webnovel

The Very First Night

Malam itu, suasananya tenang dan Shawn sedang mendengarkan lagu favoritnya hingga… Notifikasi berbunyi dan itu sebuah pesan dari gadis yang ia sukai.

Bella : Hai Shawn, besok bisakah kau temani aku ke perpustakaan?

Shawn : Hai juga, tentu bisa

Bella : Oke sampai jumpa besok!

Jantung Shawn mendadak berdetak kencang yang membuatnya menjadi salah tingkah tak karuan, Segera Shawn menyiapkan kartu perpustakaannya dan memasukkan ke tasnya, hingga kemudian ia tidur di kamarnya.

Pukul 5 Pagi, Shawn seperti biasa bangun, mandi lalu sarapan, Shawn pagi ini sengaja bangun lebih awal agar terlihat lebih rajin dibandingkan sebelumnya.

Berhubung Shawn kesekolah naik Mobil jadi Shawn bisa menentukan kapan dia akan berangkat, Shawn pagi ini berangkat dan memutuskan untuk membeli cemilan untuk dirinya nanti.

Shawn tiba di kelas sebagai yang pertama dan duduk di bangku paling depan, tiba-tiba notifikasi muncul dari hp nya yang mengingatkannya untuk membeli masa tambahan untuk kartu perpustakaannya, tapi ya seperti biasa… Shawn yang bodo amat malah delete notif nya.

Kelas Dimulai, akhirnya Shawn duduk disebelah Bella yang membuatnya semangat belajar, Yah walaupun begitu tetap saja Shawn tetap usil. Dia sengaja meminjam pulpen Bella dan memainkannya hingga rusak, meskipun begitu Bella tetap memaafkannya.

Setelah 3 Jam di kelas akhirnya mereka keluar untuk beristirahat dan ke perpustakaan, sesampainya di perpustakaan sayangnya Shawn tak bisa masuk ruangan karena masa kartu perpustakaannya sudah habis.

Terpaksa Shawn membeli lagi masa kartu perpustakaannya seharga Rp.150.000, Walaupun mahal tapi mau bagaimana lagi, dibandingkan kehilangan kesempatan untuk bertemu orang yang disukai.

Shawn dan Bella memasuki perpustakaan, Bella meminta tolong kepada Shawn untuk mencari buku yang bertema Romance. Shawn yang sebenarnya bodo amat dengan cinta, tiba-tiba menjadi seseorang yang jago tentang cinta.

Bella yang sedang mencari-cari buku tak sengaja menjatuhkan salah satu buku, Dengan sigap Timmy mengambil buku yang terjatuh di waktu yang bersamaan. Kejadian itu sayangnya dilihat oleh Shawn, sehingga Shawn pun cemburu berat.

Shawn akhirnya meninggalkan mereka dengan amarah yang sangat besar, Bella yang juga melihat Shawn tadi langsung meninggalkan Timmy dan mengejar Shawn.

Bella: Shawn! Tunggu!

Shawn: Mau apalagi kau?

Bella: Apa kau cemburu?

Shawn: Hmm… Tidak

Bella: Apa kau suka kepada ku?

Shawn: Eh..

Bella: Kenapa?

Shawn: Aku, aku sedang sibuk nanti kita bicara lagi

Shawn meninggalkan Bella sendirian, Bella merasa sedih karena dikecewakan oleh Shawn. Timmy menghampiri Bella untuk menanyakan hal yang membuatnya penasaran dari tadi.

Timmy: Bella!

Bella: Timmy?

Timmy: Kenapa kau meninggalkanku tadi?

Bella: Oh Tak mengapa… lupakan saja

Timmy: Oh aku tau, kau menyukai Shawn kan?

Bella: Gak Kok

Timmy: Jadi? apakah Shawn meninggalkanmu karena cemburu melihat kita?

Bella: Hmm… sebenarnya aku benci sikap dingin Shawn

Timmy: Lalu mengapa kamu mengejar dia?

Bella: Um-um…

Timmy: Jadi?

Bella: Ya, aku, jujur saja menyukaimu

Timmy: Apa kau yakin? Mencintai orang yang terlihat tampan dan sangat menggoda ini menurut ku akan menjadi pusat perhatian yang malah mengundang masalah!

Bella: Tenang saja, alur kisah cinta kita harus kita atur. Misalnya kau putus dan aku menulis lagu dan menampilkannya di acara musik tahunan?

Timmy: Ide yang bagus! aku sangat setuju

Bella: oke ayo!

Rupanya Shawn sudah salah paham dengan yang ia lihat, Shawn meninggalkan mereka dengan penuh emosi.

