42 Kepulauan Sabaody

(Pov MC)

Beberapa hari telah berlalu.

Setelah mengantar para pekerja untuk pembuatan kastil di pulau terapungku. Saya tak lupa menumbuhkan sejumlah pohon Harta Adam, agar membiarkan orang-orang itu menggunakan kayu ini.

Kemudian saya memutuskan untuk pergi ke pulau Amazon Lily karena rindu Hancock.

...

"Ahhnn.. Hnn.. Mmmhhnn..!"

Saya memeluk Hancock sambil berdiri dan menggerakkan pinggangku agar penisku yang berada di dalam vaginanya melakukan piston mengetuk pintu rahimnya.

"Aahnn.. Saya-hhnnn.. cum!"

Melihat Hancock cum, saya tidak menghentikan gerakanku. Malahan saya menambah kecepatan piston.

"Ahhnn..!"

Tiba-tiba saya merasa kepala penisku memasuki pintu rahimnya, merasakan ini saya memulai piston lebih cepat!

"Hhnggnnn!? I-itu di dalam... Ahnn!!"

"Saya akan cum hancock!"

"Y-ya-ahnn, Hubby.. Hnn.. didalam!"

"Saya CUM!"

*Menyembur*

"AAHNNNN!!!"

Kemudian dengan ketukan terakhir membuat tubuh Hancock bergetar-getar karena kepala penisku telah berada dalam rahimnya.

Hancock mengeluarkan erangan keras yang mempesona dengan wajah ahogenya.

Air mani memenuhi seluruh kamar dalam vaginanya yang pada akhirnya tidak dapat di tampung menjatuhkan sisanya di bawah.

Kami telah melakukan seks selama 12 jam yang mana akhirnya Hancock pingsan di tempat.

Hancock yang saat ini pingsan tiba-tiba bangun dan kemudian merangkak ke arahku sambil memelukku.

"Ada apa? Mau coba posisi yang baru-baru ini saya pikirkan?"

Hancock memerah mendengar kata-kataku tetapi masih memelukku.

"Tidak, Hubby. Saya kesakitan di tempat itu.."

"Baiklah. Ngomong-ngomong, ayo kita pergi ke Arabasta untuk menjemput seseorang. Setelah itu kita pergi ke Sabaody."

Saya berkata mengingat Vivi yang sebelumnya

"Arabasta? Siapa itu?"

"Putri Kerajaan Arabasta, Nefertari Vivi."

Kemudian saya mengatakan hal-hal tentang Vivi.

...

(Pov ketiga)

Kepulauan Sabaody.

Ada tiga sosok yang menarik.

Keduanya adalah wanita, sedangkan satunya pria muda.

Juga kedua wanita itu sangat cantik dan pria tersebut juga sangat tampan.

Orang-orang yang memandang mereka mengenal ketiganya.

Apalagi pria tersebut, Devon bajak laut Seven Deadly Sins - Acedia!

Dan untuk kedua wanita tersebut. Ratu Bajak Laut, Boa Hancock dan Putri Kerajaan Arabasta, Nefertari Vivi.

Hancock mengenakan kimono kunoichi bewarna hitam yang memperlihatkan bagian belahan dadanya, ada beberapa pola berbentuk bajak laut kuja bewarna merah di komononya, obi warna kuning. Ia juga mengenakan sandal bewarna hitam.

Vivi mengenakan kimono putih dengan corak bewarna merah muda ada beberapa pola bewarna, obi bewarna emas dan di rambutnya memiliki bunga.

Devon mengenakan celana pendek bewarna orange dan kemeja putih terbuka yang memperlihatkan dadanya yang berotot, ia juga mengenakan kacamata bewarna hitam dan sandal jepit bewarna putih dengan talinya bewarna hijau. Dilehernya ada selendang kumpulan bunga.

Di belakang ketiganya juga ada 3 hewan, yang keduanya di ketahui oleh semua orang, Salome dan Karoo. Sedangkan satunya itu hewan besar memiliki penampilan imut dan bulat warnanya hanya hitam dan putih, ya itu seekor panda raksasa, karena besarnya 5 meter sedang mengunyah bambu di mulutnya.

Panda ini di ambil dari pulau Merveille yang membuat Devon tertarik dan menjadikannya sebagai salah satu petnya. Ketika Devon mempertemukan Panda ini dengan Shiro, keduanya saling memandang dengan ekspresi bosan dan kemudian entah bagaimana kedua tangan mereka memiliki bambu dan mengunyahnya tapi pandangan mereka tidak lepas.

Penampilan Devon dan lainnya membuat orang-orang yang berada di sekitar mereka memandang ke arah mereka dengan tatapan tercengang.

"Hubby, apa yang akan kita lakukan disini?"

"Hmm... saya harus mencari seseorang dan juga mungkin melihat beberapa tempat."

Devon menjawab pertanyaan Hancock, yang mana Hancock dan Vivi memutuskan untuk tidak bertanya lagi.

Tiba-tiba mereka menemukan kelompok orang-orang berlutut. Dimana mereka juga menemukan Luffy dan beberapa kelompok Luffy yang baru.

Melihat ini Devon dan Hancock mengerti, tetapi Vivi bingung dengan apa yang terjadi disini.

"Apa yang terjadi disini, Devon-kun?"

"Lihat orang mati disana yang mengenakan gelang? Orang itu adalah budak. Dan anjing itu yang datang mengencinginya sepertinya adalah binatang milik Celestial Dragon."

