webnovel

batal minum

Test pack Noona dua garis?

Betul dua garis!

Noona hamil.

Jung Kook mendengar suara dentingan gelas. Hana dan Yoon Gi saling menyentuhkan gelas mereka siap untuk minum.

Jung Kook langsung keluar dari kamar mandi. Ia cepat berlari. Mengambil gelas yang sudah menyentuh bibir Hana. Membuat isinya tertumpah keluar.

"KOOKIE ... KENAPA KAU MENGAMBIL GELASKU?"

"Noona nggak boleh minum."

"Kenapa?"

"Noona hamil."

"Kau boong, kan? Jelas-jelas tadi aku test cuma ada satu garis. Aku negatif. NE ... GA ... TIF. Kalau nggak percaya, aku ambil test packnya. Masih di tong sampah kamar mandi."

"Biar aku yang ambil. Hyung, jaga Noona. Jangan sampai Noona minum."

Jung Kook kembali lagi ke kamar mandi. Mengambil test pack yang dibuang Hana.

"Betulkan kataku, test packnya garis ... " Hana menghitung garis di test packnya.

"Dua ..." Hana mengerjapkan matanya. Tidak percaya. Karena tadi saat di kamar mandi hanya ada satu garis.

"Kookie ... Kau yang tambah garisnya, ya?" Hana kira ini prank dari Jung Kook.

"Ini asli Noona. Aku nggak nambah apa-apa."

Hana shock. Hana pikir dengan Jung Kook yang sudah memakai pengaman selama ini bisa mencegahnya dari kehamilan.

Jadi, adik Kiki karena kejadian malam itu?

Saat kami menginap di rumah Yoon Gi oppa.

Hana meninggalkan bar mini dan pergi masuk ke dalam kamar. Ia harus menunda keinginannya untuk bisa minum. Hanya setelah ia menyapih adik Kiki ia bisa minum lagi.

Hana menghembuskan nafas panjang. Satu sisi ia bahagia. Satu sisi ia sedih tak bisa mencicipi minuman keras.

Jung Kook ikut masuk ke dalam kamar. Menemani Hana. Tak mungkin ia minum berdua dengan Yoon Gi.

"Noona ... Maaf ... Karena malam itu ..."

"Nggak usah minta maaf. Aku masih bisa puasa minum. Aku akan menunggu sampai adik Kiki disapih."

"Tapi aku ingin kau juga puasa minum. Atau paling tidak jangan minum di depanku."

"Tapi besok besok aku belum boleh minum. Baru bisa minum habis selesai bertanding."

Hana berebah di ranjang. Rencananya untuk minum sepanjang malam batal.

Hana menyentuh perutnya. Sebenarnya ia sudah merasa ada sesuatu yang berbeda dari tubuhnya. Haidnya terlambat. Ia juga sering mood swing. Apa yang dialaminya saat Kiki berada di perutnya, ia alami lagi.

Jung Kook ikut menyentuh perut Hana, tempat adik Kiki berada. Anak yang ia nantikan kehadirannya sejak lama.

"Noona ... Aku akan memanggil adik Kiki dengan Soju."

"Soju? Aku nggak setuju. Aku bakal pingin minum lagi."

"Beer."

"Sama aja."

"Mint choco?" Jung Kook meminta persetujuan Hana. Karena Hana jadi menyukai es krim mint choco saat hamil adik Kiki.

"Mint choco? Boleh."

"Mint ... Ini appa." Jung Kook menyapa adik Kiki.

"Appa belum tahu Mint Choco itu perempuan atau laki-laki. Appa panggil Mint choco dulu. Nanti appa cariin nama yang bagus buat Mint. Mint baik-baik di perut eomma. Jangan bikin eomma susah. Nanti appa jadi ikut susah." Jung Kook terus berbicara dengan adik Kiki.

Hana mengantuk dan tertidur. Jung Kook memandang wajah Hana.

Noona ...

Saat kejadian Mint sebenarnya aku sengaja.

Aku juga bohong soal pil yang habis.

Aku ingin Noona cepat-cepat hamil.

Agar Noona bisa melupakan Nam Joon Hyung.

Noona ...

Siapa yang akan kau pilih, aku atau Nam Joon Hyung?

Bukan hanya dua sekarang, tapi tiga pilihan, aku, Nam Joon Hyung dan Yoon Gi Hyung.

Jika Kiki tak ada, sudah pasti kau akan memilih Nam Joon Hyung.

Dia pintar, dia dewasa.

Semua kriteria pria idamanmu ada di dirinya.

Sedangkan aku terkadang masih kekanak-kanakan.

Noona ...

Aku ingin cepat dewasa.

Secara usia, secara pemikiran.

Aku tak ingin kau menyesal karena telah memilihku.

Aku ingin menjadi pria yang bisa kau banggakan dan andalkan.

Noona ...

Aaaaakh ... ~ Jung Kook berteriak dalam hati. Tidak ingin membangunkan Kiki. Hana yang terlelap menendang Jung Kook tadi.

Mint Choco ...

Bilang ke eomma jangan suka tendang-tendang appa lagi.

Mint ...

Bantu appa supaya hanya ada appa di hati eomma.