1 PACARAN, GAYA PACARAN ANAK GEREJA

KAPAN SAYA PACARAN ???

PACARAN

adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercintaan; (atau) berkasih-kasihan (dengan sang pacar). Memacari adalah mengencani; (atau) menjadikan dia sebagai pacar.

Berdasarkan arti pacaran di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa pacaran adalah suatu akivitas yang melibatkan dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda dalam hubungan yang dalam melibatkan perasaan .

PENGERTIAN PACARAN menurut berbagai Pendapat

Pacaran, menurut pendapat beberapa anak SMU dan SMK .

· Pacaran adalah hubungan special antara dua orang yang berbeda jenis kelamin

Hubungan yang di lakukan untuk menyeleksi/menemukan pasangan hidup

· Pacaran adalah satu hubungan yang di bangun atas dasar suka sama suka dan hanya untuk senang – senang

Beberapa pengertiaan Pacaran secara umum

· Pacaran adalah merupakan proses perkenanlan antara dau insane manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan keluarga yang dikenal dengan pernikahan ( htt://id. Wikipedia.org/wiki/ pacaran )

· Menurut DeGenova & Rice ( 2005 ) Pacaran adalah menjalankan hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar saling mengenal satu sama lain.

· Menurut Bowman ( 1978 ) . pacaran adalah kegiatan bersenang – senang anatara pria dan wanita yang belum menikah dimana hal

ini akan menjadi dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbale balik untuk ` hubungan selanjutnya sebelum pernikahan ( di Amerika )

· Menurut Kyns, pacaran adalah hubungan antara dau orang yang berlawanan jenis dan mereka memiliki ketertarikan emosi, dimana hubungan ini didasarkan karena adanya perasaan – perasaan tertentu dalam hati masing – masing

· Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan yang dikenal dengan Pernikahan .

Pada kenyataannya, penerapan proses PACARAN masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.

Secara khusus, memang alkitab tidak membahas, tentang pacaran dan dalam tradisi yang dibangun oleh alkitab memang tidak mengenal kata pacaran, yang dikenal adalah kata bertunangan, namun kalau ditanya apa arti PACARAN.

PACARAN dalam bahasa ingris diterjemahkan dari kata HOI menjadi INDEHOI , kata INDEHOI itu muncul dari Mesir. Di Mesir terdapat pohon yang bernama HOI, tumbuhan ini tumbuh di sepanjang sungai Nil tingginya antara 100 – 150 cm, berdaun hijau , lebat dan tumbuh sepanjang tahun, biasanya pemuda dan pemudi Mesir yang menjalin hubungan asmara melakukan hubungan badan di balik pohon – pohon tersebut, karena hubungan asmara pada masa itu sangat bebas, tidak sesuai dengan nilai – nilai firman Tuhan. Jadi apakah orang Kristen, boleh mengunakan kata pacaran??

Jika memperhatikan asal – usul kata PACARAN maka, kita perlu melihat kembali, apakah boleh seorang anak Tuhan berpacaran, atau bolehkah seorang pelajar berpacaran, ? mungkin kata yang tepat bagi aktivitas ini adalah teman dekat

( depdikbud KBBI balai pustaka 2001 _james DOBSON CINTAH KASIH SE UMUR HIDUP, yayasan kalam Hidup 1999 )

Dari Kamus Bahasa Indonesia, saya dapatkan arti kata pacar. Yang pertama Pacar itu maksdnya Dan arti yang kedua Pacar itu "tumbuhan kecil yang daunnya bisa dipakai untuk pemerah kuku". Nah arti yang kedua bukan yang saya cari dan maksudkan.

Penggunaan istilah pacaran berasal dari kata "Pacar" dan imbuhan "-an". Kata pacar berasal dari bahasa Kawi (Jawa Kuno) yang berati "CALON PENGANTIN".

Kemudian mendapat akhiran "-an" yang bermakna kegiatan. Sehingga pacaran berarti menjadi kegiatan sebelum nikah/ aktivitas dengan calon pengantin sebelum nikah.

Secara umum pacaran itu merupakan kegiatan untuk saling mengenal satu sama lain ( beda jenis kelamin ) untuk memasuki kehidupan rumah tangga sehingga diharapkan dapat menghadapi masalah secara bersama-sama. Arti kata tersebut sebagian kecil masih dipegang oleh sebagian kecil masyarakat, tetapi sebagian besar mengartikannya berbeda.

Cenderungnya sekarang banyak orang menilai pacaran sebagai hubungan yang spesial antara dua orang yang beda jenis kelamin dengan jalinan rasa dan adanya kontak fisik yang dilakukan secara berlebihan dan suka-suka. Mulai dari hanya taraf pandang-memandang, kemudian pegangan tangan, diteruskan ke Ci-pi-ka ci-pi-ki, dan melakukan "esrek-esrek" pas photo (setengah badan) dari kepala hingga dada.

Pengertian pacaran menurut Iman Kristen

Namun kamus besar bahasa indonesia telah mendefinisikan pengertiaan pacaran kedalam bahasa dan pengertian yang sesuai dengan budaya bangsa kita dalam pengertiaan yang baru. Sehingga kita dapat mengunakan kata PACARAN dalam pengertian bahasa Indonesia.

Maka arti pacaran menurut Iman Kristen adalah suatu hubungan cinta dan kasih yang di bangun untuk saling mengenal, sesuai dengan firman Tuhan untuk mencapai tujuan berumah tangga.

Bab I

TUJUAN BERPACARAN

Berpacaran bukanlah sesuatu yang tabuh atau salah, pacaran wajar bila dilakukan pada waktu yang tepat, dengan orang yang tepat serta tujuan yang tepat. Tentu akan mendatangkan kebaikan, berpacaran merupakan suatu proses menuju tingkat yang lebih tinggi yaitu pernikahan, sehingga setiap orang yang pacaran hendaknya tau dengan jelas untuk apa ia menjalin hubungan asmara dengan lawan jenisnya. Sebab jika tidak demikian maka akan salah arah, akibatnya tujuan yang mau dicapai dalam membangun hubungan tidak tercapai.

Berpacaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengenal, pria atau wanita yang disukai atau di cintai, dalam proses ini di harapkan kedua orang yang mengadakan aktifitas pengenalan sampai pada satu kepastian, pengenalan yang baik mengenai siapa, apa dan bagaimana orang yang sedang di pacari . Semua orang di dunia mendambakan akan bertemu dengan pasangan atau calon pendamping hidup yang baik, bahkan yang terbaik untuk dirinya..

Proses pengenalan ini, akan banyak membuka pemahaman tentang orang yang akan kita ajak hidup bersama di masa akan datang, sehingga jika saatnya telah tiba dan kedua orang tersebut masuk dalam pernikahan maka setidaknya telah ada saling kenal satu sama lain, tidak cukup sampai disitu saja, proses pacaran ini akan benyak memberikan informasi kepada kita keadaan orang yang kita pacari tersebut, baik dari kebiasaan, kekuatan, kelemahan sampai kesehatan sekalipun, tujuannya agar kita tidak menyesal dan berkata saya salah pilih orang di kemudian hari.

Proses paacaran ini juga membawa kita mengenal keluarga, teman serta lingkungan yang biasa di hidupi oleh pacar kita, sebagai antisipasi kalau2 kalau orang tersebut tidak seperti yang ditampilkan setiap saat. Saat seseorang berpacaran, cenderung hanya menampilkan sifat2 yang baik, biasanya menutup – nutupi keadaan yang sebenarnya. fungsi pacaran yaitu proses mengenal lebih dalam, selain mengenal lebih dalam, saat berpacaran juga akan memberikan kita informasi yang lengkap apakah akan melanjutkan hubungan itu sampai pada tahap pernikahan atau, mengambil keputusan untuk berbalik karena karena alasan, tertentu. Jadi dalam berpacaran, belum tentu sampai pada tahap pernikahan, sehingga proses dalam berpacaran ini harus dimaknai dengan sungguh2.

Kalau pemahaman kita sampai pada tahap ini maka, kita tidak akan melakukan tindakan, bahkan aktifitas yang sampai melibatkan organ2 sexsual, harus di barengi dengan cara berpikir yang cerdas dan luas, cinta itu memang buta namun saat berpacaran, pikiran dan mata jangan ikutan buta. Berpacaran, merupakan masa yang sangat menentukan buat hidup dan masa depan seseorang, kenapa demikian, jika anda mendapat pasangan yang dapat mengangkat hidup anda serta mendukung anda, maka dapat di pastikan masa depan anda akan lebih baik, namun jika anda mendapat pasangan yang salah, kesukaannya mabuk, narkoba, nakal maka dapat di pastikan anda rusak sebelum waktunya.

Pastikan saat anda akan memilih pacar , kenali betul siapa yang anda sukai. Salah memilih, berdampak luas tidak hanya pada diri anda sendiri namun akan melibatkan banyak orang, seperti teman, keluarga dll, jika anda berhasil memilih pacar atau pasangan yang benar maka, yang berbahagia bukan hanya anda namun semua orang yang berkaitan dengan anda. Banyak bertanya pada saat pacaran lebih baik, bukan berarti anda lemah, namun dengan cara ini akan lebih bijak untuk mengambil keputusan, keputusan anda sangat menentukan apa yang akan dapat di masa depan, apakah anda mempeoleh berkat atau masalah.

Ada banyak anak mudah saat berpacaran, aktifitas mereka bukanlah ngobrol dan bertanya namun, terbuai dengan kata2 manis, terbuai dengan indahnya cinta sehingga, mereka kehilangan hal2 yang berharga , kehilangan fokus serta tujuan hidup, Kehilangan banyak waktu, kehilangan banyak kesempatan baik yang seharusnya mendorong kehidupan mereka kearah prestasi dan masa depan , kehilangan teman2, bahkan kehilangan kesucian.

Menjadi bijak, tidak tergesa-gesa, pasti akan memberikan dampak yang baik bagi hidup anda, berpacaran bukan berarti memberikan segalanya untuk pacar anda, bukti dari sayang bukan berarti harus ciuman, jika saat berpacaran cenderung melemahkan hidup anda, sebaiknya anda cepat2 mundur hari hubungan itu, sebab ini adalah informasi yang cukup jelas bagi anda bahwa hubungan ini tidak membawa kebikan bagi hidup anda. Sebenarnya, suatu hubungan harus di bangun atas dasar saling menghormati, mengasihi, cinta bukan berarti menyerahkan segala-galanya sebleum waktunya, cinta adalah suatu perasaan yang terjadi antara dua lawan jenis, yang dibuktikan dengan kasih sayang, yang bertangung jawab sampai pada waktu cinta itu dikukuhkan dengan resmi, dihadapan Tuhan dan jemaat.

