1 PENCURIAN UANG KANTOR

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Saya Rizky seorang pria berumur 35 tahun bekerja sebagai seorang karyawan biasa di salah satu perusahaan swasta di Surabaya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya baru bekerja disini sekitar 2 tahun yang lalu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya ini masih seorang karyawan baru disini jadi saya harus merasa hormat kepada para senior saya yang sudah bekerja cukup lama disini. </font><font style="vertical-align: inherit;">Diantara para senior, ada satu senior saya yang sangat saya kagumi dan ngeri. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia bernama Ezra umurnya sudah 40 tahun, berbadan besar dan tinggi. </font><font style="vertical-align: inherit;">Wajahnya memang terlihat menyeramkan dan tingkah lakunya seperti orang jahat yang kasar. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tapi jika anda mengenalnya lebih dekat maka anda akan tahu bahwa dia sebenarnya adalah orang yang baik, ramah, tegas dan dapat diandalkan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia adalah instruktur saya saat masih dalam pelatihan karyawan baru. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia sangat tegas dan keras terhadap saya dan karyawan lainnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jika saya melakukan kesalahan maka dia akan langsung memarahi dan mengungkapkan pada bagian saya yang salah lalu menunjukkan bagaimana memperbaikinya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Walaupun terkadang caranya sangat kasar dan keras namun sangat efektif dan efisien bagi saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia yang menjadikan saya sebagai seorang karyawan yang bekerja dengan sangat baik dan membuat saya dapat memperkecil resiko kesalahan dalam bekerja. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia tidak hanya baik kepada saya tetapi kepada karyawan yang lain. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia selalu mengalirkan ide dan gagasan yang dia miliki kepada yang lain serta tidak jarang membantu karyawan yang sedang membutuhkan bantuan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia yang menjadikan saya sebagai seorang karyawan yang bekerja dengan sangat baik dan membuat saya dapat memperkecil resiko kesalahan dalam bekerja. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia tidak hanya baik kepada saya tetapi kepada karyawan yang lain. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia selalu mengalirkan ide dan gagasan yang dia miliki kepada yang lain serta tidak jarang membantu karyawan yang sedang membutuhkan bantuan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia yang menjadikan saya sebagai seorang karyawan yang bekerja dengan sangat baik dan membuat saya dapat memperkecil resiko kesalahan dalam bekerja. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia tidak hanya baik kepada saya tetapi kepada karyawan yang lain. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia selalu mengalirkan ide dan gagasan yang dia miliki kepada yang lain serta tidak jarang membantu karyawan yang sedang membutuhkan bantuan. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Para karyawan sangat menyukai dan menghormati dia. </font><font style="vertical-align: inherit;">Bahkan bos perusahaan pun memujinya karena kerja kerasnya yang ulet dalam setiap pekerjaannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Namun ada saja orang yang tidak menyukai dirinya atau membenci kerja kerasnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Namanya adalah Jack umurnya sama denganku yaitu 35 tahun. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia adalah anak dari Bos perusahaan walaupun saya seumuran dengannya tapi dia sudah lebih lama bekerja disini jika dibandingkan dengan saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia tidak menyukai Ezra karena merebut pujian dan rasa hormat dari ayahnya yang seharusnya didapatkannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia selalu mencari-cari kesalahannya agar Ezra dapat ditegur oleh ayahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia selalu menyuruh Ezra dan karyawan lainnya menyelesaikan sebagian besar pekerjaannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Padahal dia sudah mendapatkan posisi yang lebih besar daripada Ezra yaitu posisi sebagai tangan kanan Bos atau ayahnya sendiri. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya dan karyawan lainnya benar-benar tidak menyukai sikap sombong dan sikap memaksanya yang memperintahkan orang lain mengerjakan sebagian besar pekerjaannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tetapi mau bagaimana lagi dia anak Bos yang memiliki kuasa yang setara dengan Bos jadi jika pertempuran maka akan dihapus. </font><font style="vertical-align: inherit;">Suatu hari di kantor, Bos akan melakukan perjalanan bisnis selama beberapa hari. