1 Chapter 1 New Life

aku terbangun dari mimpi, aku melihat kondisi sekitar, 'dari arsitektur gaya bangunan seperti di era Victoria era'.

 

aku adalah ron wildebeast tidak lebih tepatnya Sergei Alexandrovich. ketika ia terbangun ia mengerti sedikit tentang bahasa Rusia.

'hmmmm apa yang harus kulakukan sekarang? mengingat aku berumur 3 tahun? '. pikir Sergei Alexandrovich meruapakan anak ke tujuh dari alexander II.

 

"ahh... lebih baik aku memulai merintis bisnis" celetuk Sergei Alexandrovich.

cahaya lampu minyak menerangi kamar sergei alexandrovich ia meratapi cahaya rembulan dari jendela kamar nya.

 

... Tahun 1860...

 

"tuan muda, saatnya kita mengakhiri sesi pelajaran sejarah russia. " 'tuan muda sergei kelihatan sangat cerdas dan dewasa' itulah yang dipikirkan oleh leon ia hanya bisa senang melihat tuan muda tumbuh menjadi seorang yang cerdas.

padahal pada kenyataannya ia adalah orang modern abad ke 21. tidak pada umumnya karena sergei kecil diumur 3 tahun sudah mahir berbahasa russia dengan lancar.

musim dingin di russia sangat dingin, sergei kecil berada di winter palace di saint Petersburg, sergei kecil tidak seperti anak pada umumnya yang bermain diluar ruangan bersama sanak saudara nya.

 

ketika sanak saudara nya bermain manusia salju dan perang bola salju, sergei kecil membaca buku di perapian.

 

'tuack' 'tuack' 'crashhh' "kamu bodoh kenapa kamu isi batu paul?! " maria menegur paul. "habisnya sergei tidak mau bermain dengan kita" Paul dengan mimik murung.

 

"hahaha" sergei melihat kebawah dan tertawa melihat tingkah perilaku saudaranya. "tunggu aku akan turun" ujar sergei kecil.

 

"tuhkan benar kakak Maria, sergei akan ikut bergabung dengan kita". Paul dengan nada senang dan gembira.

 

ketiga anak itu bermain bola salju bersama sama.

marie merupakan saudara kandung ia adalah tuan putri ke 6 nama panjangnya bernama Maria alexandrovna. sedangkan paul adalah adik dan merupakan tuan muda ke 8 nama panjang nya paul alexandrovich.

 

didalam ruangan sergei berpikir bagaimana memajukan bangsa rusia namun ia sadar bahwasanya ia tidak memiliki uang dan sumber daya. namun ia tidak kehabisan akal, ia mencoba membuat sebuah proyek yang dimana ini pasti akan menjadi sebuah revolusioner dan menjadi orang yang visioner bagi rusia.

itulah yang dipikirkan oleh sergei Alexandrovich.

 

.... tahun 1862 ...

 

Sergei Alexandrovich berumur 5 tahun ia memberanikan diri untuk menuliskan surat ke ayahnya bernama alexander II.

' ....ayah aku ingin sekali bertemu denganmu.

dari anakmu tercinta sergei alexandrovich' sergei menutup surat dengan cap wax.

 

setelah mengutus Vladimir Trotsky untuk mengirim kan suratnya, Vladimir merupakan pelayan yang setia menemani sergei kecil.

 

beberapa bulan berlalu sergei kecil mempunyai bengkel rahasia atau disebut workshop pribadi disitu ia mulai merakit sebuah sepeda, ia hanya menggunakan kayu dan alat alat sederhana.

 

"tuan muda , tsar telah sampai di winter palace"

"benarkah? ". "benar tuan muda, Tsar berada dikantornya sekarang, oleh karena itu lebih baik kita mengobati luka luka kecil ini" ujar Vladimir trostky. ia melihat tangan sergei dipenuhi luka dan keringat trostky menggenggam kedua tangan sergei kecil yang penuh dengan luka ringan.

 

" hmmm... tidak usah,terima kasih penawaran nya, aku ingin seperti ini saja".

ia pun segera bergegas membersihkan tubuh dan memakai wewangian. "huff... huff... " hidung sergei mengendus-endus, "bau wangi lavender membuatku tenang" ujar Sergei.

 

...diruangan kantor winter palace...

 

"yang mulia, tuan muda si sergei kecil sedang siap siap. "

"hmmm... neh Trotsky, si sergei sehari hari melakukan apa saja? ".

" aaa... ini tuan saya tunjukkan ".

Trotsky menujukan ke sebuah tempat yang tidak jauh dari winter palace. ia melihat sebuah rumah didalamnya ia melihat sebuah alat alat perkakas seadanya dan melihat sebuah benda seperti sepeda 1810 namun berbeda.

 

" apakah ini yang sergei kerjakan sehari hari? ".

" benar yang mulia, ia bahkan rajin dan tekun dalam mengasah skill nya di workshop ini".

"hmmmm baiklah mungkin ini yang ia tawarkan kepada ku? ".

 

Trotsky hanya bisa melihat dan mengantarkan yang Mulia kaiser kembali.

 

...winter palace...

'kratak' bunyi dari perapian, di sana terdapat sebuah kursi dan meja kecil. sang kaiser duduk sambil bersantai sembari menunggu anaknya.

