webnovel

On Rainy Days

Di suatu hari saat penghujung Musim panas, Melissa yang masih berumur 8 tahun melakukan piknik bersama kedua orang tuannya. Perjalanan yang begitu indah di tengah jalan berubah buruk. Karena tiba tiba Hujan turun membuat Bus itu kecelakaan. Melissa kecil yang sadar lalu mencari keberadaan Orang tuanya. Dia menemukan Orang Tuanya di antara banyaknya pasien. Di sana Melissa melihat kematian Ayahnya, Ibunya yang masih memiliki waktu bertahan hidup memberi pesan Melissa untuk memberikan cincin itu pada seseorang Gadis untuk mengantikannya, dan sebuah kalung untuk di pakai Melissa sendiri agar hidup sesuai jalannya... Ada cerita kelam serta sebuah rahasia dari pemberian Ibunya... Di Hari Hujan juga awal Melissa melangkah.... Cerita ini mengunakan Marga Korea, Bahasanya sedikit aneh tolong maafkan saya... Serta Ini sangat klasik, mungkin kalian pernah mendengar atau membaca... Bila ada kesamaan tolong inbox saya...

Rezeki_Anugerah · Urban
Not enough ratings
3 Chs

Supermarket Mini Rainy

Gadis itu melepaskan kacamatanya, ia menebros derasnya hujan. Dia terus berjalan, hujan tak akan menghalangi kakinya untuk melangkah.

Sekarang, dia berada di Stasiun Kereta Bawah Tanah, ia telah menganti pakiannya di Toilet di Stasiun tadi. Penampilanya tidak seperti tadi, dia sekarang lebih kelihatan lebih modis.

Kereta telah tiba, dia menunggu di Tempat untuk naik.

Di dalam Kereta, dia duduk di pojokan sambil mendengarkan musik.

Setelah menempuh perjalan dengan Kereta bahwah tanah selama 1 jam lebih 15 , dia turun dari Kereta.

Keluar dari Stasiun menuju Tempat Parkir Sepeda yang ada di sana.

Dia mengambil Sepeda Mini berwarna biru, lalu mengayuh Sepeda tersebut pelan pelan membela jalanan hingga sampai ke Sebuah Supermarket Mini.

Tepatnya Supermarket Mini itu bernama Supermarket Mini Rainy, Ia masuk ke dalamnya setelah memparkirkan Sepedanya tadi.

"Akhirnya kau datang juga Melissa, kau hampir saja telat. Sekarang giliranmu untuk mengantikanku"

Tepat Gadis itu Melissa yang tersenyum tipis mendengarkan ocehan Yuna patner kerjanya.

"Sekarang cepat pergilah Yuna, aku tahu pasti kau ada kencan dengan Jihun kan makannya kau melihat Pintu terus menantikan kehadiranku" Yuna kaget dong, kan dia gak bilang sama Melissa kemarin kalau ada kencan.

Biasanya Yuna akan bilang sama Melissa kalau dirinya ada kencan dengan Jihun kekasihnya.

Berhubung kemarin Jihun membatalkan kencan mereka karena ada urusan mendadak jadi saat Melissa datang seperti biasanya mengantikan Shift berjaganya, ia tak mengatakan hal itu.

Ternyata tadi 30 menit sebelum Melissa datang seperti biasanya, Jihun menelpon Yuna mengajaknya kencan karena urusannya tidak jadi.

Jadi dengan semangatnya Yuna menjawab IYA ajakan dari pacarnya. Jadi Yuna terus menatap Pintu Supermarket mengharapkan Melissa datang secepatnya.

"Jangan tanya aku? Kenapa aku bisa tahu kalau kau akan kencan dengan Jihun? Kita sudah menjadi Patner Kerja selama 1,5 Tahun ini. Mana mungkin aku tak tahu kebiasanmu.

Setiap kali kau ada Kencan mendadak atau Hal Mendesak kau akan terus menatap Pintu, Jika ada Pembeli kau pasti berdiri karena berharap itu diriku"

Yuna tertawa terbahak bahak, Melissa tahu kebiasaannya. Begitulah, Yuna bila ada hal mendesak dirinya akan seperti itu.

"Kau memang yang terbaik, Melissa"

Melissa menyuruh Yuna segera pergi, ia mengambil rompi yang di gunakan Yuna untuk di pakainya.

Selepas kepergian Yuna, Melissa duduk dan mengambil Handphonenya.

"Bisa kau arahkan mereka ke sini, terserah jamnya berapa aku akan menunggu kedatangan mereka ke sini" Melissa menghubungi seseorang menyuruhnya melakukan sebuah tugas rahasia.

Kalian pasti ingin tahu keadaan Melisa kan, kok bisa dia yang sudah dewasa memiliki pekerjaan yang rendah sebagai Penjaga Kasir di Supermarket Rainy.

Ini Pilihannya dan nanti pasti kalian akan ku beritahu sebenarnya.

●●●●●●

"Irwin, kita akan kemana sekarang?" Flora binggung karena Irwin sepupunya tak berkata apa pun setelah melewati Jalan Tol.

Padahal tadi setelah mereka pergi dari Cassino, Pemuda ini masih mengajaknya bicara.

Nah, habis melewati Jalan Tol sikap Irwin jadi pendiam tidak seperti biasa.

Irwin mengendarai Mobilnya dengan sangat cepat, mereka keluar dari Kota Seoul menuju Icheon.

Irwin tak menjawab pertanyaan Flora nanti saja bila keduanya sampai di sudut Kota Icheon.

Flora menghembuskan nafasnya kesal, ia tak mengerti kok Sepupunya seperti ini.

Sejak keduanya berkenalan 15 Tahun lalu di Pertemuan Keluarga Besar Shin.

