webnovel

Para Iblis Yang Terasingkan (The Estranged Demons)

ketika Aku menganggap mereka sebagai monster. Ternyata aku juga seorang monster yang lebih mengerikan,hingga saat aku berubah. Semuanya juga berubah

Ratu_Mutiara · Fantasy
Not enough ratings
11 Chs

MONSTER 5

Ini sudah siang,sudah waktunya juga keisha pulang.Namun Farrel melihat Keisha sedang di hadang oleh 3 cewek perasaan Farrel tidak enak,ia pun turun dari motornya dan menghampiri Keisha

"Ayo pulang" Farrel memegang lengan Keisha

"Waah kak Farrel,kakak udah tau belom?" Lili berbicara dengan nada memancing

"Apa?" Jawab Farrel datar,Farrel tau bagaimana lili,ia melihat dan memandang lili sebagai gadis tidak baik

"Keisha,dia main loh sama Levi,kak Farrel tau Levi kan?,aku yakin kak Farrel tau deh"

"Ga usah macem-macem,ayo Kei pulang" Farrel tidak memperdulikan perkataan lili,ia menarik Keisha agar naik ke motonya

"Lepasin rel", Farrel melepaskan pegangannya

"Ngapain Lo? Masih Inget jemput gw Lo?" Keisha berbicara dengan nada ketus

"Maaf soal tadi pagi,gw bener-bener kesiangan Kei,gw bergadang sama Anca sama yang lainnya"bohong Farrel

"Gara-gara Lo gw hampir telat,untung ada yang mau bantu gw"

"Oh ya? Siapa?"

"Orang yang waktu itu mau nyulik gw" ucap Keisha santai

"Lah kok bisa?"

"Jadi gini..."

"Kak Farrel..",

Belum sempat melanjutkan ceritanya sudah ada yang memotong pembicaraan Keisha,Keisha dan Farrel langsung menatap ke arah orang tersebut

"Shandrina?" Tanya Farrel memastikan bahwa gadis itu memang gadis yang ditemuinya malam itu, Keisha heran saat Farrel menyebutkan nama cewek tersebut,rupanya mereka saling kenal,dalam hati Keisha

"Ngapain disini Shan?" Tanya Farrel,melihat baju seragam yang dikenakan Shandi berbeda dengan Keisha,tentu saja pasti berbeda sekolah

"Oh ak jalan tadi kak dari sekolah,sekalian nunggu angkutan umum"

"Ga di jemput? Atau bawa kendaraan sendiri gitu?"

"Engga kak"

Keduanya terus berbincang,hingga lupa ada Keisha. Keisha heran kenapa Farrel bisa berbicara sepanjang ini dengan cewek,biasanya dia irit ngomong, kecuali dengan dirinya

"Kok gw liatnya ga suka sih",Keisha berdengus kesal dalam hatinya

"Ekhemmm" Keisha berhasil membuat Farrel beralih kepadanya

"Ayo pulang rel"

"Iya ayo,tapi.." Farrel melihat Shandi,ia merasa kasian dan tidak tega Shandi pulang berjalan kaki Farrel sangat ingin mengantarkan Shandi,tapi disini juga ada keisha prioritas nya,ia jadi bingung sendiri

"Tapi apa?" Keisha sudah naik duluan ke motor sport Farrel,

"Engga ga papa,Shandi gw duluan ya, hati-hati"

"Iya kak" Shandi pun tersenyum lebar dan melambai ke arah Farrel yang sudah melajukan motornya

"Wah kaya nya cewe tadi pacar nya deh,hihi beruntung banget deh" ucap Shandi,kemudian ia pun melanjutkan jalannya

............

"KEISHA PULAAAANG" saat itu juga Farrel memukul pelan kepala Keisha karna berisik

"Aduh apaan si rel" ucap Keisha sambil mengelus kepalanya

"Berisik tau kei"

"Ishh"

"Kamu teriak-teriak .udah Daddy bilang menggema" Daddy Duke turun dari tangga sambil mengomeli anaknya itu, kemudian Duke ikut duduk di sebelah Farrel

"Daddy, mami mana?"

" Mana daddy tauu" duke mengangkat bahunya acuh,Farrel yang melihat itu tertawa karna papa bule Keisha ini sangat lucu,berbeda dengan Keisha,ia kesal

Kei pun naik ke atas untuk mencari mami nya,biarpun tomboi seperti itu Keisha adalah anak yang cukup manja.

"Farrel kamu mau bantuin om engga?"tiba-tiba saja Duke Berucap seperti itu membuat Farrel bingung

"Bantu apa om?"

"Naikin rank om nih,om kalah terus hehe" ucap Duke sambil tercengir dan memberikan hp nya

"Ya ampun om farrel Kira apa,oke om farrel bakal naikin" keduanya pun sibuk bermain game dan push rank bersama

......

"Ohh kalian ini kerja sama yah. Eh om denger ya jangan sekali-kali lagi nipu orang dengan tampang kalian itu"

Yoga sedang bercermin dan terus memikirkan perkataan gadis yang menurut nya gila karna memanggilnya om

"Lev..." Panggil yoga dengan masih bercermin

"Hmmm"

"Emang gw udah om-om ya?*

Levi langsung mengalihkan tatapannya dari handphone ke arah yoga

"Iya lu kek om-om,om pedo tau ga" ledek Levi di akhir kalimat

"Sialan. Enak aja Lo ngomong gitu" yoga membalikan badannya dan menatap sinis Levi

"Kenyataan nya Yog apalagi"

"Gw ga akan lakuin ini kalo ga butuh dan have fun,apalagi buat balas dendam gw"

"Gw ga ngerti Lo bales dendam buat apa dan karna apa"

"Lo ga perlu tau itu privasi gw" yoga pun berjalan meninggalkan Levi

"Aneh" Levi tidak mau terlalu memikirkan masalah yoga,toh tidak penting juga baginya, tiba-tiba hp Levi bergetar menandakan ada panggilan masuk

"Halo shan... kenapa?"

