekali ,siapa dia apa orang ini pemimpinnya ?"

Zhou Chou bergumam dalam hati ,ia tampak menatap mata orang yang berdiri ini .

"Crab crab crab aaghh aaagh "

Suara jeritan di atas geladak dengan tangan memegang dada ,yang lain memegang bahu ada yang memegang paha ,darah darah yang mengucur dari orang orang ini .

Terlihat di geladak kapal layar ini warna merah dari darah darah orang yang terkena anak panah berceceran.

"hiaak "seseorang dari atas ruang nakhoda, Melepas anak panah ,alatnya ini bisa melesat kan beberapa anak panah kecil ,seet set bes crab crab crab .kembali anak panah ini

menancap di kaki kaki para perompak .

"Cuanzhang !" Habisi mereka ,jangan kasih ampun "teriakan dari salah satu anak buah kapalnya . Nakhoda Kapal layar ini terus ia melesatkan tembakan anak panah .

" Rasakan kalian perompak !" Nakhoda kapal ini mengumpat ! tangannya terus menembak .

" anak anak ! hayo semua melompat "

Orang dengan ikat kepala dengan mata yang di ikat sebuah tali, Ada bundar dimatanya dari kulit yang menutupi mata kirinya yang buta .

Dari geladak kapal ia berteriak teriak .

Raweng Baco ia pemimpin para perompak yang menguasai selat Malaka bagian Selatan

kelompoknya ini terkenal sangat sadis daerah kepulauan Rupat selatan menjadi tempat nya

Pulau Rupat juga menjadi markasnya .

" hiaak deg deg deg ! Cepat lepas tali ,kita pergi dari sini .Hayo cepat ,cepat hayo ,!"

Teriakan kerasnya ,membuat anak buahnya dengan terburu buru melepas ikatan .

Cekatan sekali anak buahnya yang sudah terbiasa menghadapi situasi .

" Gagal total ! kali ini ,Raweng mengumpat

dari atas kapal layarnya .tinjunya mengepal .

Tak lama kapal mereka meninggalkan kapal layar besar dari Tiongkok yang gagal mereka Rompak .Layar mengembang tertiup angin kencang tatapan mata dar Raweng mengarah kapal layar yang tampak dari kejauhan hanya

Asap yang sesekali mengepul .

"Bangsat! kenapa aku bisa salah siasat, huhh

Kenapa? tidak aku serang nakhoda itu duluan,"

Raut wajah Raweng terlihat seperti ia sangat menyesal aksinya gagal kali ini .

"Hei, kalian kita kembali ke markas !"ucapnya

Baik ketua ! jawab salah satu anak buahnya .

Setelah perginya Para perompak dari kapal Nakhoda ini terlihat ia menunjuk ke atas

" cuanzhang apa Tali layar ini di putus saja ,

nanti kita perbaiki di jalan .kita gunakan dua layar saja ." Baiklah Ta'fu ,sebaiknya kita berangkat dari sini sebelum mereka kembali .

Nakhoda kapal ini menjawab , pemimpin kelasi yang menyarankan agar tali layar di putus akan diperbaiki di jalan .Tak lama berselang kapal layar mereka mulai bergerak

Dua layar mengembang Angin kencang dari arah Selatan membawa kapal ini melaju .

Tak jauh dari berlayarnya kapal layar dari negeri Tiongkok ini. Dua kapal layar kecil yang melihat kejadian ,beberapa pasang mata dari atasnya menatap ,tak lama kapal kecil ini pun berlalu mengikuti arah angin yang membawa

menuju arah pulau Tambus bagian Utara .

" Ketua !ketua ,Ketua "

"he,eei ada apa kau menjerit jerit !" itu ketua

dari bawah rumah panggung ia seperti ingin memberikan kabar ,wajah orang ini seperti ingin mengatakan sesuatu .

" Apa ,ada apa cepat kau ceritakan "

Dari atas orang ini mengumpat ,ia bukannya menjawab perkataan anak buahnya yang datang tergopoh-gopoh memanggil

" ketua rombongan Raweng picek mata satu

Tadi aku ,Borak ,Begok di kapal depan ,Begok bersama rombongan ,ingin mengintai seperti biasa ,aku melihat rombongan mata picek berhamburan anak buahnya banyak terluka "

Anak buahnya ini dengan mimik wajah yang terlihat seperti meyakinkan berkata .

" kenapa mereka ? "

Dari atas panggung rumah ia bertanya .

kali ini ia terlihat seperti menanggapinya

" ketua ,aku lihat sepertinya rombongan mata picek gagal merampok kapal itu ,ketua, juga Aku lihat sepertinya rombongan mereka itu

Meninggalkan kapal Tiongkok dengan banyak anak buahnya ketakutan ,tapi entahlah aku dari jauh melihat mereka ,

" Jadi ini berita mu ,apa urusannya dengan kita dan lagi kita sudah buat perjanjian !!