Jarak waktu antara pacaran sampai pernikan ini harus di isi dengan pengenalan, secara mendalam, dalam proses inilah anda dapat mengerti apakah pacar anda adalah orang yang sepadan atau tidak, dalam berbagai hal ha rus ada pertimbangan yang matang, tidak hanya cinta yang di libatkan namun, akal budi, saran, serta pertolongan Tuhan harus penuh dalam hubungan ini, inilah yang sebut mencintai dengan bijak serta meilih dengan hikmat Tuhan . Anda harus mengenal siapa yang anda pacari, apakah dia sudah pantas mendampinggi anda, atau apakah anda sudah pantas mendampinggi dia, atau harus menemukan yang lain lagi. Bukan berarti kita menjadi suka berganti- ganti pacar, namun sebelum berpacaran kenali benar siap orang tersebut, setelah mengambil keputusan untuk berpacaran maka harus lebih mengetahui dan mengenal.

Pada zaman orang tua kita, pernikahan masih banyak terjaddi kerena perjodohan, pernikahan tidak akan serta merta terjadi begitu saja, namun ada prosesnya, calon pasangan selalu ada dalam pengawasan orang tua, apakah moralnya baik, sopan santunnya baik, apakah memilki pekerjaan yang jelas, apakah orang tua mendukung, apakah ada hubungan baik diantara kedua pasangan, apakah calon pasangan adalah laki2 atau wanita baik dalam masyarakat ? terkadang pernikahan bisa di batalkan karena penilaian atau persepsi yang buruk terhadap salah satu pasangan yang akan di nikahkan tersebut.

Kita tidak hidup seperti orang tua zaman dulu, namun yang harus kita perhatikan adalah bagaimana mereka membangun cara berpikir serta standart- standart moral, etika, dalam mempersiapkan pasangan hidup bagi anak-anak mereka, jika bicara tentang etika serta moral, serta kepantasan lainnya, hal ini tentu sangat baik untuk diterapkan dalam membangun suatu hubungan. Seseorang hendaklah jeli dalam memilih pacar atau calon pasangan hidup, janganlah mencari seorang yang malas, berperanggai buruk serta memilki sopan, santun yang tidak baik, setidaknya ini menjadi ukuran yang cukup baik, standart yang perlu di pakai, apalagi sebagai seorang anak Tuhan.

BAB II

SIAPA SAJA YANG BOLEH BERPACARAN

Menurut anda siapa saja yang boleh pacaran setelah anda mengerti arti pacaran ?? , pacaran bukan sautu ajang coba, mencoba sehingga kalau mau, cari aja lalu pacaran, sebab memang pacaran suatu tindakan serius untuk membangun hubungan menuju pernikahan , jadi apakah seorang anak smp atau sma sudah boleh pacaran *?? sebagai penulis buku ini, saran saya sebaiknya seorang pacaran pada saat telah mencapai cara berpikir yang dewasa, dan menurut para ahli, seorang dikatakan dapat berpikir dewasa saat telah mencapai umur diatas dari 18 tahun, artinya minimal telah berada di bangku perkuliahan, kalau mau lebih matang lagi maka, sebaikanya saat telah bekerja atau memiliki penghasilan sendiri.

Alkitab tidak pernah mengajarkan agar sorang yang masih sangat muda menjalani hubungan pacaran atau hubungan percintaan, makanya kitab kidung Agung mengatakan bahwa cinta tidak boleh dibangkitkan sebelum waktunya, karena cinta kuat seperti maut dan seperti dunia orang mati, artinya banhwa jika cinta telah di bangunkan pada oleh seseorang yang belum dapat mengendalikannya maka akan membawa dampak yang buruk , dalam hal ini memang dibutuhkan suatu keadaan emosional yang baik/ dewasa.

Dalam alkitab ada sebuah kisah yang sangat memilukan antara Amnon dan Tamar, alkitab menceritakan bahwa Amnon sangat mencintai Tamar, sehingga Amnon mau melakukan segala cara untuk mendapatkan Tamar, pada suatu saat Amnon berpura-pura sakit kemudian meminta Tamar datang menghidangkan makanan buat Amnon, namun saat menghidangkan makan Amnon ingin memperkosanya, kemudian Tamar berkata jangaanlah kamu berbuat demikian, mintalah aku pada ayahku Daud maka ayahku pasti memberikan aku untukmu, namun karena hasrat yang tidak dapat dikendalikan lagi oleh Amnon maka, terjadilah pemerkosaan oleh Amnon terhadap Tamar, setelah Amnon melakukan hal tersebut , maka timbulah suatu kebencian yang sangat, melebihi cintanya terhadap Tamar, kemudian Amnon mengusir Tamar, namun Tamar berkata, kemenakah aku akan membawa Aib ini, Amnon tidak mau mendengarnya lagi.

Pada akhirnya Amnon pun tidak pernah menikahi Tamar, kemudian timbulah kebencian yang besar dari Absalom kakak Tamar, terhadap Amnon, sehingga setelah lewat dua tahun maka Absalom membunu Amnon karena sakit hatinya terhadap Amnon yang telah memperkosa aadiknya.

Raja Daud mengatakan bahwa dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih, dengan menjaganya sesuai dengan firman Tuhan, kita harus mengerti bahwa pacaran hanya berlaku bagi orang2 yang telah dewasa tisdak hanya dalam hal umur namun juga dalam hal mentalnya, sebab pacaran adalah suatu hubungan yang di bangun bukan untuk memenuhi status, mengikuti tren atau ajang coba mencoba. Banyak dari anak2 remaja yang berpacaran hanya untuk memenuhi status, bahwa mereka memiliki pacar, bahkan ada yang untuk coba2, dan ada yang lebih fatal lagi yaitu untuk memenuhi keinginan nafsu yang tidak sehat.

Salah satu hal yang paling menarik dalam alkitab adalah kisah Yusuf dan maria sebellum menikah mereka ditunangkan, Maria dan yusuf adalah wanita dan pria yang telah dewasa dengan umur yang cukup, dikisahkan bahwa maria adalah seorang wanita yang baik dan menjaga kekudusan, Maria masih perawan, Yusuf seorang laki-laki yang baik hati, keduanya takut akan Tuhan.

Telah dewasa dalam kepribadian, dari manakah kita dapat mengethuinya, Maria saat bertemu dengan malikat yang membawa berita bahwa ia akan hamil dari Roh Kudus, maka Maria berkata " Aku adalah hamba Tuhan jadi pada ku seperti yang Tuhan mau" hal ini menunjukan suatu sikap kerohanian yang telah dewasa, demikian alkitab juga menjelaskan tentang Yusuf yang mengetahui tentang kehamilan Maria maka Yusuf berniat meninggalkan Maria dengan diam- diam hal ini memnunujukan suatu sikap yang mengerti kalau mungkin Maria telah menikah dengan orang, namun setelah diperingatkan Tuhan lewat mimpi maka Yusuf pun mengambil Maria sebagai isterinya, ini menunjukansuatu kedewasan yang penuh yang mau di pimpin oleh Tuhan.

Kehidupan sebagai anak muda kristen harus menurut alkitab lhoo, surat Timotius menuliskan bahwa janganlah seorang pun mengangap kamu rendah karena kamu muda, melinakan kamu harus menjadi contoh dan teladan dalam segala hal, artinya harus menjadi teladan dalam perkataan, perbuatan, sikap kasih bahkan dalam kekudusan. Kamu tidak ditentukan untuk menjadi kalah atau tidak berhasil namun, ditentukan menjadi berhasil dan berutung dimasa depan, menjadi berkat bagi banyak orang, menjadi kesaksian bagi banyak orang.

Salah satu hal yang menentukan dalam hal ini adalah .... maslah waktu, kapan anda membangun suatu hubungan pacaran, waktu yang tepat akan memberikan manfaat yang baik, kerena pada saat yang tepat anda dapat mengelola perasaan, sikap dan perbuatan lebih muda di pertangungjawabkan, lebih terbuka terhadap masukan dan nasehat, dapat mempertibangkan banyak hal dengan tepat.

Zaman dulu: Dulu, minimal ketika menginjak bangku SMP seseorang mulai suka-sukaan pada lawan jenis. Mengungkapkan perasaannya juga sembunyi-sembunyi dan malu-malu.

Mereka yang menjalin cinta monyet pada waktu itu juga tak berani pacaran hanya berdua. Saat pacaran, mereka juga diam-diam karena takut ketahuan oleh orangtua.

Zaman sekarang: Lain halnya dengan zaman sekarang, mereka yang berusia di bawah 12 tahun sudah mengenal dunia pacaran. Entah karena pergaulan atau diberi kebebasan oleh orangtua. Mereka tak memiliki rasa malu ketika suka sama seseorang, bahkan mengumbar-umbar.

Pada tgl 18 februari 2015, muncul satu foto yang sangat menyita perhatian, di dalam foto tersebut tampak dua anak yang diperkirakan masih duduk di bangku SD, sedang berciuman, pada saat kedaan banjir. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah keadaan anak2 remaja sudah demikian buruk ?? Jika kita memperhatikan Alkitab Allah menciptakan Adam dan Hawa sebagai pribadi dewasa, setelah Allah membuat Adam tertidur maka diambilnya rusak Adam kemudian Allah menciptakan Hawa , Allah tidak mencitpakan seorang anak kecil, atau anak remaja, namun Allah menciptakan pribadi dewasa yang sudah mengenal kebenaran.

Hubungan Adam dan hawa di mulai oleh Tuhan, dan dilakukan dihadapan Tuhan, mereka adalah pasangan yang tepat dalam segala hal, baik fisik, umur, cara berpikir, dan pengenalan akan Allah. Mereka ada dihadapan Allah dan melakukan segala sesuatu dengan Allah dalam arahannya Allah. Sehingga nampaklah bagaimana mereka dapat menjalankan hubungan itu dengan baik dan benar.

Adam dan hawa adalah model terbaik yang dapat dicontoh oleh siapa pun yang ingin membangun hubungan menuju pernikahan, sekali lagi hubungan menuju pernikahan, sebab Allah tidak pernah menciptakan Hawa hanya untuk uji coba buat Adam, kalau cocok ya lanjut, kalau ngak cocok ya buatin yang baru, Allah mengerti bagimana memberikan yang cocok dan sepadan bagi Hawa, sehingga kita dapat mengerti bahwA pacaran bukan suatu proses coba2, atau main2, namun mengandung tingkat keseriusan yang cukup, sehingga pacaran itu harus di maknai sebagai suatu tindakan serius untuk mengenal siapa pasangan yang kita pacarai untuk menjadi pendamping kita di masa depan, diperlukan orang sudah matang dalam berpikir, dewasa, dalam bertindak, bersikap dengan benar.

Dalam menulis buku ini saya banyak bertanya pada anak remaja masa kini, walaupun masih remaja mereka telah banyak terlibat dalamn kegiatan berpacaran, mereka memaknai pacaran dengan berbagai makna, di antaranya, mengisi status, main2 aja, coba2, banyak dari mereka yanng memaknai pacaran dengan cara yang salah bahkan cenderung ke arah yang negatif dan hedonis.

Maka akan timbul pertnyaan baru pakah seorang remaja sudah boleh pacaran, akalau sudah, maka remaja yang seperti apa dan bagimana yang dapat berpacaran, sebab banyak dari kecenderungan pacaran mereka adalah salah.

