webnovel

PANGERAN UNTUK ELLA

Ella putri seorang bangsawan kaya yang harus tinggal sendiri setelah ayahnya meninggal, sampai suatu ketika seorang pemuda terluka ditolongnya dan ternyata dia seorang pangeran dari negeri seberang ...

pangeran_Biru · Fantasy
Not enough ratings
27 Chs

Panen Anggur

Semua terkejut ketika melihat siapa perempuan bergaun merah, sebagian tertegun melihat perubahan besar dari Ella yang dulu gadis remaja, brandal sekarang berubah menjadi perempuan dewasa, cantik dan juga seksi. Banyak orang membandingkan kecantikannya setara dengan mendiang ibunya yang bernama asli Karenina von Gotthard seorang bangsawan keturunan Jerman-Austria yang di bawa Sir Samuel Anderson kemari.

Ella sudah membaca semua surat wasiat mendiang ibunya, salah satu dari warisannya adalah sebuah kastil di Austria yang kini menjadi miliknya, selain itu tentu saja benda berharga seperti kalung, cincin dan gelang, baik di beli sebagai hadiah dari ayahnya ataupun warisan turun temurun dari nenek buyutnya hingga ibunya dan sekarang miliknya plus uang dan emas yang tersimpan disebuah bank di London.

Bisa disebut walau perusahaannya di sita dan diambil oleh seseorang dan di anggap Bangsawan miskin nyatanya ia tidak seperti itu. Kini ia ingin membuktikan kepada semua orang siapa dirinya yang sebenarnya.

Setelah itu Jeff memegang tangan Ella dan mengajaknya berdangsa di tengah Ballroom disaksikan ratusan pasang mata. melihat mereka berdua, tentu saja ada yang suka dan tidakm salah satunya Sir Henry tangannya terkepal karena merasa dipermalukan oleh ayah dan Anak. Ayahnya yaitu Sir Samuel ditaklukan dengan cara licik sehingga seluruh perusahaan kini miliknya. Sekarang dia harus menghadapi seorang bocah perempuan ? reputasinya kini dipertaruhkan. Ajang Ballroom menandakan kedatangan Lady Isabella Anderson menjadi seorang bangsawan menggantikan ayahnya.

----------

Keesokan paginya ia bangun dengan tubuh segar bugar dan menuju kamar mandi.

"Nona Ella ?" Mery memanggil dan membuka pintu kamar seperti biasa ia membawa air panas untuk mandi nona mudanya. Dia terkejut ternyata Ella sudah mandi.

"Mary tolong bawakan aku handuk !" teriaknya dari kamar mandi, Mery bergegas membawa handuk ke kamar mandi, ia melihat nonanya telanjang dengan tubuh sedikit kedinginan dan mengambil handuk untuk menutupi tubuhnya.

"Nona ini bagaimana ! kenapa duluan mandi, tidak menunggu saya membawa air panas buat anda mandi ! kalau anda sakit bagaimana ?" Mery terlihat marah kepada Ella.

"Maafkan aku Mery ! aku begitu semangatnya ingin melihat buah anggur yang hampir matang !" bela Ella, Mery hanya menggeleng kepala ia mengerti, tentu saja semua yang ada disini juga sama bahagianya.

Setelah itu Ella pun berganti baju kebesarannya yaitu kemeja lengan panjang dan juga celana panjang tak lupa topi.

"Nona jangan lupa sarapan dulu !" teriak Mary yang melihar nona mudanya langsung pergi.

"Iya !" terdengar teriakan Ella dari lorong rumah menuju ke bawah, ia tidak keruang makan justru ke dapur langsung, semua yang ada di dapur sudah tidak kaget lagi, sejak ayahnya meninggal Ella lebih memilih makan di dapur, kadang-kadang bersama para pelayan dan itu sudah biasa.

Dalam makan pun tidak memakai aturan kebangsawanan justru terlihat seperti lelaki, hal itu membuat para pelayan perempuan malah banyak mengingatkan sikapnya sebagai wanita. setelah sarapan ia menuju istal kandang kuda miliknya, sebenarnya bukan hanya si hitam kuda kesayangannya tapi ada 5 lagi. Satu milik mendiang ayahnya bernama brown, kadang-kadang dia selalu menungganginya secara bergantian. Sisanya untuk kereta kuda milik keluarganya.

Ella melihat Greg sudah mempersiapkan si hitam kuda kesayangannya, dia terlihat sangat gagah dan tegap.

"Hallo hitam apa kabar !" sapanya sambil memeluk tubuh si hitam dan mengusap bulunya yang halus lembut. terdengar suara ringkikan kuda tanda ia membalas sapaan majikannya. setelah itu Ella pun naik ke punggung kuda.

