webnovel

Para Iblis Yang Terasingkan (The Estranged Demons)

ketika Aku menganggap mereka sebagai monster. Ternyata aku juga seorang monster yang lebih mengerikan,hingga saat aku berubah. Semuanya juga berubah

Ratu_Mutiara · Fantasy
Not enough ratings
11 Chs

MONSTER 10

waktu sudah menunjukan tengah malam,anca dan Haykal kini sedang tertidur pulas di ruangan Farrel,lampu ruang rawat inap tersebut pun sudah mati hanya disinari cahaya bulan purnama

kesempatan ini di manfaatkan oleh Aaron dan Shun untuk masuk ke ruangan tersebut

Raut wajah Aaron berubah sendu melihat wajah Farrel yang terpenuhi luka lebam.Dari wajah tersebut sudah bisa dirasakan Aaron dan Shun betapa sakit nya penderitaan yang diberikan oleh dewa iblis kepada farrel

"andai aku bisa menjagamu,kau tidak akan seperti ini" Aaron terus mengelus surai farrel berharap ia bisa menyembuhkan anak nya tersebut

"kemana perginya Swand?" tanya Aaron tiba-tiba

"tuan,Swand hanya akan muncul saat Farrel memanggilnya saja" jawab Shun

"jadi saat itu dia tidak memanggil Swand,panggil Swand sekarang aku ingin bicara dengannya"

"maaf tuan,Swand hanya bisa terpanggil oleh tuan Farrel,karena dia hanya khusus melayani tuan Farrel bukan orang lain"

"kurang ajar! aku kan juga ayah nya" saat keduanya mengobrol,knop pintu mulai turun kebawah pertanda ada seseorang yang akan masuk,kedua nya pun panik dan segera mencari cara untuk kabur

Shun pun menjentikan jari nya,tepat dengan menghilangnya Aaron dan Shun,Keisha pun masuk, ia menaruh beberapa barang untuk Farrel dan mengelus puncak kepala Farrel

"rel nih gw dah bawain barang-barang yang pasti Lo butuhin,yang paling berjasa disaat Lo kaya gini ya gw lah, tu anak dua mah malah tidur enak-enakan"

"rel Lo tau ga,tadi gw ketemu temen Lo itu si siapa ya tadi..oh si shandrina ya itu.Hmm dia kayanya nyariin Lo deh,Lo ada hubungan apa si sama dia,gw sedikit agak gimna gitu"

"rel..gw kangen sama Lo, Lo cepet bangun yah" keisha pun perlahan memejamkan matanya dengan posisi duduk sambil menggenggam tangan Farrel

sebenarnya dari tadi Shun dan Aaron tidak benar-benar menghilang dari tempat itu,mereka hanya menggunakan kekuatan Shun yang bisa tak terlihat oleh siapapun,padahal sebenarnya mereka masih ada di ruangan tersebut.Shun menjentikkan jarinya lagi kini mereka bisa terlihat,Aaron melihat Keisha dengan fokus sedangkan Shun melihatnya dengan begitu kagum

"bagaimana ada manusia yang sangat cantik seperti ini" ucap Shun sambil memegang sehelai rambut Keisha namun Shun merasakan jari-jari tangannya seperti tersetrum,sengatan itu sangat menyakitkan

"ahh berbahaya"

"kau kenapa? sudah ku bilang jangan memegang apapun sembarangan! lebih baik kita pergi sebelum yang lainnya datang"

Shun mengangguk,namun sebelum mereka benar-benar pergi Aaron memasukan sesuatu ke dalam gelas minum Farrel.Mereka pun akhirnya pergi.

"tuan aku ada pertanyaan" tanya Shun

"tanya saja"

"apa jika bersentuhan dengan manusia kita akan merasakan sengatan? seperti aku tadi"

"memangnya kenapa kau ingin tahu sekali?,semua iblis seperti kita akan merasakan sengatan tersebut dengan manusia saat bersentuhan. Itu karena dunia yang kita tempati berbeda satu sama lain"

"tapi getaran yang aku rasakan berbeda tuan"

"ah sudahlah kau itu hanya terpana melihat gadis kecil tadi,bukan apa-apa ayo cepat"

*Keesokan harinya

"Duke kita harus mencari orang tua Farrel"

Ucap Linda sambil memasukan beberapa makanan ke dalam rantang makanan,Duke tidak terlalu mendengarkan karena dirinya sedang membaca artikel berita di tablet nya

"astaga kau ini mendengarkan ku tidak sih Duke?!"

"kamu mengagetkan ku saja Linda,setiap pagi selalu bicara keras-keras" Duke mematikan tabletnya

"Kita tidak pernah tau dimana orang tua Farrel Linda,paman,bibi bahkan sepupu nya kita tidak pernah tau"

"kita pernah bertemu ayah nya tapi saat itu wajahnya tidak terlihat"

"kapan?"

