webnovel

Naik Ke Level Bawaan Lahir

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Paman Luo, ada orang mengikuti kita." Ekspresi wajah pemimpin dari ketiga prajurit bayaran tersebut terlihat serius, dengan nada penuh kebencian ia berkata: "Itu pasti pengintai dari 'An Ming' yang sebelumnya melarikan diri dari kita!"

Prajurit bayaran ini ekspresi wajahnya penuh dengan semangat kepahlawanan, penampilannya seperti orang yang berumur dua puluh lima hingga dua puluh enam tahun, tinggi badannya sekitar seratus delapan puluh lima sentimeter, bentuk tubuhnya terlihat kekar. Dia berada di level bawaan lahir tingkat tiga, sepasang matanya terlihat bersinar dengan semangat dan kekuatan, setiap saat selalu waspada, jelas terlihat bahwa dia adalah orang yang berkemampuan tinggi.

"Dia bukan orang 'An Ming', hanya seorang bocah brengsek yang nekat, tidak perlu peduli dengannya." Luo Hao menggelengkan kepalanya, lalu mengerutkan alisnya dan berkata: "Kita sebaiknya bergerak cepat agar dia tidak bisa mengikuti kita."

Wajah Zhao Xin terlihat serius lalu dengan dingin berkata: "Apakah dia mendambakan nona? Apa perlu aku membereskannya?" Ketika dia berbicara, dia terlihat memandangi Luo Hao yang memapah Mu Yudie dengan khawatir.

"Jangan menambah masalah." Luo Hao kembali menggelengkan kepala, lalu berpaling dan dengan nada yang pelan bertanya: "Xiao Die, apakah kamu bisa berdiri? Apa perlu kita bergerak sedikit lebih cepat?"

Wajah Mu Yudie terlihat pucat, tampak bulir-bulir keringat di dahinya yang putih bersih seperti salju, dia dengan pelan tertawa lalu berkata: "Baik, kita bergerak lebih cepat, lebih cepat memisahkan diri dari orang itu juga lebih baik, jika tidak dia bisa dibunuh oleh para pembunuh dari 'An Ming' yang sedang mengejar kita."

Dalam hati Luo Hao mendesah, ada sedikit rasa tidak rela tetapi dia tetap mendengar perkataannya lalu mengangguk: "Jangan gunakan inti energimu sedikitpun, serahkan semuanya kepadaku."

Setelah selesai berkata, Luo Hao menggenggam pundak Miao Yudie, seperti sedang menyentuh bulu, lalu dengan ringan dan praktis mempercepat lompatannya. Ketika jatuh ke tanah, tubuhnya yang kekar tiba-tiba melambat, bahkan ketika jatuh tidak terdengar suara kakinya. Tampak jelas bahwa dia bisa mengontrol inti energi nya dengan baik.

  ...

Shi Yan menggertakkan giginya, nafasnya juga pelan-pelan terasa berat.

Hasrat haus darahnya selalu menyiksa dia, tubuhnya yang diserang oleh Kalu juga terasa sakit seperti terkoyak, karena menggunakan "Amukan", inti energinya sudah terkuras sangat banyak, dalam waktu yang singkat akan sulit untuk pulih.

Di dalam kondisi seperti ini, jika dia bertemu dengan Mo Yanyu, hanya kematian yang akan menunggunya. Dia harus segera menstabilkan kondisi aneh tubuhnya.

Satu-satunya harapan dia hanyalah suara kecapi gadis itu!

Tidak peduli apakah gadis itu sangat membenci dirinya, Shi Yan merasa dia sama sekali tidak ada pilihan lain. Meskipun Shi Yan tidak tahu malu, dia juga harus mengikuti gadis itu. Shi Yan hanya berharap gadis itu bisa memainkan kecapi itu sekali lagi untuknya.

