1 Pertemuan pertama

Kringgggggg,,,,,,,,, Kringgggggg,,,,,, ( bunyi alarm Nuri)

Nuri bangun lalu membuka matanya sambil melihat langit - langit kamarnya yang penuh dengan hiasan bintang - bintang, ia duduk lalu mencari smartphonenya, waktu menunjuk kan pukul 5 pagi, sambil menghela nafas Nuri berkata

"aaahhhh dah jam 5, aku harus mandi nih, sekarang hari pertama kuliah,ntar kalo aku telat bisa jadi seleb dadakan lagi, haaaammmm,,,,,, mana masih ngantuk"

Nuri mengangkat selimut dari badan nya kemudian turun dari ranjang, dengan sigap dia mulai merapikan tempat tidur, kamar minimalis yang dihiasi berbagai foto Polaroid didinding sisi tempat tidurnya, berisi kenangan sekolah semasa SMP, hingga SMA,serta lemari kecil di sisi ranjang yang lainnya dihiasi lampu kecil dibagikan atas meja,menandakan pribadi penghuninya yang senang dengan hal sederhana, Nuri membuka lemari itu lalu mengambil pakaian yang akan dikenakannya kuliah, meletakkan nya diatas ranjang,kemudian membawa handuk pergi ke kamar mandi, setelah mandi dan berpakaian tak lama Nuri siap untuk sarapan bersama ayah dan ibu, kemudian Berangkat kuliah,ia keluar dari kamar menyapa kedua orang tuanya yang sejak tadi sudah menunggu untuk sarapan bersama,

"pagi ayah, ibu" sapa Nuri

"kamu lama banget sih keluarnya, ayah dah dari tadi nunggu kamu nanti ayah bisa telat ke kantor," kata ibu Nuri yang membawa makanan dari dapur tak jauh didepan meja makan mereka berbicara kepada Nuri sambil mengerutkan kening nya,

"nggak akan telat bu,, kan baru jam 6 pagi, ya kan yah," pembelaan Nuri yang duduk dikursi makan sambil menoleh ke arah ayah untuk mencari dukungan.

"iya nggak kan telat, udah ayo kita sarapan, ntar beneran telat lagi" kelakar ayah sambil tersenyum kepada anak dan istrinya

Sarapan bersama adalah kegiatan rutin keluarga kecil itu, karena dengan berkumpul serta berbincang di pagi hari dapat menambah keharmonisan keluarga mereka,,,

Setelah selesai sarapan, Nuri dan ayah berdiri dari meja makan, Nuri pamit kepada ibu, ayah yang juga pamit kepada ibu sambil mengecup kening ibu.

"aku dan ayah berangkat dulu ya bu,, ," ucap Nuri sambil melambai kepada bundanya selagi berjalan ke mobil mereka yang terparkir didepan garasi samping rumah mereka, ayah dan Nuri sudah memasuki mobil bersiap berangkat, saat memastikan sudah jauh dari rumah Nuri berkata kepada ayahnya

" kenapa mesti dianter sih yah, kan Nuri malu, udah kuliah ke kampus aja masih dianter ayah" gerutu Nuri sambil cemberut dan menghela nafasnya

"trus kamu mo jalan kaki ke kampus" canda ayah Nuri sambil tetap fokus menyetir,

"ya nggak lah, kan Nuri bisa naik angkot, lagi juga mana ada yang ke kampus masih dianter ayahnya, bakal jadi ledekan nih Nuri nanti sampe kampus," celoteh Nuri

Mendengar anaknya berbicara, ayah Nuri tertawa sambil mengusap kepala Nuri,

"iya,,, iya,, besok kamu berangkat sendiri ke kampus ya" senyum ayah Nuri sambil sesekali melihat wajah putrinya.