Sesorang mulai menginjak masa dewasa adalah ketika meninggalkan umur 17 tahun, atau minimal kelas 3 SMU, apakah anak SMU kelas 3 sudah pantas untuk berpacaran, tentu menjawab ini tidak mudah karena jika melihat hasil survei lembaga perlindungan anak Indonesia maka pada umur2 ini sangat rawan dengan pacaran yang bebas , bahkan sekitar 20 – 30 % terlibat aborsi karena pacaran yang bebas.

Yang lebih menyedihkan hasil dari survei tersebut menyebutkan, remaja Indonesia antara SMP – SMA 93% dalam berpacarannya telah melakukan pelukan, ciuman, raba2an serta oral sex, dan sekitar 60an % terlibat dalam hubungan sex bebas.

Ini adalah suatu presentase yang sangat mengkuatirkan, dengan demikian apakah yang dapat kita katakan, sebiknya seorang berpacaran pada umur berapa dan keadaan emosionalnya seperti apa ? memang tidak dapat di pungkiri juga bahwa banyak juga remaja yang berpacaran masih dalam norma2 yang baik dan benar, namun lebih banyak lagi yang berpacaran tidak dalam norma2 yang benar.

Dalam alkitab ada suatu kisah yang menarik, mengisahkan suatu hubungan sehat yang patut di contoh, yaitu isak dan Ribka , alkitab menceritakan ketika Isak telah dewasa dan bapaknya Abraham telah tua, maka berkatalah Abraham kepada hambanya Eliezer untuk pergi mengambil istri bagi Isak dari kaum kelurganya, setelah Eliezer berhasil membawa calon isteri bagi Isak, maka kata alkitab Isak mengambil perempuan itu menjadi isterinya dan seumur hidupnya Isak hanya memiliki satu istri.

Zaman modern ini memberikan banyak keluaasan pada setiap orang, apalagi kalau sudah berbicara tentang prifasi, arus kemajuan telah membentuk suatu model generasi baru yang tidak hanya bisa dihadapi dengan nasehat semata, jika kita menengok angkatan bapak2 kita pada masa yang lampau, maka hanya butuh nasehat orang tua sudah cukup kuat untuk menolong seseorang mengambil keputusan, namun jika kita bandingkan dengan remaja dan pemuda zaman sekrang maka, tidak hanya cukup dengan nasehat, namun dibutuhkan banyak hal untuk meyakinkan mereka bahwa pacaran tidak tepat waktu membawa dampak yang buruk.

Saya punya pengalaman dengan seorang anak muda yang sering nonton film porno, saya menegurnya kemudian anak ini menjawab saya dengan mudahnya katanya " kan saya sudah 18 tahun , saya boleh dong , lagian kepo bangat sihh, kan itu urusan saya, ngapain ikut campur, " dalam hal ini saya adalah guru agamanya. Ini adalah salah satu contoh tantangan yang akan orang tua hadapi pada generasi ini.

Jadi yang boleh berpacaran adalah seseorang yang telah dewasa, serta mampu memimpin hidupnya dengan benar, sehingga dia tidak mendatangkan kehancuruan bagi dirinya sendiri dan orang yang sedang di pacarinya. Untuk anak SMP, SMA, sebaiknya berteman saja dulu, tetaplah fokus pada pelajaran, kalaulah ada yang suka, naksir, dan kamu juga sangat menyukainya, sebaiknya di tahan saja dulu, bahasa keren nya " galau – galau dikit gak apa2 dehhh " , alihkanlah semua perasaan itu pada hal2 yang positif, misalnya olahraga, belajar, berkomunitas, ada dalam pelayanan pemuda remaja gereja, lebih dekat dengan orang tua, minta saran, pendapat mereka. Nikmati semua keindahan masa remaja kamu dengan bermain, berteman, belajar, mengejar cita2 dan masih banyak lagi yang dapat kamu lakukan ketimbang membatasi diri dengan status pacaran.

Tipe cowok dan cewek yang belum pantas pacaran

a. Belum cukup umur

Siapa saja yang belum cukup umur untuk pacaran ? seseorang yang masih di bawah pengawasan dan bantuan orang tua hidupnya masih sangat tergantung pada bantuan orang, contohnya anak sekolah, atau pelajar, kenapa demikian. Sebab seorang anak sekolahan, tugas utamanya adalah belajar, serta masih butuh banyak bantuan orang tua dalam hal pengawasan , membantunya dalam banyak hal.

Masih banyak hal yang harus dilakuka, prioritas bukanlah pacaran. Belajar, bermain, membangun hubungan yang baik dengan keluarga, saudara. Sorang pelajar belum memeliki kepastiaan, belum dapat di percaya dalam menjaga hubungan serta masih belum jelas akan masa depannya.

b. Belum dewasa

Seseorang mungkin dari segi umur telah dewasa, namun belum tentu dewasa dalam hal karakter, balum dapat di percaya, tidak dapat bertangung jawab bahkan masih bersikap kenakkanakan, laki2 atau pris seperti ini jika berpacaran akan membawa banyak masalah, baik bagi dirinya sendiri maupun pasangannya. Jika tidak dapat memperlakukan orang lain dengan baik maka

c. Pacaran tanpa tujuan/ hanya bermain – main

Suatu hubungan tentu harus di bangun dengan tujuan, jika tidak demikian, maka hubungan tersebut hanya akan merugikan serta serta tanpa arah yang jelas, pada akhirnya mengecewakan. Segala sesuatu yang hadir tanpa tujuan maka tidak ada nilai serta harganya, tidak membutuhkan tangungjawab, tidak ada yang harus di perjuangkan, sama seperti hubungan tanpa status.

Tujuan yang baik, selalu di ikuti oleh perjuangan, cinta yang benar selalu di perjuangan untuk menjadi kebangaan serta kebahagiaan. Apakah tujuan dari pacaran adalah mencapai kebahagiaan atau hanya mencari kesenagan sementara? Tentu jawabanya adalah mencapai kebahagiaan dengan orang yang tepat. Memang tidak dapat di pungkiri banyak anak muda mempraktekan cara berpacaran yang hanya mencari keutungan serta status semata, keinginan mencoba untuk mengalami pengalaman hubungan cinta mengakibatkan pacaran tanpa tujuan, mencoba – coba, pada akhirnya terlibat dalam hubungan yang tidak kudus, pacaran hanya untuk mengumbar hawa napsu, melakukan hubungan2 yang tidak sehat.

d. Belum siap untuk menikah

Sebelum terjadinya pernikahan perlu mengenal siapa yang akan di nikahi atau menjadi pasangan seumur hidup, sebab jika salah memilih maka penyesalannya pun seumur hidup. Setiap orang yang hendak menikah tentu merindukan kehidupan keluarga yang bahagia, sampai kakek dan nenak, keluarga yang di sukai oleh Tuhan. Kenapa hal ini menjadi sangat penting, sebab Allah menjadikan membantu lembaga pertma di dunia adalah keluarga, Allah sangat mencintai keluarga yang memuliakan Allah, memancarkan citra Illahi-Nya

BAB III

KALAU PACARAN ... NGAPIN AJA ( AKTIVITAS SAAT BERPACARAN )

Kalau kamu pacaran ... ngapain aja ??? saya bertanya pada salah seorang pelajar, yang menurut teman2 nya telah berpacaran, jawaban si anak muda ini adalah,,,, ya kalau saya sihhh, waktu pacaran,, ya seperti biasa, ketemu, ngobrol, makan bareng, bermain bareng, senang2 bareng, tapi kalu udah ngambek, buat hati ini sakit,,,, katanya sakitnya di sini, sambil menunjukan jari telunjuknya kearah dadanya,,,

Trus,,, apa lagi kata saya, jawabnya, kalau udah gitu bawaannya ngak semangat, kepikiran, trus, ngak konsentrasi dehhh,,,

Memang pacaran tidak mudah, sebeb katanya berjuta rasanya, pernah rasain sejuta rasa ?? huuuummmm, parah, orang tiga rasa aja udah puyeng apalagi sejuta... hahahahaha...

Kata orang tua kalau pacaran tetap di lingkaran aja, jangan sampai keluar, ini mengandung makna bahwa kalau aktifitas pacaran keluar dari norma – norma dan kebiasaan yang sopan dan positif akibatnya buruk, tidak pernah orang tua mengajarkan anak2nya untuk hidup dengan cara yang tidak sopan dan jahat, kalau pun ada itu mungkin orang yang tidak layak jadi orang tua. Dari masa – kemasa terjadi penurunan aklak dan moral pada generasi muda, banyak hal yang dulu adalah tabu, menjadi biasa saat – saat ini, misalnya; ciuman dengan bebas pada waktu2 yang lalu, merupakan suatu yang tidak pernah atau jarang, namun sekarang menjadi hal yang biasa, kalau di tegur katanya kolot, kampungan, tidak modern dsb.

Menurut komisi perlindungan anak inidonesia, pada tahun 2007 melakukan suatu penelitian pada 12 kota besar di indonesia dan menemukan bahwa, 60an persen anak2 remaja terlibat dalam hubungan seks bebas, sedengkan sekitar 90an persen telibat dalam pacaran yang melibatkan aktifitas sex, yaitu meraba, raba bagian fital dari tubu, dan ciuman, dan yang lebih miris adalah 20an sampai 30an persen anak SMA terlibat dalam aborsi karena hamil di luar nikah.

Ini menjadi sangat ironi karena ditengah2 pendidikan yang sangat maju dan modern katanya malah keadaan moral semakin buruk. Hal ini sering di awali dengan suatu kata yang namanya CINTA. Kemajuan teknologi dan informasi memberi banyak ruang bagi setiap orng mengakses informasi, kmAJUAN internet dan smart phon, membuat setiap orang dapat terhubung dengan siapa saja kapan saja tanpa ada batas.

Informasi positif dan negatif membanjiri media sosial, dan internet, tidak ada yang hal mampuan membendung kemajuan, internet telah menjadi makluk yang sangat mematikan baik secara positif maupun negatif, telah menembus batas, btas yang dulu tidak mungkin, sekarang telah menjdi mungkin, seseorang dapat mengakses apa pun hanya dari tanganya dengan smart phon, dimana saja dan kapan saja. Pengaruh ini tidak hanya di kota2 namun telah menjalar sampai keseluruh pelosok, sehingga tren yang ada dikota pasti ada juga di desa, kata2 yang ada dan lagi trennn di kota pasti juga treennn di desa, gaya hidup yang treeen di kota tentu juga trennn di desa,,, waooww.... dasyat..

Sepertinya generasi ini adalah generasi yang seragam, dalam banyak hal... menariknya dalam segala hal ini terjadi, tentu dalam hal gaya berpecaran juga demikian, gaya pacaran yang di praktekan oleh para artis, dengan mudanya di terapkan oleh anak2 muda di desa maupun kota. Sehingga aktifitas pacaran dari banyak remaja didunia sangat mirip,

Tidak dapat kita pungkiri bahwa hari ini, bahkan anak di bawah 12 tahun sudah mulai mengenal dunia pacaran. Entah karena pengaruh lingkungan memang orang tua membebaskan pergaulan si anak. Selain itu, jaman sekarang anak-anak memang banyak tergusur oleh cinta.

