webnovel

Cinta Yang Meluber

Rayi menghampiri Luna yang sudah bersiap - siap untuk pulang . Rayi berdiri tepat disamping Luna , membuat semua pandangan tertuju padanya . Sosok yang selama ini mereka yakini sebagai pribadi angkuh , sombong , perfeksionis , tak kenal kata menyerah tiba - tiba berubah jadi cowok super manja saat berhadapan dengan Luna . Bayangkan saja sambil menunggu Luna beres - beres Rayi berdiri sambil memainkan rambut Luna manja .

Bahkan sampai membuat jijik Deryl yang lewat hendak pulang ,

" pulang sana buruan , bikin gerah yang lihat " omel Deryl

" kalo ga mau lihat ya jangan dilihat " gerutu Rayi , Luna yang sadar jadi pusat perhatian langsung menarik rambutnya yang di buat mainan oleh Rayi .

" makanya sana cari pacar " cletuk Elma sambil mendorong Deryl menjauh , Rayi tertawa senang karena ada yang mendukung .

" let's go " kata Luna girang sambil berjalan di ikuti Rayi dibelakangnya .

" yakin ga pulang dulu ?" tanya Rayi menyakinkan saat di dalam mobil

" aku udah ditungguin temen ku sayang " jelas Luna sambil memasang sabuk pengaman ,

" kak Nakula kan tahu nya aku yang antar kamu , nanti dia malah salah faham ke aku gimana " kata Rayi dengan nada memelas

" ya kamu bilang , kamu antar aku ke temen aku . Kalo ditanya namanya siapa , bilang dengan jelas nama nya Angeline okey " jelas Luna , Rayi makin ga ngerti

" sayang ini ga bahaya kan ?" Rayi tampak khawatir

" hahaha,,," tawa Luna pecah melihat cowok dihadapannya yang sangat berbeda bila berhadapan dengan client , Rayi di depan Luna adalah sosok penyayang dan sabar dengan cinta yang meluber - luber untuk Luna .

' cup ' Luna mencium kilat bibir Rayi membuat Rayi menghela nafas pasrah .

" pulangnya aku jemput tapi ya " kata Rayi sebelum menjalankan mobilnya meninggalkan kantor . Luna megangguk setuju .

**

Mobil Rayi berhenti di sebuh ruko , Rayi tampak ragu karena tulisaan ' Mine Tatto ' . Saat Luna akan keluar mobil Rayi mencegah dengan menarik tangan nya ,

" kamu yakin ini tempat temen kamu ?" tanya Rayi ,

" nih sesuai maps kan , bentar aku telepon temen aku dulu ya " kata Luna mencoba menenangkan . Luna menghubungi Enji .

" eh gue udah didepan ruko " kata Luna

" siap sis , gue jemput " teriak Enji girang , Luna segera menutup sambungan teleponnya .

Selang beberapa saat dari dalam ruko keluar cewek berambut grey menyala , mengenakan crop top hingga keliahatan percing di perutnya . Rayi sontak membelalakkan mata . Tangan Rayi tak mau lepas dari tangan Luna yang sudah tak sabar ingin keluar dari mobil .

" sayang percaya aku deh , aku ga akan lakuin hal yang bakalan aku sesalin dikemudian hari " kata Luna sambil melepas tangan Rayi , kemudian mencium pipi Rayi . Setelah Rayi melonggarkan tangannya Luna buru - buru keluar mobil dan menghampiri Enji . Mereka berdua berpelukan erat . Rayi keluar dari mobil dan berdiri persis disamping mobilnya , mengamati Luna yang sedang temu kangen dengan temannya .

" kemana aja sih loe " kata Luna saat melepas pelukannya

" you know lah , mencari jati diri " tawa Enji pecah di akhir ucapnnya ,

" jati diri ?" sindir Luna sambil melihat Enji dari atas ke bawah , kemudian tawa Enji pecah ,

" jati diri kayak gini " cibir Luna sambil memandang Enji dari atas sampai bawah .

" masuk yuk " ajak Enji ,

" bentar ya aku pamit cowok aku dulu " kata Luna sembari berlari menghampiri Rayi ,

" aku masuk dulu ya " pamit Luna pada Rayi ,

" jangan lama - lama , buruan telepon aku kalo udah mau pulang " kata Rayi menyembunyikan ketidaksukaannya

" iya sayang beres " kata Luna manja

" ya udah aku pulang dulu , buruan telepon aku " ucap Rayi sambil mengusap lembut rambut Luna ,setelah itu Rayi segera masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya . Luna melambai sampai mobil Rayi tak terlihat .

Setelah itu dia berlari kecil kearah Enji , mereka berdua berbincang sambil masuk ke dalam .