Berusaha keras menahan hasrat membunuhnya yang semakin kuat, Shi Yan menggerakkan inti energi yang yang tidak tersisa banyak itu ke kedua kakinya. Wajah Shi Yan terlihat serius, lalu dengan cepat mengikuti grup yang terdiri dari lima orang itu.

Ketika dia sedang mengumpulkan seluruh perhatiannya, di dalam hatinya hanya ada pikiran untuk mengejar mereka. Saat itu juga dia merasa langkah kakinya semakin ringan.

  ...

"Paman Luo, apakah orang itu benar-benar berada di level setelah kelahiran? "Mereka sedang bergerak dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba wajah Zhao Xin terlihat kaget.

Dalam hati Luo Hao juga merasa aneh, kesatria dengan level setelah kelahiran, seharusnya tidak bisa mengikuti kecepatan mereka. Meskipun jarak Shi Yan dengan mereka pelan-pelan semakin jauh tetapi dia sangat gigih dan sama sekali tidak menyerah. Ini membuat mereka merasa sedikit terkejut, diam-diam meragukan dirinya sendiri, apa mungkin tadi dia salah menduga.

"Paman Luo, aku masih bisa bertahan. Kamu boleh bergerak lebih cepat lagi." Mu Yudie menahan rasa sakit, terlihat bulir-bulir keringat keluar dari dahinya.

"Tidak bisa! Tidak boleh lebih cepat lagi! " Luo Hao tidak mengizinkan, lalu dengan nada yang berat berkata: "kita tidak perlu mempedulikan dia, jika dia sendiri ingin mati maka jangan salahkan kita."

Pada saat itu juga dari belakang mereka terdengar suara yang seperti suara geraman monster ganas. Dari suara itu mereka sudah menduga berasal dari Shi Yan. Tetapi suara geraman itu seperti bukan milik manusia, mengeluarkan aura membunuh yang penuh dengan kegilaan seperti seekor monster, benar-benar membuat orang merasa takut hingga gemetaran.

"Apakah orang ini manusia atau bukan?" Tubuh seorang prajurit bayaran wanita, Di Yalan yang molek terlihat gemetar, lalu dengan takut berkata: "Manusia tidak mungkin memiliki suara raungan yang begitu menakutkan. Bahkan monster yang menggila juga tidak akan sampai segitunya!"

"Pikiran menggila yang ada di dalam tubuh Shi Yan kembali muncul." Rona wajah Luo Hao berubah, lalu dengan panik berkata: "Sebaiknya kita menjauh dari dia. Jika tidak ketika dia mulai menggila, dia akan menyerang kita secara membabi buta. Tidak sulit untuk membunuhnya tetapi itu akan menghabiskan waktu kita bahkan para pembunuh 'An Ming' juga akan datang kemari, saat itu kita akan berada dalam keadaan yang sulit."

"Biarkan aku mengurusnya. Jika tidak, dia bisa menjadi monster yang hanya tahu membunuh, dia bisa tinggal di hutan You'an ini dan sembarangan membunuh orang." Mu Yudie, tiba-tiba menurunkan kecapi kuno yang ada di belakang punggungnya. Tidak menunggu larangan Luo Hao, Dia segera duduk menyilangkan kakinya dan kemudian memainkan kecapi itu.

Luo Hao dengan keras menginjak tanah, lalu dengan marah berkata: "Dasar bocah brengsek!"

Suara kecapi yang jernih, seperti mengalir lamban melewati hutan. Bunyi kecapi itu seperti memiliki fokus yang kuat, seperti benang yang mengarah ke tempat Shi Yan berada…..

Kedua bola matanya terlihat berwarna merah, Shi Yan yang hampir tidak bisa menahan hasrat haus darahnya itu mendengar suara kecapi yang lembut masuk ke dalam telinganya. Shi Yan tertegun, kedua bola matanya yang menggila itu terlihat bingung. Tiba-tiba Shi Yan terdiam di tempat.