Sementara generasi 90-an ke atas pernah merasakan namanya pacaran sembunyi-sembunyi malu-malu. Dulu, minimal ketika menginjak bangku SMP, anak mulai suka cinta monyet. Mengungkapkan perasaan tidak secara terang-terangan, pacaran dilakukan sembunyi-sembunyi. karena orang tua pasti tak mengijinkan. Intinya fokus dengan sekolah dan nilai bagus.

Pacaran manis dan romantis generasi jadul memang serba terbatas. terbatas, pacaran sembunyi-sembunyi, tapi semua tetap indah kalau dilakukan berdua. Makan bakso semangkuk berdua. Ketika sedang kehabisan duit biasanya pulang sekolah jalan kaki bersama atau pergi dengan naik sepeda. Yang menarik lagi adalah perasaan deg-degannya saat menerima dan membalas surat cinta. Surat cinta yang biasanya diselipkan sebagai pembatas buku atau sengaja ditinggal di kolong meja setelah sekolah selesai. Karena di jaman itu tidak banyak gadget semewah sekarang, maka surat adalah senjata pemungkas untuk mengungkapkan cinta.

Beruntunglah pacaran jaman sekarang yang dimudahkan dengan gadget canggih dan internet yang bisa diakses di mana saja. Hubungan cinta LDR bisa diatasi dengan sebuah ponsel atau ingin kencan, tak perlu repot-repot naik sepeda atau jalan kaki, sudah ada mobil atau motor gede yang dibelikan oleh orang tua. Selain itu, sekarang banyak cafe dan tempat kencan yang lebih modern. Namun ada harga ada rupa. Semakin modern cintanya, bisa makin mahal biaya kencannya.

Di jaman ayah dan ibu kita, kesungguhan dan komitmen dalam percintaan masih sangat sakral. Tak harus punya mobil untuk menikah, selama pasangan kita adalah pria/wanita yang bertanggung jawab dan mengerti etika serta tata krama, restu menikah bisa datang begitu saja. Jaman dulu, memilih pasangan tidak harus yang berlimpah materi. Yang terpenting memliki latar keluarga dan Namun semakin modern jaman dan tuntutan kebutuhan ekonomi yang sepertinya mempengaruhi gaya pacaran anak jaman sekarang. Pertimbangan materi dan kemapaman menjadi tuntutan utama ingin menikah, terlebih lagi ingin menikah dengan modern. Kalau belum punya rumah, atau pekerjaan tetap dengan cukup rasanya mustahil untuk bisa meminang gadis idaman.

Zaman sekarang: Beruntunglah pacaran anak zaman sekarang. Walaupun menjalin hubungan cinta jarak jauh (LDR), mereka tetap bisa saling berkomunikasi dengan baik, melalui telepon, pesan singkat, dan lainnya. Selain itu, jika ingin kencan tak perlu repot-repot naik bus kota atau jalan kaki. Saat ingin pacaran mereka bisa memakai mobil atau motor gede yang dibelikan orangtuanya. Selain itu, saat ini juga banyak kafe-kafe romantis dan lucu untuk dijadikan tempat kencan.

Zaman dulu: Zaman dulu, orang-orang lebih dekat dengan buku harian untuk dijadikan tempat curhat. Buku harian dengan gembok akan menjadi teman curhatnya di sela-sela jam belajar atau sebelum tidur. Buku harian menjadi saksi bisu kenangan-kenangan manis bersama gebetan atau pacar.

Zaman sekarang: Zaman modern saat ini, buku harian nampaknya sudah ditinggalkan karena lebih populer media sosial, seperti Twitter, Facebook, Path, dan lain sebagainya. Pacaran zaman sekarang lebih suka curhat melalui media sosial tersebut.

Itulah pacaran zaman dulu vs pacaran zaman sekarang. Setiap masa memiliki keunikan dan trennya sendiri-sendiri. zaman dulu, diajak makan sepiring berdua sama pacar saja mungkin sudah membuat hati senang, Tapi, zaman sekarang sudah banyak cara yang bisa dilakukan untuk bikin pacar bahagia.

Bermunculannya kafe mini, restoran cepat saji, mini market yang menwarkan berbagai fasilitas, sert makanan yang cepat saji membuat aktifitas pacaran di jaman ini lebih menarik, kita dapat menemukan banyak anak remaja yang lagi asik berpacaran, di hampir banyak minimarket di sekitar kita.

Ada juga yang menyediakan fasilitas, wifi sehingga menamba asiknya pacaran sambil berinternetan, namun karena semua yang ada mengakibatkan gaya pacaran lebih konsumtif dan hura2, biaya yang diperlukan untuk pacaran cukup besar, sehingga tidak jarang anak2 remaja putri kita lebih tertarik pada remaja putra yang tajir atau kaya, gaya pacaran sekrang sudah cenderung materialistis, inilah pemandangannya sering kita lihat. Selain hal tersebut, gaya hidup dengan mengunakan smart phon seperti nya telah menjadi tren tersendiri, dikalangan anak2, ngak modern kalau ngak punya smart phon yang mahal, akibatnya banyak anak remaja pun terlibat dalam cinta2 terlarang, demi memenuhi stadart dan gaya hidup hari ini.

Aktifitas pacaran banyak dari remaja telah menyimpang, keindahan dari suatu hubungan bukan suatu tujuan, namun bagaimana mencapai keinginan2 yang menuntut, seperti status, gaya, trenn, dsb. Aktifitas remaja masa kini tidak dapat lepas dari media, sedikit2 update, makan up date, jalan2 update, selfi, tunjukan pada dunia cara berpacaran, kalau galau up date, kalau senang up date, kalau lagi gantung hubungannya up date, dasn masi banyak hal yanng bisa di up date, dari bangun tidur sampai tengah malam menjelang tidur, huuuummmm, menari bukan.

Generasi ini dibesarkan dengan media, sehingga salah satu saudara baik mereka adalah media, jembatan untuk menghubungkan segala aktifitas mereka dengan sesamanya, pacaran mengunakan media bukan hal aneh lagi, terkadang, kita dapat membaca, percakapan yang aneh dan mengelikan pada status mereka. Hari ini banyak anak remaja yang mengetahui banyak hal belum pada saat yang tepat, suguhan media, tv, media sosial, internet dan sebagainya membuat mereka, mendapat banyak informasi yang sebenarnya belum pantas mereka peroleh.

Sinetron ,telenovela, yang banyak menyuguhkan hubungan pacaran pada anak remaja sekolahan, serta cerita dari sinetron yang memberikan ajaran bagimana berpacaran, putus, mencari pasngan baru, intrik2 yang dilakukan untuk menjebak lawan jenis dan seterusnya, banyak tontonan yang tidak mendidik, lebih banyak menghancurkan.

Ditamba dengan orang tua yang tidak banyak mendidik anak dalam hal2 seperti ini memperparah keadaan, cara hidup masyarakat urban yang sangat sibuk mencari uang, sehingga komunikasi diantara angota keluarga, terutama diantara anak dan orang tua yang sering terputus, menyebabkan anak2 mencari figur atau kepuasan di luar, akibatnya salah satu pelarian adalah pacaran, jika tidak dlam bimbingan yang benar maka sex bebas terjadi.

Senang2 merupakan alasan dari banyak hubungan pacaran hari ini, mencari hiburan karena kesepian, karena di keluarga tidak ada hubungan yang indah. Sehingga aktifitas dari pacaran itu hanyalah pencarian semata. Padahal aktifitas pacaran yang sebenarnya adalah suatu proses untuk mengenal, bukan untuk memuaskan hasrat, atau membuang kesepian semata, pacaran memberikan ruang kepada dua orang yang berlainan jenis yang telah sepakat ingin membubina kehidupan yang lebih baik di masa akan dating

Agenda utama dari pacaran sebaiknya NGOBROL, untuk mengenal siapa pacar anda, bukan berduan di tempat yang remang2, raba-rabaan, ciuman serta ngesex, pacaran merupakan kegiatan untuk mengenal, membangun, memberi semangat, hal2 yang positif harus mewarnainya.

BAB IV

DAMPAK NEGATIF BERPACARAN sebelum waktunya

Dosa dalam bahasa Yunaninya di sebut Hamartia artinya Meleset dari sasaran, jadi dapat disimpulkan bahwa semua yang meleset dari kehendak Tuhan akan mengakitabkan Dosa. Dalam berpacaran bisa saja terjadi hal – hal yang meleset dari tujuan, yang mengakibatkan dosa, apalagi kalau berpacaran dalam jangka waktu yang lama, hal ini sangat rentang dengan dosa sexualitas. Percabulan ( 1 Kor 6: 18 -20 )

Percabulan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perilaku kotor dan tidak senonoh, serta melanggar kesusilaan dan kesopanan. Alkitab menegaskan bahwa percabulan adala dosa yang merusak diri sendiri, yang harus dipperhatikan sifat dari dosa selalu merusak

Orang tua tempo doloe, memang sepertinya kolot, ketingalan jaman, namun mereka telah meletakan dasar cara berhubungan dengan lawan jenis secara baik dan benar. Norma, kesopanan serta kebiasaan baik telah menjadi polah pacaran mereka, rasa hormat terhadap lawan jenis, serta orang tua telah membuat mereka menjadi pribadi2 yang kokoh dan takut akan Tuhan.

Anak2 remaja pada masa mereka, belum mengenal pacaran, mereka masih asik dengan bermain mainan tradisional, mereka masih asik dengan membangun pertemanan, mereka menikmati masa2 remaja mereka dengan normal, tidak dibebani dengan perasaan cinta tau pacaran seperti orang2 yang telah tua, hehehehe,

Orang tempo doloe, mereka mulai mengenal pacaran sekitar umur 20an, ke atas, jatuh cinta adalah hal yang sangat luar biasa, sebab pada masa itu, anak2 remaja asik dengan segala aktifitas bermain mereka, sehingga waktu untuk berpacaran pada usia remaja belum terbesit oleh mereka. Saya ingat jaman mama saya berpacaran setelah dia berumur 20an, walaupun tidak dapat di pungkiri pada beberapa suku terjadi pernikahan dini kerena perjodohan, seperti pada suku bugis di makasar, mereka dapat menikah dalam usia yang masih remaja karena di jodohkan

Dampak pacaran sebelum waktunya

1.Mudah terjerumus ke dalam percabulan

Beberapa pelaku pacaran seringkali menyangkal tentang hal ini. Kata mereka, asalkan bisa menjaga hati,

2. Melemahkan Iman

Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa kasih kepada Bapa disurga

3. Berbohong

Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Seringkali untuk mencapai tujuan segala cara di pakai untuk dapat mengelabui pasangannya, hal ini harus di cermati secara benar sehingga saat dalam proses pacaran tidak terjadi dusta.

