webnovel

Pacar Incaran

Bagaimana jika pria incaran yang diidamkan selama tiga tahun malah jadi pacar sang kakak? Perjuangannya yang tak tahu malu, akankah berakhir begitu saja? Dipaksa dalam satu lingkup bahagia yang diciptakan dua sejoli membuat Arka tak berhenti membuat wajah palsu. Pura-pura mengabaikan saat Melisa menceritakan keromantisan Nino yang semakin memupuk kecemburuan Arka. Yuda, Brian, dan Zaki pun merencanakan sesuatu untuk bisa membuat sahabatnya itu kembali ke wajah cerianya. Sempat mendekatkan Arka dengan wanita tercantik di sma sama sekali tak mempengaruhi orientasi Arka. Hingga datanglah sosok lama yang menjadi akar dari hubungan buruk Arka dan sang kakak. Tiba-tiba saja mengulang momen kedekatan dengan Arka yang dahulu menjadi pangkal permasalahan. Melisa kalang kabut, sementara Arka yang merasa bisa membalas sang kakak malah masuk ke dalam hubungan sulit. Namun kenapa saat hati Arka ingin memantapkan pilihannya pada Dani, Nino malah bersikap beda dan terkesan posesif padanya? Arka harus terus mendekat pada Dani tanpa mempedulikan Nino yang mulai meresponnya, atau bersikap tak peduli pada perasaan sang kakak dan merebut perhatian Nino sepenuhnya?

Erina_Yufida · LGBT+
Not enough ratings
354 Chs

Pelepas beban

"Perasaan kamu aja. Lagi pula, aku masih Nino yang sama."

"Nino pacar gue yang pernah romantis banget dengan pernyataan cintanya di tengah halaman sekolah? Seluruh penghuni sekolah yang jadi saksi. Dan lo yang ngaku masih jadi orang yang sama, bahkan sekedar natap mata gue sekarang pun enggak?"

"Mel."

"Gue kecewa sama lo, No. Nggak hanya satu kali, bahkan lo udah berkali-kali batalin janji temu kita. Apa yang salah? Apa gue bikin lo nggak nyaman di pertengahan jalan hubungan kita?"

Nino yang benar-benar tak tega mendengar nada sengau yang nyaris menangis itu, buru-buru menarik Melisa dalam dekapannya. Mengusap pelan surai panjang yang begitu lembut di tangannya yang lantas menunjukkan diri penuh penyesalan.

"Aku yang salah karena nggak bisa bagi waktu. Maaf, aku akan berubah."

Dan Melisa yang merasa lega pun mendongakkan pandang. Tarikan di kedua sudut bibirnya beransur makin melebar, wajah ceria itu kembali. "Oke. Aku juga minta maaf karena menjadi terlalu khawatir."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com