webnovel

selingkuh & salah paham

Hana pov

Aku sedang memasukkan baju kotor ke dalam mesin cuci. Samar-samar aku mencium bau parfum wanita di baju bekas Jung Kook.

Apa Jung Kook hendak membeli parfum untukku?

Tapi aku tak begitu memperdulikannya. Aku tetap bersikap seperti biasa.

☀️☀️☀️

Siang hari ...

Saat Jung Kook sudah pergi ke tempat trainingnya ...

Aku berencana membawa Kiki keluar menuju tempat kerjaku dulu. Aku memakaikan baju hangat ke Kiki.

Aku menggendong Kiki. Saat aku berjalan, di kejauhan aku bisa melihat Jung Kook sedang membukakan pintu mobil untuk seorang wanita. Ia cantik.

Aku cemburu?

Tunggu ...

Tunggu sebentar ...

Bukankah beberapa hari ini Jung Kook selalu menjauh dariku saat menerima telepon.

Bukankah beberapa hari ini history chatnya selalu ia hapus.

Bukankah beberapa hari ini ia selalu pulang telat.

Jung Kook selingkuh?

Aku menelpon Jung Kook. Meminta penjelasan darinya. Tapi panggilan teleponku ia matikan.

Aku mengirim pesan ke Jung Kook "Di mana?"

Masuk pesan dari Jung Kook

"tempat training"

"Hari ini aku pulang telat"

Jung Kook ...

Kau bohong ...

Sudah jelas-jelas aku melihatmu naik mobil dengan seorang wanita.

Eh ...

Apa ini?

Air mata?

Aku mengusap air mataku yang mulai jatuh. Aku pulang ke rumah.

Aku menulis surat ke Jung Kook.

Aku tau aku salah saat aku bertemu Joon oppa tanpa sepengetahuanmu.

Aku tau aku masih mencintai Joon oppa.

Kookie ...

Aku akan merelakan mu bila kau mau berpisah denganku.

Aku meletakkan cincin kawinku di atas surat itu. Aku akan membebaskan Jung Kook bila ia ingin bersama wanita lain.

Aku mengepak barang-barangku dan Kiki. Aku akan pergi dari rumah.

Lebih baik bila Jung Kook berterus terang kalau ia menyukai wanita lain. Daripada aku melihatnya sendiri, ia bersama wanita lain.

Aku menutup pintu rumah kami.

Kookie ...

Selamat tinggal ...

~salah paham~

Jung Kook pov

Aku pulang ke rumah.

"Noona masak apa, ya?" perutku sudah lapar, minta diisi.

Tapi ... Rumah sangat sepi. Biasanya kalau aku pulang, Kiki akan menghampiriku dan memanggilku appa. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Noona dan Kiki.

Ke mana mereka?

Apa ini?

Kenapa ada cincin kawin Noona di sini?

Bukankah aku sudah bilang ke Noona untuk tidak melepasnya.

Surat tulisan tangan Noona?

Aku membacanya.

Aku tau aku salah saat aku bertemu Joon oppa tanpa sepengetahuanmu.

Aku tau aku masih mencintai Joon oppa.

Kookie ...

Aku akan merelakanmu bila kau mau berpisah denganku.

Noona minggat? Karena apa? Sepertinya Noona salah paham. Aku tidak akan pernah mau berpisah dengan Noona.

Aku menelpon Noona tapi ia tidak mengangkat telponku.

Aku segera ke rumah orang tua kami. Noona dan Kiki pasti ada di sana.

"Ibu ... Noona dan Kiki ada?"

Tapi Noona dan Kiki tidak ada di rumah orang tua kami..

Aku ke apartemen Yoon Gi hyung. Ia satu-satunya keluarga Noona.

"Hyung ... Noona dan Kiki ada di sini?"

Noona juga tidak ada. Noona dan Kiki ada di mana?

Jung Kook ... Gunakan otakmu. Noona tidak akan pergi terlalu jauh. Tapi ke mana ia membawa Kiki.

Hye Ri Noona! Pasti Noona ada di rumahnya. Aku menuju ke apartemen Hye Ri noona. Aku memencet bel.

"Siapa?" Hye Ri noona berbicara melalui interkom.

"Hye Ri Noona ..."

"Ini aku Jung Kook"

"Hana Noona dan Kiki ada di sini?"

Tidak ada jawaban.

Noona pasti ada di sini.

"Jung Kook ... Lebih baik kamu pulang"

"Hana tidak mau bertemu denganmu"

"Ia dari tadi menangis"

"Katanya kau sudah membohonginya"

"Katanya kau selingkuh"

"Aku selingkuh?"

"Noona, itu tidak mungkin"

"Pasti Noona salah paham"

"Sebentar ..."

"Aku kirim buktinya kepadamu"

"Kau tidak bisa mengelak lagi"

Sebuah pesan foto masuk di ponselku. Ada aku dan wanita lain di mobil.

"Noona salah paham"

"Tolong ijinkan aku berbicara dengan Noona"

"Berbicaralah denganku dulu"

"Wanita itu bukan kekasihku"

"Ia pegawai real estate"

"Aku hendak membeli rumah untuk Noona"

"Aku membohongi Noona karena mau kasih surprise ke Noona"

"Apa betul itu kenyataannya?"

"Aku mengatakan yang sejujurnya"

Hye Ri Noona akhirnya memperbolehkanku masuk ke apartemennya.

Aku bisa melihat Noona dengan mata bengkaknya. Noona masih menangis.

"Noona ..."

"Aku minta maaf"

"Bukan maksudku untuk berbohong"

"Aku ingin membeli rumah untuk kita"

"Aku pingin kasih surprise ke Noona"

"Kau sudah membelinya?' tanya Noona.

"Rumah?"

Noona mengangguk.

"Belum ..."

"Aku belum bisa membelinya"

"Uangku masih belum cukup"