Tak terasa mereka sudah sampai di kampus Nuri, sebelum turun Nuri melambai kepada sang ayah serta berkata

"hati - hati dijalan ya yah"

Mendengar anaknya berkata demikian ayah hanya menganggukan kepala, melambai ke arah anaknya sambil sejenak melamun dan berkata dalam hati

"nggak kerasa anak ayah sudah beranjak dewasa" mata ayah berkaca - kaca tanpa disadari,, melamun untuk beberapa saat, tersadar dari lamunan ayah melaju meninggalkan kampus menuju kantornya di Jakarta pusat

Nuri yang baru tiba dikampus melihat sekeliling, rambutnya yang lurus ditiup angin menari - nari indah diwajahnya seperti sedang mengikuti irama,

"gede banget kampusnya," bisik Nuri

Tiba - tiba datang dari arah depan, seorang wanita berlari ke arah Nuri, dengan merentangkan kedua Tangannya, lalu memanggil Nuri

"Nuriiiiiiiiii, akhirnya sampe juga kamu,aku nunggu dari tadi" sapa Mia sambil memeluk Nuri erat, gadis yang sama imut, manisnya dengan Nuri ini tetapi memiliki sifat berani, sahabat Nuri dari kecil, tinggal dikomplek yang sama dari kecil, ditambah adanya hubungan keluarga ibu Nuri yang merupakan sepupu ibu Mia, membuat persahabatan mereka berjalan sejak masih kecil,

"aaagghhh,,,, kecekek ni aku,, sakit Mia,, lepasin aku" kata Nuri sambil berusaha melepas tangan mia yang memeluknya.

"sorry,,, hehehehe, abis gemesh banget ma kamu, masak dah gede gini, kekampus aja dianterin bokap" Canda Mia sambil memukul pelan tangan Nuri,

Mendengar ucapan Sahabatnya itu, wajah Nuri yang tadinya ceria, berubah menjadi tenang dengan pandangan kosong seraya berkata seperti berbisik

"iya ya aku dah dewasa, bukan remaja bukan abg lagi,,,," ungkap Nuri sambil. Melamun

" udah donk, nggak usah merasa tua juga kali,,," Mia sedikit mengguncang tubuh Nuri dengan menggoyangkan kedua bahu Nuri,

Tersadar dari lamunannya Nuri merangkul sahabat nya itu lalu mengajak berjalan mengelilingi dalam kampus untuk melihat dimana kelas pertama yang akan mereka datangi untuk mengisi jadwal kuliah pertama mereka,

mereka berdua adalah mahasiswa universitas Mahadaya jurusan ekonomi,hari pertama kuliah, tentu mereka tak ingin ada kesan pemalas karena datang terlambat dengan dosen pertama mereka, berjalan menyusuri lorong - lorong kampus sambil melihat papan nama mata kuliah yang terletak di samping pintu setiap kelas,ditambah banyak nya mahasiswa yang lalu lalang di lorong kampus membuat Nuri tidak fokus dalam berjalan sehingga tidak sengaja menabrak seseorang dihadapannya

"duk" kepala Nuri terbentur dada seorang pria di hadapkannya "awwww" kata Nuri sambil mengusap keningnya dan menengadah melihat siapa pria yang ditabraknya

Wajah tirus dan kecil dengan alis tebal, mata yang tajam namun sayu,hidung mancung dan bibir tipis yang terlihat merah muda alami,rambut hitam yang lurus serta lebat,alis yang teratur dan sempurna, terlihat sangat indah di latar belakangi kulit yang putih bersih nyaris tanpa jerawat,setelan kemeja putih dan celana jeans panjang semata kaki, membalut indah dan begitu pas pada tubuh yang tidak terlalu athletics namun tampak seperti idol k - pop, membuat nya benar - benar bak pinang di belah dua dengan idol k - pop terkenal saat ini, membuat Nuri terpana sambil sedikit membuka mulutnya,