"kau ingat saat Farrel terjatuh dari lantai atas rumah kita? saat itu dia langsung dibawa ke rumah sakit lalu ayah nya datang,tapi wajah nya tidak terlihat jelas"

"memang wajahnya itu absurd? tidak berbentuk sampai abstrak ya?" tanya Duke kembali yang membuat Linda geram sampai menahan emosi

"sudahlah! cepat antarkan makanan ini ke rumah sakit. Anak-anak itu butuh sarapan"

Duke pun berdiri langsung membawa rantang makanan tersebut.

*Dirumah sakit

"kak emangnya temen Kakak ada di ruangan mana? dari tadi kita muter-muter doang loh" Shandrina terus mengeluh lelah kepada Levi yang sedari tadi berjalan mencari kamar rawat

"ssst! anggap aja olahraga pagi"

"nah ini ruangannya,ayo masuk"

"aduh kak. kebelet banget nih kakak duluan aja ya" Shandi pun segera berlari meninggalkan Levi.

*dikamar rawat Farrel

"gw mau ke kamar mandi dulu ya kak,ntar ada bokap anter makanan kesini" ucap Keisha yang sudah siap dengan handuk kecil yang menggantung di lehernya

"oke" jawab anca dan Haykal yang masih setengah sadar dari bangun tidurnya

Shandi berhenti tepat di depan pintu ruangan 101 yang terbuka.Tali sepatunya terlepas,saat ia melihat ke sekeliling tatapan nya jatuh ke kamar di sebelah kanan dirinya.Shandi berdiri dan melihat wajah yang dikenalnya sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit

perlahan ia mendekat dan masuk ke ruangan tersebut ia memastikan bahwa itu benar-benar seseorang yang dikenalnya,Anca dan Haykal yang melihat kedatangannya pun terkejut

"Nca Anca itu siapa hah?"

"mana gw tau"

"kak Farrel…"

"kenapa kak Farrel bisa kaya gini?" Shandi bertanya kepada anca dan Haykal yang sedari tadi melihatnya

"kita juga gatau,waktu kita nemuin dia,Farrel kondisinya udah kaya gitu dan pingsan." jawab anca

"emm..ngomong-ngomong lu siapa ya?"tanya haykal

"udah berapa lama kak Farrel disini?"

"sekitar satu Minggu dia koma",

"gw dikancangin" gumam Haykal

"kak Farrel.."tanpa disadari Shandi tangannya dan tangan Farrel bersentuhan itu membuat sengatan yang tidak disadari Shandi. Ntah kenapa Shandi mulai meneteskan air matanya

*Dunia mimpi Farrel

Farrel tengah memejamkan matanya,,rupanya ia juga tidak sadar bahwa dirinya sedang berada di alam mimpi

"kak Farrel..." mendengar suara samar-samar tersebut Farrel merasa seperti ada kilat menyambar dirinya,ia pun segera membuka matanya

"apa ini.." Farrel melihat ke sekelilingnya yang berwarna putih terang seperti puluhan lampu yang sedang menyinari dirinya

"kak Farrel...." lagi-lagi Suara itu terdengar,dan ia mendapat kembali kilat cahaya di depan nya

"s-siapa itu?..Keisha?"

"Keisha..keishaaa" Farrel mulai bangkit dan berjalan mencari asal suara tersebut,semakin ia berjalan cahaya kilat itu semakin dekat dengan dirinya,cahaya itu perlahan membentuk sebuah pintu,Farrel awalnya ragu untuk membuka pintu tersebut namun suara itu terdengar kembali,kali ini sangat terdengar jelas seolah seseorang memang ada di balik pintu itu

Akhirnya farrel membuka pintu tersebut,meninggalkan alam mimpinya

"kembali ke dunia nyata

Shandi yang terus memanggil Farrel sepertinya membuahkan hasil, sedikit demi sedikit mata Farrel bergerak,jari-jari tangannya juga bergerak. ketiga orang tersebut kaget melihat hal tersebut,anca dan Haykal mendekat ke samping Farrel dan mulai memanggil namanya

"rel,bangun rel"guncang pelan anca

Perlahan mata Farrel terbuka,kini Farrel telah kembali sadar dari komanya, anca dan Haykal berpelukan senang melihat sahabatnya itu siuman, Shandi yang menangis kini tersenyum senang melihat Farrel bangun

"k-keisha...Keisha dimana" itu kalimat pertama yang diucapkan Farrel saat sadar,membuat anca dan Haykal berhenti berpelukan dan senyuman Shandi yang memudar

"rel,liat gw ini gw siapa" tanya Haykal

"Haykal" jawab Farrel yang masih lemah

"dimana Keisha,dia gapapa?" Farrel ingin bangun namun di tahan oleh Shandi

"eh,kakak jangan bangun dulu masih sakit"

"s-shandrina?" ya! Farrel baru menyadari keberadaan shandrina,Shandi hanya tersenyum.

dari arah pintu mereka mendengar suara

"Daddy kok lama sih,ini udah siang tau"

"macet Keisha biasalah"

Duke dan Keisha memasuki kamar Farrel dan keduanya pun terkejut saat melihat Farrel yang sedang dikerumuni,ia juga melihat Farrel yang sedang menatap dirinya

"farrel..."

"