Devon menjelaskan pada pertanyaan Vivi sambil menunjukkan ke arah orang mati tersebut.

Kemudian mereka menemukan dua orang mengenkan jubah putih dan juga memiliki gelembung di kepala keduanya. Salah satunya pria tinggi gemuk memegang rantai ditangan kanannya dan tangan kirinya memegang tongkat. Rantai itu terhubung dengan budak pria dengan ukuran sekitar 3-4 meter dibelakangnya.

Kemudian salah satunya adalah wanita berjubah putih dengan gelembung di kepalanya yang berada di kiri pria sebelumnya. Di samping wanita ini adalah pengawal.

Devon tahu keduanya, yang pria adalah ayah dari wanita itu. Sebenarnya mereka memiliki satu keluarga lagi yang juga saudara dari wanita itu, dan juga anak dari pria itu. Tapi, ia tidak mengingat nama mereka, soalnya karakter ketiganya itu hanyalah beberapa sampah.

Melihat ini Devon menjelaskan apa itu Celestial Dragon kepada Vivi agar ia mengetahui apa itu kebenaran dibalik orang-orang yang tinggal di Mary Geoise.

"I-ini sangat kejam.."

"Ya, memang kejam. Mereka pun menganggap diri mereka sebagai keturunan pencipta. Dan mengharuskan seluruh warga di dunia untuk menundukkan kepala mereka kepada orang-orang itu yang di sebut, Celestial Dragon. Tapi, untuk kami? Tenang saja. Jika saya melihat keduanya mencoba hal-hal aneh kepada kam, huhuhu..."

Devon membalas kata-kata Vivi yang memiliki ekspresi khawatir, ia sambil memeluk pinggang Hancock dan Vivi untuk membebaskan ekspresi khawatir di wajah keduanya.

Devon tahu sejarah Hancock, dan ia juga telah melenyapkan tato budak di belakang punggungnya beserta kedua saudarinya yang lain.

"KAMU!? Kenapa kau tidak menunduk? Apakah kau ingin menantang kami, Celestial Dragon?"

Tiba-tiba Celestial Dragon wanita itu melihat ke arah Devon dan berteriak ke arah mereka.

Teriakan ini membuat semua orang di sekitar itu melihat ke tempat Devon berada.

"Oh? Terus? Apakah kau menganggap dirimu tinggi?"

Kata-kata Devon membuat orang-orang diam dan tecengang. Tetapi, untuk kedua Celestial Dragon itu, kata-kata yang dikeluarkan Devon berupa kata-kata yang membuat keduanya marah.

"MANUSIA RENDAHAN!? BUNUH DIA!!?"

Celestial Dragon pria menggerakkan rantai menyuruh budaknya dan pengawal di belakang mereka sambil menunjuk dengan tongkatnya ke arah tempat Devon.

Sebelum orang-orang itu bergerak, tiba-tiba keberadaan Devon menghilang dari tempatnya dan langsung berada di tengah kedua Celestial Dragon itu dan berbisik, ia juga tak lupa mengeluarkan Haki Penakluk yang membuat semua orang ketakutan tanpa pingsan.

"Apakah kau berdua tahu, bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya orang-orang tinggi. Melainkan jika kau memiliki kekuatan, kau bisa melakukannya dan membuat dirimu di kenal sebagai orang-orang tinggi. Kalian berdua sebenarnya belum pernah merasakan keputusasaan, kan? Baiklah saya akan membuat kalian berdua merasakannya sekarang!"

Setelah Devon berbisik, ia mulai menusuk gelembung di kepala keduanya. Dan kemudian ia memegang leher keduanya dan membuatnya berlutut.

Ia tak lupa untuk menggunakan kemampuan kayunya kepada keduanya dimana ia membuat kedua orang tersebut di tahan dengan kayu.

Keduanya ditahan dengan kayu berbentuk salib, mereka tidak dapat menggerakkan tangan dan kaki mereka, mereka ketakutan ketika mereka merasakan apa yang mereka rasakan saat ini.

"Dan sekarang, cobalah untuk merasakan apa yang pernah di alami oleh budak-budak yang telah kalian berdua lakukan pada mereka!"

Devon kemudian menggunakan kemampuan parfum yang memperkuat saraf keduanya dimana ia mulai menggunakan kemampuan petir untuk menyetrum keduanya.

""AAAHHHHH!!!""

Teriakan keduanya sungguh menggelegar bahkan membuat orang-orang di dek lainnya bingung tetapi masih menoleh ke arah tempat orang-orang itu berteriak.

"Tenang, ini baru permulaan."

Kemudian Devon mengeluarkan katana hitamnya, dimana ia mulai mengiris setiap inci di jari keduanya.

Pertunjukkan ini membuat orang-orang di sekitar mereka memiliki berbagai ekspresi, ada yang bahagia, tertegun dan bahkan yang ketakutan.

Tetapi untuk yang ketakutan, mereka adalah pengawal kedua orang ini, marinir dan CP yang baru tiba, akan tetapi mereka tidak berani menghentikan Devon karena mereka tahu siapa Devon, orang ini terlalu berani menyerang Celestial Dragon.

Bahkan mereka tahu kemampuan yang dimiliki oleh Devon, jika ia mau, mungkin ia akan menghilangkan Red Line.

avataravatar
Next chapter