Shawn pulang dengan emosi yang tak stabil hingga dia tak fokus, seperti yang dikhawatirkan Shawn mengalami kecelakaan yang sangat parah di Tol menuju rumahnya. Mobil Shawn mengalami kerusakan di bagian mesin sehingga meledak dan bagian tangki bensin terbakar, Shawn berhasil dikeluarkan dari mobilnya yang sedang terbakar dan dilarikan ke rumah sakit.

Bella yang mendengar berita ini langsung menuju rumah sakit, sialnya Bella terjebak macet yang parah di jalan. Bella akhirnya sampai walaupun sangat telat, Bella buru-buru menanyakan nomor kamar Shawn.

Bella: Halo, nomor kamar pasien yang bernama Shawn ada dimana ya?

Resepsionis: Atas nama Shawn sedang dirawat di UGD, silahkan di lantai 6 bagian pojok kiri

Bella: Baiklah, Terimakasih

Resepsionis: Sama-sama

Bella menuju ke arah lift namun lift nya masih lama, karena tak ada pilihan lain Bella menggunakan tangga saja yang sedikit lebih jauh. Sambil menangis Bella berlari ke arah ruang UGD demi bisa melihat Shawn.

Akhirnya Dengan ngos-ngosan Bella sampai di lantai 6, Dengan bergegas Bella menuju ruang UGD itu. Saat bela tiba, dokter sudah keluar dari ruang UGD.

Bella: Dok! Bagaimana keadaan pasiennya?

Dokter: Pasien mengalami cedera parah dan Trauma yang berat, walaupun begitu pasien sedang mengalami koma dan kemungkinan besar akan kehilangan ingatan sepenuhnya

Bella: A-apa? jadi dia tak bisa selamat?

Dokter: Untuk sekarang akan kami pantau keadaannya dulu

Bella: Baik Dok.. terimakasih

Tapi kejadian ini ada yang aneh, dimana tak ada satupun keluarga Shawn yang menjenguknya namun Bella mengabaikannya dan berusaha menenangkan dirinya yang sedang panik.

Bella berusaha menghubungi orang tua Shawn berkali-kali tapi tak bisa terhubung sama sekali, Dan tiba-tiba.

Staff: Permisi nyonya, apakah anda keluarga pasien?

Bella: Bukan, saya temannya

Staff: Mohon maaf sebelumnya untuk biaya rumah sakit siapa yang akan membayar?

Bella: Biaya?

Staff: Iya, total biaya untuk sekarang adalah Rp.150.000.000 dan kalau tak dilunasi hari ini maka pasien akan dibiarkan atau di pindahkan

Bella: Baiklah aku akan bayar sekarang, apakah Black Card ini tersedia?

Staff: Tersedia kak, karena kami juga rumah sakit internasional jadi pembayaran dari luar negeri juga bisa

Bella: Cepat, jangan banyak omong!

Staff: Baiklah terimakasih

Berhubung Shawn dan Bella adalah anak orang kaya jadi mereka bisa membeli apa yang mereka inginkan sendiri, Namun meskipun begitu mereka sama-sama kurang perhatian dari orangtuanya yang membuat mereka berpikir sendiri.

Tiba-tiba Adik Shawn datang ke rumah sakit, Adik Shawn terlihat datang sendiri dan sangat panik ketika mendekat ke ruang UGD. Bella yang terheran-heran melihat Adik Shawn datang sendiri tanpa keluarga menghampirinya langsung.

Bella: Permisi, kamu adiknya Shawn kan?

Lila: Iya kak, kakak pasti kakak Bella ya?

Bella: Iya benar, ngomong-ngomong kamu kok sendiri?

Lila: Sebenarnya ak-aku baru pulang jadi sendirian (gimana nih, aku gak boleh bilang kalau…)

Bella: Kok ragu gitu jawabnya?

Lila: Gapapa kok, kakak tenang aja

Bella: Oh ya, soal Shawn tadi kakak sudah bayarkan rumah sakit, tapi jangan bilang-bilang mama atau papa mu ya

Lila: Baik banget kakak, makasih ya

Bella: Lila, ayo kita turun beli makan

Lila: umm… umm… i-iya kak (baiklah demi kebaikan kak Shawn nanti akan aku sampaikan secara diam-diam)

Bella: Lila, kenapa kok melamun

Lila: Gak, gak ada apa-apa ayo

Mereka akhirnya makan di kantin rumah sakit, selagi Bella masih makan Lila berusaha mengamati situasi di sekitarnya dengan hati-hati dan setelah dirasa cukup aman Lila mengatakan sesuatu ke Bella.

Lila: Kak, kakak tau tidak penyebab kecelakaan kak Shawn?

Bella: Karena kecelakaan kah?

Lila: Bukan kak, sebenarnya