94 Bab 94

"Hei, Jimmy guy, kamu terlihat sangat santai, bahkan sempat melihat ke arah lain. Apakah kamu tidak takut aku tiba-tiba membunuhmu?" Musashi melihat Jimmy dengan keheranan.

"Aku akui, sepertinya aku telah meremehkan kekuatanmu. Tapi, menurutku, kamu tetaplah bukan lawanku."

"Ayo serang aku, aku akan membiarkanmu membuat langkah pertama." Kata Jimmy saat menoleh ke arah Musashi.

"Sungguh menjengkelkan." Musashi menggelengkan kepalanya.

"Jika itu maumu, maka aku tidak akan sopan. Aku harap kamu tidak menyesal."

"Miyamoto Musashi, ayo!"

Tak lama setelah Musashi selesai berbicara, dalam sekejap mata, pedangnya sudah ada di depan Jimmy.

Pupil mata Jimmy langsung mengecil. Menatap dengan ekspresi tak percaya, dia dengan terburu-buru mengangkat pedangnya untuk memblokir serangan lawan.

*Ding!*

*Ding!*

*Ding!*

Dalam sekejap, Musashi telah mengayunkan puluhan tebasan ke arah Jimmy.

Walaupun Jimmy berhasil memblokir serangan Musashi, tapi dia tetap berhasil di pojokkan!

Tebasan berkecepatan tinggi dari pedang panjang dan pendek terus dilancarkan. Jimmy yang diserang hanya dapat bertahan tanpa bisa melancarkan serangan balik.

Sejak awal, Jimmy telah berada di pihak yang dirugikan! Bahkan mempertahankan diri dari serangan Musashi menjadi lebih sulit.

"Apa yang sedang Jimmy lakukan?!" Pria kekar itu mengerutkan kening.

"Mengapa dia tidak menggunakan jurusnya yang kuat? Mengapa dia tidak dapat membebaskan dirinya dari serangan wanita itu?"

"Jimmy! Anggap serius pertarungan ini, kamu telah mempermalukan kita!" Pria kekar yang tak lagi tahan mulai membentak Jimmy dengan suara keras.

Jimmy yang mendengar raungan rekannya merasa tertekan.

Saat ini dia tidak dapat lepas dari serangan pedang ganda Musashi. Jika dia mundur secara paksa, maka dia akan terpotong oleh pedang lawan!

'Jika terus seperti ini, cepat atau lambat aku akan kalah. Lebih baik menerima luka lalu melancarkan serangan balik.'

'Jika aku tidak lebih berhati-hati, maka aku akan segera dikalahkan.'

Kali ini dia tidak lagi menganggap dirinya lebih kuat dari Musashi.

Jimmy mengambil keputusan ketika Musashi ingin menebas kepalanya dengan pedangnya.

Menyelimuti lengannya dengan Armament Haki, Jimmy ingin menampar pedang itu dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya akan menahan pedang lain milik Musashi.

Pada saat yang sama, Jimmy menendang tanah lalu mundur dengan kecepatan yang sangat cepat.

Melihat rencana lawan, Musashi langsung tersenyum kecil. Membatalkan tebasannya di tengah jalan, Musashi bergerak maju sambil menghindari serangan lawan, ketika lawan terkejut, Musashi langsung menebaskan kedua pedangnya!

*Slash!*

Jimmy langsung terbelalak, dia tidak menyangka bahwa Musashi akan mengubah arah serangannya!

Jimmy yang terkena serangan langsung terkapar di atas tanah, dua luka merah juga terlihat jelas di dadanya.

Meskipun tidak melukai organ dalam berkat perlindungan Armament Haki, tapi Jimmy tak lagi dapat melanjutkan pertempuran.

"Jimmy... apa yang kamu lakukan!"

Melihat Jimmy yang terkena tebasan lawan, rekan-rekannya berteriak tak puas.

"Aku benar-benar telah meremehkanmu." Jimmy tersenyum tak berdaya.

"Aku dengan sombongnya bahkan memintamu untuk melihat betapa luasnya kendo-ku... Hehe, aku tak menyangka kamulah yang akan membuatku melihat betapa luasnya kendo itu."

Mengistirahatkan pedangnya di atas bahu, Musashi menatap Jimmy sambil tersenyum, "Kamu adalah pendekar pedang yang baik, tapi kamu tidak boleh meremehkan lawanmu."

"Dari saat kamu membiarkanku melancarkan serangan lebih dulu, kamu telah kalah."

"Ya, aku memang ceroboh." Jimmy menggelengkan kepalanya sambil melihat ke arah luka di dadanya.

"Aku tak lagi dapat bertarung untuk waktu yang lama. Untuk menunjukkan rasa hormatku padamu, selanjutkan aku akan mengerahkan seluruh kekuatanku."

"Haha, itu jauh lebih menarik." Musashi menyarungkan kedua pedangnya, dia melanjutkan, "Tunjukkan padaku kekuatanmu yang sebenarnya."

"Hmm?"

Melihat Musashi menyarungkan kedua pedangnya, Jimmy langsung mengerutkan kening.

"Apakah kamu mencoba menghinaku? Aku ingin menggunakan seluruh kekuatanku, tapi kamu malah menyimpan kedua pedangmu?"

Menghadapi teriakan Jimmy, Musashi hanya tersenyum dan tidak menjawab. Meski begitu, aura yang dia pancarkan tiba-tiba berubah.

"Ini!" Jimmy langsung menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Meskipun wanita itu telah menyarungkan kedua pedangnya, tapi aura yang dia pancarkan lebih misterius dan kuat!

Jimmy yang merasakan keanehan ini buru-buru bersiap. Embusan angin kencang langsung meletus dari tubuhnya, kemudian kekuatan itu terfokus pada pedang yang dia pegang.

Dalam sekejap mata, area di sekeliling Jimmy langsung menjadi tenang, tapi ketika dia mengangkat pedangnya ke atas kepala, aura pedang mulai memadat!

Kadang-kadang, energi yang terkonsentrasi itu merobek tanah yang dia pijak.

Melihat kekuatan Jimmy yang sebenarnya, Musashi bersiul senang, 'Pria ini lebih kuat dari Koushirou.'

Menutup matanya, sesosok raksasa berlengan empat yang masing-masing dilengkapi dengan pedang raksasa muncul di belakangnya.

"Apa itu?!" Jimmy yang berpengetahuan luas dalam kendo belum pernah melihat kemampuan seperti itu sebelumnya.

Awalnya dia berpikir bahwa itu adalah kemampuan Devil Fruit, tapi dia langsung menepisnya, karena kemampuan lawan benar-benar niat pedang yang sesungguhnya!

Ketika Musashi membuka matanya, raksasa itu langsung menghilang, digantikan dengan lightsaber yang luar biasa panjang.

Lightsaber setinggi ratusan meter tiba-tiba muncul dari tengah arena duel!

Bahkan mereka yang belum memasuki arena dapat melihat lightsaber itu menembus langit!

"Ishana, Daitenshou..."

Diiringi oleh suara Musashi, lightsaber itu langsung ditebaskan ke arah Jimmy.

Merasakan kengerian lightsaber itu, Jimmy buru-buru menebaskan pedangnya ke arah pedang lawan.

*Boom!*

Suara ledakan keras terdengar dari tengah arena. Dalam kabut asap, Jimmy menoleh ke arah belakang sambil berkeringat dingin.

Parit dalam yang sebelumnya tidak ada kini telah membentang dari arah lapangan sampai sejauh mata memandang!

-----

read chapter 125 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77

avataravatar
Next chapter