webnovel

Ide Gila Rayi

Luna yang sedang membantu Elma membuat kue di kejutkan dengan ponselnya yang berdering . Dan yang menelepon adalah Nakula , Luna segera menerima panggilan tersebut .

" apa kak " tanya Luna agak keras karena Elma sedang memakai mixer .

" Rayi ke sini katanya ngambil baju kamu , terus bunda tanya baju acara resepsi apa di bawa sekalian ?" tanya Nakula , Luna geleng kepala karena ide gila Rayi .

" nggak usah bawa banyak - banyak , baju rumah aja yang dibawain " pinta Luna .

" ya udah , kapan pulang nya ?" tanya Nakula

" nggak tahu kak , kenapa udah kangen ya sama aku " goda Luna ,

" bukan gitu , tanyain si Xena datang nggak ? , ngapain juga kangen sama loe " gerutu Nakula .

" loe itu ya nggak ada sayang - sayangnya sama adiknya " omel Luna ,

" ah banyak cincong , buruan tanya Xena . Tanya juga mau di jemput atau berangkat sendiri " pinta Nakula .

" ogah , bukan urusan gue . Bye kak " Luna segera mematikan panggilan Nakula .

" dasar anak nakal " gerutu Nakula saat mengetahui Luna mematikan panggilannya .

" bilang apa Luna kak ?" tanya bunda ,

" baju rumah aja bunda " jawab Nakula .

" emang Luna mau sampai kapan di rumah Elma kak ?" tanya Rayi ,

" mana gue tahu , ajak pulang buruan " omel Nakula ,

" hush biarin aja , orang bantuin kakaknya juga . Lagian kamu tuh ya , kalo adiknya ada di ajak berantem terus kalo nggak ada di cariin " bunda memarahi Nakula , Rayi cuma tersenyum .

" nggak gitu bunda , kan Nakula juga butuh bantuan " kata Nakula lirih .

" kemaren nggak jadi ketemu ? " tanya Rayi spontan

" sstt " Nakula menutup mulut Rayi ,

" ketemu siapa ? dan kenapa harus butuh bantuan Luna " kata bunda penasaran .

" nggak kok bunda " kata Rayi dan Nakula kompak .

" kalo gini aja kompak " kata bunda jutek ,

" nggak kok bunda , ini aja kah bunda ?" tanya Rayi ,

" awas kamu ya kalo bantuin kakak kamu yang nggak - nggak " hardik bunda pada Rayi , yang hanya bisa tersenyum pasrah melihat bunda dan Nakula bergantian .

" bunda anak bunda itu Nakula loh bukan Rayi , kenapa jatuhnya lebih sayang ke Rayi sih " protes Nakula .

" yang jagain Luna selain kakaknya ada Rayi gimana bunda nggak sayang sama dia " kata bunda mengusap bahu Rayi , membuat Rayi senyum - senyum .

" bunda ,,, " kata Rayi takut - takut .

" ada apa ? " kata bunda sambil menyiapkan baju Luna .

" kalo mama papa Rayi main ke rumah sini boleh kan ?" tanya Rayi ragu - ragu , bunda dan Nakula bersamaan menatap Rayi .

" kalo bunda sih boleh - boleh aja , apa udah tanya Luna ?" tanya bunda

" kalo Luna nggak nggak kasih ijin bunda " kata Rayi sedih ,

" ah nggak ikut - ikut gue " kata Nakula melangkah pergi .

" sabar ya nak , Luna mungkin masih belum siap untuk jenjang yang serius " bunda kembali mengusap bahu Rayi menenangkan .

" mama sama papa Rayi udah sayang banget sama Luna bunda . Apalagi Luna habis ini kuliah jauh , bikin Rayi khawatir sama takut sendiri bunda " cerita Rayi .

" iya bunda tahu , pelan - pelan ya nak . Luna itu agak keras kemauannya , yang sabar ya kalo momong Luna . Anaknya manja banget " bunda memberi pengertian .

" iya bunda , terimakasih bunda " kata Rayi ,

" ya udah , nanti hati - hati di jalan nya " kata bunda sambil memberikan barang - barang Luna .

" iya bunda , Rayi berangkat dulu ya " pamit Rayi sambil beranjak pergi .

***

Luna yang sedang membantu Elma tiba - tiba teringat permintaan kakaknya . Dia kemudian meraih ponselnya , menelepon seseorang .

" halo ,,,," sapa Luna

" halo , Lun apa kabar ?" jawab Xena hangat ,

" kakak lagi ada kelas nggak ?" tanya Luna

" nggak kok , lagi istirahat " jawab Xena

" kakak lusa datang kan ? " tanya Luna dengan muka penuh harap membuat Elma yang ada di depannya jadi penasaran ,

" aku nggak tahu tempatnya Lun " kata Xena ragu .

" biar di jemput kak Nakula ya , kebetulan kak Nakula sendirian soalnya aku udah di rumah pengantin ceweknya " pinta Luma penuh harap .

" ini pasti Nakula yang nyuruh " tebak Xena ,

" hahaha kakak tahu aja sih kak " Luna tersipu malu

" aku nggak bisa janji ya Lun , tapi aku usahain datang . Salam ya sama bunda " kata Xena ,

" beres kak , pokok nya besuk aku telepon lagi buat pastiin kakak datang nggak nya ya " kata Luna setengah memaksa

" iya Luna " kata Xena pasrah ,

" ya udah kak aku matiin dulu ya "

" iya , bye - bye "

" bye kak " Luna pun mematikan teleponnya .

