1 1 Bertemu Guru

Perhatian!!!

cerita ini

banyak terdapat adegan sex,ada penambahan hurup R di setiap kata Cabul

Muak dengan keadaan ini membuatku menjelajah gunung dan keluar masuk hutan. Tak ada lagi yang bisa kuharapkan di kampung ini selain caci maki dan hinaan dari warga kampungku.

sejak umur sepuluh tahun aku terkena penyakit Aneh,wajah dan seluruh tubuhku dipenuhi bulu bulu yang sangat lebat,aku tampak seperti serigala,sungguh menakutkan.

aku dan ibuku dipaksa keluar dari kampung dan kami hanya hidup dari kayu bakar yang aku kumpulkan dan ibukulah yang menjualkannya.

sejak ibuku meninggal, aku putuskan untuk keluar dari hutan ini,aku mengembara keluar masuk hutan, mencari guru yang maha sakti,yang bisa mengobati penyakitku ini.

Di sebuah telaga yang sangat jernih,aku menemukannya.saat itu aku sedang mandi.

singkat cerita aku diharuskan bertapa selama empat puluh hari dan hanya makan daun daun untuk berbuka.

setelah penyakitku sembuh wajahku berubah ganteng dan menarik.

Guruku bernama Rayol,wajahnya ganteng dengan kumisnya yang tebal, bentuk tubuh bagus seperti lelaki yang sering keluar masuk gym.

Ia punya kebiasaan Aneh dan nyeleneh. suka menghisap kontrol muridnya,setiap hari selalu berganti.

   Ia hanya menerima tujuh orang murid saja,kriteria murid nya haruslah berwajah tampan,punya tubuh yang bagus dan berkontrol besar dan panjang.

setiap muridnya diberi jadwal tersendiri. bila hari senin tiba Jano lah yang melayani guru,hari selasa giiran Tigor,Amril pada hari Rabu. Pada hari kamis Jambe ,Idang dihari jumat,sedangkan Pino gilirannya hari sabtu.

Dan aku Ramsa di hari minggu.Di antara mereka berenam akulah yang termuda,umurku baru tujuh belas tahun. wajahku tampan dan kulitku putih bersih. posturku tinggi dengan bentuk tubuh yang padat .

Sekarang hari minggu pagi.dari jam lima pagi aku sudah bangun dan bersiap melakukan pemanasan,si idang yang tadi malam tidur denganku protes saat ku cabut kontrolku dari mulutnya.

'aduh masih pengen ngemut atuh.'katanya dengan logat sunda

'giliranku aku yang layani guru.' .

"ini kan baru jam lima,guru kan minta jam enam pagi'.

Aku tak mengacuhkannya.

aku  pun berjalan keluar kamar.sebelum aku sampai di pintu aku harus melewati dua ranjang lagi.di ranjang tengah tidur Amril dan Jambe,keduanya berpelukan ,telanjang dengan posisi enam sembilan keduanya saling mengemut kontrol.namun mata mereka terpejam.

udara di kaki gunung ini sangatlah dingin apalagi di malam dan pagi hari kayak gini.edannya lagi setiap murid harus tidur telanjang dan harus berpasangan.tak ada selimut untuk menghangatkan badan,selain tubuh pasangan tidur masing masing.

untuk menepis udara dingin yang menusuk tulang,guru mengajarkan kami untuk mengentroti pasangan kami,dengan begitu hawa panas akan menyebar keseluruh tubuh kami. atau kami bisa tidur saling mengemut kontrol.Tidak setiap saat Kami selalu ngemut atau ngentrot,hanya bila hawa dingin itu menyerang.

Hawa panas akan Kami dapatkan bila kami dalam posisi Sanggrama atau cuma saling ngemut selama minimal 10 menit,Kehangatan lalu menyebar ke sekujur tubuh kami dan itu bisa bertahan selama 4 jam.

kami harus berganti pasangan setiap malam,ini untuk menghidari persaingan dan rasa iri dengki pada diri kami. Dua malam lagi giliran aku tidur dengan Jano,Pemuda yang Aku cintai.

