webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Anime & Comics
Not enough ratings
141 Chs

Bab 84

"Seperti yang telah Anda semua tebak, buah ini memang Devil Fruit milik Bajak Laut Legendaris, Golden Lion!"

Saat penoton mulai tenang, Host melanjutkan, "Orang seperti Golden Lion tidak lagi membutuhkan Devil Fruit, yang ia lebih inginkan adalah bakat, oleh sebab itu dia menawarkan Devil Fruit dengan harapan untuk merekrut anggota baru!"

"Bagi siapapun yang ingin mendapat Devil Fruit ini atau ingin bergabung dengan Bajak Laut Golden Lion, saya harap Anda lebih bekerja keras."

"Para Bounty Hunter juga dapat megikuti perlombaan ini, tapi anda perlu menjadi Bajak Laut setelah memenangkan Devil Fruit. Keculai Anda yakin dapat mengalahkan Golden Lion, tentu saja, haha!"

"Okee, mari akhiri perbincangan ini dan segera memulai acara utama!"

Host berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Karena hadiah kali ini adalah Devil Fruit tipe Zoan, banyak sekali peserta yang telah mendaftar dalam kompetisi ini, oleh karena itu pertandingkan akan dilakukan secara berkelompok sampai akhirnya muncul empat orang pemenang."

"Kemudian empat pemenang itu akan berduel satu lawan satu untuk menentukan finalis terakhir. Pemenang terakhir akan mendapatkan Devil Fruit yang telah dijanjikan."

"Mari sambut kontestan pertama kita, tolong beri tepuk tangan yang meriah!" Host melambaikan tangan kemudian menepuk tangannya.

Diiringi oleh teriakan keras para penonton, kontestan pertandingan pertama memasuki arena duel.

"Nampaknya Musashi dan Kratos bukan termasuk kontestan pertama." Melihat arena duel, Vermillion berkata dalam hati.

"Halo, apakah anda 'Marshal Blue' Vermillion?"

Ketika Vermillion sedang memikirkan sesuatu, tiba-tiba dia mendengar suara manis seorang wanita yang datang dari samping.

Mengangkat kepalanya, Vermillion menjumpai seorang wanita pirang cantik berkacamata dengan setelan sekretaris seksi.

'Kalifa dari CP9? Apa yang diinginkan oleh agen Pemerintah Dunia ini denganku?' Vermillion berkata dalam hati ketika melihat sosok familiar ini.

"Halo, pak, saya Cally, seorang penulis lepas." Kalifa membungkuk sopan sambil memperkenalkan dirinya kepada pria itu dengan nama samaran.

Tindakan perkenalan ini membuat kedua payudarah Kalifa sedikit terungkap, dengan setelan wanita V-Neck tersebut, mata Vermillion secara otomatis akan dipancing.

"Saya pribadi sangat mengagumi Anda, pak. Anda mampu mengalahkan Vice-Admiral Garp serta Admiral Kizaru, bahkan meminta Pemerintah Dunia untuk menebus mereka."

"Tindakan ini adalah pertama kalinya semenjak berdirinya Pemerintahan Dunia."

"Hal ini membuat saya mengagumi Anda, dan sudah cukup lama semenjak saya ingin bertemu dengan Anda. Ketika saya melihat Anda di pulau ini, saya merasa bahwa hari ini pasti adalah hari keberuntungan saya."

Mengabaikan tatapan bermusuhan dari Minamoto dan Tatsumaki, Kalifa bergerak lebih dekat ke arah Vermillion sambil bertindak lebih berani.

Wanita super cantik itu sekarang telah berada tepat di depan Vermillion.

"Bisakah saya melakukan wawancara ekslusif dengan Anda?"

Memandang Vermillion dengan wajah tersipu, Kalifa dengan malu-malu menambahkan, "Jika anda bersedia, maka saya berjanji akan memberikan apa saja kepada Anda."

Melihat tingkah lucu wanita itu, Vermillion dalam hati tersenyum. Gadis konyol ini pasti berpikir bahwa dia tidak mengetahui identitasnya yang sebenarnya.

