webnovel

persiapan & our baby

Pagi hari ...

Hana berada di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka berdua ... eh ... bertiga (satu masih berada di dalam perut Hana).

Jung Kook baru saja selesai membasuh badannya. Ia berjalan menuju lemari pakaian hendak berpakaian.

Ia melihat baju-baju lama Hana. Baju yang dibawa Hana saat ia diusir dari rumah oleh ayahnya. Tentu saja baju-baju itu sudah terlalu sempit untuk perut Hana yang sudah membuncit.

Noona harus beli baju baru.

Saat sarapan ...

"Noona ... Selesai makan temani aku jalan" kata Jung Kook sambil menyantap sarapan.

"Kemana?" tanya Hana. Sebisa mungkin ia ingin berada di rumah.

"Aku mau beliin Noona baju bumil sekalian beli perlengkapan bayi" kata Jung Kook.

Mereka pun jalan membeli perlengkapan bayi. Hana memilih baju bayi berwarna biru dan perlengkapan bayi bernuansa biru. Kemarin saat mereka kontrol ke dokter kandungan, saat USG, dokter mengatakan bayi mereka laki-laki.

Hana hanya memilih baju bumil yang murah. Ia tau ia harus menyimpan uang dari sekarang. Ia sudah tidak bekerja lagi dan hanya mengandalkan penghasilan Jung Kook.

Tapi ... Mata Hana tidak bisa membohongi Jung Kook. Jung Kook tau ada baju bumil yang disukai Noona nya. Hanya saja harganya sedikit mahal.

Hana menekan perasaannya sambil berkata dalam hati "Bajunya cuma akan dipakai beberapa bulan saja. Sayang uangnya"

Jung Kook langsung membawa baju itu ke kasir.

"Kookie ... Gomawo .."

~our baby~

Malam hari saat pillow talk ...

"Noona ... Aku sudah menyiapkan nama untuk bayi kita. Jeon Jung Ki. Kita akan memanggilnya Kiki" kata Jung Kook.

"Kiki ..." Hana menyentuh perutnya.

"Eomma dan appa ingin cepat-cepat ketemu Kiki. Tapi jangan lahir sekarang ya. Tunggu waktunya" Jung Kook menyentuh perut Hana.

Kiki menendang perut Hana. Sepertinya Kiki juga ingin memberitahu ayah dan ibunya kalau ia juga ingin bertemu mereka.

🌼🌼🌼

Pagi hari ...

Ting ... Tong ...

Bel pintu berbunyi.

Hana membuka pintu apartemennya mengira kalau ada paket yang datang.

"Tunggu seben ... tar"

Tapi ... Ada ayah Jung Kook di hadapannya. Hana bisa melihat wajah marah ayahnya.

Ayah Jung Kook menjambak rambutnya " DASAR WANITA PENGGODA. KAU BUAT JUNG KOOK KABUR DARI RUMAH"

Jung Kook yang berada di kamar mendengar teriakan ayahnya. Ia menghampiri ayahnya.

Jung Kook hendak meninju ayahnya karena ia tidak terima kata-kata kasar ayahnya terhadap Hana.

Hana mencoba melerai mereka. Walaupun ayah Jung Kook kasar, ia tetap ayah Jung Kook. Ia tetap kakek dari bayi mereka.

Tapi pukulan Jung Kook mengenai Hana.

"Brukkk..." Hana terjatuh. Perutnya terasa sakit.

Air ketubannya pecah bercampur darah. Hana lemas. Ia mencemaskan bayinya. Belum saatnya Kiki lahir. Masih satu bulan lagi hari kelahirannya.

Jung Kook segera menggendong Hana. Ia membawa Hana ke rumah sakit. Mereka naik taxi.

Hana bisa merasakan air mata Jung Kook jatuh. Ia sangat mencemaskan Hana dan bayi mereka.

Mereka tiba di rumah sakit. Hana sudah pingsan saat di taxi tadi.

Jung Kook hanya berdoa dan berdoa. Ia berharap Hana dan bayi mereka selamat.

Dokter segera mengoperasi Hana. Untunglah bayi mereka selamat walau ia prematur. Untuk sementara ia berada di NICU (Neonatal Intensive Care Unit).

Jung Kook merasa lega saat Hana dan bayi mereka selamat.

Ia akan menyalahkan dirinya sendiri bila mereka berdua celaka.