webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Anime & Comics
Not enough ratings
141 Chs

Bab 89

"Hehe, aku tidak tertarik mengungkapkan kemampuanku kepada orang lain." Dio memandang Agen CP0 itu sambil tertawa.

"Kamu memang kuat, tapi kamu akan segera menyusul teman-temanmu yang telah mati." Dalam sekejap mata, Stand-in Dio terwujud.

Agen Senior CP0 itu tidak mampu melihat Stand-in Dio, akan tetapi Observation Haki-nya dengan tajam menangkap makhluk humanoid yang tiba-tiba muncul di depannya.

Sebelum Agen Senior itu mampu memberikan tanggapan, serangan bertubi-tubi The World mulai membombaridnya.

"Muda! Muda! Muda! Muda!"

"..."

Diiringi oleh raungan perang Dio, The World memukuli Agen itu selama beberapa menit.

Agen CP0 yang tak lagi mampu melawan hanya dapat menerima nasibnya. Di bawah pemukulan bertubi-tubi itu, tubuhnya hancur dan dia mati secara mengenaskan.

"Pemandangan ini benar-benar menakutkan, Dio." Emiya muncul di belakang Dio sambil melihat mayat yang tak lagi berwujud manusia.

"Kekuatan orang ini tidak diragukan lagi sangat kuat, jika aku yang melawannya, aku ragu dapat membunuhnya dengan mudah."

"Tapi di sini kamu mampu mengalahkan mereka bertiga dengan cepat, kemampuanmu benar-benar sangat menakutkan." Kata Emiya.

"Hehe, semua ini karena Stand-in ku adalah Stand-in terkuat!" Dio mengangguk puas sambil tertawa terbahak-bahak.

"Bahkan jika lawan mengetahui kemampuanku, aku tetap dapat mengalahkan mereka dengan cukup mudah."

Emiya menggelengkan kepalanya, "Kemampuan untuk menjeda waktu adalah kemampuan yang sangat langka, bahkan Heroic Spirit jarang ada yang memiliki Noble Phantasm seperti ini."

"Orang yang telah mengawasi kita di sana telah menghilang, mungkin dia memiliki kemampuan teleportasi ruang." Emiya melihat ke arah gedung tertentu.

"Dio, tolong beri tahu Master akan apa yang telah terjadi di sini, saya akan tetap tinggal untuk memantau situasi."

"Benar juga, karena Pemerintah Dunia telah menargetkan kita, mungkin mereka juga ingin mengambil tindakan terhadap Bos. Aku akan segera kembali dan memberi tahunya."

"Tapi..." Dio melihat kembali ke arah Emiya, "Apakah tidak apa-apa jika kamu ditinggal sendirian? Lagi pula Bos meminta kita untuk berkelompok."

"Jangan khawatir, aku percaya dengan kekuatanku." Emiya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Bahkan jika aku menghadapi situasi yang berbahaya, aku yakin dapat bertahan sampai kamu datang untuk membantu."

"Aku bahkan ragu ada orang yang cukup kuat untuk melawan kita di pulau ini."

"Baiklah kalau begitu, aku akan segera pergi untuk memberi tahu Bos." Dio melambaikan tangannya.

Di saat yang sama, di dalam kantor tempat Spandam berada, Kalifa menyampaikan informasi yang dia dapat dari Vermillion.

"Di atas adalah informasi yang saya peroleh dari Marshal Blue."

Kalifa berkata sambil memandang Spandam dengan wajah tak senang. Meskipun dia berkata akan memberi Spandam pelajaran, tapi Spandam tetaplah atasannya.

Kalifa hanya bisa menyimpan amarah serta rasa malunya untuk sekarang.

"Kerja bagus. Jadi, pakah Vermillion tidak sekuat yang kita bayangkan? Selain itu aku tak menyangka orang seperti ini adalah pemimpin Blueplanet Group."

Nampak takjub, Spandam berkata, "Artinya, selama kita bisa memancing Vermillion sendirian, maka kita dapat menghancurkan Bajak Laut Drake serta Blueplanet Group dalam satu gerakan!" Memikirkan hal ini, Spandam menjadi sangat bersemangat.

"Kalifa, aku punya rencana."

"Aku menolak."

Bahkan sebelum Spandam selesai berbicara, Kalifa langsung memotongnya.

"Uh? Kenapa? Aku belum menyelesaikan perkataanku." Spandam memandang Kalifa dengan rasa bingung dan ketidakpuasan.

"Dengarkan aku, kamu perlu memancing Vermillion keluar dari group-nya. Buat dia bertindak sendirian." Kata Spandam.

"Bahkan jika Vermillion tidak sekuat yang kita bayangkan, tapi aku tetaplah bukan lawan pria itu, bahkan aku yakin Lucci juga bukan lawannya."

"Saya pernah menemuinya sekali, dan pengalaman itu saja sudah membuat saya sangat was-was, dia adalah pria yang sangat berbahaya! Sekarang Anda ingin saya pergi menemuinya lagi?"

"Bajingan, aku adalah pemimpinmu, kamu harus mematuhi perintahku!" Spandam menepuk meja dengan tak puas.

"Jika kamu tidak mematuhi perintahku, aku akan melaporkan hal ini kepada Pemerintah Dunia, dan aku akan membiarkan mereka menangkapmu!"

Mendengar ancaman Spandam, Kalifa hanya dapat menghela nafas sedih. Lagi pula, dia tidak ingin membuat Pemerintah Dunia menjadi musuhnya.

"Jadi, apa rencana Anda?" Kalifa bertanya.

Mendengar nada kompromi Kalifa, Spandam tertawa senang.

Selama Kalifa mampu memancing Vermillion keluar, Spandam sangat yakin dapat membunuh atau menangkap pria itu.

Dengan penangkapan ini, dia yakin akan mendapatkan kenaikan jabatan!

"Luangkan waktumu untuk memancing pria itu. Selama kamu dapat melakukannya, aku akan segera mengirim Agen CP0 untuk berurusan dengan Vermillion." Kata Spandam dengan gembira.

"Vermillion mampu mengalahkan Garp dengan memanfaatkan kecerobohan pak tua itu, dihadapkan dengan CP0 yang hati-hati, aku yakin mereka akan dapat mengalahkannya dengan cukup mudah."

"Jika kita bertindak cukup cepat, kita akan dapat membunuh atau membuatnya sebagai sandera sebelum teman-teman-nya beraksi."

Mendengar rencana ini, Kalifa harus mengakui bahwa rencana Spandam memang cukup bagus.

Tapi dialah yang menjadi poin kesuksesan utama dalam rencana ini, jika dia gagal, bukankah dialah yang akan terbunuh? Pokoknya rencana ini sangat berbahaya.

Saat Spandam terus mengoceh, tiba-tiba sebuah pintu muncul dari udara kosong. Bruno keluar dari dalam pintu itu sambil berkeringat dingin.

"Komandan Spandam, tidak baik, Agen CP0 telah dikalahkan." Bruno segera memberitahu komandannya.

"Nani?!"

Spandam yang awalnya ingin menyerang Vermillion menggunakan bantuan CP0 berteriak kaget.

"Bruno, apakah kamu serius? Apakah kamu melihat mereka melawan CP0?"

"Tidak diragukan lagi bahwa mereka bertarung melawan CP0. Karena jarak serta dinding yang menghalangi, saya tidak dapat melihat proses pertempuran secara spesifik."

"Meskipun begitu, saya, dengan mata kepala saya sendiri melihat bahwa Agen CP0 itu mencoba melarikan diri melalui tembok yang telah dia hancurkan."