Diranjang dekat pintu Jano tidur dengan Tigor ,lelaki berdarah batak.kontol Jano nancap dianrus Tigor.ia memelukbya dari samping.dan kedua mata lelaki itu terpejam.tidur mereka nampaknya pulas.

Ada satu ranjang lagi, di pojok dekat jendela.ranjang itu hanya boleh di isi satu orang saja ,selain ukurannya kecil, ranjang itu  digunakan untuk pemulihan .

Murid yang telah melayani guru boleh tidur sampai siang dan bermalasan diatasnya. ranjang itu dilengkapi dengan selimut yang terbuat dari kulit badak , kasurnya pun bukan kasur biasa,kulit kasur terbuat dari kulit menjangan ,

Didalamnya diisi dengan pasir tertentu dan ramuan ajaib lainnya, pokoknya siapa pun yang tidur diatasnya akan merasa nyaman dan segar bugar badannya.

Pino tidur diranjang itu.ia telah melayani guru dari jam enam pagi kemaren sampai jam sebelas malam,tidak terus menerus,tiga kali sesi saja.

saat aku hendak membuka pintu.Jano menegurku." mau kemana Ramsa"

aku menoleh dan melihat Jano sudah duduk diatas ranjang. " mau kekamar guru bang " kataku.

" baru jam limaan.duduk sini dulu"

aku duduk dekat jano.diantara lelaki yang yang ada disini Jano lah paling kusuka.sepertinya ada rasa cinta dihatiku padanya.

Jano memelukku,dan mencium bibirku." kamu bilang ke guru ya bahwa kita saling mencintai.biar kita bisa tidur berdua saja Ram."

" nanti aja bang aku kan masih baru disini.belum setahun.

" kamu kan paling di sayang guru."

" iya.aku melayani guru memang sepenuh hati."

Jano menunduk dan mengisap kontrolku.kubiarkan ia menikmatinya.mulut Jano terasa penuh oleh batang kontrolku yang besar dan panjang.,ia seperti menelan buah timun ukuran jumbo.usiaku boleh paling muda disini,tapi kontrolkulah yang paling besar diantara mereka.

" bang sudah ya,hampir setengah enam." kataku sambil melihat jam di dinding. guru mengajari kami disiplin soal waktu.

Jano melepaskan emutannya.ia menciumku sebentar lalu tidur.

aku membuka pintu dan bergegas kekamar mandi. aku harus terlihat bersih dan wangi sebelum menghadap guru di kamarnya.

selesai mandi, aku langsung menuju kamar guru,dibagian depan. pintu kamar guru masih tertutup.

diatas pintu sebuah jam dinding terpasang rapi.jam itu berbentuk bulat dengan warna putih. bila jarum pendeknya menunjuk angka dua belas jam itu akan membunyikan nada lagu.

aku berdiri didepan pintu.menunggu jam itu berbunyi tepat pukul enam. aku masih telanjang.setiap murid harus selalu bugil di dalam pondok ini.

Bila kami berlatih diluar,kami hanya memakai celana pendek yang terbuat dari kulit hewan. tak ada baju sama sekali.

Jam dinding membunyikan nada lagu.aku mengetuk pintu. "guruku sayang aku datang " kataku dengan nada mesra.

setiap murid harus mengucapkan kalimat itu. " masuklah muridku sayang"terdengar suara guru dari dalam.

lalu tanpa ku sentuh pintu itu terbuka sendiri. aroma semerbak tercium begitu aku melangkah kedalam. Dan pintupun tertutup sendiri. kamar guru besar dan hangat. ranjangnya juga besar bisa menampung lima orang tidur ber barengan. guru tidur menyamping,persis seperti putri duyung hendak menggoda lelaki.

tubuhnya telanjang. dengan bentuk bagus seperti foto model pria. sexy dan menggiurkan untuk dicumbui.