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jadi Bos memerintahkan seseorang yang dipercayai untuk menjaga sebuah koper besar yang berisi uang gajian bulanan karyawan sekantor sebanyak 100 juta rupiah. </font><font style="vertical-align: inherit;">Para karyawan bahkan saya berpikir bahwa orang yang dipercayai Bos untuk menjaga pembeli itu pastilah Jack karena dia adalah kanannya sekaligus anaknya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tetapi mau bagaimana lagi dia anak Bos yang memiliki kuasa yang setara dengan Bos jadi jika pertempuran maka akan dihapus. </font><font style="vertical-align: inherit;">Suatu hari di kantor, Bos akan melakukan perjalanan bisnis selama beberapa hari. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jadi Bos memerintahkan seseorang yang dipercayai untuk menjaga sebuah koper besar yang berisi uang gajian bulanan karyawan sekantor sebanyak 100 juta rupiah. </font><font style="vertical-align: inherit;">Para karyawan bahkan saya berpikir bahwa orang yang dipercayai Bos untuk menjaga pembeli itu pastilah Jack karena dia adalah kanannya sekaligus anaknya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tetapi mau bagaimana lagi dia anak Bos yang memiliki kuasa yang setara dengan Bos jadi jika pertempuran maka akan dihapus. </font><font style="vertical-align: inherit;">Suatu hari di kantor, Bos akan melakukan perjalanan bisnis selama beberapa hari. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jadi Bos memerintahkan seseorang yang dipercayai untuk menjaga sebuah koper besar yang berisi uang gajian bulanan karyawan sekantor sebanyak 100 juta rupiah. </font><font style="vertical-align: inherit;">Para karyawan bahkan saya berpikir bahwa orang yang dipercayai Bos untuk menjaga pembeli itu pastilah Jack karena dia adalah kanannya sekaligus anaknya. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Jack pun berpikir seperti itu dengan membungsungkan dadanya sambil menatap kami dengan tatapannya yang menyakitkan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tetapi, pikiran Bos tidaklah mudah tersinggung dan sangat terkejut karena Bos tidak menyerahkan koper kepada Jack tetapi malah kepada karyawan senior yang sangat saya kagumi yang tidak lain adalah Ezra yang telah mendapat kepercayaan yang lebih besar daripada Jack yang merupakan tangan kanannya sekaligus anaknya untuk menjaga koper itu. dengan sebaik-baiknya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Para karyawan lain dan saya pun tidak keberatan terhadap keputusan Bos karena seperti yang telah mereka ketahui bahwa Ezra telah bekerja keras menyelesaikan berbagai tugas di kantor. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jack pun yang tadinya membungsungkan dadanya dan membocorkan lebih rendah kami. </font><font style="vertical-align: inherit;">Sekarang sedang menatap tajam Ezra dengan ekspresi penuh amarah dan kedengkian. </font><font style="vertical-align: inherit;">Bagikan ular yang melancarkan serangannya, Jack berniat membalas dendamnya kepada Ezra karena mencuri kepercayaan ayahnya yang dapat terlihat jelas di wajahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya pun mengingatkan Ezra agar berhati-hati terhadap bahaya yang muncul karena pembeli itu, terutama si Jack yang memiliki rasa iri dan dendam padanya. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Belum lama, sejak kuperingati Ezra terhadap bahaya yang muncul karena koper itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kami pun dicegat oleh beberapa orang pengendara sepeda motor saat dalam perjalanan pulang ke rumah dengan Taruna milik saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Mereka mendatangi kami lalu berusaha memukul kami dan merampas koper tersebut. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kami pun mencoba melawan mereka dengan mengganti tenaga. </font><font style="vertical-align: inherit;">Walaupun bisa menghadapi mereka tetapi kami kalah jumlah yang membuat kami dapat diserang dari belakang dengan senjata tumpul. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kami pun kalah dan koper berhasil melewati kabur dengan koper itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">kami tidak dapat mengejar mereka karena terluka cukup parah sampai - sampai membuat kami pingsan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Beberapa jam kemudian, saya terbangun melihat sekitar dan menyadari bahwa saya sudah berada di rumah sakit. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saat saya sadar seorang suster datang menghampiri saya dan menyuruh agar saya beristirahat sementara waktu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya bertanya kepadanya apa yang terjadi selama saya pingsan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia berkata bahwa seorang pengendara mobil berhenti karena melihat saya dan Ezra yang pingsan dan terluka parah. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia memanggilkan ambulan untuk membawa kami ke rumah sakit. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia juga berkata bahwa pengendara mobil yang menyelamatkan saya adalah seorang wanita yang katanya mengenal saya dan sekarang berada di luar mengurus administrasinya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya juga bertanya dimana dan bagaimana keadaan senior yang bersama saya itu sekarang kepada suster. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan bahwa Ezra ada di kamar sebelah dan masih dalam keadaan koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia berkata bahwa lukanya lebih parah dan besar daripada saya jadi kemungkinan akan dirawat selama beberapa hari. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia berkata bahwa seorang pengendara mobil berhenti karena melihat saya dan Ezra yang pingsan dan terluka parah. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia memanggilkan ambulan untuk membawa kami ke rumah sakit. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia juga berkata bahwa pengendara mobil yang menyelamatkan saya adalah seorang wanita yang katanya mengenal saya dan sekarang berada di luar mengurus administrasinya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya juga bertanya dimana dan bagaimana keadaan senior yang bersama saya itu sekarang kepada suster. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan bahwa Ezra ada di kamar sebelah dan masih dalam keadaan koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia berkata bahwa lukanya lebih parah dan besar daripada saya jadi kemungkinan akan dirawat selama beberapa hari. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia berkata bahwa seorang pengendara mobil berhenti karena melihat saya dan Ezra yang pingsan dan terluka parah. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia memanggilkan ambulan untuk membawa kami ke rumah sakit. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia juga berkata bahwa pengendara mobil yang menyelamatkan saya adalah seorang wanita yang katanya mengenal saya dan sekarang berada di luar mengurus administrasinya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya juga bertanya dimana dan bagaimana keadaan senior yang bersama saya itu sekarang kepada suster. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan bahwa Ezra ada di kamar sebelah dan masih dalam keadaan koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia berkata bahwa lukanya lebih parah dan besar daripada saya jadi kemungkinan akan dirawat selama beberapa hari. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia juga berkata bahwa pengendara mobil yang menyelamatkan saya adalah seorang wanita yang katanya mengenal saya dan sekarang berada di luar mengurus administrasinya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya juga bertanya dimana dan bagaimana keadaan senior yang bersama saya itu sekarang kepada suster. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan bahwa Ezra ada di kamar sebelah dan masih dalam keadaan koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia berkata bahwa lukanya lebih parah dan besar daripada saya jadi kemungkinan akan dirawat selama beberapa hari. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia juga berkata bahwa pengendara mobil yang menyelamatkan saya adalah seorang wanita yang katanya mengenal saya dan sekarang berada di luar mengurus administrasinya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya juga bertanya dimana dan bagaimana keadaan senior yang bersama saya itu sekarang kepada suster. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan bahwa Ezra ada di kamar sebelah dan masih dalam keadaan koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia berkata bahwa lukanya lebih parah dan besar daripada saya jadi kemungkinan akan dirawat selama beberapa hari. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Kemudian, saya berterima kasih kepada suster itu untuk infonya dan memintanya memanggil masuk wanita yang telah menyelamatkan kami berdua untuk mengucapkan banyak terima kasih kepadanya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Suster pun keluar kamar untuk memanggilnya sementara saya sedang memikirkan masalah koper yang telah dirampas mereka karena mengingat betapa berharganya koper ini bagi senior saya dan juga seluruh karyawan perusahaan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya berpikir untuk menghubungi polisi tetapi akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyelidikinya dan membutuhkan saksi dan bukti yang jelas untuk melaporkannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Sementara saya memikirkan berbagai cara untuk mendapatkan kembali koper itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Suster yang tadi, masuk lagi ke kamar ini sambil membawa wanita yang menyelamatkan saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya sangat terkejut karena wanita yang menyelamatkan saya ini adalah teman sekelas SMA dulu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia bernama Laili seorang gadis cantik yang begitu populer di kelas. </font><font style="vertical-align: inherit;">Padahal, dia adalah salah satu sahabatku sewaktu SMA yang sering menghabiskan waktu denganku dan temanku yang lain. </font><font style="vertical-align: inherit;">Semenjak kelulusan aku belum pernah melihatnya lagi sampai hari ini. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia tidak berubah sama sekali sejak terakhir bertemu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia masih saja cantik dan anggun. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya mengucapkan terima kasih dia telah menyelamatkan saya dan senior saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia tentang bertanya bagaimana kondisi saya sekarang dan kenapa saya bisa pingsan di jalan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya pun mengatakan sudah lebih baik dan menceritakan masalahnya dari awal. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya menceritakan bahwa koper berisi 100 juta rupiah kami telah dirampok oleh orang yang tak dikenal dan melukai kami hingga pingsan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Sekarang kami sudah kehilangan koper itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kalau kami tidak bisa mengembalikan koper tersebut maka saya dan senior saya akan di pecat bahkan bisa di penjara. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia setelah mendengar cerita tersebut mengatakan akan membantu kami menemukan koper itu kembali. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan bahwa sebagai teman harus saling membantu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia kebetulan memiliki seorang kenalan Detektif yang terbiasa menangani kasus seperti ini. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia meminta saya untuk memutuskan apakah saya setuju untuk menerima bantuannya atau tidak. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya setelah melihat kondisi senior saya yang seperti ini membuat saya sangat ingin membantunya, jadi tanpa basa-basi saya menerima bantuannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia dan saya berencana akan pergi ke tempat Detektif itu minggu besok setelah saya sembuh dan keluar dari rumah sakit tanpa memberi tahu Ezra yang masih koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia setelah mendengar cerita tersebut mengatakan akan membantu kami menemukan koper itu kembali. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan bahwa sebagai teman harus saling membantu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia kebetulan memiliki seorang kenalan Detektif yang terbiasa menangani kasus seperti ini. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia meminta saya untuk memutuskan apakah saya setuju untuk menerima bantuannya atau tidak. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya setelah melihat kondisi senior saya yang seperti ini membuat saya sangat ingin membantunya, jadi tanpa basa-basi saya menerima bantuannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia dan saya berencana akan pergi ke tempat Detektif itu minggu besok setelah saya sembuh dan keluar dari rumah sakit tanpa memberi tahu Ezra yang masih koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia setelah mendengar cerita tersebut mengatakan akan membantu kami menemukan koper itu kembali. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan bahwa sebagai teman harus saling membantu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia kebetulan memiliki seorang kenalan Detektif yang terbiasa menangani kasus seperti ini. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia meminta saya untuk memutuskan apakah saya setuju untuk menerima bantuannya atau tidak. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya setelah melihat kondisi senior saya yang seperti ini membuat saya sangat ingin membantunya, jadi tanpa basa-basi saya menerima bantuannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia dan saya berencana akan pergi ke tempat Detektif itu minggu besok setelah saya sembuh dan keluar dari rumah sakit tanpa memberi tahu Ezra yang masih koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia meminta saya untuk memutuskan apakah saya setuju untuk menerima bantuannya atau tidak. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya setelah melihat kondisi senior saya yang seperti ini membuat saya sangat ingin membantunya, jadi tanpa basa-basi saya menerima bantuannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia dan saya berencana akan pergi ke tempat Detektif itu minggu besok setelah saya sembuh dan keluar dari rumah sakit tanpa memberi tahu Ezra yang masih koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia meminta saya untuk memutuskan apakah saya setuju untuk menerima bantuannya atau tidak. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya setelah melihat kondisi senior saya yang seperti ini membuat saya sangat ingin membantunya, jadi tanpa basa-basi saya menerima bantuannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia dan saya berencana akan pergi ke tempat Detektif itu minggu besok setelah saya sembuh dan keluar dari rumah sakit tanpa memberi tahu Ezra yang masih koma.</font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Seminggu pun berlalu, aku dan Laili pergi ke Detektif itu dengan Nmax. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya bertanya seperti apa Detektif itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Menurut Laili, dia seperti anjing pelacak yang penciumannya sangat tajam sampai dapat melacak dan menangkap mangsanya tidak peduli seberapa jauh itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tak terasa sudah sampailah kami di kediaman Detektif itu, rumahnya sedikit kuno karena itu adalah rumah keluarganya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Laili menekan bel pintu gudang. </font><font style="vertical-align: inherit;">Beberapa menit kami menunggu, akhirnya suara pintu yang sedang dibuka terdengar. </font><font style="vertical-align: inherit;">Pintunya dibuka oleh seorang pria berjenggot dengan tubuh dan penampilan mirip senior saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia bertanya kepada kami tentang kedatangan kami datang. </font><font style="vertical-align: inherit;">Laili menjawabnya dengan tenang dan berkata bahwa dia dan saya adalah klien yang akan memintanya menangani sebuah kasus. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia meminta maaf kepada kami setelah mengetahui bahwa kami datang sebagai kliennya dan mempersilahkan kami untuk masuk. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia menyuruh kami untuk duduk sambil menawarkan air es karena cuaca hari ini cukup panas. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia tanpa basa-basi langsung bertanya tentang kasus yang kami bawa untuknya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya mengatakan dan menceritakan masalahnya lagi dari awal hingga akhir. </font><font style="vertical-align: inherit;">Setelah bercerita panjang lebar, akhirnya dia paham juga. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mencoba bertanya kepada saya tentang siapa yang menjadi dalang semua ini dari sudut pandang opini saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya berkata sesuai pendapat saya bahwa dalangnya adalah salah satu karyawan di tempat saya bekerja. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia pun bertanya kenapa saya bisa mengambil sebuah pendapat seperti itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">saya berkata bahwa itu hanya firasat saya semata. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif pun menjelaskan bahwa kemungkinan opini saya ini mungkin benar karena jika dilihat dari segi logisnya kita bisa mengetahuinya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Karena itu, si Detektif menganggap bahwa di daerah yang lewati waktu itu jarang terlihat ada bandit atau begal yang berkeliaran apalagi waktunya sangat pas ketika Ezra menerima koper itu dan sepulang dari kantor dengan taruna tiba-tiba muncul bandit yang hanya ingin merampok koper tetapi tidak merampok barang lainnya. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Dengan perampokan aneh ini pastilah hanya karyawan di kantor saya yang tahu siapa yang membawa kapan koper itu dibawa dan apa isi di dalam koper besar itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">semua itu adalah asumsi Detektif itu menurut kejadian yang telah saya ceritakan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya bertanya bagaimana si Detektif akan menangani kasus perampokkan ini. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif berkata telah membuat 2-3 buah rencana untuk kasus ini. </font><font style="vertical-align: inherit;">Rencananya akan dilakukan mulai besok saat saya mulai bekerja sementara Ezra terbaring koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kemudian keesokan harinya, saya mulai bekerja seperti biasanya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya akan mengikuti rencana awal Detektif itu yaitu mencari sebuah perilaku yang aneh, reaksi tidak biasa atau melihat bagaimana tanggapan yang mecurigakan saat mengetahui soal Ezra yang saat ini koma. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kemudian, saya masuk ke dalam kantor dan berjalan seperti biasa menuju tempatku bekerja. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saat saya mulai menata meja dan tempat sampai rapi. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tiba-tiba saya datangi rombongan karyawan yang menanyakan soal keadaan Ezra. </font><font style="vertical-align: inherit;">Mereka banyak mengajukan pertanyaan namun sepertinya mereka semua hanya menanyakan soal keadaan Ezra saja dan bahkan tidak ada yang menanyakan masalah pembeli itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jack tidak menunjukkan dirinya sepanjang hari ini dan hanya itulah yang aneh. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kemudian, hari kedua juga berlangsung sama seperti hari pertama namun jumlah orang yang bertanya berkurang. </font><font style="vertical-align: inherit;">Di hari ketiganya, Jack terlihat di kantor sedang memperintahkan pekerjaannya melakukan pekerjaan orang lain seperti biasa lalu tiba-tiba dia datang menghampiri saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia tidak bertanya seperti biasanya yaitu bertanya tentang kondisi Ezra saat ini dan soal koper itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya kaget melihat Jack yang membenci Ezra tiba-tiba bertanya soal kondisi Ezra apalagi dia juga menanyakan soal kopernya yang masih ada di tangan Ezra atau tidak itu dengan senyuman sinis. </font><font style="vertical-align: inherit;">ini mungkin bisa jadi petunjuk yang berguna menurut pemikiran saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Sepulang dari kantor saya langsung menelpon si Detektif itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Di saat saya ingin menyampaikan berita ini ternyata dia sudah mendapatkan pentunjuk juga. </font><font style="vertical-align: inherit;">Menurut saya ini seperti melempar satu batu kena dua burung. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jadi, sekarang dia menyuruh saya pergi ke rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Setelah sampai disana ternyata Laili juga sudah berada di rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif langsung memberi tahu bahwa dia sudah menemukan petunjuk soal para bandit itu dan diketahui sepertinya mereka adalah anak nakal SMA yang menyuruh seseorang untuk melakukan perampokan malam itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">ini mungkin bisa jadi petunjuk yang berguna menurut pemikiran saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Sepulang dari kantor saya langsung menelpon si Detektif itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Di saat saya ingin menyampaikan berita ini ternyata dia sudah mendapatkan pentunjuk juga. </font><font style="vertical-align: inherit;">Menurut saya ini seperti melempar satu batu kena dua burung. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jadi, sekarang dia menyuruh saya pergi ke rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Setelah sampai disana ternyata Laili juga sudah berada di rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif langsung memberi tahu bahwa dia sudah menemukan petunjuk soal para bandit itu dan diketahui sepertinya mereka adalah anak nakal SMA yang menyuruh seseorang untuk melakukan perampokan malam itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">ini mungkin bisa jadi petunjuk yang berguna menurut pemikiran saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Sepulang dari kantor saya langsung menelpon si Detektif itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Di saat saya ingin menyampaikan berita ini ternyata dia sudah mendapatkan pentunjuk juga. </font><font style="vertical-align: inherit;">Menurut saya ini seperti melempar satu batu kena dua burung. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jadi, sekarang dia menyuruh saya pergi ke rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Setelah sampai disana ternyata Laili juga sudah berada di rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif langsung memberi tahu bahwa dia sudah menemukan petunjuk soal para bandit itu dan diketahui sepertinya mereka adalah anak nakal SMA yang menyuruh seseorang untuk melakukan perampokan malam itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Menurut saya ini seperti melempar satu batu kena dua burung. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jadi, sekarang dia menyuruh saya pergi ke rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Setelah sampai disana ternyata Laili juga sudah berada di rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif langsung memberi tahu bahwa dia sudah menemukan petunjuk soal para bandit itu dan diketahui sepertinya mereka adalah anak nakal SMA yang menyuruh seseorang untuk melakukan perampokan malam itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Menurut saya ini seperti melempar satu batu kena dua burung. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jadi, sekarang dia menyuruh saya pergi ke rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Setelah sampai disana ternyata Laili juga sudah berada di rumahnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif langsung memberi tahu bahwa dia sudah menemukan petunjuk soal para bandit itu dan diketahui sepertinya mereka adalah anak nakal SMA yang menyuruh seseorang untuk melakukan perampokan malam itu. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif dan anak buahnya sudah berhasil menangkap dan mengintrogasi salah satu dari mereka dengan cara halus maupun kasar. </font><font style="vertical-align: inherit;">Mereka menunjukkan kepada si Detektif bahwa diri mereka dibayar dengan uang yang cukup banyak oleh seseorang untuk merampas koper tersebut. </font><font style="vertical-align: inherit;">Mereka bilang tidak tahu seperti apa wajahnya karena tertutup hoody hitam. </font><font style="vertical-align: inherit;">Mereka mengatakan bahwa malam ini adalah pertemuan dengan dia lagi untuk melakukan transaksi akhir di bangunan tua tersebut yang transaksinya berupa penyerahan koper besar dari para bandit kepada pelaku dan uang ketidakseimbangan dari si pelaku asli yang akan diberikan kepada bandit setelah selesai mendapatkan kopernya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif mendapatkan sebuah ide bagaimana cara menangkap basah pelaku tersebut yaitu dengan cara menyamar dan mengikuti transaksi tersebut . </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan kepada Laili dan saya untuk menyamar menjadi rekan mereka untuk transaksi kali ini. setelah itu kami mempersiapakan perlengkapan untuk menyamar seperti make up, baju preman, dsb agar terlihat seperti para anak-anak nakal ini. </font><font style="vertical-align: inherit;">Malam sudah tiba, kami pun pergi ke bangunan tua itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Ternyata memang sedang dilakukan transaksi antara pelaku asli dengan para bandit. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kami pun masuk berusaha berbaur ke dalam kerumuan para bandit. </font><font style="vertical-align: inherit;">Sayangnya, saya tidak bisa melihat dengan jelas wajah pelaku karena tertutup oleh hoodynya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya mengambil kamera kecil di kantong saya yang diberikan oleh Detektif dan merekam transaksi tersebut. </font><font style="vertical-align: inherit;">Transaksi selesai dengan lancar tanpa adanya rasa kekecewaan yang terasa. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kami langsung meninggalkan tempat itu sebelum ketahuan mereka dan kemudian datang mengikuti pelaku itu secara diam-diam. </font><font style="vertical-align: inherit;">Di saat dia merasa sudah sepi, </font><font style="vertical-align: inherit;">dia membuka tudung dan melihat koper itu lalu tertawa dengan senangnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia berkata bahwa dia telah berhasil membuat karyawan yang cari muka yaitu Ezra dan membuatnya mendapatkan masalah besar lalu dirinya yang akan menjadi pahlawan karena sudah mendapatkan kembali koper itui. </font><font style="vertical-align: inherit;">Pada saat itu, saya mengambil kesempatan memfoto wajah dan setelah memfoto wajahnya lebih dekat ternyata pelakunya memang benar dia seorang. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Lalu, kami pun kembali tanpa bersuara meninggalkannya untuk kesenangan semata. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kami kembali ke rumah Detektif tersebut dan memberikan foto-foto pelaku tersebut. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif mengatakan bahwa dengan masalah ini akan selesai dan meminta saya membiarkan dia melakukan langkah terakhir sendirian. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kami di suruh pulang dan tidak memikirkan hal yang berat tentang ini. </font><font style="vertical-align: inherit;">Apapun caranya yang pasti saya percaya padanya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kemudian, keesokan harinya senior yang saya kagumi san rasa hormati telah sadar dari komanya dan sudah kembali bekerja tetapi masih merasakan ketakutan dan rasa bersalah atas apa yang terjadi. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kemudian, kami berangkat ke kantor bersama-sama dengan Nmax. </font><font style="vertical-align: inherit;">Sesampainya di kantor kami pun melihat bahwa Bos telah kembali dari perjalanan bisnisnya hal itu semakin membuat jantung Ezra berdetak kencang karena takut dan rasa bersalah padahal sudah saya katakan untuk tetap tenang. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kemudian, saya dan Ezra masuk ke kantor seperti biasa tanpa sambutan ataupun ucapan selamat kepada Ezra yang padahal kemarin selalu menanyakan keadaannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Lalu kami duduk di tempatnya masing-masing. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya membuka hp saya dan menelepon si Detektif untuk mengetahui apa yang Detektif itu rencanakan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif menjawab dari telepon bahwa dia sudah bersama-sama polisi menuju ke tempat saya bekerja saat ini juga. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya membuka hp saya dan menelepon si Detektif untuk mengetahui apa yang Detektif itu rencanakan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif menjawab dari telepon bahwa dia sudah bersama-sama polisi menuju ke tempat saya bekerja saat ini juga. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya membuka hp saya dan menelepon si Detektif untuk mengetahui apa yang Detektif itu rencanakan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Detektif menjawab dari telepon bahwa dia sudah bersama-sama polisi menuju ke tempat saya bekerja saat ini juga. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Saat saya menutup teleponnya tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing terdengar. </font><font style="vertical-align: inherit;">Ternyata suara itu berasal dari si burung beo kantor yaitu Jack. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia dengan suara kerasnya itu memberi tahu para karyawan dan Bos yang baru saja selesai dari bisnisnya ini bahwa sang pekerja keras Ezra yang selama ini dibanggakan sekarang telah menghilangkan koper besar berisi 100 juta rupiah dalam waktu yang sangat singkat. </font><font style="vertical-align: inherit;">Seluruh mata langsung melihat tajam ke arah Ezra. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dalam keadaan seperti itu Ezra terlihat pasrah dan tidak mau membela diri karena merasa bersalah. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya mengatakan kepada yang lain bahwa tentang kenyataannya tapi si Jack selalu membalas setiap kata dari saya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia mengatakan bahwa daerah yang kami lewati waktu itu tidak ada bandit sama sekali dan tidak ada bukti tentang kejadian tersebut. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi selain pasrah dan berharap si Detektif itu segera datang. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kemudian dalam waktu yang tidak lama dari kantor, suara sirine polisi terdengar dari arah luar kantor. </font><font style="vertical-align: inherit;">Ternyata si Detektif benar-benar membawakan polisi kemari. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jack tersenyum karena pikirnya itu ditujukan untuk Ezra. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saat polisi datang ke kantor dengan si Detektif dan juga Lalili. </font><font style="vertical-align: inherit;">Situasi pun semakin tegang, semua orang tampak merasa kaget terhadap Ezra bahkan Bos pun tampak begitu terkejut melihatnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Jack mendekati polisi tersebut dan bertanya apakah kalian datang untuk menangkap seseorang sambil menunjuk ke arah Ezra. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jack tersenyum karena pikirnya itu ditujukan untuk Ezra. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saat polisi datang ke kantor dengan si Detektif dan juga Lalili. </font><font style="vertical-align: inherit;">Situasi pun semakin tegang, semua orang tampak merasa kaget terhadap Ezra bahkan Bos pun tampak begitu terkejut melihatnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Jack mendekati polisi tersebut dan bertanya apakah kalian datang untuk menangkap seseorang sambil menunjuk ke arah Ezra. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jack tersenyum karena pikirnya itu ditujukan untuk Ezra. </font><font style="vertical-align: inherit;">Saat polisi datang ke kantor dengan si Detektif dan juga Lalili. </font><font style="vertical-align: inherit;">Situasi pun semakin tegang, semua orang tampak merasa kaget terhadap Ezra bahkan Bos pun tampak begitu terkejut melihatnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Si Jack mendekati polisi tersebut dan bertanya apakah kalian datang untuk menangkap seseorang sambil menunjuk ke arah Ezra. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Kemudian, Si Detektif mengatakannya dengan tegas bahwa memang benar bahwa mereka datang untuk menangkap seseorang kemudian dia menyuruh Jack melepaskan kedua tangannya ke depan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tanpa merasa curiga si Jack menuruti kata Detektif. </font><font style="vertical-align: inherit;">Lalu dalam sekejap kedua tangan tersebut telah terborgol oleh polisi itu. </font><font style="vertical-align: inherit;">Detektif pun mengatakan bahwa dia datang kemari untuk menangkap seseorang tetapi itu bukanlah Ezra melainkan si Jack sendiri yang ingin ditangkap oleh para polisi sambil menunjukkan foto-foto bukti dan rekaman yang waktu itu pada saat transaksi malam. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Semua pun terkejut bahkan Ezra dan Bos tidak menduga bahwa anaknya sendiri yang mencuri koper itu sendiri. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tanpa berkata apapun polisi membawa Jack ke penjara dan Bos yang merasa malu terhadap tindakan anaknya ini meminta maaf kepada Ezra begitu juga karyawan yang lain. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dan pada akhirnya Ezra terbebas dari masalah dan para karyawan tak terganggu lagi dengan si Jack yang sekarang sudah berada di penjara. </font><font style="vertical-align: inherit;">Ini akan menjadi pelajaran bagi dia dan menjadi akhir yang bahagia bagi kami.</font></font>-TAMAT-

avataravatar