Sebaiknya dapat terbuka satu sama yang sehingga pengenalan itu semakin memberikan kepastiaan akan hubungan yang sedang beralngsung. Sebab hubungan pacaran bukalah hubungan tanpa tujuan, jika salah menentukan maka akan terjadi penyesalan seumur hidup. Oleh karena itu berhati – hatilah sabab kemungkinan berbohong dalam pacaran sangatlah tinggi

4.Mengurangi produktivitas

Jika tidak pacaran, seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif; misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang lainnya. Namun seringkali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran. Banyak pelajar mengalami kemerosotan prestasi di karenakan berfokus pada pacaran, melupakan tugas dan tangung jawab utama seorang pelajar.

Apabila terjadi masalah dalam hubungan sangat berdampak pada keadaan emosianal sehingga banyak pelajar terpengaruh, akibatnya penurunan konsentrasi serta suasana emosional yang tidak stabil berdampak pada semangat untuk mencapai prestasi. Jika putus cinta membawa dampak emosional yang buruk, dapat bertindak di luar akal sehat, menjadi tidak bisa di control bahkan sampai bunuh diri.

5. Menjadikan hidup boros

orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya. Demi menjaga gengsi terkadang harus mengeluarkan banyak biaya, hanya untuk menyenangkan sang pacar, uang jajan yang seharusnya untuk sebulan, habis dalam sehari. Sedangkan seorang pelajar belum menghasilkan uang, masih berharap pada orang tua, jika terjadi terus – menerus maka akan mengakibatkan biaya tambahan , tentu biaya seperti ini akan dibebankan pada orang tua. Apalagi gaya pacaran sekarang , membutuhkan banyak biaya, gaya hidup modern serta berbagai dampak kemajuan memberi dampak luarbiasa pada gaya hidup generasi muda yang cendrung dengan gaya hidup senang – senang dan pesta.

6. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.

Akibat buruk dari pacaran yang tidak tepat waktu telah banyak, banyak informasi yang sering kita tonton di televise memberikan informasi yang jelas bagimana dampak buruk dari pacaran pada pelajar dan anak2 yang belum siap dari segi umur . keterlibatan dalam gaya hidup bebas, pembunuhan karena motif cemburu, serta perkelahian yang berakibat maut . Ketikdasiapan emosional pada remaja dalam menjalin hubungan mengakibatkan banyak akibat negative yang harus di terima. Putus sekolah, terlibat masalah hukum di penjara karena putus cinta.

BAB V

KAPAN SAYA BOLEH BERPACARAN

Menurut kebanyakan orang, seorang pemuda atau pemudi kebanyakan berpacaran setelah usia 17 tahun, namun kenyataannya hari ini tidak demikian, entah apa penyebab dari semua itu namun kebanyakan anak2 remaja sekarang berpacaran di bawah umur, mereka tidak lagi menikmati kegembiraan yang seharusnya di nikmati banyak anak remaja, mereka terkjebak dalam berbagai model perangkap perasaan yang disebabkan oleh hubungan cinta.

Penelitian menunjukan bahwa makin muda seseorang berpacaran, semakin besar kemungkinan mulai bersunguh2 – sunguh dalam mencari pasangan yang tepat. Cenderung memiliki pasangan yang tepat dalam usia yang mudah, sehingga, cenderung juga terlibat dalam kegiatan sex yang lebih dalam, cenderung menikah lebih mudah, atau menikah secara terpaksa karena keadaan dan pernikahan sperti ini biasanya cenderung gagal.

Timbul suatu pertanyaan, apa perbedaan jika saya memilih pasangan di usia 17 tahun dengan memilih pasangan di usia 25 tahun, sebelum menjawab pertanyaan itu, mari kita bahas hal ini, menjadi telalu dekat dengan seseorang atau lawan jenis akan membuat kita terbiasa sehingga, semakin lama, semakin kita dapat berbuat banyak hal, jika hal ini terjadi dalam hubungan pacaran maka kita dapat mengerti akibat yang akan kita hadapi, sehingga memang tidak mudah untuk menentukan hal pasangan, butuh pertimbangan dan pemikiran yang matang, serta persiapan sehingga ketika hubungan itu terbangun maka anda dapat suatu pengertian yang jelas, bagimana dan untuk apa hubungan itu, serta bagaimana agar hubungan itu menjadi indah. Bermanfaat besar bagi anda

Menjawab pertanyaan diatas maka, kita dapat mengerti bahwa cara berpikir orang yang berusia 17 tahun tentu berbeda dengan orang yang berusia 25 tahun, dalam hal emosional juga tentu berbeda, bahkan dalam hal kemandirian dalam banyak aspek kehidupan, orang berumur 25 tahun lebih baik.

Usia SMA adalah umur yang sangat menarik sebab pada umur inilah anda dapat bergaul dengan banyak orang serta mulai dapat melihat, lihat atau memilih dengan siapakah anda dapat berteman lebih dekat, pada umur ini juga tingkat pertumbuhan kedewasaan anda mulai tumbu sehingga anda mulai dapat membedakan yang baik dan buruk sehingga anda bisa mulai menyeleksi, namun semua itu tidak harus terikat dengan bagitu ketatnya sehingga anda tidak punya kesempatan bergaul dengan yang lain, namun sebaliknya perlu membangun suatu hubungan untuk mengenal dan memperhatikan mempelajari satu sama lain, sehingga kalau tidak cocok, maka tidak ada beban untuk memutuskan hubungan tersebut, apabila putus dari hubungan tersebut masih tetap berteman baik.

Jangan menjalani suatu hubungan buta yang selalu memaksakan kehendak yang berakhir dengan penyesalan yang dalam. Bagaimana pun setiap orang diciptakan berpasang – pasangan, namun Tuhan mengajarkan kepada kita untuk mencari yang sepadan dengan kita, artinya bahwa kita dapat menjadi pasangan yang mengisi satu sama lain.

Jangan terjebak dengan cara dan pola berpacaran yang tidak bijak, yang tidak belajar memahami siapa yang dipacari, jika anda berpacaran dengan cara mendekati , mengenal dan mengambil keputusan maka anda akan selamat, sebab semakinlama seseorang terlibat dalam pacaran, kemungkinan besar akan terlibat dalam aktifitas sex.

Bagaimana , jika umur berbeda, tentu harus dilihat, jika anda SMA dan anda berpacaran dengan orang yang usianya jauh diatas anda, tentu ini bukanlah hal yang baik sebab jika anda berpacaran dengan orang yang umrunya jauh diatas anda, pastilah dai lebih berpengalamn sehingga dapat mempengaruhi anda pada pola berpacan yang belum anda pahami sama sekali, akibatnya bisa buruk. Sehingga disarankan sebaiknya pada umru yang sama atau sama – sama telah dewasa, jika anda masih remaja dan berpacaran dengan seseorang yang telah dewasa, tentu anda akan terlibat dalam cara pacaran yang banyak bersentuhan dengan kegiatan sex.

Namun jika berpacaran sudah pada umur yang matang, contohya 20an tahuntentu anda akan sangat paham dengan hubungan yang sedang dijalani tersebut. Jika anda berpacaran pada umur 20an ini maka walaupun ada perbedaan umur, namun tidaklah menghuatirkan sebab anda telah mencapai tingkat kedewasaan yang cukup. Tentu pada titik ini kata kedewaan menjadi kunci .

Mengapa harus dewasa, mengambil keputusan dalam kkehidupan setiap orang memeng bukanlah hal yang mudah, sebab jika nanti seseorang menikah, tentu dai tidak menjalani hubungan pernikahan hanya untuk waktu beberapa bulan atau beberpa tahun namun suatu hubungan yang akan berlangsung seumur hidu. Kedewasaan, akan menjadi satu tolak ukur keberhasilan suatu keluarga,sebab setelah masa pacaran maka akan ada namanya pernikahan, setelah pernikahan, maka ada yang namanya mulai mengatur rumah tangga, nah pada fase ini tidaklah mudah, sebab akan ada banyak benturan dan perbedaan yang terjadi, dan kita seseorang tidak siap dalam kondidi2 ini maka, akan tumbuh banyak konflik yang tidak terselesaikan sehingga akan berakibat fatal. Banyak rumah tangga yang hancur dan anak2 menjadi korban karena orang tua yang manikah terlalu mudah,belum dapat bertangung jawab dalam banyak hal.

A. APAKAH SAYA CUKUP DEWASA

Salah satu ukuran yang sangat penting dalam pacaran adalah kedewasaan, baik secara fisik maupun secara mental, sebab pacaran butuh kesipan menghadapi lawan jenis yang bebrbeda, yang tentu dengan segala macam sifat, corak dan tingkah lakunya. hal ini tidak dapat di pungkiri lagi sebab dua manusia yang berbeda menjalin suatu hubungan tentu butuh, pengertian dan pemahaman yang baik, apalagi kedua individu yang berbeda ini mau menuju suatu tujuan yang sama yaitu masa depan, tentu cara berpikir, bertindak, berperilak, tidak akan sama.

Manusia tidak ciptakan seragam atau sama, Allah saat menciptakan dia laki2 dengan cara yang berbeda dengan perempuan, Allah menciptakan Adam langsung dari tanah, Allah mengambil debu tanah itu lalu membentuknya menjadi manusia kemudian Allah menghembuskan nafas kedalam Adam dan hiduplah Adam, namun pada Hawa, Allah melakukan sesautu yang berbeda, Allah langsung mengambil bagian tubuh Adam dan membentuk Hawa dan di beri nafas kehidupan kemudian di serahkan pada Adam.

Dari cara ini kita dapat mengerti bahwa, sekalipun sama2 ciptaan Allah yang mulia namun Allah mengunakan cara yang berbeda untuk menghadirkan keduanya, sehingga tidak dapat di pungkiri lagi bahwa keduanya berbeda dalam banyak hal, baik sikap, perkataan, berpikir . Saat dua individu yang berbeda masuk dalam sautu hubungan yeng melibatkan hati, pikiran serta perasaan maka akan terjadi banyak gesekan, perbedaan dan persingungan yang tidak dapat hindari lagi, nah disini di butuhkan kedewasaan sehingga suatu hubungan tetap berjalan dalam rencana dan kehendak Allah yang sempurna.

Setiap orang di ciptakan dengan keistimewaan masing2, sehingga setiap orang harus memperlakukan dirinya dengan istimewa, demikian juga dalam hal pacaran, tidak dapat dilakukan denga serampangang tanpa tujuan dan asal-asalan, kalau belum dewasa sebaiknya jangan membangun hubungan pacaran, sebab akan merusak banyak hal istimewa dalam diri, keadaan yang labil serta mudah berubah- ubah akan mengangu tujuan dan fokus masa depan.