"Terima kasih Greg !" ucapnya kepada tukang kuda setianya, Greg hanya tersenyum dan Ella pun memacu kudanya ke arah perkebunan anggur miliknya ia tidak sabar ingin melihat buah anggur yang hampir matang. Padahal setiap hari, minggu dan bulan selalu dilihatnya.

Tak berapa lama ia pun sampai dan melihat sekelilingnya dan merasa tertegun dan takjub. Bagaimana tidak, disetiap rimbunan hijau daun terlihat buah anggur berwarna hitam bergelantumgan di pagar yang sengaja dibuat. sejauh mata memandang buah anggur terlihat menggoda untuk di petik, dia pun turun dari si hitam.

"Hitam, kamu tunggu disini ya ?" si hitam mengangguk kan kepalanya ia kemudian menalikan tali kudanya di sebuah tiang. setelah itu ia melangkah ke lorong panjang kebun anggurnya dan berjalan sesekali rangkaian buah anggur dilihat dan menyentuhnya sedikit takut buah anggur jatuh ke bawah.

"Nona ?" sapa seseorang. Ella memalingkan wajah melihat siapa itu.

"Thomas ?" dia tersenyum.

"Bagaimana indah bukan ? sabtu ini anggurnya sudah matang !" jawab Thomas tersenyum.

"Iya Thomaa ini sangat luar biasa, rasanya tidak sabar !" ucapnya matanya berbinar melihat kebun anggurnya sendiri,

"Cobalah rasanya manis sedikit asam !" Thomas mengambil sebutir buah anggur yang paling besar dan di berikan kepada Ella.

"Wow ... !! ini luar biasa Thomas !" mata Ella terbelalak ketika mencicipi buah Anggur tersebut. Thomas hanya tersenyum. Setelah itu ia mengantarkan Ella melihat dan berkeliling kebun anggurnya, termasuk lahan baru yang sudah disebar bibitnya, sekarang terlihat tunasnya mulai tumbuh dan menjalar.

Kemudian melihat kesiapan pabrik pembuatan anggur, Thomas menjelaskan semuanya, ada dua buah bak besar untuk memeras anggur secara tradisional, alat memasak dan kemudian gudang menyimpana anggur untuk fermentasi untuk akhirnya menjadi wine.

---------------

Hari-hari yang ditunggu pun akhirnya datang juga, Pesta kembali di gelar oleh Ella kali ini ada undangan khusus dan pesta yang khusus juga, siapa lagi kalau bukan Jeff Marshal mantan pacar pertamanya dulu. Dan juga para undangan yang dulu pernah hadir di pesta tanam bibit anggur.

Ella tampak cantik dengan gaunnya berwarna biru laut hampir sama dengan gaun yang di gunakan ketika pesta dangsa ballroom, hanya tidak terlihat seksi dan mewah. tapi tetap anggun dan cantik mempesona. Semua sudah hadir kecuali Jeff.

"Nona sedang menunggu siapa ?" tanya Mery melihat dari tadi Ella melihat pintu depan dan juga balkon depan seperti menunggu seseorang.

"Temanku Mery, dia janji akan datang ke pesta panen anggur !" jelas Ella.

"Aku pikir pacar nona !" ujar Mery kecewa.

"Dia lelaki Mery, dulu iya kita pacaran tapi sekarang bukan hanya teman saja !" jawab Ella. tiba-tiba ia melihat Joe datang setengah berlari.

"Nona Ella ada tamu datang dengan kereta kuda !" teriaknya sambil terengah.

"Aku tahu Joe, sekarang kamu ke kebun, bilang kepada yang lain pestanya akan dimulai !" perintah Ella, Anak remaja berusia 14 tahun putra dari salah satu pelayannya mengangguk dan kemudian berlari.

Tak lama sebuah kereta kuda datang dan kemudian berhenti di depan pintu depan rumah Ella, Greg yang ada disitu membantu dan juga membuka pintu kereta. Terlihatlah seorang pemuda tampan turun dari kereta dan yang mengejutkan ada seorang perempuan separuh baya juga ikut turun. Ella terkejut dia bibinya Jeff ! Ia pun ikut membantu.

"Sudah-sudah aku bisa sendiri kok !" Dia menolak di bantu, Ella dan Jeff hanya tersenyum.

"Bibi selamat datang di rumahku ! suatu kehormatan buatku !" Ella mencium lengan bibi Samantha sambil membungkuk tanda hormat.

"Sudahlah, aku diundang kan ? ke pesta panen Anggur ! Wow, sudah lama aku tidak melihat seperti ini lagi, dulu aku dan suami ku pernah ke Perancis dan itu pertama kalinya menyaksikan panen anggur ! dan sekarang disini sudah ada perkebunan anggur itu sungguh luar biasa ! terima kasih anak manis !" jelas bibi Samatha sambil menyentuh wajah Ella, dia hanya mengangguk sambil menyetuh juga tangannya.

Bersqmbung ...