webnovel

Orang Pertama

Rayi yang baru kembali ke villa , segera menuju kamar . Tapi tak nampak Luna di sana . Saat membuka kamar Gladis ternyata Luna dan Gladis sedang berbincang . Rayi tidak berbicara satu patah kata pun , dan langsung menutup kamar Gladis .

" bentar ya Dis " kata Luna undur diri karena dia merasa ada yang salah dengan sikap Rayi . Luna pun segera pergi menyusul Rayi ke kamar . Di kamar ternyata Rayi sudah duduk dengan memegang Ipad-nya .

" udah selesai acaranya ?" tanya Luna yang duduk disebelah Rayi ,

" hemb ,,," jawab Rayi datar

" mama sama papa lum balik ?" Luna kembali bertanya

" tau " jawab Rayi dingin ,

" ya udah kalo gitu , aku tidur di kamar Gladis aja ya Bee " pamit Luna ,

" ya " jawab Rayi singkat , sebelum pergi Luna mengecup pipi Rayi . Tapi tak ada respon dari Rayi , akhirnya dia pun pergi ke kamar Gladis .

Luna membuka kamar Gladis , dan segera tidur di samping Gladis .

" ngapain tidur sini sih " renggek Gladis

" ya kali gue harus tidur sama kakak loe " kata Luna langsung menutup mukanya dengan selimut .

" hahaha so what kalo kalian tidur bareng pun ga ada yang protes " goda Gladis

" gila loe " omel Luna .

Di dalam hati Luna bertanya - tanya , apa yang ia lakukan hingga membuat Rayi bersikap dingin seperti itu . Tapi Luna berusaha menutupi karena tidak ingin membuat yang lain cemas .

**

Pagi nya saat Luna masih tidur Rayi dengan perlahan membangunkan Luna ,

" ada apa Bee ?" tanya Luna saat tahu Rayi membangunkannya

" 2 jam lagi pesawat kita berangkat " kata Rayi perlahan takut Gladis terbangun ,

" bukannya kita balik sore " kata Luna kaget , dan buru - buru bangun dan berjalan kearah kamarnya .

" iya mama sama papa , kita nanti sore ada rapat sama client " kata Rayi yang berjalan dibelakang Luna .

" kenapa ga bilang kemaren malam sih " omel Luna yang langsung masuk kamar mandi . Rayi hanya diam tak menjawab dan membantu mengemasi bajunya dan baju Luna .

Rayi mengetuk pintu kamar mandi , dia memberikan baju pada Luna . Tak beberapa lama Luna keluar dari kamar mandi . Luna tampak terburu - buru , sedangkan Rayi masih sibuk dengan Ipad-nya .

" Bee ponsel aku mana ?" tanya Luna yang sedang membereskan tas nya ,

" nih , kenapa mau telepon Oldiet ?" Rayi menyerahkan ponsel Luna

" kenapa bahas - bahas Oldiet " Luna bersungut-sungut mengambil ponselnya .

" ya emang kamu nya masih suka ketemu sama dia " tukas Rayi

" kamu kenapa sih ? kalo aku ada salah kan tinggal bilang ngapain bahas orang yang ga ada hubungannya sama kita "

" ga ada hubungannya , dia mantan kamu . Ya pasti ada hubungan lah " amuk Rayi

" Tau deh Bee pagi - pagi udah bikin badmood aja " kata Luna meninggalkan kamar .

Luna menyapa mama yang sudah menyiapkan makanan di ruang makan ,

" pagi ma " sapa Luna seraya duduk di kursi

" sarapan dulu baru berangkat ya " pinta mama

" iya ma , papa mana?" tanya Luna celingukan

" papa kamu kalo udah di bali berasa muda lagi , suka tiba - tiba kumpul sama temennya " keluh mama

" wah mama kenapa ga ikut " goda Luna ,

" hahaha " tawa mama sambil menyiapkan makanan untuk Luna

" mama Luna boleh ngembaliin ini aja " kata Luna perlahan sambil menunjukkan cincin pemberian mama

" kalo Luna ga mau , Luna boleh buang kok nak " kata mama sambil tersenyum

"iih mama sarkas banget " Luna sedikit ngambek ,

" panggil Rayi gih , dari tadi ga keluar - keluar " mama celingukan menunggu Rayi , dengan malas Luna kembali ke kamarnya memanggil Rayi . Tapi belum juga sampai kamar ternyata Rayi sudah keluar , Luna pun buru - buru balik kanan dan kembali ke mama di meja makan . Rayi duduk berhadapan dengan Luna .

" kalian makan dulu mama mau mandi ya " pamit mama ,

" iya ma " jawab Luna sambil menyantap rotinya . Luna melirik saat Rayi mencari kopi , dan tanpa bicara Luna pun beranjak mengambil kopi di mesin kopi dan menaruhnya di samping Rayi tanpa bicara sama sekali begitu juga Rayi .

Selesai dengan rotinya Luna pun segera pergi meninggalkan Rayi . Luna berjalan ke kamar untuk mengambil koper dan tas nya , dia duduk di halaman depan . Selang beberapa saat mama menghampiri ,

" hati - hati dijalan , da sampai sana langsung telepon mama " pesan mama

" siap ma " kata Luna memeluk mama

" lagian akhir pekan gini orang mana yang masih ngurusin kerjaan " gerutu mama

" hahaha ,, resiko kerja mama ku " kata Luna .

