webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Anime & Comics
Not enough ratings
141 Chs

Bab 57

Setelah anggota baru berkenalan dengan yang lain, Vermillion segera mengadakan perjamuan makan untuk mereka.

Dengan kedatangan Servant Servant baru itu, Belly yang dia miliki secara otomatis berkurang menjadi sangat sedikit akibat meningkatkan kekuatan mereka.

Jika bukan karena kebaikan Angkatan Laut, dia pasti tidak akan dapat memperkuat semuanya. Dia hanya berharap dapat mendapat uang lebih banyak di masa depan.

Melihat semua orang baru berkumpul, kecuali Kratos yang saat ini masih mencoba merenung serta menenangkan dirinya, Vermillion mengangguk lalu membuka hadiah pemberian System.

*Ding!*

[Master, selamat, anda mendapatkan kemampuan untuk membuat rune teleportasi. Master dapat menggunakan buah iblis untuk membangun rune tersebut.]

[Rune yang telah dibangun dapat didaur ulang kembali menjadi Devil Fruit yang anda gunakan dengan menukar Belly senilai enam ratus juta Belly.]

'Rune teleportasi? Selama aku memiliki dua titik rune, maka aku dapat berteleportasi ke tempat di mana rune itu di bangun. Aku bahkan dapat berteleportasi dengan Servant-servant-ku?'

'Menarik, tapi terlalu boros jika harganya satu Devil Fruit. Semakin banyak rune teleportasi yang aku buat, maka semakin sedikit Servant yang dapat aku panggil.' Vermillion mengelus dagunya sambil berpikir dalam hati.

'Tapi untungnya hal ini bisa didaur ulang saat tidak dibutuhkan.'

'Nanti coba buat satu jika benar-benar perlu.' Vermillion menggelengkan kepalanya.

***

Perjamuan makan bajak laut Drake berhenti ketika mereka sampai di Reverse Mountain.

Pemandangan air laut yang mengalir ke atas gunung itu sangat menarik, Vermillion yang tidak pernah melihat hal ini hanya dapat menatap dengan kagum.

"Selama perjalananku mengelilingi seluruh dunia, aku belum pernah menjumpai hal indah semacam ini." Mengangkat topi bajak lautnya, Drake memandangi gunung megah dengan air yang mengalir terbalik tersebut.

"Senang sekali bisa berlayar di dunia ini, jiwa petualangku mulai terbakar sekali lagi!"

"Luar biasa, kan? Kalau begitu, mari kita lanjutkan perjalan kita." Vermillion tersenyum sambil mengangguk ke arah Drake.

"Aye, aye, Master! Golden Hind!" Drake tersenyum sambil menunjuk ke depan.

Mengikuti perintah Drake, Golden Hind langsung berakselerasi menuju celah yang ada di gunung tersebut.

Golden Hind melaju dengan cepat, bahkan dengan aliran yang kacau, hal tersebut tidak mempengaruhi laju Golden Hind maupun menyebabkan kerusakan pada kapal.

Saat Golden Hind ingin melaju ke atas gunung, mereka menjumpai sekelompok bajak laut.

"Kapten, tamatlah kita! Kapal kita tidak akan lagi dapat bertahan!" Seorang bajak laut melapor kepada kaptennya.

"Sialan!" Kapten bajak laut itu tahu bahwa kapal-nya tidak akan bertahan lama. Jika terus diterjang air kacau ini, maka kapalnya akan hancur!

Sebagai Kapten perompak, Kapten itu memiliki keinginan besar untuk menjelajah lautan Grand Line serta menaklukan pulau yang dia jumpai!

Tapi kini keinginan itu hampir sirna karena kapalnya akan tenggelam serta nyawanya dalam bahaya!

Ketika melihat bayangan kapal mewah yang mendekat, mata Kapten bajak laut itu langsung bersinar dengan cahaya harapan.

"Bajingan, dengarkan! Mulai sekarang, kapal kalian akan menjadi milik kita. Turun dari kapal, atau kita akan membunuh kalian!" Melompat ke Golden Hind, Kapten bajak laut itu dengan angkuh berkata kepada mangsanya.

"Aku tak menyangka bahwa kita akan mendapat kapal lain, hahaha!"

"Ya, dengarkan kata Kapten, segeralah melompat keluar dari kapal!"

"Sungguh orang-orang yang tidak beruntung!"

Para perompak itu tertawa layaknya seorang penjahat keji. Jika nyawa orang lain perlu dikorbankan untuk menyelamatkan hidup mereka, maka mereka tidak akan segan melakukannya!

"Orang yang tidak beruntung? Bukankah itu kalian?" Mendatangi kelompok perompak itu, Vermillion berkata dengan nada bosan.

"Hmph, apakah kalian tuli? Segera keluar dari ka- Eh?!"

Meraih pistol miliknya, Kapten itu siap untuk menggunakan cara kekerasan. Tapi ketika dia kembali melihat ke depan, tiba-tiba bayangan besar telah ada di depannya.

Mengangkat kepalanya ke atas, Kapten itu dibuat terkejut akan sosok tinggi berotot serta menyeramkan lawan.

Bertelanjang dada, wajah menyeramkan, senjata aneh... Kapten yang kaget itu tanpa sadar langsung menembak perut lawan.

*Bang!*

Suara tembakan keras terdengar. Peluru yang seharusnya menembus perut lawan langsung terpental!

Melihat hal ini, para perompak serta kapten itu langsung shok. Selama karir mereka sebagai bajak laut ganas, mereka belum pernah melihat orang yang mampu menahan peluru dengan tubuh mereka! Berkat hal ini, para perompak itu langsung menelan ludah.

Mundur beberapa langkah, kali ini Kapten itu bundur sambil menodongkan senjatanya ke kepala lawan dengan ketakutan.

"Ka-kamu... ber-berhenti... menjaulah dariku!" Kata Kapten dengan suara gemetar.

"Lord Vermillion, serahkan mereka padaku." Kratos melirik dermawannya dengan ekspresi penuh syukur. Setelah itu dia kembali menatap para perompak itu dengan tatapan yang lebih ganas.

Untuk kroco-kroco kecil seperti mereka, tidak perlu menggunakan Blade of Chaos, tangan kosong sudah cukup.

-----

read chapter 92 on;

patréon.com/mizuki77