" gimana reaksi kedua bodyguard loe , kalo loe bawa pulang dia " goda Enji ,

" tetep lah mereka bikin gue bagai burung dalam sangkar " gerutu Luna

" terus dia ga jiper gitu ?" tanya Enji heran

" gue yang malah jiper tiap dia datang kerumah , kamu tahu kan dumb an dumber to di rumah gue kayak apa kalo gue punya cowok " komentar Luna malas , membuat Enji tertawa terbahak - bahak ,

" salut tapi sama cowok loe , bener - bener gentle " puji Enji , Luna tertawa setuju .

Luna berjalan melihat - lihat keadaan sekitar rumah Enji yang digunakan sebagai studio tato .

" udah berapa lama disini " tanya Luna ,

" udah hampir satu tahunan " jawab Enji seperti ragu - ragu

" dan loe sama sekali ga kasih kabar ke gue " cibir Luna ,

" dari semua teman kita SMA , ga ada satupun yang mau ngasih kontak loe ke gue " cerita Enji ,

" mereka terlalu sayang ke gue , hahaha " tawa Luna pecah , membuat Enji ikut tertawa .

**

Ditempat lain tak jauh dari studio Enji , Rayi menghentikan mobilnya saat Luna sudah jauh . Rayi mengambil ponsel di saku hoddie nya , dia menghubungi seseorang .

" halo El , lagi sama kak Dewa kan ? " tanya Rayi yang ternyata menelepon Elma

" iya , mau gue sambunging ? " Elma tampak mengerti

" iya buruan EL " kata Rayi cepat ,

" ada apa Yi ? " tanya Sadewa tak lama

" kak aku mau tanya , kakak kenal temennya Luna yang nama nya Enji ? atau Angeline " jawab Rayi

" Enji ? anak dengan percing di hidung ? " Sadewa menyebutkan ciri - ciri

" di hidung ga ada tapi ini di perut , terus dia ada di studio tatto sekarang " Rayi makin was - was ,

" gue kasih nomernya Nakula buruan telepon dia , nanti setelah urusan gue selesai langsung gue kesana juga " Sadewa memberi intruksi

" iya kak buruan " Rayi segera mematikan sambungan teleponnya .

Selang beberapa saat pesan dari Elma menampilkan nomor ponsel Nakula , tanpa banyak fikir dia segera menelepon nomor itu .

Rayi nampak tak sabar menunggu Nakula menjawab teleponnya , selang beberapa saat baru lah Nakula menjawab teleponnya .

" kak ,,," kata Rayi

" siapa nih ?" Nakula memotong ucapan Rayi

" gue Rayi , sibuk ga ?" tanya Rayi

" nee di jalan mau pulang , ada apaan ?"

" si Luna ketemu sama temennya yang namanya Enji , tapi kok gue khawatir ya kak "

" Enji ? Angeline ? " Nakula menyakinkan

" iya kak , nee gue disuruh pulang tapi gue nunggu ditempat agak jauh dari tempat dia ketemuan "

" bagus , tungguin disana . Share loc tempat loe sekarang , gue kesana sekarang "

" ok kak " kata Rayi mematikan sambungan teleponnya .

Rayi memutar balik mobilnya kearah Luna , dia memarkir mobilnya diseberang jalan agar tak terlihat oleh Luna .

**

Saat Nakula datang , Rayi segera melambai kearah Nakula . Dan Nakula segera menghampiri Rayi .

" ada berapa cowok yang masuk kesitu ?" tanya Nakula begitu sampai didepan Rayi

" gue datang tadi cuma ada 2 motor , tapi dari gue nunggu belum ada yang keluar . Terus datang mobil itu 2 cewek 3 cowok " jelas Rayi sambil menujuk mobil yang terparkir didepan ruko .

" gue masuk , loe bawa Luna pulang " kata Nakula tanpa aba - aba markir motornya dan segera berjalan kearah ruko tersebut . Rayi yang tak tahu apa - apa segera mengikuti Nakula .

Nakula membuka pintu studio tersebut dengan santai , berjalan sekeliling mencari adiknya diikuti oleh Rayi . Tepat di sudut ruangan yang nampak digunakan untuk mengambar tato . Nakula segera berjalan perlahan begitu juga Rayi yang ada dibelakangnya . Disitu ada segerombolan muda - mudi yang sedang pesta sabu , Nakula berdiri diambang pintu membuat mereka segera menyembunyikan alat bong mereka .

Nakula geleng - geleng kepala , dia melihat sekeliling masih belum nampak Luna atau Enji .

" mana Enji ? " suara Nakula menggelegar , membuat semua panik apalagi Nakula masih memakai baju kerjanya . Mereka nampak serempak menunjuk kamar disebelah mereka . Rayi segera masuk ke kamar tersebut .

" mau kemana , duduk ditempat " perintah Nakula saat muda - mudi itu hendak pergi melarikan diri .