1 Pekerjaan dan Rasa syukur

Antara pekerjaan, harapan dan keluhan.

Di suatu malam ada tiga orang teman dan di tambah lagi orang yang lebih tua dari mereka. Mereka selalu membicarakan tentang pekerjaan hari ini serta keluh kesah dalam bekerja. Si ari bekerja sebagai kuli bangunan, si rizki bekerja sebagai safety di kilang migas, si rian bekerja sebagai polisi, dan seorang yang lebih tua bernama pak andi yang bekerja sebagai survevisor.

rian memulai dengan menanyakan, " gimana pekerjaan hari ini semua? Ucap rian menanyakan sebuah pertanyaan ke semua yang ada disitu.

Semuanya aman. Aku tetap kerja hari ini karena rugi kalau tidak masuk bisa di bayar lebih, ucap rian. Bagaimana dengan pekerjaan mu si ari yang sebagai kuli bangunan "..

" ya begitulah yan semuanya aman kalau kita rajin bersyukur, insyaallah rezeki berkah, si ari mengucapkan dengan penuh semangat dengan rasanya tidak ada beban sama sekali.

Dan pak andi langsung ikut bergabung dalam pembicaraan itu." Betul sekali ari walau gaji kita berapapun tetap saja kebutuhannya sama, intinya harus tetap bersyukur. Coba kamu lihat si rizki yang bekerja sebagai safety migas yang bisa di katakana orang bekerja di sector migas tentunya memiliki gaji yang lumayan besar"

"Emangnya kenapa si rizki ya pak?? Dan saya jarang melihatnya gabung dengan kita disini, seharusnya sudah kerja di bagian migas dia banyak santai karena memiliki banyak uang, tidak payah lagi seperti kita yang harus bekerja terus" ucap si rizki sambil merokok.

Rian bilang " karena rumah si rizki dekat dengan rumahku aku selalu melihat dia bekerja tanpa ada libur bahkan pulang pagi sampai malam, dia betul-betul tidak ada waktu lagi dirumah, hanya kerja dan kerja. Kemaren pernah dia curhat sama aku, dia mengeluh dengan pekerjaannya bukan karena gaji kecil melainkan banyaknya cicilan yang harus dia bayar, semenjak kerja di perusahaan migas, dia beranggapan gaji besar dan menambah gaya hidupnya seperti mobil mewah, rumah mewah dan segala kebutuhan yang bersifat mewah"…

" wah parah juga itu ya. gaji besar gaya hidup bertambah". Aku saja yang kuli bangunan uang 50 ribu bisa tahan 3 hari. Hahaha. Ucap ari sambil tertawa..

"Haha samalah kita ri aku juga seperti itu aku lebih fokus menabung untuk investasi aku kedepanya" kata rian sambil mengetik pesan wa…

Pak andi mulai bergabung lagi dengan pembicaraan dua sahabat tersebut. " intinya seberapa besar atau gaji tergantung kita lah mengelola keuangan tersebut. Kalian berdua lihat saya, sudah tau kan perjalanan hidup saya, jangan di lihat yang sekarang. Bagaimana saya bersusah payah bersekolah sambil bekerja. Inilah hasil yang saya tanam dulu."..

Rian dan ari pun menjawab " ya pak kami berdua tetap bersyukur dengan segala yang diberikan tuhan dan tetap berusaha keras dalam menjalankan kehidupan ini. " apapun pekerjaannya semua tetap berfokus mencari uang, uang dan uang…. jika terlalu mengejar kesenangan dunia rasanya tidak ada habisnya.. harus imbang antara dunia maupun setelah nya...

Dari cerita tersebut kita bisa melihat antara gaya hidup, kebutuhan hidup dan rasa syukur terhadap segala pekerjaan. Disitulah peran lingkungan dalam menentukan gaya hidup kita dalam menjalani kehidupan karena ada pepatah mengatakan sekeras apapun batu kalau selalu di hentam dengan percikan ombak pasti cepat atau lambat tetap hancur.

Kalau lingkungan kita bekerja di pemerintahan pasti kita akan bekerja di situ juga karena relasi sudah banyak disitu, jika teman kita berkuliah pastinya kita juga fokus untuk bisa bagaimana kuliah itu dan bisa bergabung, itulah teman yang bisa bermanfaat dan juga bisa membawa kearah negatif . Saya penulis sudah sedikit tahu mengenai dampak teman dan lingkungan kerja. Mereka sangat berperan aktif dalam membentuk pemikiran dan tindakan kita.. jika gaji besar maka gaya hidup akan bertambah lagi dan begitu terus menerus sampai lupa dengan hal lain demi uang dan uang..

Rasa syukurlah yang paling utama untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi yang bisa menanamkan pikiran untuk tidak mengikuti gaya hidup yang berlebihan, kita harus bisa mengendalikan pikiran karena fungsi pikiran pasti melahirkan sebuah tindakan yang nyata menentukan kehidupan seseorang, rasa syukur juga bisa menentukan ketenangan yang ada di dalam batin setiap orang. setiap manusia harus bisa mengendalikan nafsu dunia yang terlalu berlebih-lebihan apalagi jika mengatakan kita hidup dunia cuman sekali. memang tidak ada salah ucapan tersebut. tapi apakah kita mau begitu terus menerus harus merelakan waktu, pikiran, tenaga bahkan keluarga demi mengikuti kemauan kita..

avataravatar