" kemarilah sayang " kata guru genit. 

aku mendekat dan guru memelukku.ia mencium bibirku dan melumatnya. tangannya merayap diselangkanganku dan mengocok kontrolku. 

aku lebih suka meremas pantatnya,dari pada memainkan kontrolnya yang kecil.ukuran lingkarnya hanya sebesar jari telunjuk dan jari tengahku bia disatukan.seperti kontol anak SD saja.

beda banget dengan penris murid muridnya yang besar dan panjang.

lekuk pantatnya padat dan kenyal

meski kontrolnya kecil,guru punya Anrus yang elastis. Anrus itu lebih seret dan rapet tapi bisa ditembus dengan mudah.seperti buntut Ayam betina.

Anrus itu lebih legit dari pada memrek perawan manapun.( ini aku kutip dari mulutnya bang jano,menurut pengakuannya ia sudah ngentrot tujuh perawan dan enam belas janda).

puas mengisap kontrolku, guru memintaku untuk mengentrotinya. ia tidur terlentang dan menekuk kedua kakinya,tampaklah Anrusnya yang sexy dan menggoda untuk di encuk

Anrus itu menonjol beberapa senti, terlihat seperti bibir . begitu kusorongkan kontrol, anus yang tampak sempit itu bisa menelannya dengan mudah.

Kontrolku yang panjang amblas sampai keakarnya. lalu diinding anrus guru makin menyempit disertai sengatan listrik daya kecil yang membuat batang penris ku seperti dikerubuti ribuan semut halus. sensasinya sangat aneh dan nikmatnya luar biasa.

jepitan Anrus itu makin kuat,mau tak mau aku  harus memaju mundurkan  kontrolku agar tidak tergencet terus.

inilah yang membuat muridnya betah mengentrot gurunya. kenikmatan yang di rasakan sungguh luar biasa.

guru mengerang di sertai kata kata cabul,erangannya membuat orang yang mendengarnya makin bersemangat untuk menggenjotnya lebih lama lagi. " oouughhh...kont..ouugh."

aku pun ikut mengerang,tubuhku bagai tersentrum listik ribuan volt, bergetar dan serasa kesemutan.

setiap lima menit guru berganti posisi,kadang dia menungging,menyamping dan posisi seperi dibor,selama berganti posisi kontolku tak bisa lepas sama sekali.

pada jam tujuh kurang sepuluh menit.,guru memaksaku menyudahi permainan.

Tubuhku bergetar makin hebat dan jutaan semut hitam seperti menjalar diseluruh tubuhku.geli luar biasa. diiringi dengan muncratnya spermaku membanjiri anrus guru.

namun spermaku tak meleleh keluar.sepertinya diserap oleh tubuh guru.

setelah sperma ku habis,dinding Anrus itu melonggar dengan sendirinya.dan aku bisa mencabut kontrolku dengan mudah.

wajah guru terlihat terang bercahaya,ia menyerap semua sperma murid nya untuk diolah jadi energi,itulah yang membuat guru selalu segar dan awet muda.

guru menempelkan tangannya dipunggungku dalam posisi bersila,begitu juga aku.

ia menyalurkan hawa murni,tubuhku terasa panas.segala keletihan dan rasa capek pun hilang.

tubuhku kembali segar dan fit. aku siap menyodrominya lagi jam satu nanti setelah makan siang.

Bersenggama dengan guru membuat energi ku terkuras.

Perutku terasa lapar.

Namun aku harus mandi lagi,keringat membanjiri seluruh tubuhku,baunya sungguh tak sedap.

Di kamar mandi sudah ada enam murid yang sedang mandi,mereka saling membersihkan badan pasangannya.

Jano melihatku masuk," gimana tadi asik nggak"katanya sambil menarikku

Aku mengangguk. Ia memelukku dan membawaku ke shower yang airnya mengalir deras.

Tubuhku kembali terasa segar  diguyur air yang memancar dari atas.

Air di kamar mandi ini dipasok dari air mancur yang mengalir dari gunung.Rasanya segar dan meyejukkan pikiran.

Jano melumuri badanku dengan krim putih,krim itu terbuat dari rempah dan berbagai macam bunga

Ia juga meminta aku melumurinya tubuhnya.lalu dalam waktu yang tidak lama krim itu berubah jadi busa yang sangat banyak dan menebarkan aroma jantan.