Kabut tipis yang terlihat samar-samar, emosi negatif seperti putus asa, ketakutan, dari dalam tubuhnya keluar. Membuat seluruh tubuhnya terbungkus di dalam kabut tersebut. Tujuh ratus dua puluh titik akupuntur yang ada di tubuhnya bergerak memutar dengan liar, kekuatan yang aneh itu lalu dimurnikan.

Kedua mata Shi Yan yang berwarna merah perlahan kembali normal. Ekspresinya juga terlihat jernih. Dia menyadari gadis cantik itu akhirnya masih bersedia menolongnya.

Dalam hati Shi Yan merasa sangat berterima kasih, saat itu juga dia duduk di tempat itu, lalu menenggelamkan pikirannya saat mendengar suara kecapi yang terdengar sangat indah itu, lalu fokus menggerakkan inti energi yang ada di dalam tubuhnya, pelan-pelan seluruh tubuhnya kemudian menjadi rileks.

Di hutan You'an yang sangat berbahaya ini, dengan ajaib dia masuk ke dalam dunia yang bebas dan alami.

Entah sudah lewat berapa lama, kabut putih samar-samar yang menyelimuti tubuh Shi Yan, satu persatu di simpan masuk ke dalam tubuhnya, dia menyatukan kabut putih itu masuk ke dalam titik akupuntur yang ada di dalam tubuhnya.

Tiba-tiba, aliran hangat yang aneh keluar dari dalam tujuh ratus dua puluh titik akupuntur yang ada di dalam tubuhnya, mengikuti ototnya masuk ke dalam inti energi yang ada di dalam tubuhnya.

Seluruh tubuh Shi Yan bergetar, dia dapat dengan jelas merasakan inti energi yang ada di dalam tubuhnya, dengan kecepatan yang luar biasa menjadi kental!

Dalam waktu sepuluh kali tarikan napas, inti energi yang ada di dalam tubuhnya bertambah dalam lima enam kali lipat!

Inti energi yang tiba-tiba bertambah kuat, di dalam perutnya tidak berhenti mengental, membuat seluruh tubuhnya merasakan kekuatan yang tidak terbatas. Shi Yan merasa luar biasa gembira, segera menyadari energi vital yang didapatkannya dari tubuh Kalu akhirnya dimurnikan oleh titik akupunturnya.

Shi Yan bernafas dengan penuh perhatian dan berkonsentrasi sepenuhnya. Dia sama sekali tidak memikirkan apapun, dia hanya memusatkan perhatiannya, menggerakkan inti energinya menerjang ke arah dua belas saluran besar utama, delapan saluran besar langka.

Inti energi yang tiba-tiba bangkit, seperti ada kekuatan yang luar biasa di dalam tubuhnya masuk dengan ganas, di tambah dengan rasa sakit di otot yang ada di dalam tubuhnya. Otot Shi Yan yang tertutup itu satu per satu terbuka, semuanya terbuka tanpa ada halangan.

Inti energi bertambah kental beberapa kali lipat, potensi yang tidak terhingga seperti Sungai Jiang yang menerobos tanggul, pelan-pelan bergerak mengalir di tubuhnya mengikuti jalur otot Zhou Tian besar. Satu per satu otot yang tertutup, kemudian dibuka oleh sebuah dorongan kekuatan yang dahsyat.

Matahari terbenam, bulan yang terang dan jernih, bergerak naik di antara bintang-bintang yang bertebaran di langit malam.

Tiba-tiba, tubuh Shi Yan bergetar, akhirnya otot inti energi terakhir yang tertutup bisa di tembus. Menahan rasa gembiranya, Shi Yan memutar inti energinya dan berhasil melakukan satu kali siklus Zhou Tian besar.

Ketika Shi Yan berhasil selesai melakukan siklus Zhou Tian besar, dia menarik nafas dalam-dalam, bangun dari latihan keras, lalu mengangkat kepala dan memandangi bintang-bintang yang bertebaran di langit, Shi Yan merasakan akhirnya latihan kerasnya telah selesai. Seluruh tubuhnya merasakan rasa nyaman yang tidak bisa diungkapkan.

