webnovel

Pemusnah massal

Rika yang tidak terima adik nya akan dikorbankan nekat menggunakan kemampuan terlarang dengan memanggil sosok dari dimensi lain. dengan harapan mampu memiliki kekuatan demi membela adiknya akan tetapi sesuatu yang aneh terjadi tekanan yang di panggilnya terlalu berat hingga dia tak sanggup lagi mengontrolnya. alhasil sosok itu terpanggil ke tengah hutan dan akibat dari pemanggilan itu terjadi ledakan yang dahsyat hingga membuat kerusakan yang besar pada hutan, di tengah-tengah kobaran api terlihat sesosok yang tengah berdiri menatap dengan tajam.

Noxva · Fantasy
Not enough ratings
22 Chs

Pemberontakan

Rika sampai ke halaman kerajaannya dan melihat banyak sekali prajuritnya terbaring terluka parah, dia menghampiri beberapa prajurit itu dan tidak banyak dari mereka yang masih hidup.

dia terus berlari mencari ke dalam kerajaan dan melihat beberapa prajurit yang masih dalam keadaan sadar, dia menanyai perihal yang terjadi dan ternyata muncul pemberontakan, beberapa penduduk negeri dan prajurit bersatu dan menculik adiknya kini beberapa prajurit yang setia berusaha mengejar mereka dan menyelamatkan Putri Rina.

Rika langsung segera menyusul bersama beberapa prajurit tersisa yang masih bisa bertarung, mereka menunggangi kuda mereka dengan kecepatan tinggi menuju hutan di saat itu, di mansion simbol waktu Raja Uldiyah datang menemui pemegang simbol waktu.

"aku tau bahwa pemberontakan akan terjadi tapi tidak ku kira akan secepat ini" kata Raja Uldiyah.

"kau terlalu meremehkan rasa takut Raja Uldiyah, seharusnya kau sudah mempersiapkan sesuatu jauh-jauh hari". balas pemegang simbol waktu.

pemegang simbol waktu mengatakan nya seolah-olah dia tau bahwa ini akan terjadi mahkluk yang sudah berumur ribuan tahun pastinya sudah sering melihat pola ini berulang kali.

"ya..., nasi sudah menjadi bubur karena itu aku mohon wahai pemegang simbol waktu". kata Raja Uldiyah.

dia mendekat ke pemegang simbol waktu.

" tolong jaga putri-putri ku" kata Raja Uldiyah.

"kontrak yang ku jalankan padamu hanyalah sebatas untuk menghentikan kutukan pada putrimu, seharusnya kau tau bahwa kami para simbol tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam urusan mahkluk kecuali jika sudah menyangkut hal besar atau yang bisa merusak keseimbangan. " kata pemegang waktu.

"kutukan pada putrimu masih bisa di atasi oleh pihak mu, tidak ada yang perlu ku lakukan". kata pemegang waktu.

" pemegang waktu, anda adalah satu-satunya pemegang simbol yang sangat menghargai pengetahuan, bagaimana jika sebagai ganti kontrak yang ku ajukan, aku memberikan pengetahuan ku". kata Raja Uldiyah.

saat itu pemegang simbol waktu dilema karena Raja Uldiyah termasuk dalam orang-orang yang memiliki pengetahuan luas, walau dia hidup beribu-ribu tahun tapi yang dinamakan pengetahuan akan terus berkembang dan sebagai seorang pemegang simbol, mereka sangat jarang berinteraksi dengan mahkluk lain jadi bisa di bilang untuk mendapatkan pengetahuan baru sangatlah sulit.

sementara itu Rika sudah sampai di tempat yang di maksud, banyak mayat yang terlihat di sepanjang jalan, di ujung terdengar suara peperangan, kelompok Rika pun mendekat.

prajurit setia kerajaan sedang terdesak karena kalah jumlah, pihak lawan berhasil memberikan perlawanan yang keras, Rika melihat ke sekeliling dan dia menemukan adiknya tengah tak sadarkan diri berada di tengah-tengah pihak lawan.