Jano melumat bibirku dan tangannya mengusap punggungku

" jangan bang " kataku ketika Jano ingin bercinta denganku." Guru bisa marah."

Jano tampak kecewa.tapi ia sadar sekarang giliran aku melayani guru.

aku melihat jam  yang dipasang didinding  kamar mandi.bentuk jam itu sama seluruh padepokan ini.

Sudah lewat setengah delapan.

Aku mempercepat mandi,sebelum jam delapan aku sudah harus duduk manis di depan meja untuk sarapan.

Selesai mandi aku, bergegas ke kamar.

Tak ada handuk untuk mengeringkan badan.aku harus menghimpun tenaga  agar hawa panas menyebar ke seluruh badan dengan begitu tubuhku menjadi kering dengan sendirinya.

Aku pergi kekamar. Didalam kamar ada tujuh lemari yang terbuat dari kayu jati,lemari itu  berukuran besar persis sebesar daun pintu,warnanya hitam pekat.

Setiap murid diberi jatah satu lemari,untuk menyimpan barang barang pribadi mereka.

Lemari itu hanya bisa dibuka dengan menyalurkan kekuatan batin.Guru telah mengaturnya,lemari itu hanya bisa dibuka oleh murid yang bersangkutan.

Aku menyalurkan tenaga dalam pada pengangan lemari itu.

Dan lemari itu pun terbuka.

Ku ambil celana pendek.

Celana itu  berbentuk segi empat,terbuat dari kulit kerbau.

Tak ada jahitan sama sekali,celana itu seperti dicetak dengan ke kata gaib,kuat dan anti sobek.

Panjangnya kurang sejengkal ke lutut.

Celana itu dirancang sedemikian rupa,sehingga nyaman dipakai dan memberi energi murni bagi yang memakainya.

Setiap murid punya bahan yang berbeda beda sesuai dengan tingkatannya.

Celana Jano terbuat dari kulit macan, karena tingkatannya paling tinggi di sini.

Tak ada baju sama sekali,celana itulah yang kami pakai bila berlatih diluar.

Aku  lalu pergi ke dapur untuk sarapan.

Sampai di dapur,aku duduk dekat meja istimewa.meja itu hanya untuk murid yang mendapat giliran melayani guru.

Aku duduk dan menunggu.jam menunjuk pukul delapan kurang sepuluh menit.

Kulihat pelayan sudah bersiap menghidangkan makanan.

Meja ini terpisah dari  meja besar, terletak di pojok ruangan.bentuknya bulat,terbuat dari batu marmer alam.

Kursi yang aku duduki ini berisi pasir khusus dan diberi ramuan ramuan ajaib lainnya.

Begitu pantatku menempel di kursi ini hawa panas mulai terasa.dan aku  pun merasa nyaman.

Tak berapa lama satu persatu para murid memasuki ruang makan.

Di ruang ini ada meja besar yang bisa menampung delapan orang.

Dimulai dari Jano, ia memakai celana dari kulit macan,celana  itu menampilkan kulit macan asli lengkap dengan bulu bulunya,dengan warna khas belang belang.

Jano duduk di bagian tengah sebelah kanan.

Lalu disusul Amril dan Jambe,keduanya memakai celana dari kulit badak,tingkatan mereka sama, dibawah Jano.

Amril duduk disebelah kiri Jano dan Jambe di sebelah kanan.

Lalu bersamaan masuk Idang, Pino dan Tigor,ketiganya memakai celana kulit kobra,masih seperti aslinya.

Ketiganya duduk di kursi sebelah kiri,saling berhadapan. Tigor duduk di tengah diapit Pino dikiri dan Idang di kanan.

Diujung sebelah kiri itu tempat dudukku, namun kursi itu  dibiarkan kosong.karna aku duduk di kursi istimewa

Pada kursi ujung kanan tempat duduk guru,kursi itu beda dari kursi lainnya,sangat  mewah dengan warna kuning emas,pakai lengan.

Kursi itu hanya diisi setiap malam jumat.