Untuk tidak saling mengganggu ." ucapnya

" Sekarang kalian Istirahatlah ,mungkin kalian lelah ,Nanti malam kita mulai beraksi lagi ."

"Baiklah ketua ! kami pergi " ya istirahat lah .

Dari atas rumah panggung orang ini memberi perintah agar anak buahnya ini istirahat .

Ia memberi tahu nanti malam mereka akan bergerak seperti biasa .Dia pun masuk kedalam rumah panggung markasnya.

Pagi pagi sekali tak biasanya Nilam Suri ia bangun sudah berhias pakaian yang ia kenakan pun seperti baru ia jahit hari ini ia akan memberi kejutan buat Ayahnya.

" hari ini biasanya ayah dan ibu selagi ibu masih ada ayah selalu ingin makanan yang enak enak ." Ucapnya Bibirnya tersenyum.

selang beberapa lama kakak angkatnya

Tan Bayau keluar. " hai adik ,"ucap kakaknya

" kakak cepat mandi dan bebersih ,Nilam hari ini ada sesuatu nanti kakak aku tunggu ,tapi .

kakak sssst ,sekarang cepat bebersih mandi "

Bingung Tan Bayau dengan adiknya memberi isyarat telunjuk yang menutup bibirnya ia tahu

Isyarat agar tutup mulut .

"Baik lah adik kakak mengerti " ya sudah cepat mandi Nilam Suri memerintah nya .

Nilam Suri ia melangkah ke depan pintu rumahnya ia berdiri di depan di tempat biasa ayahnya berdiri didepan bale bale bambu tangannya berpangku di pagar bambu pendopo .tatapan matanya lurus kedepan

" Ibu andai ibu masih ada ,Aku sudah menjadi gadis yang cantik seperti ibu .ayah sering menceritakan kepadaku .ibu .."sepertinya ia bergumam sendiri .Tapi ibu,Ayah memang seorang lelaki pilihan ibu yang hebat !!

Gadis ini seakan teringat akan masa masa ibunya masih ada ia dan ayahnya selalu mengingat hari lahir ibunya .Seperti hari ini ia sudah membuat makanan kesukaan ibunya

makanan kesukaan Ayahnya .

Biasanya Dia dan Ayahnya hari ini akan ke makam ibunya mendoakan Ibunya di alam Fana .

"Nilam...di mana kamu nak ,,?ayah ! ucapnya " " ya ayah' Nilam didepan ayah."jawabnya ,

Gadis ini cepat ia membuka pintu ,terlihat ayah nya keluar .Orang tua ini menggerakkan tangan ke atas lalu berjinjit seakan melepas pegal otot dari tidur semalam .

Gadis ini hanya melihat Ayahnya ia diamkan saja ,sepertinya ia ingin ayahnya ini tenang dahulu baru ia akan mengatakan sesuatu .

"Ayah biar sehat ayah mumpung cuaca pagi masih berkabut ,sebaiknya ayah mandi ."

"Apa iya anak ku ,apa cuaca pagi dan kabut bisa menyehatkan,kau ada ada saja "ucap ayah nya

" ya' iya ayah ,lihat aku ,segar sekali ayah "

merayu ayahnya agar bebersih baru ia akan memberi kejutan ,Karena ini hari baik buat Ayahnya mengenang Ibunya yang berpulang.

melihat anaknya ini terlihat sudah berpakaian rapi tapi ia agak tertegun anaknya ini pakaian yang ia kenakan tak pernah ia lihat .

"Baiklah 'Ayah akan mandi anakku "ucapnya Tak lama ayahnya ini pergi masuk rumah ,Ia menatap ayahnya, ada perasaan sedih yang ia rasa .sambil menunggu ayahnya bebersih ia masuk kedalam hidangan makanan yang ia masak setelah bangun dari tidur .Gadis ini juga tak lupa menghangatkan makanan itu .

" Adik Nilam ,Tan Bayau dari dalam ruangan datang menegurnya ,ia tak tahu sejak kapan kakaknya ini sudah ada dalam ruangan .Dari tadi ia menyiapkan makanan dan minuman tak melihat ada orang masuk .

" Ahh kakak ,mengagetkan aku ucapnya ,

Gadis ini selagi ia tadi sibuk tak melihat Tan Bayau masuk ke dalam kamar tengah dan bersalin pakaian .

" kakak tadi diamkan saja .adik beres beres ,

banyak sekali adik buat makanan .apa ini hari lahir adik Nilam ya " Kakaknya ini menerka .

" kakak Diam saja ,seperti kataku tadi pagi

pokoknya kakak tinggal makan enak .hi hi " Nilam tertawa sumringah.

