1 BAB 1. SEORANG ANAK YANG MALANG

    Disuatu kota, yang bernama Kota Daunaya, hiduplah seorang remaja yang berumur 16 tahun, bernama Leo. Dia adalah anak pertama dari 4 bersaudara.

   

    Disuatu pagi, tepatnya jam 06.13 Dia terbangun dari tidurnya yang panjang. Seketika Dia langsung menyalakan Android miliknya, dan memulai mengerjakan tugas online yang telah diberikan oleh gurunya.

   

    Satu mata pelajaran Ia sudah selesaikan. Dan untuk sekedar menghibur diri dan menunggu mata pelajaran selanjutnya, Dia pun bermain game, dan sesekali dia memutar video lucu.

   

    Karena merasa bosan, Dia keluar dari kamarnya. Ia pergi kedapur dan melihat sebuah roti di meja makan. Ia pun mengambilnya dan memakannya. Sambil memegang roti, dia pergi ke ruang keluarga menemui ke dua saudaranya. Seketika ibunya datang, dan berbicara dengan penuh amarah di wajahnya, "kenapa kamu memakan roti itu?!!. Seharusnya kau kerja dulu baru makan!!!". Disitu Leo merasa bahwa ibunya tidak menyayangi dirinya lagi. Padahal di hari-hari sebelumnya Dia selalu mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari. Lalu Leo menjawab perkataan ibunya dengan suara yang lembut, "sayakan sekarang lagi belajar online Bu,," . Ibunya menjawab perkataan Leo dengan nada yang penuh amarah lagi "Memang kamu ini anak yang malas, bisa tidak pelajaran itu diselesaikan nanti?!!". Mendengar perkataan ibunya itu Ia sudah benar-benar kecewa, sambil berkata di dalam hati "apakah aku anak tiri?, Kenapa ibuku selalu memarahiku,,". Leo tidak berani menjawab perkataan ibunya lagi.

   

    Ibu Leo akhirnya masuk ke kamarnya, tidak lama kemudian Dia memegang uang dan menyuruh adik Leo membelikan shampoo untuknya, tapi adiknya enggan membelikannya. Dan pada akhirnya, Dia menyuruh Leo membelikan shampoo dan melemparkan uang kepadanya satu waktu, Ia langsung buang muka kepadanya, ibunya dengan lagak juteknya tanpa merasa bersalah, pergi ke kamar mandi. Leo sakit hati, melihat ibunya  melemparkan uang kepadanya dengan sangat tidak sopan, sambil berkata "kenapa saya selalu diginiin??" Dengan rasa sedih, kecewa campur kesal, dalam hati disitu Leo merasa hatinya hancur seketika.

   

    Mau tidak mau Dia harus membelikan Ibunya shampoo. Leo pergi ke warung dekat rumahnya, Dia berjalan seperti orang gila yang termenung sambil bertanya-tanya dalam hati "kenapa saya ada di dunia ini?".

   

    Setelah dari warung, Dia pulang kerumahnya dan memberikan shampoo itu kepada adiknya, tetapi tidak langsung kepada Ibunya, karena Leo sudah merasa kecewa dan kesal kepada sifat Ibunya tadi.

   

    Dia pun masuk ke kamarnya lagi. Dia duduk termenung sejenak. Tak lama kemudian Leo membuka Android miliknya, pada waktu itu, ada tugas baru yang harus Ia selesaikan. Setelah mengerjakan tugas tersebut, Dia menjalankan video lucu dengan tujuan menghibur diri.

   

    Tak lama kemudian setelah mengerjakan tugas, Ibunya memanggil Leo dengan nada yang sedikit lembut. Leo merasa bingung kenapa Ibunya tiba-tiba berubah. Leo pun keluar dari kamarnya, ternyata Ibunya menyuruh Leo menjemur pakaian di luar rumah. Dia pun langsung menjemur pakaian itu. Setelah menjemur pakaian Dia langsung masuk ke kamar lagi. Sejak hari itu Leo sangat suka menyendiri di kamar, karena merasa Dia bahagia ketika berada didalam kamar.

   

    Tidak lama masuk kamar, sahabatnya menelfon. Namanya Fauzia, Dia menyuruh Leo untuk datang kerumahnya karena takut sendiri di rumah, sebab ibu dan kakaknya pergi ke rumah sakit. sambil mengerjakan tugas terakhir untuk hari ini. Leo pun merapikan kamarnya dan bergegas pergi ke rumah Fauzia. Dia meminta izin kepada ibunya, dan langsung pergi.

