webnovel

11 - Kuda Kejam

Sudah hampir satu minggu, Star hanya memandangi dan mengamati gerak gerik Pegasus dari kejauhan. Dirinya ingin memastikan jika ucapan yang dikatakan Moon tempo hari tidaklah benar. Pegasus bukan homo, bahkan pemuda itu tidak menampilkan ciri-ciri homo pada umumnya seperti yang Star baca di berbagai artikel.

Setelah membulatkan tekad kuat, Star kembali beraksi untuk mendapatkan hati seorang Pegasus, si kuda tampan. Star menggenggam erat bekal makan yang ia persiapkan untuk diberikan pada Pegasus.

Dengan langkah ringan dan wajah semringah, Star berjalan mencari keberadaan Pegasus untuk memberikan bekal yang ia buat sendiri. Roti panggang beserta selai kacang, apel dan juga satu botol susu kemasan rasa vanilla. Kedua bola mata Star ke sana kemari mendeteksi keberadaan Pegasus dan berhasil. Akhirnya, Star menemukan Pegasus tidak jauh dari kelasnya.

"Kuda tampanku!" teriak Star tanpa ragu.

Pegasus saat itu berjalan bersama Sam dan Chris secara spontan menoleh. Saat mengetahui siapa yang meneriakinya, Pegasus segera membuang muka dan melanjutkan langkah kakinya, sedangkan kedua temannya berhenti dan siap menonton kelakuan Star pada sahabat mereka.

Star berlari dengan cepat, mengejar Pegasus dan berhasil. Gadis itu berdiri di depan Pegasus dengan tersenyum lebar sambil mengangkat kantong bekal di tangannya ke depan wajah Pegasus.

"Lo bener-bener kayak kuda. Jalan lo cepet banget! Bentar, gue atur napas dulu." Star terlihat sedang mengatur napasnya yang tersengal akibat berlari cukup kencang agar bisa mengejar Pegasus.

"Mau apa lo?" tanya Pegasus sinis.

Star mengabaikan tatapan serta pertanyaan sinis Pegasus padanya dan segera menyodorkan kantong dari tangannya ke tangan Pegasus.

"Gue cuma mau kasih lo ini. Terserah buat camilan atau makan siang nanti. Biar lo selalu sehat, soalnya lo keliatan pucet banget berapa hari ini," kata Star dengan penuh semangat.

Tidak ada tanda-tanda Pegasus ingin menerima kantong bekal darinya sehingga Star menarik tangan Pegasus dan memaksanya untuk menerima kantong itu.

"Di dalamnya ada roti panggang pake selai kacang, apel sama susu. Gue yakin, lo pasti su-ka." Ekspresi Star mendadak berubah drastis ketika Pegasus berjalan maju beberapa langkah dan menaruh kantong bekalnya ke dalam kotak sampah yang ada di sana.

Star kehilangan kata-kata, kedua bola matanya berkaca-kaca melihat bekal yang ia persiapkan dengan tulus, dibuang begitu saja oleh Pegasus.

"Gue gak butuh ginian dari lo!" Setelah mengatakan itu, Pegasus melangkah tanpa menoleh ke arah Star. Pemuda itu sama sekali tidak menghargai pemberian Star dan bahkan memperlihatkan dengan jelas jika dirinya tidak menyukai pemberian Star.

Star bergeming di tempat menatap kotak sampah itu dengan nanar. Lalu beberapa detik kemudian dirinya berbalik sambil menghapus air mata yang jatuh di pipinya dan melangkah pelan melewati Sam dan Chris yang juga tercengang dengan perlakuan Pegasus yang cukup kejam pada seorang gadis.

"No problem, Star. Itu cuma ujian kecil. Lo gak boleh down!" gumam Star pada dirinya sendiri.

*****

"P, lo kejam banget!" ucap Chris pada Pegasus saat mereka sampai di kelas.

Pegasus melirik tajam ke arah Chris saat sahabatnya mendengar ucapan itu.

"Gak seharusnya lo ngebuang pemberian seseorang, di depan orangnya langsung," timpal Sam dan Chris mengangguk.

"Berisik kalian berdua." Pegasus menutup telinganya dengan earphone dan memutar musik dengan volume cukup tinggi agar tidak mendengar ucapan kedua sahabatnya lagi.

Pegasus sama sekali tidak merasa bersalah dengan tindakannya tadi. Baginya, dengan cara itu seharusnya Star sadar jika dirinya tidak menyukai gadis itu dan tidak ingin gadis itu mengganggunya lagi.

Pegasus memang orang yang cukup kejam. Jika dirinya tidak suka, pemuda itu akan menunjukkannya secara jelas, bukan hanya pada Star, tetapi pada gadis-gadis lain sebelum Star, yang hampir setiap hari mengejar dan menyatakan perasaan cinta padanya.

*****

Kesel gak sih sama sikapnya Pegasus?