webnovel

iron man

Sore hari ...

Hana sedang memotong daging ayam. Ia hendak membuat ayam goreng filet. Ia memotongnya finger bite. Hana mulai membuat adonan tepung. Ia melumuri daging ayam dengan adonan tepung.

Hana mulai menggoreng ayam goreng fillet untuk makan malam mereka. Ayam goreng filet sudah jadi menu favorit keluarga mereka. Hana belajar resepnya dari mamanya.

Harum ...

Bau ayam goreng menyeruak.

Jung Kook baru saja pulang ke rumah setelah pulang dari tempat latihan.

Hana melihat Jung Kook membawa tas besar.

Jung Kook membeli apa?

Tapi dari nama tasnya sepertinya dari toko mainan.

Mainan Iron Man lagi? ~ tebak Hana.

"Ini untuk Kiki. Untuk Kiki" alasan Jung Kook dengan tangan memegang mainan Iron Man.

"Aku nggak bilang apa-apa" jawab Hana.

Jung Kook mengambil ayam goreng filet yang sudah matang. Kemudian ia masuk ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya.

Hana tau Kiki itu hanya alasan Jung Kook saja. Sudah pasti Jung Kook membeli mainan itu untuk dirinya juga.

Mainan Iron Man yang dibeli Jung Kook sudah terlalu banyak. Jung Kook dan Kiki sama-sama penggemar Iron Man. Jung Kook bahkan pernah menangis saat menonton film Avengers : endgame saat Iron Man meninggal setelah melumpuhkan Thanos.

Hampir setiap hari Kiki memakai kaos Iron Man. Begitu kering dari jemuran, Kiki langsung minta dipakaikan kaos Iron Man nya.

Saat ini di sekitar Kiki bernuansa Iron Man. Dari sprei, baju, peralatan makan, bahkan tas mini. Bahkan Jung Kook dan Kiki sama-sama punya kaos kaki bergambar iron man.

Eomma sudah bosan lihat Iron Man terus. Nanti eomma dikira pelit nggak beliin Kiki baju karena tiap hari Kiki pakai baju itu-itu terus.

"Eomma. Ilon Man" Kiki memamerkan mainan barunya, hadiah dari ayahnya.

"Kiki suka?" tanya Hana.

Kiki menganggukkan kepalanya.

"Ki ... Panggil appa. Kita mau makan" Hana meminta tolong Kiki untuk memanggil Jung Kook.

"Appa ... Makan ..." panggil Kiki seraya menghampiri Jung Kook.

Jung Kook pun menuju ke meja makan sambil menggendong Kiki. Hana sudah menyiapkan piring dan sumpit serta sendok untuk mereka.

Mereka memakan hidangan yang sudah disiapkan Hana.

Jung Kook menaruh Kiki di kursi anak.

"Noona ... Aku mau training lagi di luar kota. Training pribadi untuk mencari suasana baru. Noona mau ikut?" tanya Jung Kook sambil memasukkan ayam goreng filet ke mulutnya.

"Aku ..." Hana sebenarnya ingin di rumah saja, membawa Kiki yang masih kecil agak ribet. Tapi sudah lama mereka tidak berlibur ke luar kota. Terakhir kali ke Busan.

"Aku ikut" jawab Hana.

"Kapan berangkat?" tanya Hana.

"Minggu depan" jawab Jung Kook sambil meneguk air minum.

"Kita ke mana?"

"Gangwondo"

"Kiki ditinggal aja dengan ibu. Jadi, kita bisa bulan madu sepuasnya" ucap Jung Kook sambil melihat ke arah Kiki yang sibuk memakan ayam. Tentu saja Kiki bakal ia bawa. Ia hanya menggoda Kiki.

"Uwaaa ... Uwaaa ..." Kiki menangis kencang. Ia tidak mau ditinggal. Ia mau ikut juga.

"Iya ... Iya ... Appa ajak Kiki juga" Jung Kook menenangkan Kiki sambil mengusap air mata Kiki.

Kiki langsung berhenti menangis. Kosakata Kiki memang sudah bertambah perlahan-lahan. Jadi, sedikit banyak ia tau percakapan ayah dan ibunya sekarang. Terutama kata pergi, keluar dan jalan. Ia harus ikut.