"Penulis lepas? Nona, Anda adalah wanita yang sangat cantik, dan Anda berani datang kepada saya sendirian. Apakah Anda berpikir bahwa saya adalah pria mesum yang akan langsung tergoda dengan seorang wanita cantik yang tiba-tiba mendatangi saya?"

"Apakah Anda berpikir bahwa saya akan membiarkan anda mewawancarai saya? Hehe..." Vermillion menatap wanita itu sambil menyeringai.

*?!*

Melihat tatapan dingin pria itu, jantung Kalifa mulai berdetak kencang. Dalam hati dia mulai merasa takut.

'Mungkinkan informasi yang telah aku dapatkan salah? Vermillion ini jelas terlihat tak tergoda padanya.'

Keringat dingin muncul di dahi Kalifa, dalam hati dia semakin cemas. 'Mungkinkah di matanya aku sama sekali tidak menarik? Jelas aku tidak buruk rupa...'

Selain takut, Kalifa juga mulai merasa kurang percaya diri dengan penampilannya sendiri.

Ketika Kalifa melirik ke arah wanita-wanita yang ada di kelompok Vermillion, dia akhirnya sadar bahwa masing-masing dari mereka lebih cantik darinya.

'Seharusnya aku tidak tergesa-gesa...' Pikir Kalifa dalam hati.

Melihat perubahan ekspresi Kalifa, Vermillion dalam hati ingin tertawa. "Tapi semua hal itu benar, saya memang pria yang gampang tergoda oleh wanita cantik."

Kalifa yang awalnya meragukan pesonanya sendiri sekarang terkejut.

"Hehe, jujur saja saya tidak keberatan menerima tawaran wawancara ekslusif Anda." Mengangkat alisnya, Vermillion menatap wanita itu sambil mengelus dagunya, bertingkah agak sombong sedikit.

"Namun, seperti yang baru saja saya katakan, apakah Anda benar-benar bepikir bahwa saya akan menerima tawaran ini hanya dengan rayuan Anda sebelumnya?"

'Ternyata bukan karena informasi yang salah maupun aku yang jelek...'

Setelah mendengar perkataan Vermillion, Kalifa menghela nafas sambil mencoba menenangkan dirinya. "Jadi, Marshal Blue, apa yang anda ingin saya lakukan untuk dapat mewawancarai Anda?"

Seperti yang telah diberi tahu pria itu sebelumnya, Kalifa mencoba lebih dekat dengan pria itu.

"Ayo, duduk dulu dan bicarakan hal ini dengan baik." Vermillion menginstruksikan wanita itu sambil tersenyum.

Kalifa mengangguk, ketika dia melihat ke arah sekelilingnya, semua tempat duduk telah ditempati oleh teman wanita pria itu, dan tidak ada satu tempat duduk yang dapat dia gunakan.

"Eh... dimana saya harus duduk?" Tanya Kalifa dengan nada malu.

"Bukankah ada satu tempat kosong di sini? Kemari dan duduklah." Vermillion tersenyum main-main sambil menepuk pahanya. Dia ingin melihat apakah agen CP9 ini bersedia atau tidak.

Mendengar hal ini, Kalifa langsung mengernyit. Dia tidak ingin duduk di pangkuan pria itu, tapi jika dia mundur sekarang, maka kemungkinan besar mereka akan mencoba mencari tahu identitas serta motifnya yang sebenarnya.

Dengan enggan, Kalifa duduk menyamping di atas paha pria itu.

"Hmm? Apakah kamu baru saja mengerutkan kening kepadaku? Apakah kamu tidak mau?"

"Tidak, tidak, hanya saja saya merasa terlalu bersemangat." Melihat tatapan tak senang pria itu, Kalifa dengan cepat menjelaskan.

"Saya terlalu senang karena anda bersedia saya wawancarai, jadi tolong jangan terlalu dipikirkan."

Omong-omong, karena posisi duduk Kalifa, setiap gerakan kecilnya mampu merangsang Vermillion. Terutama ketika tangannya yang lembut memegang paha pria itu.

"Saya memuji keinginan kuat Anda untuk mewawancari saya, Cally." Vermillion memberikan anggukan penuh pujian.

-----

read chapter 116 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77