Sangat banyak contoh yang telah kita lihat di lingkungan kita, ada anak yang bunuh diri karena putus hubungan dengan pacarnya, ada siswa yang tidak dapat melanjutkan sekolah sehingga rusak masa depannya karena pacan yang tidak sehat, ada anak remaja yang dianiaya pacarnya karena cemburu yang berlebihan, ada yang terlibat dengan narkoba kerena mengikuti kalukuan pacar yang lebih dulu terjebak narkoba

Kedewasaan, membuat kita bijak dalam memilih , pacaran adalah salah satu hal penting yang harus di perhatikan dengan seksama sebab hal ini merupakan salah satu hal penting dalam hidup, jika salah maka akan membawa kerugian yang besar. Dewasa tidak hanya bicara mengenai umur, namun diperlukan juga kedewasaan dalam emosi, jika seseorang belum dewasa dalam hal emosi janganlah berpacaran, karena dengan keadaan emoisi yang demikian akan berdampak buruk pada banyak hal , ketidakdewasaan emosional mengakitbatkan seseorang mengambil keputusan dengan gegabah, hanya mementingkan kepentingan dan kesenaangan sesaat dan mengabikan hal2 lain, berani melawan norma walupun itu memalukan.

Showww hati2 hai anak remaja, sebaiknya tidak cepat2 membuat keputusan untuk membangun suatu hubungan asmara, coba berpikir, apakah sudah pantas menjalin suatu hungan, kalau sudah, coba bertanya pada diri sendiri apakah sudah pantas, apakah sudah siap, apakah mampu, apakah tidak menggangu, apakah sudah cukup umur, apakah saya siap dengan semua resikonya, apakah saya sudah dapat menjaga kekudusan, kemudian tanyakan saran pada orang yang dapat membimbing kamu

B. APAKAH SAYA SUDAH BERDOA

Salah satu hal yang sangat penting dalam membangun hubungan pacaran adalah keterlibatan Tuhan dalam hubungan tersebut, mau atau tidak mau, setyju atau tidak setuju, kita butuh melibtakan Tuhan dalam hubungan pacaran. Sebab, Tuhan memiliki andil dalam segala aspek kehidupan kita, namun sering istila yang muncul adalah AHHH, kan Cuma Pacaran Ngapain sihhh bawa2 Tuhan segala Sebagai seorang kristen kita percaya bahwa Tuhan selalu punya rencana yang baik,. Namun kita harus sadar juga bahwa rencana Tuhan itu tidak akan terlaksana jika Tuhan tidak kita libatkan dalam kehidupan kita, demikian juga dalam hal pacaran, pacaran adalah suatu hubungan yang di bangun dengan

pertolongan Tuhan demi kehidupan masa depan yang baik, jadi adalah salah jika seorang anak kristen berkata bahwa ahhh hanya pacaran ngapain libatin Tuhan ? justrus di sinilah awal yang baik untuk kita dapat melibatkan Tuhan sampai selama2nya. Allah menghendaki setiap anak remaja pemuda dapat menyerahkan seluru hidupnya untuk memuliakan Tuhan. Jika kita tidak berdoa jkemunkinan kita salah memilih sangat besar, dan jika kita tetap melanjutkannya sampai jenjang menikah, maka kita berada dalam maslah yang besar, yang Allah kehendaki agar kita mengalami segala berkat, serta penyertaan Tuhan bukan kemalangan dan persoalan.

Saat Abraham hendak mengambil istri buat Isak, Abraham mengutus hambanya Elieser pergi mengambil istri buat Isak, namun tidak cukup sampai disitu saja, maka berdoalah Eliezer agar Tuhan membuat perjalanannya berhasil, demikian diabuatnya Tuhan berhasil perjalanan Eliezer untuk membawa istrei buat Isak. Kebersamaan dengan Tuhan tidak hanya membuat berhasil namun lebih dari itu adalah mendaptkan yang sepadan, sesuai dengan harapan. Seperti kata orang bahwa "kita tidak ingin membeli kucing dalam karung" artinya kita tidak ingin salah memilih sehingga mengalami kerugian.

Seorang pedagang selalu menghendaki keutungan, ia tidak mau rugi, apalgi salah membeli barang yang akibanya adlah kerugian, demikian juga Allah, Allah tidak mau anak2Nya mengalami kerugian karena salah memilih, Allah lebih tau yang terbaik, yang pantas dan mampu menjalani hidup dengan anda di masa depan, oleh karena itu, libatkan Allah dalam meilih apa pun itu termasuk saat anda mau memulai pacaran .

Berdoa mendtangkan banyak kebaikan, dari pada tidak berdoa, jadi apa susahnya kalau sebelum memulai suatu hubungan maka bertanyalh dulu pada Tuhan, pasti Tuhan mau menolong, saya ingat pepatah tua yang mengatakan " malu bertanya sesat di jalan" kalau ingin tidak tersesat dalam hubungan pacaran, maka ayooo, mulai bersama denga Tuhan< rajinlah bertanta pada Tuhan.

Berdoa membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil, Allah sangup mengadakan segala yang bagi kita tidk mungkin namun bersama Tuhan sellalu ada kemungkinan dan kemungkinan itu sangat besar, dia sangup mengadakan lebih dari yang kamu pikirkan dan bayangkan, jauh melampaui segala angan2.

Dengan berdoa kita dapat meminimalisir kesalahan2 yang bisa kita lakukan, salah pilih, salah dalam berpacaran, salah dalam keputusan, salah dalam tujuan, dan masih banyak kesalahan yang mungkin saja kita bisa lakukan jika tidak bersama Tuhan. Penyesalah sealu datang pada waktu yang tidak tepat, namun tidak akan mengalami penyesalan jika kita telah memulai dengan Tuhan serta mengakhiri bersama Tuhan. Yusuf seorang pemuda Ibrani yang selalu berdoa, dai telah membuktika, jika kita selalu berada di pilhak Tuhan serta memilih apa yang dikehendaki oleh Tuhan maka Dia Tuhan akan membuat perjalanan hidup kita berhasil, walaupun banyak kesukaran namun Allah selalu menyediakan kemenangan.

Demi melakukan kehendak Tuhan, diatetap memilih untuk tidak salah mengambil keputusan, dengan terus bedoa dan berharap Pada Tuhan, terus belajar berusaha, sehingga pada waktunya Allah membawa Yusuf sampai pada puncak keberhasilan. Setelah kita bertobat dan menerima Yesus sebagai Allah dan juruselamat kita , status kita berubah menjadi anak2 Allah, sebab semua yang menerimanya di beri hak menjadi anak2 Allah, dari status ini kita dapat menghampiri Alah dalam doa, Tuhan berkata, mintalah maka kamu akan di beri, denga doa Tuhan mau mengabulkan permintaan kita asal sesuai dengan kehendak Tuhan, Tuhan mau agar kita dapat menikmati semua masa muda kita dengan benar dan bertangung jawab, dalam kekudusan dan kebenaran. Tuhan mau kita juga mempunyai hubungan spesial dengan lawan jenis kita, tentu dalam koridor yang benar, serta selalu bertanya pada Tuhan.

B. APAKAH SAYA SIAP BERTANGUNG JAWAB

Berpacaran memang sautu keadaan yang sangat indah dan menyenangkan, namun tidak cukup hanya menikmati kesenangan , harus ada sikap yang bertangung jawab terhadap hubungan tersebut, pacaran bukanlah suatu kegiatan biasa, sebab ini adalah tingkatan yang cukup serius sebelum masuk pada tahap pernikan, disinilah seseorang akan di uji mengenai kedewasaan, kerohanian serta tangungjawabnya, jika tidak dapat bertangung jawab dalam hal yang lebih kecil mana mungkin dapat bertangung jawab dalam hal yang lebih besar.

Seorang pria atau wanita harus dapat mempertangungjawabkan hubungannya secara moral ditengah masyrakat, serta secara rohani dihadapan Tuhan. Kenapa demikian, karena hubungan asmara jika tidak dilakukan dengan tangung jawab dan takut akan Tuhan maka akan terjebak dalam berbagai dosa dan kesalahan. Seorang remaja harus depat bertangung jawab pada Tuhan, orang tua serta masyrajkat, untuk menjaga norma2 kesopanan dan kekudusan, tidak terlibat hal2 moral yang merusak, tidak terlibat dalam percabulan yang bisa saja terjadi dalam masa pacaran.

Dapat menjaga diri serta pasangan hal ini sangat di butuhkan sebagai bukti pacaran yang bertangung jawab, sehingga kalau hubungan tersebut berakhir maka tidak ada penyesalan adan air mata. Menjadi seorang pria dan wanita nya Tuhan, memang tidak mudah apalagi di tengah zaman modern seperti ini yang katanya sangat sulit menjaga kekudusan, banyak anak muda yangtidak dapat dpercaya, tidak bertangung jawab dalam hubungan pacarannya, serta terlibat dalam berbagai- bagai dosa, namun sebagai anak kristen yang menyebut diri anak2 Allah yang telah di selamtkan kita wajib hidup dalam tangungjawab yang penuh mepada Allah sekalipun itu tidak enak.

Tubuh kita merupakan anugerah yang tak ternillai ahrganya, bahkan firman Tuhan berkata bahwa tubuh kita adalah bait Allah, betapa istimewanya kita, kita rancangan dengan tujuan mulia, untuk melakukan kehendak Allah yang mulia, sejak semula rancangan Allah bukanlah kekalahan namun menang atas dosa, dosa telah menjadi momok yang sangat menngerikan sehingga akibanya pun adalah maut, namun Tuhan berjanji bahwa kita bisa menang kalau kita bersama dengan Tuhan, memilih bertangung jawab pada Tuhan memang suatu sikap yang tidak populer sebab, tidak enak bagi keinginan jasmani kita.

Allah menghendaki kita dapat memuliakan Allah dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk dalam hal pacaran. Allah menghendaki kita mengunakan tubuh kita yang adalah baitnya ini, di gunakan dengan bertangung jawab, bukan menjadi senjata dosa dan kejahatan. Bertangung jawab artinya memperlakukan pasangan atau pacar kita dengan ssegala hormat, tidak merusak serta menjaganya tetap utuh, segala yang kita lakukan seperti yang seharusnya. Salah satu sikap dari manusia ketika jatuh dalam dosa ialah tidak bertangung jawab, tidak meperlakukan sesamanya manusia dengan hormat,Adam tidak lagi melihat hawa sebgai orang yang harus dijaga dan di sayangi, malah setelah peristiwa pohon kehidupan .

Saat Allah bertanya pada Adam perihal dosa tersebut, Adam mulai menyalahkan si Hawa, Addam tidak sama seperti semulanya, Ia sebagai laki2 tidak bertangung jawab malah menyalahkan hawa, hawa juga demikian, ia tidak lagi bertangung jawab, dia mulai menyalahkan si ular, ini tabit telah datang dari taman Eden, sampai hari ini masih terus berlangsung, namun kita sebagai anak Tuhan yang telah di selamtkan tentu tidak meu melakukan keslahan2 yang akibatnya membuat kita jatuh dalam dosa kemudian lari dari tangung jawab. Banyak anak muda yang melakukan pacaran yang tidak bertangung jawab sehingga hamil di luar nikah, namun karena tidak siap serta tidak mau bertangung jawab maka melakukan aborsi, ada juga yang lari meninggalkan pasanganya karena tidak siap untuk bertangung jawab.