" awas aja anak itu sampai ga ngasih uang lembur ke pegawainya " omel mama lagi ,,,

" bisa di protes ma kalo ga kasih uang lembur " kata Rayi yang tiba - tiba keluar dari dalam rumah .

" harus itu , ya udah buruan berangkat " kata mama melepas pelukannya pada Luna . Rayi segera berpamitan pada mama nya dan segera membukakan pintu mobil untuk Luna . Sebelum mobil mobil melaju Luna dan Rayi melambai ke arah mama .

Di dalam mobil Luna dan Rayi sama sekali tidak membuka mulut mereka . Luna duduk menghadap jendela , sedangkan Rayi sibuk dengan Ipad-nya . Sampai - sampai sopir mereka pun merasa canggung .

***

Sesampainya di airport Rayi keluar mobil terlebih dahulu untuk membuka pintu untuk Luna tapi Luna sudah keluar sebelum Rayi membukakan pintu .

" makasih ya pak " kata Luna pada pak sopir saat membawakan koper Luna

" iya mbak mas hati - hati di jalan " bala sopir Rayi

" iya pak , bapak juga hati - hati " kata Luna segera pergi meninggalkan Rayi dan kopernya . Rayi hanya geleng - geleng kepala sambil menahan senyumnya . Karena ia berniat marah tetapi Luna lebih marah lagi pada dirinya .

" nanti semua pesanan bapak kasihkan mama ya , biar di bawain mama " pamit Rayi

" siap mas , hati - hati di jalan " kata pak sopir undur diri . Setelah kepergian sopirnya Rayi segera berjalan kearah bandara sambil membawa kopernya .

Dari kejauhan dia melihat Luna berjalan sambil bermain ponselnya . Luna yang terlalu sibuk bermain ponsel hingga tak sengaja hampir menabrak orang , untung saja Rayi dengan sigap memegang Luna agar tidak menabrak orang . Rayi menenggok apa yang dilakukan Luna , ternyata Luna sedang menggunggah foto - foto nya saat bersama keluarga Rayi .

" kok ga ada foto kita " tanya Rayi sok cuek

" nih ada " tunjuk Luna pada foto bayangan dia saat mengandeng tangan Luna .

" takut Oldiet tahu ya " goda Rayi ,

" astaga kamu cemburuan banget sih , dari kemaren juga hp aku kamu yang bawa emang ada pesan aneh ya " Luna menghentikan langkahnya , membuat Rayi ikut menghentikan langkahnya .

" ya aku heran aja di akun sosmed kamu ga ada tuh foto kita " protes Luna

" emang di akun sosmed kamu ada foto kita?" Luna balik bertanya ,

" emang aku ga punya akun sosmed sama sekali , nih lihat " Rayi menunjukkan ponselnya pada Luna yang tak bisa menjawab lagi .

" iih bisa aja ngelesnya " kata Luna pasrah ,

" sebenernya kamu sayang ga sih sama aku , dan berapa banyak hal lagi yang ga kamu ceritain ke aku Bie ?" kata Rayi pelan ,

" apalagi sih ini Bee , aku ga cerita apa ? " tanya Luna binggung ,

" kamu ketemu sama Oldiet dan orang tuanya cerita sama aku ? , kamu ditawari kerja sama Oldiet cerita sama aku ? , kamu mau sekolah lagi cerita sama aku ? . Ga kan ? , terus kamu anggep aku ini apa Bie ?" Rayi tampak sangat kecewa

" ya tapi kan tawaran Oldiet aku tolak Bee , terus ketemu orang tua Oldiet juga aku ga tahu kalo dia mau bawa mamanya . Kalo pun tahu aku juga ga bakalan mau " Luna pun tampak menyesal .

" terus kamu mau sekolah lagi aku harus tau dari orang lain " tanya Rayi lagi ,

" masih rencana Bee , dan itu uda planning aku dari awal mulai kerja " Luna mengerucutkan bibir hampir mengeluarkan air mata nya ,

" kamu itu harusnya ada apa - apa cerita ke aku , sekalipun itu hal yang paling mustahil pun kalo itu keluar dari mulut kamu sendiri aku akan ngertiin itu " kata Rayi berjalan meninggalkan Luna yang tertunduk hampir menangis . Tapi langkah Rayi terhenti karena tangis Luna pecah membuat dia jadi tontonan di bandara , Rayi pun buru - buru memeluk Luna .

" Bie , aku kayak buronan orang - orang pada liatin aku " kata Rayi sambil memeluk Luna ,

" biarin , kalo kamu masih marah sama aku aku bakalan nangis lebih kenceng lagi " renggek Luna ,

" iya - iya aku maafin , tapi diem dulu " bujuk Rayi ,

" janji " Luna mendongakkan kepala sambil tersenyum manis , membuat Rayi tak dapat menahan tawanya .

" kami tuh ya " kata Rayi mengacak rambut Luna .

" aku janji mulai sekarang kamu adalah orang pertama yang akan aku kasih tahu " kata Luna manja , setelah itu ia baru sadar kalo mereka jadi bahan tontonan . Akhirnya Luna bersembunyi dalam pelukan Rayi .