webnovel

Pengulangan

dum....dudu dudum....dum dudu dudum (suara tabuhan genderang berulang )

"TARIK!!!! CEPAT TARIK!!!!. .. "

ctas. . . .ctas.....

"ARAHKAAAN . . . . !!!" ,di atas menara kayu terlihat seorang selayaknya komandan memegang cambuk yang di ayun2kan ke sekitarnya, sambil berteriak2 memberikan perintah . . .

"LEPAAAASSS!!!!....", sebuah perintah beringas untuk melepas tembakan pelontar batu raksasa di berikan oleh komandan tersebut. kepada pasukan yang sedari tadi di temani oleh gemuruh genderang perang melontarkan batu2 api menggunakan pelontar raksasa kearah Benteng Sirvali.

duaaar . . . .

seketika, dinding dan pintu batu benteng tersebut, mengeluarkan suara keras akibat benturan batu2 dr pelontar tersebut...

akan tetapi hal itu tidak membuat dinding dan pintu batu benteng Sirvali hancur. . .

"arrrgg, TERUUUS, LONTARKAN TERUUUS"

" JANGAN BERHENTI BAJINGAAAAN"

Ctasss...dengan kalap sang komandan smbil memecut cambuk ke segala arah memberikan perintah nya

"JIKA BESOK PAGI BENTENG ITU TIDAK BISA KITA JEBOL, KALIAN SEMUA AKU BUNUH, BANGSAAAAT"

umpatan dan cacian serta cambukan segala arahnya terus di berikan oleh sang komandan kepada para bawahannya

Edun Noya Orsina, sang Jenderal Gila dari Noyalisung...

segala kiprah kesuksesan di ikuti dgn prestasi buruknya yg tega melakukan kekerasan dan paksaan kepada bawahannya demi kesuksesan misi yang di pimpinnya, didalam setiap ekspedisi militer yg di berikan kepadanya..

ditengah gemuruh penyerangan Benteng Sirvali, seketika dari arah balik tembok, sebuah panah api raksasa meluncur dan menghantam menara kayu sang komandan

Duuaaarrr. .....

menara tersebut meledak . . . dan terbakar. . . .

seluruh pasukan bawahan Jenderal Edun berhenti dan berlari melihat situasi keadaan jenderal gila tersebut....

"BANGSAAAT, LISUUUNG PENGKHIANAAT...."

" SEMUAAANYAAAA TEMBAKAN BERUNTUN TANPA HENTIIII KE ARAH DATANGNYA BENDA TADIII..."

ternyata sang jenderal tidak terluka dan hanya terpental kebawah akibat hantaman benda tersebut...

"BERLINDUUUUNG...!!!",seketika seorang prajurit yang sedang membantu sang jenderal untuk berdiri berteriak

"AWAAAS....!!!"

"ANGKAT PERISAI MU SIALAN...." sang jenderal berteriak memerintah semua pasukan untuk berlindunh dr balik tamengnya,dikarenakan seketika setelah tembakan panah raksasa pertama, di susul ratusan panah raksasa menghujani mereka .