webnovel

menyesal

Saat matahari sudah menampakkan dirinya ...

Jung Kook membawa Hana ke dokter. Dokter meresepkan obat mual dan maag untuk Hana. Asam lambung Hana naik.

Kejadian kemarin membuat Hana stres.

Hana sementara berbaring di ranjang. Kepalanya terasa pusing.

"Kookie ... Aku butuh bantuanmu. Tolong antarkan Kiki ke studio. Ia ada job."

"Noona bagaimana?"

"Aku sudah agak mendingan."

"Kita cancel aja."

"Jangan. Kita harus bisa profesional. Kita harus menepati janji. Semua orang pasti sudah menunggu Kiki di studio."

Jung Kook mengantar Kiki ke studio foto. Ia mengganti pakaian Kiki dengan pakaian yang akan dipromosikan Kiki.

Tukang make up memoles wajah Kiki. Tidak terlalu tebal karena Kiki laki-laki.

Kiki mulai berpose. Tersenyum. Menaruh tangannya di pinggangnya. Sesekali ada foto berdua dengan model anak lainnya.

Jung Kook mengganti baju Kiki lagi dengan yang lain.

Selesai melakukan pemotretan, Tae Tae meminta Jung Kook jangan pulang. Ada yang mau ia bicarakan. Mereka bertemu di cafe.

Di cafe ...

Jung Kook, Tae Tae juga Kiki berada dalam satu meja. Jung Kook dan Tae Tae saling berhadap-hadapan.

"Aku memang masih mencintai Hana. Tapi aku rasa Hana hanya mencintaimu" ucapan Tae Tae membuat Jung Kook terkejut walaupun sebenarnya ia sudah ada feeling kalau Tae Tae masih menyukai Hana.

"Aku sudah bersiap merelakan Hana untukmu. Tapi kejadian kemarin membuatku berpikir ulang. Apa kau pantas untuk Hana? Banyak rumor beredar saat acara alumni. Dan hanya ada rumor buruk tentang Hana. Terutama saat ia hamil dan tidak ada berita tentang pernikahannya. Aku terkejut saat mendengar berita kalian menikah. Apalagi saat tahu kau ayah kandung dari bayi Hana. Hana selama ini tak pernah menghadiri acara alumni karena mereka semua menjelek-jelekkan Hana. Mengatakan ia wanita penggoda, wanita murahan. Karena selama ini yang mereka tahu Hana menjalin hubungan dengan Nam Joon Hyung."

Jung Kook hanya bisa diam. Ia menyadari Hana selalu berusaha menghindari menghadiri acara-acara.

"Kejadian di Gangwondo itu peringatan untukmu. Sekali lagi kau melakukannya, jangan harap kau bisa bersama Hana. Aku akan menjadikan Hana milikku." Tae Tae pergi meninggalkan Jung Kook dan Kiki.

Jung Kook dan Kiki pulang ke rumah. Ia melihat Hana masih tidur. Ia melihat ke arah ember yang ia sediakan di sebelah ranjang untuk menampung muntahan Hana. Kosong.

Untunglah Noona tidak muntah lagi.

Jung Kook hanya menatap Hana.

Noona ...

Maafkan aku sudah membuatmu menderita lagi.

Hana membuka matanya. Ia melihat Jung Kook berada di dekatnya. Menatapnya dengan penuh penyesalan.

Aku sudah membuat hidup Noona hancur.

Jung Kook mulai menangis. Jari-jari Hana mengusap air mata Jung Kook.

"Kookie ... Ada apa?"

"Noona ... Maafkan aku."

Selama ini Jung Kook selalu mengira Hana baik-baik saja. Hana selalu beralasan sakit atau tidak enak badan saat acara alumni supaya Hana tidak menghadirinya.

"Aku sudah memaafkanmu tentang kejadian kemarin. Jangan menangis lagi. Aku juga sudah baikan setelah meminum obat dari dokter."

"Maafkan aku ..." Jung Kook masih menangis.

"Cup ... Cup ... Cup ... " ucap Kiki sambil menepuk punggung ayahnya. Ia meniru apa yang dilakukan ibunya saat ia menangis.

"Appa cengeng." Kiki mengejek Jung Kook. Ia menyerahkan tisu untuk ayahnya.

"Kiki yang cengeng." ujar Jung Kook tak mau kalah sambil mengusap air matanya dengan tisu pemberian Kiki.

"Sudah ... Sudah ... Kalian berdua itu sama-sama cengeng. Aku mau tidur lagi." Hana menyelimuti tubuhnya dengan selimut.