webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Anime & Comics
Not enough ratings
141 Chs

Bab 64

"Saya bisa bercerita, jika Master mau." Minamoto memeluk kepala Vermillion dengan erat ke dalam pelukannya.

"Sayangku, maukah kamu mendengar sebuah cerita tentang perang yang aku lakukan di masa lalu?" Kata Minamoto dengan wajah merona.

"Tentu, aku ingin sekali mendengarmu bercerita." Vermillion mengangguk beberapa kali.

"Luar biasa, sayangku, aku sangat senang." Minamoto mencium Vermillion dengan senang hati lalu membaringkan kepala kekasihnya di pangkuannya. "Jadi, dari mana saya harus bercerita?"

Saat Minamoto merenung, Scheherazade hanya tersenyum sambil melihat kejenakaan wanita itu. Berdiri, Scheherazade berniat keluar kamar untuk memberi mereka waktu berduaan.

Bagi Scheherazade, waktunya dengan sang Raja masih sangatlah panjang. Bagaimanapun dia akan menemani Vermillion seumur hidupnya.

Melihat Scheherazade berencana untuk pergi, Vermillion buru-buru menarik tangan Scheherazade.

"Tinggallah di sini, kamu juga dapat mendengar cerita Minamoto."

"Minamoto, apakah tidak apa-apa?" Vermillion menoleh ke arah Minamoto.

"Meskipun saya lebih memilih untuk berduaan denganmu, tapi karena ini keinginan Master, maka tidak apa-apa."

Minamoto mengangguk dengan penuh kasih sayang. Kata-kata Drake sebelumnya telah membuatnya tersadar bahwa tidak mungkin baginya untuk memiliki Vermillion untuk dirinya sendiri.

Meski begitu, dia yakin dia masih memilki banyak kesempatan untuk tetap berduaan dengan Masternya.

"Dengar? Minamoto telah menyutujuinya. Jadi, kamu dan Minamoto akan bercerita lebih banyak malam ini, oke?" Vermillion menatap Scheherazade dengan penuh harap.

"Karena ini adalah keinginan Raja, maka saya setuju." Scheherazade mengangguk dengan wajah memerah.

***

"Ah? Apa yang sedang kalian lakukan?!" Membuka kamar Vermillion, Tatsumaki langsung malu dan kaget ketika melihat mereka bertiga saling berpelukan dengan tubuh telanjang di balik selimut.

"Sungguh mesum, mesum!"

Terbangun oleh teriakan Tatsumaki, Vermillion menggosok matanya lalu meregangkan tubuhnya.

"Pagi, Tatsumaki. Terima kasih karena sudah membangunkanku."

"Cepatlah, ini sudah tengah hari." Tatsumaki tersipu malu saat melihat tubuh berotot Vermillion.

"Yang lain telah menunggu untuk waktu yang lama, jadi aku datang untuk membangunkanmu. Cepat, cepatlah berpakaian dan turun!"

*Bang!*

Tatsumaki membanting pintu lalu buru-buru lari.

Vermillion tersenyum melihat kejenakaan Tatsumaki. Menoleh ke arah kiri dan kanannya, Vermillion menepuk Scheherazade dan Minamoto untuk membangunkan keduanya.

"Scheherazade, Minamoto, bangunlah."

Tak lama kemudian, Vermillion telah berpakaian lalu turun dari tangga bersama dengan kedua kekasihnya yang saat ini memancarkan aura wanita dewasa.

"Hmph!" Melihat senyum menyebalkan pria itu, Tatsumaki mendengus tidak senang sambil tersipu malu.

"Maaf teman-teman, saya terlambat." Vermillion meminta maaf. "Mari kita pergi sekarang. Drake, aku akan menyerahkan pelayaran kepadamu."

"Aye-aye, Master!" Drake menjawab dengan nada ceria.

***

Matahari yang hangat membuat para penumpang Golden Hind merasa sedikit malas dan tenang.

Baru saja, Vermillion dan rombongannya pergi meninggalkan pelabuhan Whiskey Peak. Dalam perjalanan, mereka tidak menjumpai satu-pun Bounty Hunter yang mencoba menghentikan langkah mereka.

Semua orang Whiskey Peak secara otomatis menjauh dari mereka karena takut setelah kejadian kemarin.

Bahkan orang-orang yang bekerja untuk Baroque Works pergi dari Whiskey Peak demi menghindari Bajak Laut ganas ini.

[Master, telah terdetiksi sebuah Devil Fruit di sekitar area, silahkan periksa dan ambil.]

"Hmm?" Vermillion yang saat ini sedang bermalas-malasan sambil memeluk Tatsumaki di kursi jemur tiba-tiba dibangunkan oleh suara System.

Melihat ke luar kapal, dia melihat sebuah kapal yang mendekat ke arah mereka. Kapal itu lebih kecil dari Golden Hind, dan penumpangnya hanya satu, yaitu wanita cantik berambut hitam yang saat ini sibuk mendayung ke arah Golden Hind.

"Wanita itu?" Vermillion dengan mudah mengenali siapa orang itu.

Wanita berambut hitam itu tak lain adalah tokoh utama dunia ini, orang yang selamat dari kejadian Ohara, sang [Demon Child,] Nico Robin!

-----

read chapter 95 on;

patréon.com/mizuki77