40 Merveille

(Pov MC)

Saat ini, saya sudah berada di Merveille.

Mencari tempat ini membutuhkan banyak stamina dan fisik karena terbang sambil menggunakan kemampuan lainnya hanya untuk mencari Merveille di langit.

Saya sudah melakukannya selama 5 jam menyusuri seluruh area East Blue, bahkan saya mencari di area Calm Belt. Pada akhirnya saya berhasil menemukannya.

Saat ini, saya duduk sambil memulihkan sejumlah energi dan fisik. Tak lupa untuk membentuk legiun treant dan klon pergi membawa hewan-hewan di tempat ini.

Sambil duduk dan membakar daging Raja Laut, tiba-tiba saya melihat seseorang melompat dari pulau di atas.

Memusatkan pandanganku ke arah orang tersebut, saya melihat Luffy yang melompat.

"OE LUFFY!!!"

Luffy yang juga mendengarku berteriak ke arahnya, menggunakan kemampuannya dan menuju ke tempatku.

Beberapa saat kemudian.

"Jadi, bagaimana kau bisa berada di pulau ini?"

Saya bertanya seolah-olah tidak tahu bagaimana Luffy berada disini.

Kemudian Luffy menjawab dimana ia menceritakan tentang perjalanannya.

Dalam cerita Luffy, seminggu yang lalu sebenarnya mereka tengah berlibur dan dalam perjalanan Nami memberitahu tentang East Blue dari koran, oleh karena itu mereka menghentikan liburan mereka dan pergi ke East Blue, karena hal itu terkait dengan kampung halaman Luffy, Zoro, Nami dan Ussop.

Kemudian dimana pertemuan mereka dengan Kapal Terbang, Shiki dan kemudian berakhir disini. Tetapi, Shiki menculik Nami dan ingin menjadikannya Navigator kapalnya. Oleh karena itu, Luffy dan kru lainnya memutuskan untuk mencari Nami dan pergi untuk menyelamatkannya.

"Apakah kau tahu, Shiki itu sebenarnya adalah pelaku dimana pulau-pulau di East Blue menghilang?"

"Eh? Orang tua itu?"

"Ya, dia karena memiliki kemampuan buah iblis Float, dapat mengontrol dirinya sendiri dan benda mati setelah menyentuhnya sekali memungkinkan untuk mengapung. Ia juga adalah Bajak Laut di era yang sama Roger."

"Begitukah? Pokoknya saya ingin menyelamatkan Nami, dia adalah teman dan navigator kruku. Tapi, kenapa kau berada disini juga?"

Luffy membalas kata-kataku dengan ekspresinya yang tertekan karena kehilangan nami, tapi ia tak lupa untuk memakan daging yang sedang saya panggang.

"Hmm... saya hanya menunggu sebentar dan mulai pergi melawan Shiki itu. Jika kau ingin mencari Nami lebih baik kau pergi mencarinya sekarang dari pada ikut memakan daging denganku. Pergilah nikuboy!"

Melihat ini, saya membalas kata-kata Luffy dan menendangnya sejauh mungkin.

Beberapa jam kemudian.

Legiun klon dan treant yang saya buat kembali diikuti oleh kelompok hewan-hewan disini.

Hewan-hewan ini telah sadar menggunakan kemampuan parfum karena saya menyuruh mereka untuk menggunakan kemampuan parfum yang dapat menyadarkan mahluk hidup dari efek halusinasi atau semacamnya.

Hewan-hewan ini sungguh aneh, bahkan saya melihat beberapa burung yang memiliki penampilan seperti bebek dan merak yang dimiliki oleh Nami dan pada akhirnya Luffy menamainya Billy.

"Kalian mengerti apa yang saya katakan kan?"

Semua hewan mengangguk.

"Bagus, untuk sekarang cobalah mengikutiku. Karena saya akan mengalahkan Shiki dan kelompoknya. Pasti kalian telah mengingat apa yang telah terjadi pada diri kalian sendiri."

Semua hewan mengangguk lagi dengan ekspresi marah.

"Shiki dan kelompoknya lah yang membuat kalian menjadi seperti sebelumnya. Mereka berada di pulau yang sangat besar di sana. Tapi, tunggu dulu sebelum kalian mau bertarung dengan kelompoknya. Cobalah untuk mencari teman kalian sendiri dan bawa treant dan klon disana masing-masing, mereka dapat membantumu."

Sambil menunjuk ke arah pulau Merveille, dan kemudian menunjuk ke arah klon dan treant.

Tiba-tiba saya melihat sosok jatuh dari pulau Merveille.

Memusatkan indera penglihatan dengan bantuan kemampuanku, saya akhirnya melihat sosok yang jatuh itu.

Itu adalah Nami dan burung.

Kemudian keduanya jatuh di gunung, dan beberapa menit kemudian gunung itu mengeluarkan cahaya petir yang saya ketahui kemampuan Billy.

