webnovel

Yoon Gi's house

Jung Kook pulang ke rumah setelah selesai melakukan rutinitas hariannya setiap pagi yaitu lari pagi.

"Kookie ... Ada pajeon di meja makan. Habiskan aja. Aku dan Kiki sudah makan tadi di pasar." ucap Hana.

Jung Kook membuka kulkas. Mengambil air soda dingin.

Nikmat.

Jung Kook memakan pajeon yang Hana beli di pasar.

"Nanti siang kita ke rumah Yoon Gi oppa. Hari ini ia ada di rumah. Kita bikin bulgogi di sana." Hana ingin menemui Yoon Gi.

"Sekalian menginap juga. Aku mungkin tinggal beberapa hari di rumah Yoon Gi oppa." Hana ingin membantu Yoon Gi melakukan pekerjaan rumah. Yoon Gi baru saja selesai operasi bahu karena cedera di masa lalu yang membuatnya harus melakukan operasi.

Jung Kook tidak pernah mempersalahkan bila Hana dan Kiki menginap di rumah Yoon Gi. Hana dan Yoon Gi masih keluarga. Mereka sepupu. Jung Kook juga sangat berutang budi kepada Yoon Gi. Yoon Gi sangat berjasa besar. Ia menolong Hana dan Kiki saat Jung Kook terkena amnesia. Kalau tak ada Yoon Gi, kemungkinan besar Jung Kook takkan pernah melihat Kiki lagi.

🌼🌼🌼

Hana, Jung Kook dan Kiki pergi ke rumah Yoon Gi.

"Ting ... Tong ..." Kiki yang digendong Jung Kook memencet bel.

Tapi tidak ada tanda-tanda Yoon Gi membukakan pintu.

"Apa Yoon Gi oppa lagi rebahan? Apa kiita langsung masuk aja?" Hana tahu password apartemen Yoon Gi.

"Noona telepon dulu aja."

Hana menelpon Yoon Gi "Oppa ... Aku sudah di depan pintu."

"Masuk aja." Yoon Gi menjawab.

Hana memencet password pintu rumah Yoon Gi.

Jung Kook membawa masuk koper sambil menggendong Kiki "Permisi"

"Permici ..." Kiki meniru Jung Kook.

"Oppa ... Kau sudah makan siang?" Hana bertanya.

"Belum."

"Kebetulan aku bawa daging. Kita makan dulu" Hana mengeluarkan daging yang baru saja ia beli di pasar yang sudah ia marinasi. Ia mengambil alat panggangan dari lemari dapur Yoon Gi. Hana sempat tinggal agak lama di rumah Yoon Gi jadi ia sudah tahu seluk beluk rumah Yoon Gi.

Jung Kook mulai memanggang daging. Kiki melihat Jung Kook "Appa ... Akh." Kiki membuka mulutnya minta disuapi.

"Belum matang, Ki. Tunggu dulu." Jung Kook membalik daging. Daging yang sudah matang, ia potong kecil-kecil untuk Kiki.

"Noona ... Dagingnya enak, ini."

"Yoon Gi oppa yang kasih resep marinasinya."

"Yoon Gi oppa itu walau hobinya rebahan tapi ia pintar masak, pintar main piano, buat lagu, pintar basket juga. Genius sama seperti nama studio musiknya."

"Kalau aku pintar apa, Noona?" Jung Kook juga ingin dipuji.

"Pintar buat anak."

Jung Kook yang mendengarnya tersedak "Hukh ... Hukh ... Hukh ..."

Hana mengambil air putih untuk Jung Kook.

Noona ini kalau di depan Yoon Gi Hyung jadi ceplas ceplos. Difilter, Noona. Difilter ucapannya.

"Yang aku katakan itu betul, kan? Kiki aja sekali bikin langsung jadi."

"Noona ..." Pipi Jung Kook bersemu merah.

Yoon Gi hendak mengambil alih memanggang daging. Tapi ditolak oleh Jung Kook.

"Hari ini Hyung aku servis." Jung Kook mulai memanggang daging lagi.

"Tambah." Kiki meminta daging lagi.

🌼🌼🌼

Jung Kook membawa koper masuk ke dalam kamar tamu. Hana, Jung Kook dan Kiki terkadang bertamu di rumah Yoon Gi. Jadi, ia sudah terbiasa dengan rumah Yoon Gi.

Hana membantu pekerjaan rumah. Jung Kook menjaga Kiki.

Saat malam hari ...

Jung Kook dan Kiki sudah berbaring di ranjang. Hana melihat keadaan Yoon Gi yang masih terbangun di ruang keluarga.

"Kalau oppa butuh sesuatu, jangan sungkan-sungkan beritahu aku atau Jung Kook."

"Hana ... Aku dengar Nam Joon akan menikah."

Hana terdiam. Air matanya mulai menetes.

"Oppa ... Hiks ... Aku harus bagaimana untuk bisa melupakan Nam Joon oppa? Semakin aku berusaha melupakan Nam Joon oppa, kenanganku bersamanya semakin teringat."

"Kalau begitu jangan lupakan.

Biarkan dia tetap menjadi salah satu kenangan terindahmu."

Hana menangis. Menumpahkan semua perasaannya ke Yoon Gi. Hanya dengan Yoon Gi saja, ia bisa berkata jujur. Yoon Gi memeluk Hana.