" Nilam ..hei apa ini !, kenapa banyak sekali makanan " bingung ayahnya dari belakang rumah ia masuk melihat banyak makanan di ruangan tengah . Diam sejenak Nilam .ia tak berkata kata melihat ayahnya .

" Ayah ..,Ayah tidak ingat ini hari apa ? ucap anak gadisnya ini .Bengong Ayahnya coba ia mengingat , matanya tampak berkaca kaca setelah ia ingat .

"Anak ku Nilam ,maafkan Ayah .Naak !"

" ya ayah ..he'k he'k kedua orang anak dan ayah ini saling berpelukan ,Tan Dempo ia hanya melihat bingung ia turut merasakan haru biru keduanya .

" Hayo Ayah kita berdoa untuk Ibu ,setelah itu kita makan bersama lalu kita akan ke makam ibu ya ayah " ucap nilam kepada ayahnya .

" Baiklah anak ku ,mari kita berdoa " ya ayah .

Datuk Bayung Lincir mulai ia berdoa di ikuti anaknya dan anak angkatnya ini

Tak lama mereka bersantap makanan enak yang di buat Nilam.

Belum mereka menikmati makanan selang berapa suapan ,suara ringgkikan hewan dari arah depan rumah terdengar .

" Siapa itu ,coba lihat mungkin mereka yang datang " berucap Datuk Bayung Lincir

" Adik Nilam ,kami datang ,sambutlah adiik "

suara Dua pemuda dan satu orang gadis berambut pirang berwajah cantik .

Tampak mereka ini berdiri di halaman depan .

"Siap paduka Tan Mayan ! Silahkan masuk ,"

Berucap Nilam ,seraya tangannya kebawah mempersilahkan masuk .Di depan pintu

Tan Bayau dan Datuk Bayung Lincir berdiri

Sumringah senyum Datuk melihat siapa

orang yang datang ini ,murid muridnya .

Belum sempat mereka ini meluapkan rasa senang kembali berkumpul di kejauhan tampak menyusul dua orang pemuda yang mendatangi ke arah mereka .

" Lihat guru itu Tan Luki juga dan Dempo mereka menuju kemari ." ya Tan Bayau ,guru juga melihat mereka ,

Di kejauhan Tan Luki ,Tan Dempo memacu kuda dengan cepat seakan akan ingin cepat

keduanya ini sampai .hiaak hiak hiaak teriakan kedua pemuda ini ,Tak lama kedua pemuda ini sudah di halaman .

" wuih gagah sekali kakak kakak ku ini ,Wow baju kakak ?,seperti kakak kakak ku ini Pendekar dari negeri Tiongkok ." ucap Nilam . kepada kedua kakaknya yang baru datang.

" ha ha ha he he ,Adik Nilam bisa saja membuat kakak jadi malu," keduanya melihat baju yang ia kenakan ini di dada mereka ada tulisan Tiongkok ,andai mereka tahu ? Tulisan itu Nama mereka Tan Dempo ,dan Tan Luki

Jia Li yang menyulam di dada kanan masing masing baju atas nama keduanya .

Hari ini Hari yang baik Bagi Datuk Bayung Lincir .murid muridnya hari ini berkumpul dan ia juga mengenang hari istrinya .Wajah Datuk

sangat ia terlihat sumringah segar .

" hayo ,semuanya masuk kedalam ,ini hari baik buat Datuk guru ,juga buat kalian ,kenapa hari ini bisa bersamaan " Berucap Datuk kepada murid muridnya

" Baik guru kami mendengarkan.

hanya Tan Bayau yang mengerti akan ucapan Gurunya ini,karena ia turut merasakannya .

" hayo, adik adik kita masuk kedalam ,kalian masih lelah di dalam nanti kalian akan tahu "

Tan Bayau mengajak adik adiknya masuk ,

" Baik kak Bayau ." serempak adik adik seperguruannya ini menjawab ajakannya .

Di dalam ruangan rumah Datuk semua murid muridnya sudah berkumpul .Datuk Bayung Lincir ini Sepertinya memandangi gadis yang bersama Tan Suding dan Tan Mayan .

Tapi ia hanya sekilas memandangi saja .

Biarkan murid muridnya ini melepas lelah ,

Orang tua ini tersenyum melihat mereka semua bersantap makanan yang di buat anaknya Nilam Suri ,Sungguh tak di sangka .

Hari ini sungguh sangat beruntung baginya,

Di usia yang melewati abad ia mendapatkan keluarga baru ,Kepuasan batin dari murid muridnya yang ia didik dari kecil .Hari ini mereka semua berkumpul,bersamaan hari baik mengenang Istrinya yang berpulang .

"

Next chapter