Allah sangat mengenal manusia dan tabit dosanya sehingga dia telah memperingatkan manusia sejak awal agar menjaga kekudusan dan tubuhnya sebagai bait Allah, nah ini memang butuh suatu pengertian yang benar bagi para remaja dan pemuda yang mau berpacaran, kalau memang belum siap untuk bertangung jawab secara moral dan Rohani, sebaiknya berteman baik saja.

C. APA VISI SAYA DALAM BERPACARAN

Orang yang hidup tanpa tujuan dan arah adalah orang bingung, kalau orang bingung pasti lemah, kalau orang lemah pasti mudah kalah, kalau orang yang mudah kalah pasti tidak ada harapan, Secara etimologi istila Visi berasal dari kata "vison" yang merupakan turunan kata "VIDERE" ( latin ) yang secara sederhana berarti to see atau melihat. Untuk pengertian yang lebih luas dan terukur Visi adalah kesangupan melihat dan memahami sesuatu ke depan mealmpaui kebanyakan orang.

George Barna, Direktur Barna Research Group di California, As menyatakan visi sebagai gambaran jiwa yang jelas atas sebuah masa depan yang lebih baik yang di berikan Tuhan pada orang pilihan nya dan di dasarkan pada pengertian yang lebih akurat tentang Tuhan, diri sendiri dan keadaan. Artinya sebelum pacaran milikilah visi yang jelas, sebab kalau gak jelas akibtanya pacaran dengan salah tujuan, banyak anak muda yang salah kaprah dengan pacaran sebab mereka hidup tanpa visi dan tujuan yang jelas, pacaran hanya ajang untuk cari pasangan demi satus, yang lebih miris adalah untuk memenuhi hasrat biologis.

Kalau seorang laki2 atau perempuan mengerti untuk apa dia harus berpacaran, dan dengan siapa di harus berpacaran, kemudian mau di bawah kemana hasil pacaran itu maka, ia sangat selektif dan hati hati dalam meilih, bukan berarti sombong namun harus tau dengan jelas kalau pacaran dengan orang tersebut kamudian mau di bawah kemana.

Banyak anak muda hari hidup tanpa tujuan, hidup dengan kesera-serah, apa yang terjadi- terjadilah, mengalir aja katanya, tentu pemahaman ini tidaklah benar sebab Tuhan pun saat menciptakan kita denga tujuan khusus, demikian juga mengenai hubungan antara lawan jenis, harus dengan tujuan yang jelas. Seorang pria harus memilki visi yang jelas tentang tentang masa depannya, sehingga ia pun mencari pasangan yang dapat menerima bahkan punya tujuan dan visi yang sama sehingga ketika ada dalam rumah tangga dapat saling mendukung.

Seorang wanita juga harus memilki visi dan tujuan hidup yang jelas sehingga tidak mudah di bodoh – bodohin oleh seorang pria, anda harus tau visi anda sendiri, serta visi dan tujuan yang anda akan pacar tersebut, sehingga punya kesesuain arah dan tujuan. Visi dan tujuan yang jelas mengakibatkan seseorang meilihat masa depan dengan jelas, memberikan harapan yang pasti pada calon pasangannya, bukan malah sebaiknya menjerumuskan orang lain dalam pendritaan.

Kata orang jatuh cinta itu indah berjuta rasanya, mau makan ingat kamu, mau tidur ingat kamu, mau pergi ingat kamu, segala-galanya ingat kamu, gunung akan ku daki, laut akan ku seberangi, apa pun itu akan ku lakukan untuk cintaku. Namun bukan berarti akal budi dan pikiran kita tidak berjalan, harus bijak, tidak salah kapra, Tuhan memberi kita hikmat untuk berdoa serta memilih, seseorang yang sepadan dengan kita, memiliki rencana yang jelas untuk hidup dan kehidupannya di masa akan datang.

Saya ingat pepatah orang jawa yang mengatakan bahwa kalau mau pilih pasangan harus lihat bibit, bobot serta bebetnya, pepatah ini ada benarnya juga artinya kalau mau pacaran harus lihat siapa orangnya seperti apa imannya, bagaimana sifat serta karakternya, serta mau kemana hidup orang tersebut. Mengerti dengan jelas, sehingga dapat menjadi pasangan yang seimbang menurut firman

. Saya sering mendengar istila ini, bahwa di balik suami yang hebat ada istri yang hebat, istila tentu ada benarnya sebab jika anda salah memilih pasangan, maka di pastikan anda berhadapan dengan pergumulan yang cukup menyita perhatian, saya contohkan jika anda adalah seorang pendeta, namun mendapat suami yang sangat suka dengan alkohol maka keadaan anda akan serba rumit, contoh yang lain jika anda pekerja kantoran yang giat namun anda bersama istri yang suka berada di pergaulan malam, tentu ini akan jadi maslah tersendiri buat anda.

Ada suami yang kurang bertangung jawab sehingga anda sebagai wanita harus mengambil alih tangung jawab dalam rumah tangga dalam hal mencari nafka, tentu ini akan menjadi kesulitan tersendiri bagi anda bukan ???

Tapi seandainya, anda bekerja namun juga melayani Tuhan serta di dukung penuh oleh istri yang mendukung pelayanan anda, tentu ini hal yang patut di contoh bukan ??? mengerti tujuan sangatlah penting bagi seorang anak remaja muda dalam hal memulai pacaran, Jika kamu merasa ragu, maka mulailah dengan ini, apa visi saya untuk masa depan saya, apakah kalau saya berpacaran saya sudah siap membawa orang yang saya ajak kearah yang lebih baik,

BAB VI

PACARAN YANG KRISTIANI

Ada banyak anak remaja menganggap pacaran hanya sekedar untuk mengisi waktu luang, tanpa alasan dan pengertian yang benar tentang pacaran itu sendiri. Menurut Pdt. Gilbert Lumoindong dalam khotbahnya mengatakan bahwa, sesungguhnya berpacaran adalah satu persiapan menuju pernikahan. Jadi orang yang berpacaran artinya orang tersebut sedang mempersiapkan rumah tangganya dan masa pacaran itu menjadi masa yang paling penting untuk kelangsungan rumah tangga di masa datang.

Lalu apa yang Tuhan harapkan dari anak-anakNya? Pacaran yang seperti apa yang indah dimata Tuhan? Apa inti dan maksud dari pacaran yang sesungguhnya? Dan apa yang Alkitab ajarkan tentang hal ini? Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya. Yang pasti jatuh cinta adalah normal dan pacaran tidaklah dosa.

Berpacaran adalah konsep masyarakat modern, artinya baru beberapa puluh tahun inilah kita mengenal konsep tersebut. Di masa lampau hal ini tidak di kenal karena perkawinan biasanya diatur oleh pihak keluarga atau orang tua kedua belah pihak. Mengapa demikian? Karena memang perkawinan bukan cuma masalah pribadi kedua orang yang terlibat saja, melainkan mempunyai dampak yang luas kepada keluarga dan seluruh masyarakat sekitarnya. Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa suatu perubahan besar bagi generasi muda, mereka belajar bersama dan bergaul bersama dan menuju kedewasaan bersama. Dalam pergaulan sering kali berkembang pada hubungan-hubungan yang khusus yang menjurus ke pada persahabatan atau kepada pacaran.

Pacaran adalah dampak dari pergaulan sehingga munculah hubungan (muda-mudi), dua orang yang tidak sejenis, berdasarkan rasa cinta. Jadi berpacaran adalah suatu proses di mana seorang laki-laki dan perempuan menjajaki kemungkinan adanya kesepadanan di antara mereka berdua yang dapat dilanjutkan ke dalam perkawinan. Jadi apabila kita melihat pengertian di atas, maka berpacaran itu bukanlah sekedar bersenang-senang melampiaskan nafsu, mengisi kekosongan, tetapi di dalam berpacaran itu ada suatu keseriusan dan kesungguhan untuk menjalin hubungan kedua belah pihak, yang menuju kepada suatu pertunangan.

Namun pada umumnya orang salah menginterpretasikan persepsi pacaran yang sesungguhnya yaitu dengan cara menyalah gunakan praktek berpacaran itu sendiri, sehingga menimbulkan dampak yang negatif dan tidak jarang kedua belah pihak saling merugikan,

misalnya:

1. Ganti-ganti pacar

2. Saling mendewakan

3. Melampiaskan nafsu seksual yang tidak wajar dan belum saatnya di lakukan pada tahap itu.

Sayangnya banyak orang terburu-buru dalam proses ini, sehingga masih terlalu muda, sudah ada remaja yang jatuh cinta dan bahkan merasa yakin bahwa orang yang diidamkan itu pasti merupakan pasangan hidupnya, ada juga pada masa pacaran orang sudah memanggil papi dan mami. Padahal belum tentu mereka akan menjadi suami istri. Apa yang terjadi apabila ternyata hubungan tersebut putus! Yang terjadi adalah kepahitan dan kekecewaan yang sangat mendalam karena seolah-olah seluruh harapan sudah ditumpahkan kepada sang pacar.

Pacaran berbeda dengan persahabatan, pertunangan, dan pernikahan karena pacaran adalah hubungan dua orang yang tidak sejenis berdasarkan cinta. Persahabatan berlangsung antara dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan yang lebih baik. Pertunangan adalah suatu masa yang lebih mendalam dari pada masa berpacaran. Dalam masa ini, suatu pasangan sudah tiba pada tahap perencanaan yang lebih matang untuk memasuki kehidupan keluarga. Pernikahan adalah bersatunya dua lawan jenis menjadi satu daging dan menjadi satu lembaga yaitu Keluarga.

Bahwa pacaran itu adalah konsep masyarakat modern, dan secara tertulis Alkitab tidak pernah menyinggung soal kata pacaran ini, tetapi ada kisah-kisah dalam Alkitab yang menceritakan kisah hidup seorang pemuda yang begitu sangat mencintai seorang wanita, namanya Yakub (Kej. 29:18). Kisah ini memang tidak dicatat secara terperinci bagaimana sikap kedua insan ini, tetapi yang jelas Yakub mendapatkan Rahel, setelah ia bekerja dengan penuh kesungguhan selama tujuh tahun tujuh hari, tetapi ia harus menambah selama tujuh tahun lagi. Ini membutuhkan suatu ketabahan/kesabaran yang luar biasa. Dalam perjanjian baru mengenai pacaran ini hanya tersirat yaitu bagaimana sikap seorang Kristen misalnya (Roma 12:20) dimana sistim pacaran dunia tidak dapat dipakai oleh seorang Kristen ketika ia ada pada masa-masa pacaran.

Dipihak lain Paulus menasihatkan anak didiknya Timotius yang masih muda itu supaya bisa jadi teladan dari hal percaya, perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian agar orang tidak melihat atau menganggap rendah Timotius masih muda itu. Melihat hal-hal diatas, maka mari kita melihat bagaimana cara anak Tuhan berpacaran menurut konsep Alkitabiah:

Pacaran itu harus didasari Kasih Allah.