Irwin adalah sosok Sepupu ceria dan gila karena mengajarinya bermain cassino sekitar 5 tahun lalu saat usianya 20 Tahun serta selalu terbuka padanya tapi kali ini sikapnya berbeda dia sunguh aneh.

Flora memilih memejamkan matanya, dia akan bertanya lagi pada Irwin jika sudah sampai ke tempat tujuan Pemuda itu.

Hampir 2 jam lamanya, Irwin mengendarai mobilnya. "Flora, bangun! Kita sudah sampai" Dia membangukan Sepupunya yang masih terlelap dalam tidur indahnya.

Pelan pelan Flora membuka matanya, ia mengeliatkan badanya. Capek tahu, tidur di kursi Mobil.

Flora kaget dengan tempat yang di tuju sebuah Rumah besar tapi masih besar Rumah Kakek Shin.

"Irwin, ini Rumah siapa? Dan kita sekarang di mana? Kau mau mengujungi siapa? Dan Kenapa kau tadi hanya diam saja? Sikapmu terasa aneh tak seperti biasanya? Dan?"

"Kita masuk ke dalam, baru aku jelaskan" Irwin menstop pertanyaan yang tak ada hentinya dari Sepupunya ini.

Irwin keluar dari Mobil di ikuti Flora di belakangnya.

Di dalam Rumah, Keduanya telah di sambut oleh Penggurus Rumah ini. Mereka di suruh untuk Mandi terlebih dahulu setelah itu makan malam.

Flora menuruti perintah tersebut, dia di arahkan ke Sebuah Kamar. Kamar Tidur yang begitu luas serta rapi tapi masih luas Kamar Tidurnya sendiri.

●●●●●

"Apa kita sekarang berada di Icheon!" Flora kaget mendengar penjelasan Irwin kalau sekarang mereka berdua di Icheon.

"Ini Rumahku di Icheon, sudah lama aku tidak ke sini sama sekali mungkin sekitar 7 Tahun. Tetapi Rumah ini di urus Paman Song, Pelayan yang menyambut kita tadi. Di sini mungkin hanya ada 3 pekerja saja. Kita akan berada di sini selama 2 minggu mungkin karena aku memiliki urusan di sini" Penjelasan Irwin kali ini buat Flora terkejut.

Yang Flora ketahui kalau Paman dan Bibinya Orang Tua Irwin tinggal di Italy karena mereka di beri Hak Kakek Shin untuk mengelolah Bisnis di sana.

Dan Irwin juga tinggal di sana cuma kalau Kakek Shin ada urusan Bisnis Pemuda itu selalu di hubungi dan di minta untuk tinggal sementara di Seoul untuk menjaga Flora.

Dan kembali ke Italy lagi sepulangnya Kakek Shin dari urusan Bisnisnya.

Selama ini Irwin merahasiakan hal ini dari Orang Tuanya dan Kakek Shin tentunya.

"Kenapa, kau tak bilang jujur padaku kalau kau punya rumah di Icheon?"

"Untuk apa? Rumah ini tak sengaja ku beli saat Usia ku 15 Tahun karena kasihan pada Pemilik Rumah ini sebelumnya, dia terlilit hutang...

Dan Rumah ini hanya ku kunjungi kalau aku memiliki waktu lama di Seoul"

Oh, begitu ceritanya...

"Jadi, sekarang kau akan mengajaku jalan jalan di Icheon?" Tebak Flora asal, karena dia di ajak ke sini.

"Aku mau menemui seseorang, seseorang yang lama ku cari. Dan kalau kau ingin jalan jalan itu urusan belakang"

Setelah mengkatakan hal tersebut, Irwin berdiri dari meja makan.

Irwin menuju Mobilnya, Flora berlari mengejar langkahnya dan masuk seenaknya.

Flora ingin tahu, siapa yang akan di temui Sepupunya ini.

●●●●

"Selamat Datang" Sapa Melissa ramah ke pembeli yang datang.

"Hai, Lama tak bertemu"

Melissa mendongkan kepalanya, dia terkejut pembeli kali ini menyapanya ramah.

"Lama tak bertemu juga Irwin" Ternyata orang yang menyapanya ini Irwin, orang yang di tunggu Melissa kedatanganya ke sini sejak tadi.

Irwin mengengam erat tangan Melissa memandang wajahnya dengan penuh kerinduan mendalam.

"Kemana saja kau selama ini? Kau menghilang begitu saja sejak Kedua Orang Tua mu mati Melissa?"

Rumah yang di beli Irwin di Icheon ini, Rumah Orang Tua Melissa.

Sementara Flora yang tak sabar menunggu Irwin di dalam Mobil, keluar dari Mobil.

Flora melangkahkan kakinya, tapi ia lebih dulu membaca nama Tempat ini.

Supermarket Mini Rainy

Menurut Flora nama ini terlalu aneh kenapa memakai kata Hujan.

Flora masuk ke dalamnya, ia melihat Irwin memeluk erat seseorang Gadis.

"Irwin!" Suara panggilan Flora yang begitu keras membuat Irwin melepaskan pelukannya.

Irwin membalikan tubuhnya menatap Flora, dia menutupi Melissa dari pandangan Flora.

"Irwin, Apa yang ku lihat ini nyata? Kau memeluk Gadis miskin yang berkerja di Supermarket mini jelek seperti ini! Kau masih sehat kan?"

"Tutup mulutmu! Flora!" Irwin menyentak keras gadis karena kata katanya tak pantas sekali di ucapkan sama sekali.

Flora sedikit gemetaran, kata kata Irwin begitu dingin padanya.

Di belakang punggung Irwin, Melissa tersenyum senang