Seluruh ototnya terbuka, ini menandakan Shi Yan sudah memasuki level yang baru!

Menggunakan energi vital dari tubuh Kalu, ditambah lagi dua kali merasakan bahaya hampir gila karena haus darah, dia akhirnya berhasil memurnikan kekuatan dari tubuh Kalu. Menggunakan inti energi yang murni dan kental itu untuk membuka jalan di seluruh otot yang ada di dalam tubuh dan kemudian masuk ke level yang baru.

Setelah energi vital dari tubuh dimurnikan, hasrat haus darah yang ada di dalam hatinya pelan-pelan menghilang tanpa jejak.

Teringat kondisi tubuhnya beberapa kali sebelumnya, Shi Yan akhirnya mendapat satu kesimpulan. Setiap kali titik akupunturnya menghisap energi vital orang yang mati, sebelum dimurnikan sepenuhnya pasti akan keluar emosi negatif. Emosi negatif itu bisa memicu sisi paling gelap yang ada di dasar hatinya, membuat dia tidak tahan untuk menjadi liar, kejam dan ganas.

Sebelumnya para ksatria dengan level setelah kelahiran, karena kekuatannya tidak terlalu kuat Shi Yan masih bisa memaksakan diri untuk mengontrol hasrat yang ada di dalam hatinya.

Tetapi Kalu lebih tinggi satu level darinya, seluruh energi vital yang ada di dalam tubuh itu membawa emosi negatif yang sangat banyak dan itu membuat Shi Yan benar-benar tidak bisa bertahan dan hampir kehilangan akal sehat.

Sekarang energi vital Kalu sudah dimurnikan seluruhnya, dia juga sudah masuk ke level yang baru sehingga tidak perlu khawatir bisa terkena serangan balik dari energi itu.

Shi Yan menggerakkan tangan dan kakinya sebentar, lalu dengan lambat berdiri, rasa sakit yang ada tubuhnya tidak lagi terasa, tulang di dadanya yang awalnya patah itu seperti sudah sembuh seperti semula.

Shi Yan dengan cermat mengamati sebentar, lalu terlihat senyuman puas di ujung bibirnya.

Dia mengerti lukannya bisa dengan cepat sembuh selain karena levelnya naik, juga berhubungan dengan 'Jiwa Ksatria Abadi' miliknya.

Pada saat Shi Yan hampir menggila, dia dapat dengan jelas merasakan sel yang ada di dadanya yang terluka tiba-tiba bergerak tidak normal, dan sudah lama menyembuhkan luka yang ada di dadanya.

Mengamati sekelilingnya, Shi Yan menyadari posisinya saat ini sama sekali tidak aman. Ketika mengingat kembali tadi dirinya berlatih di tempat. Hatinya terasa sedikit takut.

Jika Mo Yanyu masih mencari Shi Yan, dia pasti tidak akan bisa melarikan diri dari kejaran Mo Yanyu jika berlatih di tempat seperti ini.

Suara kecapi yang indah itu sudah tidak terdengar lagi. Shi Yan ingat ketika dia sedang berlatih masih pagi, sekarang bulan sudah berada di atas langit yang tinggi. Waktu latihan dia sudah pasti tidak singkat. Dia sangat berterima kasih kepada gadis yang cantik itu. Gadis itu sudah menyelamatkannya dua kali, pertama kali karena tidak sengaja sedangkan yang kedua kali sudah pasti dia sengaja.

Dari percakapan orang-orang itu, Shi Yan tahu bahwa ada orang sedang mengejar dan mau membunuh mereka. Karena merasa berterima kasih, dia tidak lagi ragu. Kemudian memutuskan mengikuti jalan yang mereka lalui.

Dia tidak suka berhutang pada siapapun dia akan menggunakan caranya sendiri untuk membalas dua kali bantuan dari gadis itu.

  ...