Rika langsung menerjang masuk ke tengah-tengah pihak lawan.

"LEPASKAN ADIK KU...!!! " kata Rika sambil mengeluarkan bola api.

bola api seukuran kepalan tangan melesat ke beberapa lawan, kesempatan itu terlihat oleh jenderal prajurit kerajaan, dia memerintahkan prajurit untuk menyerbu lawan, pihak pemberontak pun berhasil tergoncang dengan cepat Rika menggendong adiknya dan berusaha lari, tapi para pemberontak berusaha mencegahnya.

para prajurit kerajaan mengubah formasi mereka dari menyerang menjadi formasi melindungi kini prioritas mereka adalah melindungi Tuan putri mereka.

"tuan putri sekarang serahkan semua pada kami, tolong cepat pergi dari sini" kata jenderal prajurit.

"tapi Alicia mana mungkin aku meninggal kan kalian juga, ayo kita sama-sama pergi dari sini". balas Rika.

Sosok kesatria wanita yang anggun dan tegas itu menggelengkan kepalanya dan tetap memberikan isyarat untuk pergi, pihak lawan semakin mendesak Rika pun tidak memiliki pilihan lain selain pergi meninggalkan mereka.

dengan air mata yang terus mengalir Rika berlari dan menaiki kudanya lalu pergi dari sana, Alicia yang melihat itu tersenyum.

"semoga anda baik-baik saja tuan puri" kata Alicia.

Alicia mengangkat pedang nya dan berteriak.

"DENGAR SEMUANYA TIDAK PEDULI APAPUN KITA HARUS MENGALAHKAN MEREKA DAN MELINDUNGI TUAN PUTRI".

teriakan nya di balas dengan teriakan oleh prajuritnya, karena kesetiaan mereka yang tinggi lah mampu melahirkan tekat yang kuat bagaikan baja.

" PASUKAN...!!!! , MAJU....!!!! " teriak Alicia.

peperangan pun semakin memanas.

Rika yang sudah jauh dari pihak musuh mencoba secepat mungkin menuju kerajaan tapi tiba-tiba ada busur panah yang memanah kuda nya dan mereka pun terjatuh, ternyata panah itu berasal dari pemberontak yang mengintai dari kejauhan.

Rika yang merupakan ahli sihir mengeluarkan badai angin untuk menghantam mereka, beberapa dari mereka berhasil dikalahkan tapi karena jumlah yang datang terus menerus semakin banyak membuat dia kewalahan.

energi dalam tubuh nya semakin menipis, nafasnya menjadi berat pandangan nya menjadi kabur, dia menjadi melemah dan para pemberontak itu semakin mendekat, Rika yang tersudut menguatkan dirinya dan membuat dinding tanah yang tinggi untuk melindungi dirinya dan juga adiknya.

di dalam dinding itu terasa dingin dan gelap, di dalam kegelapan itu lah Rika mengangkat kedua tangannya sambil berucap.

"semoga ini bukan sebuah kesalahan".

tangannya mengeluarkan sebuah cahaya biru, semakin lama cahayanya semakin terang.

" dengan kekuatan garis keluarga Uldiyah aku Rika memerintahkan mu dengan pengorbanan energi sebagai bayarannya "

angin tertiup kencang awan hitam datang dengan petir nya yang menyambar-nyambar, para pemberontak dan prajurit yang ada di sekitar menyaksikan kejadian itu.

"bawakan aku sebuah kekuatan yang besar , yang cukup besar demi melindungi orang-orang yang ku sayangi".

terjadi retakan pada langit yang semakin lama semakin melebar.

" DAN MENYINGKIRKAN SEGALA SESUATU YANG MENGHALANGI TUJUAN KU".

cahaya pada tangannya terbang melesat menuju retakan itu dan seketika terjadi ledakan dimensi yang besar sampai menimbulkan gempa bumi.

mata Rika pun bersinar dan dia melihat sebuah pemandangan gurun yang tandus.