 

ufuk matahari terbit, menghangatkan kastil winter palace. sergei kecil memakai baju rapi, karena ia bakal menemui ayah sekaligus tsar russia. ia keliatan sangat gugup.

 

disebuah ruangan perapian, duduk seorang bernama alexander II ia adalah seorang kaisar atau disebut Tsar Russia, ia merupakan ayah dari sergei kecil. didalam sebuah ruang yang diterangi dari perapian dan hangatnya.

 

mengenakan sebuah baju putih ia duduk sambil membaca sebuah koran. "thud" suara pintu terbuka, sergei kecil datang menghampiri, "ayahhh.... 'hup' " sergei kecil menutup tangannya dipundak nya. "hohohoh sikecil sergei kamu tumbuh menjadi pria", "hehe benar ayah, saya senang bisa meluangkan waktu dengan ayah" ujar sergei mendadak formal.

 

"ohiya ayah sudah makan belum? kalau belum mari makan bersama sama dengan yang lain". ujar sergei.

 

" hmmm baiklah jika kamu mengundang " senyum sang ayah. mereka sampai di sebuah ruangan, terdapat sebuah hidangan yang menarik. yaitu fried chicken rice di sebuah piring, di piring satunya terdapat sebuah burger, dan minumannya berwarna hitam dan memiliki sebuah es.

 

pada dasarnya es ini hanya diambil dari danau sekitar. untuk orang ke abad ke 20 ini merupakan hal yang kotor, Namun mengingat disini masih belum banyak industrialisasi yang pesat dan maju, setidaknya masih bisa diminum.

 

sebuah makanan yang berbeda membuat alexander II terkejut. mereka duduk ditemani oleh saudaranya, ini mereka dan sang ayah.

"ayah ibu, hidangan ini aku yang membuat". sergei kecil dengan bangga ia tersenyum.

 

"whoahhh.... " semua nampak terkejut. sedangkan paul, Maria, dan saudaranya menikmati hidangan ini. "hmmmm enak " itulah yang mereka ucapkan.

"hmmmm benar enak juga" sebuah hidangan yang datang dari abad ke 20.

 

setelah makan sang ayah kembali ke ruang perapian, namun kali ini ia tidak sendirian, ia membawa sergei kecil.

 

melihat tingkah laku anaknya alexander II yang celingak celinguk lantas ia menanyakan "apa yang akan membuat russia akan menjadi makmur? " alexander II pada awalnya tidak mempercayai surat sergei itu ditulis olehnya.

 

"saya mempunyai ide dan perencanaan untuk membuat russia jadi makmur, yaitu dengan cara memakmurkan rakyat russia itu sendiri. "

sergei membuat analogi jika dimana rakyat dijadikan sebuah pekerja paksa akan membuat kondisi russia menjadi tidak stabil terutama russia memiliki banyak etnis dan mempunyai beberapa bahasa lokal.

 

padahal sang tsar hanya iseng menanyakan, namun ia mendapat kan sebuah masukan ide yang tidak terduga duga.

 

"namun dengan itu saja tidak cukup, aku ingin dimana orang russia mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak, mendapatkan pendidikan, dan mendapatkan tempat tinggal, dan mendapatkan pengobatan yang layak ayah itulah yang ku mimpikan"

 

sang ayah berpikir dengan keras "hmmmm.... apakah kamu mempunyai sebuah solusinya ? lalu bagaimana merealisasikan nya? ".

 

" tentang itu aku memikirkan beberapa hal bagaimana merealisasikannya, 1. menerapkan sistem kapitalisme bebas, 2. menerapkan sistem kontisiunal dimana hak orang kelas bawah dapat membuat kebijakan., 3. menerapkan russiafikasi., 4. menghapus gelar para bangsawan namun ia berhak mengelola produk mereka. itulah yang baru aku pikirkan".

 

mendengar ini ia sadar bahwa russia sekarang ini sangat tertinggal dengan negara Eropa lainnya.

"jika kita menerapkan autrokrasi di sebuah provinsi apakah dapat membuat provinsi itu berkembang? "

"tidak itu hanya akan menghambat laju perkembangan, seolah olah dia raja".

'aneh aku seperti ngomong dengan seorang dewasa saja.' selintas itulah yang dipikira

kan oleh Alexander II.

 

malam semakin malam, tidak terasa sebuah salju turun, mereka berdebat dan berdialog seakan akan mencari sebuah titik terang. mulai membahas sebuah politik dalam negri, membicarakan sebuah inovasi, membicarakan sebuah geopolitik di bagian eropa, di bagian balkan, dan bagian asia Timur.

 

ketika sergei pamit untuk mengakhiri percakapan, ia berpesan "negara yang kuat di pimpin oleh selongsong meriam".

sebuah berpesan yang bermakna dalam, ia membandingkan russia sekarang dengan negara britania Raya, germany, dan Perancis. " ahhh kalau tidak salah sergei ingin membangun sebuah bisnis di petersburg? baiklah aku mengabulkan permintaannya aku akan mengirimkan uang 1 juta rubble" .

sebuah uang yang sangat banyak pada saat itu, uang itu ditarik dari keluarga romanov bukan dari negri russia.

avataravatar
Next chapter