Saya memutuskan untuk memerintahkan yang lain melakukan rencanaku dan kemudian pergi terbang menuju ke tempat Nami.

Tiba disana, saya melihat burung itu sedang menarik Nami ke tanah.

Saya berhenti di depan burung itu yang mana mencoba menyentuhku dan menggunakan kemampuannya tapi itu tidak berhasil untukku, saya kemudian mengatakan.

"Tenang, saya temannya."

Kemudian saya berbalik memandang tubuh Nami yang berkembang mengenakan pakaian renang. Apalagi ketika setelah pelatihan 3D2Y.. batuk... cobalah fokus dulu masalah sekarang.

"Nami!"

Sambil menggunakan kemampuan parfum untuk membangunkannya dari efek pingsan.

Nami bangun memandang ke arahku sambil memegang kepalanya.

"Ah, Devon-kun? Terima kasih telah menyelamatkanku.."

"Bukan saya yang menyelamatkanmu, burung aneh inilah."

Sambil menunjuk ke arah Billy.

"KAO!!"

"Ngomong-ngomong Nami, saya tadi bertemu dengan Luffy. Entah dia berada dimana sekarang, tapi saya tahu situasimu sekarang."

Beberapa jam kemudian.

Saat ini di hutan.

Saya bersama Nami, Billy dan juga Luffy yang mana mencium bau daging enak tiba disini.

Kami tepat di dekat Thousand Sunny-go.

"Nah.. Saat ini kalian harus pergi mencari yang lainnya. Mungkin ada beberapa teman kalian yang saat ini berada di desa. Soalnya saya melihat desa sewaktu terbang tapi tidak mengunjungi desa itu."

"Begitukah. Terima kasih, Devon-kun."

Nami menjawabku dan kemudian berdiri dan pergi memasuki kapal mencari pakaiannya, setelah itu pergi ke batu besar yang saat ini pandanganku menggunakan Observasi dari kemampuan kayu.

"Devon-kun, jangan mengintip!!!"

Teriak Nami yang berteriak entah bagaimana mengetahui saya sedang mengintipnya.

Apa-apaan bagaimana ia tahu? Apakah ini yang di sebut naluri wanita?

Pada akhirnya saya menghentikan perilaku mengintipku.

Nami kembali dengan wajah memerah.

"Ada apa, Nami?"

Luffy bertanya dengan bingung, memang nikuboy.

"T-tidak ada apa-apa kok."

Kemudian Nami pergi mengeringkan pakaian renangnya.

*Batuk*

"Ngomong-ngomong saya akan pergi sekarang, sampai nanti!"

...

Pada saat ini.

Saya menerbangkan sekelompok hewan yang tidak dapat terbang menuju pulau tujuan.

Sesampainya di sana.

Saya langsung menggunakan kemampuan pohon dan membentuk legiun monster kayu.

"Serang semuanya!"

""""OOOOOUUUUUU!!!""""

Hewan dan monster kayu berlari menuju ke istana tempat bajak laut yang mengikuti Shiki berada.

Saya tak lupa memerintahkan para monster kayu untuk menghancurkan Daft Green.

...

(Pov ketiga)

Di Istana Shiki saat ini.

Seorang pria dengan ekspresi cemas yang duduk di depan monitor, berteriak sambil memandang ke arah monitor.

"Lapor Tuan Shiki! Ada keadaan darurat saat ini, sekelompok hewan dan monster kayu berlari menuju tempat perkumpulan bajak laut lainnya!"

Kata-kata orang ini membuat diam seluruh ruangan dan kemudian berteriak.

"""APA!?"""

Shiki kemudian berjalan ke belakang pria tersebut dan melihat bahwa apa yang dikatakan oleh orang ini benar.

"Laporkan masalah ini ke orang-orang yang berada ditempat itu."

Shiki memerintahkan bawahannya dengan wajah muram.

Ia merasa rencana yang telah dia persiapkan akan gagal total, karena keberadaan pelaku yang menyebabkan pemberontakan hewan-hewan itu. Bahkan ia melihat banyak monster kayu yang memiliki variasi baik itu bentuk dan juga ukuran.

Tiba-tiba Shiki dan lainnya mendengar suara.

"Apakah ini Merveille? Jika begitu, coba tunjukkan saya siapa itu Shiki?"

Sosok yang berkata itu adalah pria muda tinggi 2 meter, mengenakan celana pendek dan kemeja tidak di kancing yang memperlihatkan dadanya yang berotot dan bagian perut memperlihatkan six pack.

Melihat orang ini, Shiki mengerutkan kening dengan muram.

"Siapa kau?"

"Saya? Saya adalah Devon, Seven Deadly Sins - Acedia. Saya datang kesini untuk mengklaim nyawamu."

Kata-kata Devon membuat seluruh ruangan diam, kemudian Shiki tertawa seolah-olah dia tidak mengenal Devon.

"Hahaha! Hanya kamu?"

Sambil berkata dan terbang ke arah Devon kemudian berhenti dan mengapung.

avataravatar
Next chapter