Tak berapa para murid masuk keruang makan duduk rapi di depan meja besar.

Meja itu bisa menampung delapan orang sekaligus.

Tepat pukul delapan seorang pelayan mendatangi mejaku.

Pelayan itu berpakaian lengkap seperti pakaian pelayan di Restoran elite.

Bajunya berwarna putih dengan dasi kupu kupu berwarna hitam.

Celanaya  hitam dan memakai celemek berwarna biru.

Ia membawa baki besar.

Dengan cekatan ia memindahkan isi baki keatas meja.

Di piring besar ada lontong dengan gulai kambing,didalam mangkok kristal ada tiga butir telor setengah matang.

Ada tiga gelas besar diletak berjejer melintang ,gelas itu terbuat dari kristal bening.gelas tengah berisi air putih, gelas kiri ada susu kuda liar dan gelas kanan jus ginseng ditambah rempah rempah lainnya.

Pelayan itu bernama Reno, berusia setahun lebih tua dariku.sebenarnya ia berwajah tampan,namun wajahnya selalu nampak muram,seperti menyimpan kesedihan, nampaknya  ia tak suka berada disini.

Padahal setahuku,gajinya diatas rata rata.

Guru mendapatkan penghasilan dari Donasi mantan muridnya,ada tiga mantan murid Guru yang berpraktek sebagai Paranormal Di Jakarta.

Ketiganya menjadi Kaya berkat ilmu yang di peroleh dari guru.

Dan mereka harus menyisih duapuluh persen penghasilan mereka tiap bulam untuk Guru dan pegembangan padepokan.

Sebagaian sumbangan itu habis untuk membeli bahan makanan juga mengaji koki dan pelayan.

Aku meminum susu kuda liar terlebih dahulu.

Kulihat di meja besar para murid sedang menikmati bubur Ayam dan segelas teh manis.

Menu mereka tak selengkap menuku.

Aku menyantap lontong kari kambing,lontongnya hanya lima,dipotong seukuran dadu,dagingnya banyak ada sepuluh potong.

Rasanya sungguh lezat dan pas dilidah,

Daging kambing dipercaya sebagai pembangkit napsu seksual.

Daging itu terasa empuk dan enak.

Aku  pun menghabiskannya.

Ku lempar pandangan pada Jano.ia tersenyum padaku.

Di mangkok ada tiga butir telor seperoh matang yang akan ku telan.

Aku menelannya semuanya dalam sekali teguk.

Makanan segitu belum membuatku kenyang,energi sudah  habis aku harus mengisinya lagi biar bisa melayani guru siang nanti.

Gelas yang terakhir kuminum Jus penambah stamina,dibuat dari ginseng korea,madu dan berbagai ramuan lainnya.

Kuhabiskan semuanya,ada perubahan  yang mencolok,libidoku melonjak, konteolku mengeras seperti pentungan,otakku serasa kesemutan.

Namun harus kutahan sampai nanti.

Aku menarik napas dalam dalam, kuhembuskan sekian detik,kutahan sekian detik lagi dan kuulangi menarik napas lagi, begitu selanjutnya sampai hawa panas menyebar keseluruh tubuh dan libidoku bisa di kendalikan.

Pukul delapan lima puluh,aku pergi ke lapangan,untuk latihan.

Aku melakukan pemanasan sebelum guru hadir.

Aku akan di latih secara pribadi oleh guru.

Pukul sembilan  guru melatih kami.  Ia memakai pakaian lengkap,dibuat dengan kain pilihan, celananya hitam dengan panjang kurang sejengkal dari mata kaki dan bajunya juga berwarna hitam.

Pakaian guru amat kontras dengan kulitnya yang putih bersih.

Beda banget dengan diranjang,dilapangan guru terlihat berwibawa.

Aku berdiri disamping guru.enam murid yang lain berbaris rapi dihadapan kami.

Suaranya bagai halilintar, walaupun diucapkan dengan nada pelan,suara itu jelas dan kuat terdengar.

" Ramsa sebulan lagi kau akan menempuh ujian kenaikan tingkat.