"Kak jemput Shandi dong,Shandi cape nih ga kuat lagi"

" Lah? Ga pake angkutan atau bis gitu?"

"Uang Shandi habis kak,dibayar buat cicilan baju olahraga yang kemaren"

Levi mengusap wajahnya,ia khawatir dengan adiknya

"Yaudah tunggu kakak Di halte bus SMA Nuri"

Sambungan pun terputus,Levi segera memakai jaketnya dan bergegas,namun saat sampai di ambang pintu,tangannya ditahan oleh yoga

"Jemput Adek Lo? Sekalian jemput Sheryl dibandara,dia mau liat Lo"

"Sheryl?"tanya Levi meminta penjelasan lebih kepada yoga

" Nanti gw kirim fotonya,Lo jemput Adek Lo aja dulu"

Levi pun segera pergi dan melajukan mobilnya,saat ia sampai Di halte bus SMA Nuri ia melihat Shandi di kerumuni 3 cewek ber seragam berbeda darinya

"Heh serahin sekarang" ucap salah satu cewe dengan tampilan garang

"Eng-engga ada kak beneran" jawab Shandi terbata karena takut,ya ketiga cewek ini sedang memalaknya

"Sialan in-" tangan perempuan itu bersiap memukul namun tertahan di udara

"Lo mau apain Ade gw?" Rupanya Levi yang menahan lengan cewek tersebut dengan tatapan tajam,tentu saja  ketiga cewek tersebut terkejut dengan hadirnya Levi yang tampan dan sedang menjadi pembicaraan itu

"Hah? A-ade?"

"B-bukannya dia levi itu ya" ujar teman cewek tersebut kepada temannya

"Iya itu dia,ganteng beneran"

Shandi yang mendengar itu cukup Bingung dengan keduanya,kenapa kakaknya bisa sepopuler itu di mata seangkatan anak SMA? Padahal kakak nya ini sudah kuliah semester 5

"Iya Adek gw. kenapa?" Levi melepaskan cengkraman nya dengan kasar

"Kak udah gapapa ayo" ajak Shandi kepada Levi

"Sekali lagi gw liat Lo macem2 sama Ade gw.awas aja" Levi pun menarik Shandi dan melajukan mobilnya Kencang

"Wah si cupu itu adiknya Levi? Ga. gw masih ga percaya" ucap ketua geng tersebut sambil melipat kedua tangannya

....

"Kamu diapain sama mereka tadi?" Tanya Levi dengan tatapan masih lurus ke depan fokus menyetir

"M-mereka cuman Malak aku aja kak,ga ada tindakan lebih kok" ucap Shandi meyakinkan

"Ga lebih? Itu tadi apa? Dia mau mukul kamu.untung kakak datang,lain kali dilawan aja"

"Iya kak iyaa,,,btw kakak kok bisa terkenal gitu dikalangan anak-anak SMA? Kakak kan udah kuliah padahal" tanya Shandi masih penasaran

"Masa sih? Itu pasti karna kakak ganteng Shan,makannya berita kegantengan kakak ini menyebar kemana-mana" ucap Levi percaya diri

"Dihh apaan banget kak PD bngt sih" karna Shandi kesal ia pun lebih memilih menyetel lagu kesukaannya

Saat sampai dirumah,Levi langsung berpamitan kembali untuk melanjutkan pekerjaannya,

"Jaga rumah baik-baik pokoknya,jangan kemana-mana"

"Iya kakak"

"Jangan lupa di kunci pintu depan belakang,kakak pergi dulu"

"Tiati kak"

Saat di dalam mobil,hp nya berbunyi

Ting!

Levi membuka pesan dari yoga yang mengirimkan foto seorang wanita,terlihat dewasa dengan rambut gelombang panjang dan gaun coklat press body,wanita tersebut sangat cantik dan anggun,Levi pun langsung melajukan mobilnya ke bandara

Sampai di bandara Levi mengedarkan pandangannya lalu ia melihat wanita yang sama dengan di foto tadi,wanita itu sedang berdiri sambil memainkan ponselnya,Levi segera menghampirinya

"Permisi,Sheryl?"

"Levi yaaa" wanita tersebut langsung mengenal dan menyebutkan nama Levi,dari tatapan wanita tersebut,ia sangat terpesona melihat ketampanan Levi,ia juga terlihat sangat senang

"I-iya..ayo saya antar,saya bawakan" Levi mengambil alih koper yang di pegang sheryl

"Jangan ngomong formal,Lo gue aja biasa" Sheryl langsung menggandeng lengan Levi,Sheryl cukup tinggi dan hampir sama tingginya dengan Levi,selama berjalan di dalam bandara,banyak pasang mata melihat ke arah mereka berdua.

"Cocok banget,"

"Laki nya ganteng ceweknya cantik,mantep pokoknya"

"Kapan gw juga kaya gtu"

Begitulah ucapan2 mereka yang melihat Levi dan Sheryl bersama, Sheryl sepertinya sudah biasa dengan situasi seperti ini jadi ia sangat santai, berbeda dengan Levi ia sudah malu dari tadi,karena pasti orang-orang mengiranya wanita ini adalah pasangannya,padahal Sheryl bukanlah tipenya

Sampai di mobil Sheryl tetap bergelayut manja di lengan Levi, jari-jari tangan nya mulai nakal dan menyentuh paha atas Levi,sontak itu membuat Levi kaget

"Apa yang Lo lakuin?" Ucap Levi tersentak kaget