Apa tujuan kita pacaran? Apakah hanya mengisi kekosongan dalam hidup kita, keinginan dalam hidup kita,

keinginan mata atau hal-hal yang menyangkut kepada kepuasan diri sendiri, dimana yang menjadi pusat perhatian hanya pada diri sendiri. Sehingga pada masa pacaran timbul istilah bahwa dunia ini hanya milik mereka berdua, dan tai gigipun akan rasa coklat…dan sebagainya,….dsb.

Orang dunia mengatakan bahwa asmara itu adalah cinta dan itu sangat dibutuhkan bagi orang yang berada pada masa pacaran. Menurut kamus, asmara itu mempunyai dua pengertian yaitu:

1. Cinta Kasih

2. Cinta birahi, dimana seorang anak muda digoda dan tergila-gila pada pasangannya.

Pada dasarnya asmara itu bukan cinta, karena asmara itu naksir/keinginan yang semua ini berpusat pada diri sendiri. Cinta kasih atau Kasih itu menurut Alkitab bisa kita baca dalam I Korintus 13:4-7. Cinta yang benar tidak dapat dijadikan topeng untuk satu maksud dan motivasi tertentu, cinta yang benar tidak mementingkan diri sendiri, melainkan mengutamakan orang lain. Jadi asmara itu tidak sama dengan cinta sebab dampak dari asmara itu adalah kebalikan dari makna cinta yang sebenarnya. Yes. 13:16, 18, ini merupakan ucapan Tuhan kepada Babil, di mana anak-anak muda tidak perduli lagi terhadap Kudusnya pernikahan itu. Sehingga dampaknya kebebasan seks, adanya pengguguran kandungan.

Asmara itu hanya berpusat pada diri sendiri dan biasanya diiringi dengan nafsu (seks) dan itulah adalah dosa. Mat. 5:28, menginginkannya saja sudah berzina. Simpati itu bisa saja tetapi naksir itu tidak boleh. Jadi pacaran yang benar harus berorentasi pada kasih akan Allah, dimana kepentingan Allah yang harus diutamakan atau diprioritaskan dalam hubungan pacaran itu. Kita harus menunjukkan gaya hidup yang disetujui oleh Allah, bukan berpusat pada diri sendiri. Kasih akan Allah ini membuat kita mengikuti atuaran main yang Allah berikan, diantaranya :II Korintus 6:14 ���….

Meskipun pada tingkat tubuh dan jiwa pasangan yang tidak seimbang itu dapat bersatu, namun dalam tingkat roh terjadi kekosongan. Pasangan itu tidak dapat berdoa bersama-sama dan tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah yang menggoncangkan hubungan mereka dengan Tuhan. Akibat dari hal ini kepentingan pribadi akan didahulukan dari kepentingan Allah.

Jika berpacaran yang benar harus didasari kasih akan Allah, maka dalam hal berpacaran kita harus berani bertanya kepada Tuhan, mengapa demikian? Karena pacaran itu merupakan suatu persiapan kita masuk pada pertunangan dan pernikahan. Jika pacaran itu didasari atas diri kita sendiri, itu seringkali membawa hasil kekecewaan, misalnya ketika kita mengambil sikap memutuskan dia; syukur bila yang kita putuskan itu tidak kecewa, tetapi apabila ia merasa kecewa/sakit hati maka itu berarti kita telah melakukan pembunuhan dan bisa jadi pasangan kita itu akan meninggalkan Tuhan bahkan menjadi murtad.

Ini berarti kita berdosa kepada Tuhan. Percayailah Allah dalam segala hal karena Ia itu Maha Tahu yang tentunya tahu apa yang menjadi kerinduan /kebutuhan kita bahkan Ia menjanjikan masa depan yang penuh harapan, lihatlah Yeremia 29:11; Amsal 23:18. Jadi pacaran yang benar harus di dasari dengan Kasih Allah sehingga orientasi pergaulan itu hanya ada di dalam tubuh KRISTUS. Bukan berdua-berdua, karena akibat dari berdua-duaan itu 'nenek bilang…berbahaya'.

Harus mengikuti standar moral Alkitab.

Apakah dalam berpacaran dibenarkan perpegangan tangan, berciuman, bermesraan dsb? Telah dikatakan tadi dalam Roma 12:12 bahwa jangan kita menjadi serupa dengan dunia atau dengan kata lain jangan berpacaran ala orang dunia. Berpacaran cara duniawi berbeda dengan berpacaran yang Alkitab/ berpacaran yang bertanggung jawab kepada Tuhan. Perbedaannya yaitu:

Pacaran duniawi bertujuan mencari pengalaman dan kenikmatan dalam hubungan cinta dengan pertimbangan : mungkin besok sudah mencari pacar baru lagi. Pacaran yang bertanggung jawab

kepada Tuhan melihat hubungan pacaran sebagai kemungkinan titik tolak yang menuju lorong rumah Nikah.

Pacaran duniawi memanfaatkan tubuh pasangannya untuk memuaskan perasaan seksual, mula-mula pada tingkat ciuman dan pelukan, namun kemudian gampang menjurus kepada tingkat hubungan seksual. Pacaran yang bertanggung jawab kepada Tuhan melihat Tubuh pasanganya sebagai rumah kediaman ROH KUDUS (I Korintus 3;16) yang dikagumi dan di hargai sebagai ciptaan Allah yang nanti di miliki dalam rumah nikah, dimana mereka saling menerima satu dengan yang lain dari tangan Tuhan. Pacaran duniawi, berorientasi masa kini (sekarang)

Oleh karena itu sering mengakibatkan luka-luka yang dalam, bila terjadi perpisahan. Pacaran yang bertanggung jawab kepada Tuhan berorientasi pada masa depan (hari esok). Mereka membatasi segala hubungan intim jasmani dengan kesadaran bahwa pacaran ini belum mengikat. Masing-masing harus dapat melepaskan satu dengan yang lainnya (bila terjadi ketidak cocokan) tanpa saling melukai.

Standar Alkitab tentang pacaran yaitu I Tesalonika 4:3 yaitu Allah berkehendak supaya kita ada dalam kekudusan. Jangan merusak Bait Allah yang di dalamnya Roh Allah bertahta. Mat. 5:27-28; Kid. 2:7; 3:5 ;8:4. Efesus 4:27 mengatakan janganlah beri kesempatan pada iblis sebab dengan kita membuka celah berarti kita telah memberi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang tidak Allah kehendaki.

Dosa seks akan membawa kita perlahan-lahan masuk pada dunia free seks. Hubungan badani (senggama) antara lawan jenis itu tidak akan berlangsung ketika dua pasangan itu baru mengenal. Ciuman dan pelukan antara seorang pemuda dan pemudi merupakan kontak fisik untuk mendapatkan seksuil dan kenikmatan. Ada empat tingkat intensitas hubungan fisik, di mulai dari yang paling lemah sampai yang paling kuat.

Keempat tingkat tersebut ialah:

1. Berpegangan tangan.

2. Saling memeluk, tetapi tangan masih diluar baju.

3. Berciuman

4. Saling membelai dengan tangan di dalam baju.

Ragsangan seksual yang terus menerus akan menciptakan dorongan biologis. Ketika dorongan seks menggebu-gebu, kedewasaan, kecerdasan, dan pendirian serta iman seringkali tidak berfungsi, atau tersingkir untuk sementara. Banyak pasangan muda berkata bahwa ciuman itu normal, karenan ciuman itu, kenikmatan pada masa pacaran dan dianggap akan lebih mengikat tali kasih antara dua belah pihak.

Itu adalah pendapat yang sangat keliru karena Alkitab memberikan penjelasan bahwa dampak dari hubungan itu akan membuat seorang merasa bersalah bahkan bisa merubah sayang itu menjadi benci. Contoh II Samuel 13:1-15. Cerita ini mengisahkan anak-anak Daud yaitu Amnon dan Tamar di mana Amnon begitu mencintai Tamar, sampai-sampai ia jatuh sakit karena keinginannya untuk memiliki Tamar. Tetapi pada ayat 15 menceritakan setelah mereka jatuh pada dosa seks, timbullah suatu kebencian dalam diri Amnon terhadap Tamar, ini berarti bercumbuan bukan merupakan jaminan akan cinta sejati.

Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus (Ef. 4:17-21) supaya anak Tuhan jangan jatuh pada hal berciuman dan lain-lain yang merangsang dalam masa berpacaran karena itu bertentangan dengan Alkitab. Dengan demikian orang-orang Kristen harus menghindari percumbuan dalam masa berpacaran, sebab tindakan tersebut merupakan penyerahan diri . kepada seksualitas, membiarkan hawa nafsu berperan, yang nantinya akan membawa kepada kecemaran dan pelanggaran kehendak Allah. Lebih jauh lagi pengajaran-pengajaran moral Paulus kepada anak muda Kristen di mana saja.

I Timotius 5:22 bagian akhir "jagalah kemurnian dirimu". Yesaya 5:20 celakalah yang mengatakan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat. Wahyu 18:2-3 keindahan tubuh telah dipakai setan untuk menghancurkan nilai-nilai iman Kristen. Akhirnya kita akan melihat hubungan seksual muda-mudi sebelum pernikahan dalam konteks Alkitabiah yaitu:

1. Dalam perjanjian Lama Ulangan 22:13-30 Ungkapan ini menunjukkan betap tingginya nilai keperawanan, Amsal 7:1327.

2. Dalam Perjanjian Baru I Korintus 6:10 Hubungan seksual diluar pernikahan adalah percabulan. I Korintus 6:13,18,19 Jauhkan dirimu dari percabulan, tubuh kita bukan untuk percabulan.

Hubungan seksual diluar nikah bukan hanya masalah pribadi melainkan mengikutsertakan Tuhan, I Tesalonika 4:3-5,8. Jadi berpacaran itu mempunyai batas-batas tersendiri, karena pacaran itu tidak sama dengan pertunangan dan perkawinan. Artinya sang pacar itu bukanlah suami atau isteri sehingga tidak boleh diperlakukan demikian. Oleh karena itu ada baiknya apabila orang berpacaran pergi bersama-sama dengan teman-teman atau anggota keluarga yang lain sehingga selalu ada rem yang mampu mengendalikan semua tingkah laku.

Kesimpulan

Agar pemuda-pemudi di dalam KRISTUS tidak berdiri dengan menangis dan menyesal pada puing-puing ketentuan yang mereka sudah setujui bersama pada awal hubungan mereka, haruslah mereka berorientasi dalam segala pergaulan mereka kepada ke empat nasihat Firman Tuhan yaitu:

· Berdoalah senantiasa, I Tes. 5:17; khususnya pada waktu pacaran

· Ucapkanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu, Ef. 5:20; apakah semua pengalaman pada waktu berpacaran menimbulkan ucapan syukur?

· Lakukanlah segala sesuatu berdasarkan iman, Roma 14:23 setiap langkah dalam hubungan pacaran mempunyai dimensi ke atas yaitu tanggung jawab kepada Tuhan.

· Pandanglah tubuhmu dan tubuhnya adalah bait ROH KUDUS yang diam di dalam kamu. Kamu bukanlah milik kamu sendiri, kamu sudah dibeli! Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu ( I Korintus 6:19-20)

avataravatar