Apakah kau sudah siap "kata guru.

"Aku siap guru."

" ilmu apa lagi yang kurang."

" ilmu mindah Raga  Guru.aku belum begitu sempurna melakukannya."

Ilmu Mindah Raga adalah sejenis kemampuan teleportasi, berpindah tempat dalam sekejap dengan kekuatan batin.

Aku belum bisa berpindah terlalu jauh,padahal  dalam ujian nanti aku harus mampu berpindah ratusan kilometer dalam sekejap.

" kau harus lebih konsentrasi,perbanyak meditasi, dan fokuskan pikiranmu. Paham."

" iya guru"

" sebulan  ini  berlatihlah  sungguh sungguh."

" iya guru".

Aku hanya  menunduk ketika berbicara dengan guru.kenyataan di lapangan dengan di ranjang berbeda jauh. Diranjang aku bisa bebas mencumbu guru,tapi di lapangan aku dan juga murid yang lain harus senantiasa patuh pada apa yang di perintahkan guru.

" ilmu pekasih apa kah kau sudah menguasainya."

" hampir sempurna,guru"

" bagus".

"Muridku sekalian " kata Guru sambil memandang para muridnya.

Keenam murid Guru berbaris sejajar dengan dua lajur.

Tiga dibagian depan berdiri Jano,Jambe dan Tigor,dibelakang mereka berdiri Idang, Pino dan Amril.

" Saya sudah berkali kali ingatkan pada kalian,Selalu Tepat waktu .

Kalian pikir buat apa saya pasang Jam dinding disetiap ruangan ini,supaya kalian disiplin soal waktu.minggu  ini ada yang melanggar disiplin."

Guru memandang muridnya dengan tajam.

" Idang kau maju."

Idang terlihat cemas.ia pun maju beberapa langkah dari guru.

" minggu  ini kau sudah lima kali tidak tepat waktu."

" iya guru".tak ada gunanya berbohong ,di setiap jam dinding ada tujuh jin yang ditempatkan guru.jin itu memantau setiap kegiatan murid dan melaporkannya pada guru.

Keakuratan para jin  itu lebih pasti dari kamera cctv.

"Kau sudah melanggar disiplin.keterlambatan hanya boleh tiga kali dalam seminggu.kau sudah lima kali."

Guru memandang Idang dengan wajah sedikit kesal.Idang  hanya menunduk.

" hukumannya kau harus mengambil mani dua ekor macan jantan.

Idang bergidik ngeri membayangkan harus berhadapan macan yang terkenal ganas.

Guru menangkap kegelisahan Idang 

" saya kan sudah mengajarkan ajian pelet satwani. Apakah sudah menguasainya idang."

" hampir sempurna guru.

" kau bisa pakai ajian itu untuk bersenggama dengan macan jantan dan masukan maninya kedalam botol ini."

Guru memberi isyarat pada Idang untuk mendekat.ia menyerahkan sebuah wadah ,

berwarna hitam pekat.

Wadah itu terbuat dari tanduk banteng.

Dihiasi dengan relief dua ular berwarna putih.

" masukan mani itu kemari.

Sebelum matahari terbenam kau sudah berada di sini lagi.paham."

"Paham guru."

"Gunakan segala ilmu yang telah kuajarkan dan kerahkan segala kemampuanmu."

Ingat kau tak boleh gagal.hukumanmu akan kutambah bila gagal."

Idang berdiri tegap,kedua tangannya ia rapatkan didada seperti sedang menyembah.

Mulutnya komat kamit merapalkan mantera.

Lalu secara ajaib Idang lenyap dari pandangan.

Idang memakai ajian mindah raga untuk pergi kehutan.

" muridku ulangi latihan yang telah kuajarkan kemarin."kata Guru.

Guru mengajakku keruang meditasi.

Aku akan dilatih secara khusus oleh guru.

catatan penulis.

cerita ini pernah di muat di blog aku tidak sampai tiga bab saja,bila respon nya bagus,akan aku lanjutkan sampai tamat.

avataravatar
Next chapter