Pria itu mendorong pelan Nuri dengan meletatakkan tunjuknya dikening Nuri, kemudian mengarahkan tangannya ke kanan sebagai tanda menyuruh Nuri menyingkir dari hadapannya, Nuri yang masih terkejut sambil terus menatap mata pria itu seketika tidak bisa menggerakkan badannya hingga mia harus menarik tasnya agar Nuri tersadar dan bisa menyingkir dari hadapan pria itu, setelah jalan nya tak ada penghalang pria itu berjalan sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celana lalu pergi begitu saja menuju tangga yang mengarah ke ruang kelas bawah, Nuri terus melihat pria yang ditabraknya sampai hilang menuruni tangga, mia menggandeng tangan Nuri lalu mengajaknya kembali mencari dimana ruang kelas mereka,

"mana sih susah amat dicari nya dulu waktu SMA nyari kelas nggak gini amat susahnya" keluh mia sambil terus menarik tangan Nuri yang berjalan sambil berpikir siapa pria yang ditabraknya tadi

"nah ini dia kelas kita, Nuri kamu duduk sebelah aku ya biar ntar aku bisa diskusi ma kamu" kata mia dengan wajah ceria,, bukannya menjawab Mia, Nuri malah balik bertanya, kepada Mia,

"cowok yang tadi siapa cih, kamu kenal nggak," tanya Nuri

"yang barusan kamu tabrak??" jawab mia

"iya kamu kenal emangnya?" Nuri masih penasaran

"nggak sih, cuman tadi waktu aku jalan jalan didepan kampus sambil nunggu kamu, aku liat dia didatengin cwek cantik, kayaknya mahasiswi sini juga, ngasih sesuatu ke dia, tapi dia nolak, trus pas dia mo pergi, cwek nya meluk dari belakang, dianya ngelepas pelukan tu cewek, trus pergi gitu aja, nggak lama temennya dateng manggil dia dengan sebutan senior, mungkin dia senior kita" mia bercerita,

Ketika semua sibuk dengan urusan masing - masing, dosen masuk ke kelas mereka, meminta mereka duduk dan mengisi daftar hadir, lanjut memulai mata kuliah, Nuri yang masih penasaran segera mengembalikan fokusnya ke mata kuliah yang sudah dimulai, saat sedang berdiskusi seseorang mengetuk pintu kelas

"(tok,, tok,,,) maaf bu saya telat," suara yang terdengar berat namun mencerminkan wibawa seseorang membuat semua kaum hawa yang berada dalam kelas tersebut mengarah ke suara itu berasal,

"iya cepet masuk, nama kamu siapa," tanya dosen saat itu

"Rian bu" jawab pria itu

"kamu cari nama kamu diabsen lalu tanda tangan ya" penjelasan bu dosen

Pria itu duduk disamping sebelah kanan Nuri, mengeluarkan sebuah buku agenda dan mulai mencatat poin - poin mata kuliah yang sedang dibahas,

Nuri yang melihat pria itu memperhatikan nya dari kepala sampai kaki, dimata Nuri semua yang dikenakan terlihat sangat pas dan cocok untuk Rian,

Merasa diperhatikan Rian menoleh ke arah Nuri, Nuri yang kaget jadi salah tingkah dan menundukan kepalanya lalu menutup wajahnya dengan buku agenda yang sedang dia pegang

"aduhhh malu banget aku???" bisik Nuri sambil menoleh ke arah mia,

Mia yang mendengar samar - samar ucapan Nuri, menoleh kepada nuri

"kenapa kamu" mia balik berbisik

"malu aku, eh kamu bilang dia senior kita, ko bisa sekelas sama kita,omongan kamu nggak bisa dipercaya emang ni" sahut mia dengan wajah kesal

"iya bener kok dia senior kita, mungkin dimata kuliah ini dia gagal, mo ngulang lagi kali, mana aku tau" bisik mia sambil mengangkat kedua bahunya perlahan takut dosen memperhatikannya, sikapnya juga menunjukkan kalau dia pun heran,, dengan keberadaan Rian,,,

avataravatar
Next chapter