" siapa Lun ?" tanya Elma ,

" calon kakak ipar aku dong " kata Luna senang

" hemm , ceweknya Nakula ?" tanya Elma ragu ,

" belum sih , tapi harus !!" kata Luna optimis ,

" tumben kamu yang maju ?" tanya Elma lagi

" ah tuh si playboy Nakula , kalo sama nih cewek langsung nhe blank kak " cibir Luna ,

" ah aku jadi penasaran " Elma jadi penasaran .

" dia itu cinta pertama kak Nakula , tapi mereka sama - sama nggak berani jujur karena mereka udah kenal mulai kecil kak " cerita Luna ,

" terus kenapa baru sekarang ketemu nya " tanya Elma lagi

" sekitar 2 tahun lalu kak Xena pindah rumah gitu dadakan kak , jadi hilang kontak " jawan Luna , belum juga selesai bercerita ponsel Luna berdering . Setelah melihat siapa yang menelepon Luna buru - buru menjauh dari Elma .

" siang Bie ,," sapa Rayi ,

" kamu nggak ada kerjaan apa , tadi pagi di rumah bunda . Jam segini udah telepon " omel Luna dengan suara pelan .

" emang nggak ada kerjaan Bie , udah dikerjain Deryl semua " Rayi menjelaskan .

" astaga bisa - bisa nya kamu santai , padahal lagi kacau juga " Luna kembali mengomel ,

" udah kamu nggak usah mikirin masalah di kantor , semua bisa udah aku beresin . Kalo Oldiet aja gampang " kata Rayi menyombongkan diri ,

" jangan jumawa jadi orang , buruan ada apa . Aku lagi sibuk nih " kata Luna jutek

" pengangguran aja sok sibuk " sindir Rayi .

" eh suka - suka dong , buruan ada apa . Kalo nggak jelas aku matiin nih " ancam Luna ,

" sibuk apaan sih , ya udah 30 menit lagi aku jemput " kata Rayi takut Luna mematikan teleponnya .

" nggak ah aku sibuk bantuin kak Elma " tolak Luna ,

" kamu udah janji sama mama papa loh , atau kamu mau mama papa yang jemput " kini giliran Rayi yang mengancam ,

" iih kamu nih , ngancam - ngancam mulu " rengek Luna ,

" kamu tungguin nih udah keluar kantor " kata Rayi memberi tahu .

" iya - iya " kata Luna pasrah , tanpa aba - aba langsung mematikan panggilan .

" cewek siapa coba kelakuan gini amat " keluh Rayi pada diri sendiri .

Rayi berjalan menuju mobilnya , tapi langkahnya di hentikan Deryl yang berlari dari arah kantor .

" Yi , jangan lupa nanti ada pertemuan sama brand minuman " kata Deryl saat di parkiran .

" jam berapa ? dimana ?" jawab Rayi menutup kembali pintu mobilnya .

" agak malam sih , jam 9 . Di Heaven " jawab Deryl ragu - ragu

" Heaven ?? ,, bukannya itu cafe tapi tempat orang dugem ?" Rayi pun ragu - ragu .

" iya sih , tapi kan itu minuman khusus di bar dodol . Loe nggak baca proposal anak - anak " kata Deryl sedikit emosi .

" baca sih , cuma gue nggak kepikiran kalo entertain yang dibilang di tempat begituan " kata Rayi ragu

" terus gimana nih , apa dibatalin aja ? . Tapi dia mau nya sama kita . Bahkan mereka udah mu nungguin dari bulan kemaren " kata Deryl meyakinkan

" loe pasti yang nyaranin ya " tebak Rayi ,

" bukan gue , sumpah " kata Deryl menahan tawa ,

" gue nggak percaya sumpah loe " kata Rayi ketus ,

" terus gimana nih ?" kata Deryl menyesal .

" ya udah gimana lagi , orang loe udah bilang iya . Ya udah bilang iya " kata Rayi pasrah .

" ya udah nanti gue minta Roy jaga - jaga buat jadi supir kita " kata Deryl memberi ide .

" ogah makin mabuk kalo Roy yang bawa mobil " tolak Rayi ,

" terus mau loh apa gila " kata Deryl frustasi menghadapi Rayi yang banyak mau .

" eh gue bos nya ya " Rayi mengingatkan ,

" bodoh amat , loe kadang suka kebangetan . Emang gue punya ilmu telepati apa bisa tahu mau nya loe " amuk Deryl

" kok jadi nyolotan loe ketimbang gue ya ?" kata Rayi heran ,

" udah buruan nanti loe mau siapa sopirnya . Kerjaan gue banyak nih " kata Deryl emosi

" gue bawa Luna aja , loe bawa mobil sendiri aja . Terserah loe mau pakai siapa " jelas Rayi .

" gitu napa dari tadi . kenapa Luna mau - mau nya punya cowok banyak mau kayak loe ya " gerutu Deryl meninggalkan Rayi .

" cuma gue bos tapi diatur sama pegawai " teriak Rayi pada Deryl .

" udah pergi sana " kata Deryl emosi sambil memberi tendangan ke arah Rayi .

Rayi pun segera masuk ke dalam mobil dan segera pergi menjemput Luna .

Next chapter