   

    Setibanya di rumah Fauzia, mereka langsung berbincang sedikit sambil bercanda. Leo merasa sedikit bahagia setelah pergi di rumah Fauzia, karena merasa punya teman untuk bermain dan bercerita, berbeda ketika Ia berada di rumahnya, Dia tidak pernah senyum ataupun bahagia. Setelah berbincang, mereka menyelesaikan tugas terakhir untuk hari ini.

   

    Tugas selesai. Dan mereka pun bermain game bersama, sambil bercerita sedikit tentang masalah hidup masing-masing, serta apa yang harus dilakukan kedepannya. Mereka berbincang sambil bercanda hingga waktu siang. Leo dan Fauzia adalah teman dekat sejak kecil. Jadi mereka tidak merasa canggung untuk curhat satu sama lain. Tidak lama kemudian setelah mereka berbincang, ibu dan kakaknya tiba di rumah. Mereka sangat ramah kepada Leo.

   

    Karena ibu dan kakak Fauzia sudah pulang, Leo pun bergegas umtuk pulang kerumah. Dia meminta izin kepada ibu Fauzia, dan Fauzia untuk pulang ke rumah.

   

    Setibanya di rumah, Leo langsung masuk ke kamarnya, Dia menyetor seluruh jawaban dari soal yang diberikan gurunya hari itu. Setelah itu dia pun tertidur dengan kondisi perut yang kosong, karena pagi tadi Dia hanya makan sebiji roti . Dia tidak mau makan ataupun minum karena ada ibunya di rumah. Leo tertidur sangat nyenyak.

   

     Tiba-tiba, Dia terbangun karena suara tangisan adik bungsunya yang baru bangun tidur. Pada waktu itu Ibunya sedang tidak ada di rumah. Sore itu, Dia terbangun dengan kondisi perut keroncongan. Ditambah lagi dengan rumah yang berantakan. Leo mengambil adiknya dari kasur karena sudah terbangun. Sambil menjaga adiknya Dia pun makan. Setelah makan, Dia membersihkan meja dapur dan membersihkan ruang keluarga. Dan lamgsung membersihkan bekas makanan yang Ia makan, agar tidak ketahuan oleh ibunya.

    

    Setelah beres-beres, Ia memandikan adiknya sebelum waktu Maghrib tiba.

   

    Semua pekerjaan sudah Ia lakukan. Dia pun langsung masuk ke kamar lagi untuk beristirahat. Tidak lama, android Leo berdering, ternyata ibunya yang menelfon. Ia pun langsung mengangkatnya. Ibunya menyuruh Leo untuk beres-beres rumah karena Ayahnya sebentar lagi akan pulang dari kantor. Dan menyuruh Leo untuk memandikan adik bungsunya karena sebentar lagi sudah mau Maghrib. Dan masih banyak pertanyaan dan perintah lagi. Leo hanya bisa menjawab "iya, iya dan iya" setiap ibunya menyuruh melakukan pekerjaan tersebut. Padahal Ia sudah mengerjakan semua pekerjaan itu.

   

    Waktu Maghrib telah tiba, Ibu Leo pulang, disusul ayahnya juga. Ibunya pulang dari pasar sementara ayahnya pulang dari kantor.

   

    Malam telah tiba, Leo keluar rumah berharap bisa melihat bulan untuk menceritakan semua kejadian yang terjadi hari ini, tapi setelah melihat-lihat ke arah langit, Dia tidak melihat bulan. Tapi hanya melihat satu bintang kecil yang memiliki sinar yang sangat terang. Tapi Dia tidak merasa sedih karena masih ada bintang yang menemani malamnya. Dia pun berkata kepada bintang "Kenapa hidupku menjadi seperti ini?, Kenapa ayah dan ibuku hanya memarahiku saja, sedangkan adik-adik ku yang lain, mereka sangat disayang meski tidak mengerjakan pekerjaan rumah." Dia banyak bercerita kepada bintang. Setelah puas menceritakan isi hatinya, Dia pun langsung masuk kedalam kamar, tanpa melihat atau berkumpul dengan keluarganya yang lagi duduk dan baring sambil menonton TV. Keluarga nya pun tidak perduli dengan Leo. Dari mana Dia tadi dan sedang apa Dia.

   

    Leo berbaring di tempat tidurnya, sebelum tidur, Ia berkata "Apa yang akan terjadi kepadaku besok?". Perlahan matanya tertutup dan tertidur dengan sangat nyenyak.

BERSAMBUNG...

   

avataravatar