webnovel

9. Selalu Terbayang

Ketika Liona sedang melamun di ruang musik, tiba tiba Aldo datang menghampirinya.

Aldo : "Liona?"

Liona : "Pak Aldo?"

Aldo : "Apa yang kau lakukan disini sendirian?"

Liona : "T...tidak kok pak, aku hanya...."

Aldo : "Apa ada masalah?"

Liona : "Tidak kok pak"

Aldo : "Kau datang pagi sekali ya?"

Liona : "Iya pak, hehe"

Aldo : "Ayo turun, sebentar lagi ujian dimulai"

Liona : "Baik pak"

Aldo dan Liona pun turun bersama sama menuju ke kelas. Semua murid melihat mereka selalu bersama dari sejak kemarin, banyak yang iri pada Liona karena kedekatannya dengan Aldo. Padahal, sama sekali tidak ada apa apa di antara mereka berdua. Seperti biasa, netizen memang selalu mudah menyimpulkan tanpa ada bukti yang nyata.

Saat ujian, Aldo kembali menjadi pengawas di ruangan Liona. Saat itu Aldo terus memandang Liona sambil duduk di kursi depan, Liona merasa gugup karena Aldo terus melihatnya dengan pandangan yang membuatnya kebingungan.

Liona : "Ya ampun, kenapa Pak Aldo menatapku terus ya?" ucapnya dalam hati

Aldo : "Akhirnya aku bisa memandang wajahmu langsung Liona, sejak pertama bertemu denganmu, wajahmu selalu terbayang dan selalu teringat, entah kenapa" kata hati nya

Saat itu Andi muncul di luar pintu, dia memandang Aldo dan juga Liona. Andi sudah menduga jika Aldo menyukai Liona, dia bisa melihat bagaimana cara Aldo memandang Liona. Andi hanya bisa diam dan melihat bagaimana mereka ke depannya nanti. Tiba tiba Liona merasakan kehadiran Andi disana, Liona melihat Andi sedang memandang nya di luar pintu.

Liona : "K...kau?" ucapnya pelan

Andi hanya tersenyum pada Liona saat Liona melihatnya lalu setelah itu dia menghilang.

Liona : "Kenapa hantu pria itu selalu ada di sekitarku?" tanya nya dalam hati

Aldo : "Liona, kau melihat apa diluar?"

Liona : "T...tidak pak"

Aldo : "Fokus kerjakan soalnya oke?"

Liona : "Iya pak"

Saat selesai ujian, Liona melamun sendirian di depan ruangan ujiannya.

Arin : "Hey, kenapa belum pulang?"

Liona : "Belum Rin, aku malas pulang"

Arin : "Hmm, kau masih tidak akur dengan ibu?"

Liona : "Kenapa kau tahu?"

Arin : "Kau selalu cerita padaku, kita kan sebangku, kau berbagi segalanya padaku, aku tahu semuanya kok"

Liona : "Oh ya? kalau begitu, kau pasti tahu kan apa yang terjadi padaku satu tahun yang lalu?"

Arin : "A...aku..."

Liona : "Katakan padaku"

Arin : "Kau mengalami kecelakaan Liona"

Liona : "Kecelakaan?"

Arin : "Iya, saat kau pulang sekolah kau mengalami kecelakaan"

Liona : "Benarkah? tapi aku rasa...aku tidak mengalami kecelakaan Rin, aku merasa ada sesuatu yang kalian sembunyikan dariku"

Arin : "Tidak kok, kau benar benar mengalami kecelakaan"

Liona : "Baiklah, aku berusaha untuk tidak ingin mengingatnya, tapi terkadang masa lalu itu selalu terbayang di kepalaku sedikit demi sedikit"

Arin : "Aku harap, kau tidak mengingatnya Liona, jika kau ingat, kau pasti akan merasa sangat terpukul karena sudah kehilangan orang yang sangat kau cintai" ucapnya dalam hati

Liona : "Kalau begitu aku pulang dulu ya Rin, kau mau pulang sekarang?"

Arin : "Aku nunggu Roy dulu, kau duluan saja"

Liona : "Oke, bye..."

Arin : "Bye.."

Saat di perjalanan, Liona terus membayangkan wajah Andi. Dia selalu ingat pada Andi semenjak Andi memperlihatkan diri nya ada Liona.

Liona : "Wajahnya selalu terbayang di kepalaku, rasanya aku ingin selalu berada di dekatnya, tapi kenapa? aku kan sama sekali tidak mengenalnya, ya ampuuun! apa yang terjadi padaku sebenarnya?"

Tiba tiba Andi muncul di sebelah Liona...

Liona : "Kau?"

Andi hanya diam saja sambil berjalan mengikuti langkah Liona.

Liona : "Aku tidak tahu kau siapa, tapi... kenapa aku merasa dekat sekali denganmu? Siapa kau sebenarnya?"

Andi hanya memandang Liona dan kembali mengalihkan pandangannya.

Liona : "Jika memang kau ada hubungannya dengan masa lalu ku, apa kau bisa memberi aku petunjuk?"

Andi tidak bisa menjawab apa apa karena Liona tidak akan bisa mendengarnya.